Anda di halaman 1dari 29

Hanya Contoh Tugas Matkul ANSI

PROPOSAL PENELITIAN
HALAMA
N JUDUL
SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMA
PASUNDAN 2 BANDUNG

Oleh :
TAUFAN DWI HERLAMBANG SEBASTIAN
10510587

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2016
i

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5
2.1. Pengertian Sistem ................................................................................. 5
2.1.1 Bentuk Dasar Sistem................................................................... 5
2.1.2 Element Sistem ........................................................................... 6
2.2. Informasi .............................................................................................. 7
2.2.1 Fungsi Informasi ......................................................................... 7
2.2.2 Nilai Informasi ............................................................................ 8
2.3. Sistem Informasi .................................................................................. 9
2.4. Pengertian Sistem Informasi perpustakaan ........................................ 10
2.5. Perangkat Lunak Pendukung .............................................................. 11
2.6. Penelitian Terkait ............................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 14
3.1. Objek Penelitian ................................................................................. 14
3.1.1 Sejarah Singkat ......................................................................... 14
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ......................................................... 14
3.1.3 Struktur Organisasi ................................................................... 15
3.1.4 Deskripsi Tugas ........................................................................ 16
3.2. Metodelogi Penelitian ........................................................................ 17
3.2.1. Desain Penelitian ...................................................................... 17
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ....................................... 17
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ....................... 19
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan ........................................................... 24
3.3.1 Analisis Dokumen .................................................................... 24
3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang berjalan .................................. 25
3.4. Jadwal Penelitian ................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 26

ii

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perpustakaan sebagai salah satu sarana yang penting bagi masyarakat khususnya
dalam dunia pendidikan untuk memperoleh pengetahuan. Peningkatan pelayanan dalam
perpustakaan sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan arus informasi yang
serba cepat. Perkembangan sistem pelayanan perpustakan dari sistem manual menjadi
sistem berbasis web yang lebih memudahkan penunjang untuk mengakses data
perpustakaan dengan efektif dan efisien.
Meskipun perpustakaan memiliki peran sentral dalam pendidikan,namun sampai
saat ini perpustakaan belum mendapatakan perhatian sebagaimana mestinya supaya dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Pada bebrapa sekolah. Perpustakaan tidak lebih dari
ruang penyimpan buku. Hal ini terjadi karena belum adanya sistem pengaturan
perpustakaan yang baik. Sistem Informasi yang diberlakukan masih seadanya.
Perkembangan digital library tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi.
Digital library dibangun diatas teknologi web, yang memungkinkan pengaksesan koleksi
olah anggota, kapan dan dimanapun posisi pengguna berada melalui internet. Di awal
perkembangan digital library,para peneliti lebih memberikan perhatian pada layanan
sistem dan peningkatan jumlah digital resource yang dihasilkan. dijawab oleh siswa
kemudian lembar jawaban akan dirangkum secara manual oleh pihak pemberi soal.
semakin banyak pengetesan psikotes maka semakin banyak soal dan kertas jawaban yang
harus disediakan, pemeriksaan yang memerlukan waktu yang sulit ditentukan, serta
penyimpanan data dalam bentuk kertas yang tidak tahan lama.
Internet adalah salah satu media yang digunakan didalam sebuah sistem informasi
pada perpustakaan online, dimana dengan internet seorang pengunjung hanya duduk dan
online, kemudian masuk ke website perpustakaan yang dimaksud, disana pengunjung
dapat melihat informasi buku yang dicari, ataupun informasi tentang semua buku yang
ada di perpustakaan itu sendiri, selain itu pengunjung juga dapat mengetahui informasi
tentang perpustakaan yang ada pada sekolah bersangkutan.
SMA Pasundan 2 Bandung merupakan salah satu dari beberapa sekolahan yang
sistem informasi perpustakaan belum efektif dimana sistemnya sudah terkomputerisasi

2
tapi belum terkoneksi dengan database sehingga perpustakaan ini masih menghadapi
masalah dalam memberikan informasi pelayanan-pelayanan yang akan diperlukan oleh
siswa yang ada pada sekolah ini. Keterbatasan sistem informasi yang ada pada
perpustakaan ini juga membuat pustakawan ataupun pengunjung harus melakukan
pekerjaan secara manual. Keterlambatan dalam proses pencarian buku dan data serta
waktu kunjung yang terbatas membuat sistem informasi perpustakaan seperti ini kurang
begitu efektif.
Peminjaman buku di perpustakaan ini dapat dilakukan jika pengunjung sudah
menjadi member di perpustakaan SMA Pasundan 2 Bandung, dengan jangka waktu
peminjaman 7 hari. Jika pengunjung belum mengembalikan pada saat waktu yang telah
ditentukan maka pengunjung tersebut akan dikenakan denda sebesar Rp 500,- perhari
keterlambatannya. Buku yang dipinjam kemudian dicatat oleh petugas perpustakaan
sebagai bukti dan laporan transaksi peminjaman.
Salah satu solusi yang dapat membantu para pengunjung perpustakaan dalam
mencari informasi tentang buku serta data yang diinginkan adalah membuat perpustakaan
berbasis php, dimana isi dari program tersebut dapat membantu para pengunjung dalam
mencari informasi tentang buku atau data yang dicari ataupun yang diinginkan, dan
memudahkan para pengunjung yang hendak melakukan peminjaman buku pada
perpustakaan ini.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil skripsi ini dengan
judul :SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMA PASUNDAN 2
BANDUNG. Dengan sistem yang diusulkan tersebut diharapkan dapat membantu
permasalahan yang terjadi pada sistem informasi perpustakaan di SMA Pasundan 2
Bandung.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka penulis
mengidentifikasi permasalahan yang ada yaitu :
1. Sistem pencarian buku masih bersifat manual, dimana siswa atau guru yang
akan meminjam harus mencarinya ke rak-rak buku.

3
2. Pencarian pengolahan data peminjaman dan pengembalian buku belum
terkoneksi ke dalam database sehingga mempersulit dalam pembuatan
laporan peminjaman.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka kita dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem peminjaman dan pengembalian buku yang berjalan.
2. Bagaimana merancang sistem informasi perpustakaan berbasis php yang
diusulkan yang dapat membantu dalam pencarian buku dan pembuatan
laporan peminjaman dan pengembalian buku.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi perpustakaan berbasis php yang
diusulkan pada SMA Pasundan 2 Bandung.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi perpustakaan yang akan dibuat.

1.3. Tujuan Penelitian


Membangun Sistem Informasi Perpustakaan berbasis PHP di SMA Pasundan 2
Bandung. Agar mempermudah pekerjaan para pegawai perpustakaan SMA Pasundan 2
Bandung. Membangun sistem yang lebih baik dari sistem sebelumnya dan untuk
mempermudah siswa dan guru dalam pencarian buku di perpustakaan SMA Pasundan 2
Bandung.
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Perpustakaan yang sedang berjalan di
SMA Pasundan 2 Bandung.
2. Untuk merancang Sistem Informasi Perpustakaan berbasis php pada SMA
Pasundan 2 Bandung.
3. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi Perpustakaan berbasis php di
SMA Pasundan 2 Bandung.
4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Perpustakaan di SMA
Pasudan 2 Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian


Dengan dilaksanakannya penelitian dan perancangan sistem ini, maka mahasiswa dapat
membandingkan antara teori yang didapat dalam perkuliahan dan praktek yang

4
sesungguhnya. Pada prinsipnya penelitian merupakan suatu penerapan antara teori menjadi
praktek, maka berikut diuraikan kegunaan penelitian bagi akademis dan praktis.
A. Kegunaan Praktis

Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses penglahan data
perpustakaan dan dapat diterapkan saat bekerja disuatu hari nanti.

Bagi peneliti lain


Menjadi referensi dan pembelajaran dalam melakukan penelitian berikutnya.

B. Kegunaan Akademis
Penelitian dan perancangan sistem ini berguna untuk :

Bagi User
Dapat membantu dan mempermudah pekerjaan pegawai yang ada di perpustakaan
SMA Pasundan 2 Bandung.

Dengan adanya sistem informasi ini dapat membantu dalam kemajuan teknologi
informasi di sekolahan dan menjadi tolak ukur atas kemajuan teknologi informasi
dari SMA Pasundan 2 Bandung.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem


Sebuah sistem informasi pada dasarnya merupakan suatu sistem yang memiliki
komponen komponen atau sub sistem sub sistem untuk menghasilkan informasi.
Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan
atau sasaran. Unsur unsur yang terdapat didalam sistem itulah yang disebut dengan
nama sub sistem. Sub sistem sub sistem tersebut harus selalu berhubungan dan
berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif
dan efisien.
Menurut [Jogiyanto 2005], sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang
saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu Berdasarkan definisi definisi
sistem diatas dapat dikemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri
dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Sistem dibentuk dari bagianbagian yang mempunyai tujuan yang sama dengan hubungan
yang saling membutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu. Pendefinisian sistem itu
sendiri bisa di artikan berdasarkan penggunaan pendekatan komponen yang dilakukan
oleh penggunanya.

2.1.1 Bentuk Dasar Sistem


Bentuk dasar dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan keluaran
(output). Dalam bentuk dasar sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan di
proses dan akan menghasilkan suatu keluaran.

(Jogiyanto,HM.Analisis dan Desain Sistem Informasi,[JOG05])

Gambar 2.1 Bentuk Dasar Sistem

6
2.1.2 Element Sistem
Menurut Andri Kristanto (2008:3) elemen-elemen yang terdapat dalam sistem
meliputi:
1) Tujuan
Merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa
tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam
suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi
2) Batasan sistem
Merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem.
Batasan sistem dapat berupa peraturan peraturan yang ada dalam suatu
organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan, dll
3) Kontrol
Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang
dapat berupa kontrol pemasukan data (input), kontrol keluaran data
(output), kontrol pengoprasian, dll
4) Input
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data
masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan
data, jenis pemasukan data, dll
5) Proses
Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi
sesuai dengan keinginan penerima, proses data berupa: klarifikasi,
peringkasan, pencarian, dll
6) Output
Merupakan hasil keluaran input. Output dapat berupa laporan, grafik, dll
7) Umpan Balik
Merupakan elemen-elemen sistem yang tugas nya apakah sistem berjalan
sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa perbaikan pemeliharaan, dll

7
2.2. Informasi
Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga
mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah data, sedangkan
data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkanm suatu kejadian, sedangkan
kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu .dalam hal ini
informasi dan data saling berkaitan. Menurut Jogiyanto Informasi diartikan sebagai data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya . (Jogiyanto,2005; 8). Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung
operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto,2005;11)
2.2.1 Fungsi Informasi
Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi
ketidakpastian pemakai informasi di mana berbekal informasi seseorang dapat mengambil
keputusan dengan baik. Namum dalam pengambilan keputusan yang kompleks, infomrasi
hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macam pilihan
(Sutabri, 2005).
A. Menambah pengetahuan
Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang dapar
digunakan sebagai bahan pertimbangan yang medukung proses pengembalian
keputusan.
B. Mengurangi ketidakpastian
Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi
dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada saat
pengambilan keputusan
C. Mengurangi resiko kegagalan
Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat
diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat
dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat
D. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan
Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan,
karena keputusan yang diambil lebih terarah

8
E. Memberi standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan-keputusan yang
menentukan pencapaian sasaran dan tujuan
Adanya informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang
lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara lebih
baik berdasarkan informasi yang diperoleh.
2.2.2 Nilai Informasi
(Menurut Gordon B. Davis. 2012:14) nilai informasi dikatakan sempurna apabila
perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan
optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang
dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1. Kemudahan dalam memperoleh
Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara
mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika
sulit diperoleh.
2. Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi

mempunyai

nilai

yang

lebih

sempurna

apabila

mempunyai

lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap
menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
3. Ketelitian (accuracy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian
yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan
mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak
sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan.
5. Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh
pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak

9
bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat
pengambilan keputusan.
6. Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan
informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7. Fleksibilitas/ keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat
pengambilan keputusan
8. Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan
kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang
diolah.
9. Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan
prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10. Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat
mencapai nilai yang sempurna.

2.3. Sistem Informasi


Menurut Edhy Sutanta (2003 : 19) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
kumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul, bekerja bersama-sama dan
membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan
yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data,
menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan
menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan
keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik
pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional,
manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan
tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.

10
2.4. Pengertian Sistem Informasi perpustakaan
Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) merupakan perangkat lunak

yang

didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data


anggota/peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan. Keseluruhannya bekerja
secara sistematis sehingga dapat memperbaiki administrasi dan operasional perpustakaan
serta dapat menghasilkan bentukbentu laporan yang efektif dan berguna bagi manajemen
perpustakaan (Lutfian.Sofware, 2009:1).
2.4.1 Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan

adalah

institusi/lembaga

yang

menyediakan

koleksi

bahan

perpustakaan tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang diatur
menurut sistem dan aturan yang baku dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan,
penelitian dan rekreasi intelektual bagi masyarakat. Perpustakaan secara umum bertujuan
untuk melakukan layanan informasi literal kepada masyarakat. Tujuan khusus dibedakan
oleh jenis perpustakaannya. Karena tujuannya member layanan informasi literal kepada
masyarakat maka tugas pokok
adalah:
a. Menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan nonbuku sebagai sumber
informasi.
b. Mengolah dan merawat pustaka.
c. Memberikan layanan bahan pustaka.
Perpustakan menurut L.Madiwasiu, merupakan bentuk kata dasar dari
pustaka dalam bahasa sansekerta berarti buku, naskah/tulisan menurut kamus jawa
kuno (kawi) Indonesia. Perpustakkaan dikatakan juga sebagai gedung taman
pustaka,taman bacaan, pengartian sempit dermikian menyebabkan apresiasi terhaap
perpustakaan di Indonesia makin rendah.
2.4.2 Fungsi perpustakaan
Perpustakaan sebagai salah satu lembaga yang berperan aktif dalam peningkatan
sumber informasi dan peningkatan sumberdaya alam, sangatlah penting artinya dalam
usaha mencerdaskan kepentingan bangsa. Perpustakaan dilambangkan sebagai tenpat
bertanya dalam sumber informasi tentang ilmu pengetahuan yang sifatnya khusus maupun
umum. Jadi secara umum tujun perpustakaan pada waktu sekarang ini ialah agarsetiap
orang yang datang ke perpustaakaan mencari informasi dan kebutuhan-kebutuhan ilmu

11
pengetahuan tidak akan pulang dengan tangan hampa, tetapi pasti akan mendapat segala
apa yang dibutuhkan.
2.4.3 Sistem peminjaman perpustakaan
Menurut pustakawan muda Hanun Ningsih Sistem peminjaman yang digunakan di
perpustakaan ada beerapa macam. Berikut beberapa system peminjaman baan pustaka:
1. System peminjaman menggunakan buku cataatan. System peminjaman yang
menggunakan buku catatan sebagai media untuk mencatat data peminjaman.
2. Sistem peminjaman menggunakan tiket. Sistem peminjaman yang menggunakan
tiket sebagai alat peminjaman.
3. Sistem

peminjaman

menggunakan

formulir.Sistem

peminjaman

yang

menggunakan formulir sebagai media peminjaman.


4. Sistem peminjaman menggunakan kartu pinjam.Sistem peminjaman yang
menggunakan kartu pinjam sebagai alat peminjaman.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung


Perangkat lunak pendukung merupakan sebuah aplikasi yang digunakan dalam
menunjang aktipitas. Seperti Adobe Dreamweaver CS3 sebagai text editor dan XAMPP
1.7.3 untuk database.
2.5.1. Tentang PHP
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk
skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server, Hasilnyalah yang dikirimkan
ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk
membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan
permintaan terkini. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skripskrip seperti AS (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl.
Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang
dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun
1994. Skrip skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut Personal Home
Page. Paket inilah yang menjadi cikal-bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus
menciptakan PHP/FI Versi 2. Pada versi inilah pemograman dapat menempelkan kode
terstruktur di dalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi
dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan.

12
Pada saaat ini, PHP cukup populer sebagai peranti pemograman Web, terutama di
lingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada
server-server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk
Windows 65/98 pun tersedia. Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan
web server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server
seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami.
2.5.2. XAMPP
XAMPP adalah sebuah aplikasi yang dapat menjadikan komputer kita menjadi
sebuah server. Kegunaan XAMPP ini untuk membuat jaringan local sendiri dalam artian
kita dapat membuat website secara offline, Jadi fungsi dari XAMPP itu sendiri merupakan
server website kita untuk cara memakainya. Mengapa harus menjadi server, karena dalam
hal ini komputer yang akan kita pakai harus memberikan pelayanan untuk pengaksesan
web, untuk itu komputer kita harus menjadi server.
2.5.3. MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.
Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk
mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat free (Anda tidak perlu membayar untuk
menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada Windows, yang bersifat
shareware atau perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan untuk
digunakan untuk keperluan produksi).
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itulah
sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada
MySQL,sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel.
2.5.4. Adobe Dreamweaver CS4
Adobe Dreamweaver CS4 adalah salah satu aplikasi untuk melakukan perancangan
website. Aplikasi ini merupakan versi terbaru dari versi Adobe Dreamweaver. Aplikasi ini
sudah sangat banyak digunakan para programer dalam perancangan dan pembuatan
website. Adapun kelebihan-kelebihan dari Adobe Dreamweaver CS4 antara lain:

Tampilan Adobe Dreamweaver yang interaktif.

Adanya penambahan menu pada user interface nya berupa workspace switcher
yang berfungsi untuk mengatur tampilan jendela kerja sesuai dengan yang

13
diinginkan seperti desainer, classic, coder plus, dual screen, sehingga lebih
memudahkan user.

Adanya penambahan fitur dan menu-menu yang sangat berguna bagi para
programer seperti adobe photoshop smart objects, dan lain-lain.

2.6. Penelitian Terkait

No

Judul

Nama

Masalah

Peneliti

Aplikasi

SISTEM INFORMASI

Bastar Purbo

sistem yang dapat mempermudah

Visual

PERPUSTAKAAN

Nugroho, 2011

dalam pengolahan data buku, data

basic, versi

SEKOLAH MENENGAH

peminjam buku, dan data

VB 6.0

PERTAMA NEGERI 2

pengembalian buku dengan

PAKEM

menggunakan sistem komputer


yang lebih komprehensif

SISTEM INFORMASI

Jenar

Penggunaan aplikasi yang tidak

Microsoft

PERPUSTAKAAN

Kuswidiardi,

sesuai ini mengakibatkan

Visual

BERBASIS

2105

kesalahan yang terjadi pada

Basic 6.0

MICROSOFT VISUAL

administrasi perpustakaan

dengan

BASIC 6.0 DENGAN

menjadi besar, seperti rekap

database

DATABASE SQL SERVER

peminjaman, rekap pengembalian,

mengguna

2000

rekap data buku, dan rekap

kan SQL

DI PERPUSTAKAAN SMK

laporan.

SERVER

YPKK 1 SLEMAN

2000.

14
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian


Pada penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada SMA Pasundan 2
Bandung yang beralamat di Jl. Cihamplas No 167 Bandung 40131.
3.1.1 Sejarah Singkat
SMA Pasundan 2 Bandung didirikan tahun 1980 di kota Bandung. Sekolah yang
berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan
yang saat ini diketuai oleh Bapak R. H. Tata Gautama Suryawan. Pendiriannya
dikukuhkan dengan SK. Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat No. 133/Kep.E.81,
tanggal 22 Juni 1981. Berangkat dari Status Terdaftar kemudian pada tahun 1985 status
diakui, tahun 1990 Disamakan, dan pada tahun 2003 menjadi terakreditasi Peringkat "A".
Seiring dengan perkembangan masa, kepemimpinanpun silih berganti. Pertama Bapak
Drs. H. Memed Erawan dari tahun 1981 s.d. 1992, kemudian Bapak Drs. H. Oboy
Sudirga (Alm) sebagai PJS tahun 1992 (selama 6 bulan). Bapak H. Abdul Hamid
Samhudi, BA tahun 1992 s.d. 1993. bapak H. Yaya Hudaya Firdaus B.A. tahun 1993 s.d.
1995. Bapak H. Herman Suminta tahun 1995 s.d. 2002, Bapak Drs. H. Mumu Muchtar
sebagai PJS pada tahun 2002 (selama 6 bulan) Bapak H. Uhud Junaedi B.A. tahun 2002
s.d. 2004 dan Bapak Drs. H. Juhdi T. Aziz, MSi. mulai tahun 2004.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun Visi dan Misi dari SMA Pasundan 2 Bandung adalah
A. Visi
SMA Pasundan 2 Bandung mengembangkan pendidikan berkualitas unggul
dalam bidang keilmuan, moralitas, mentalitas berdasarkan ke- Islaman dan
budaya Sunda yang mampu bersaing pada tingkat lokal, nasional serta
Internasional.
B. Misi
1. Mendidik Sumber Daya.
2. Manusia unggul yang menguasai, memahami, menghayati bidang keilmuan
yang ditekuni dengan dilandasi nilai ke-Islaman dan budaya Sunda.

15
3. Memberi

kontribusi

terhadap

peningkatan

kualitas

yang

mampu

mengaplikasikan bidang keilmuan, nilai-nilai ke-Islaman dan budaya Sunda.


4. Mengembangkan bidang keilmuan dan teknologi informasi yang disertai
nilai-nilai kehidupan masyarakat serta paham aktualisasi nilai-nilai budaya
Sunda dan agama Islam sebagai implementasi perwujudan ibadah pada
Allah SWT.
5. Pengembangan keilmuan dan nilai budaya Sunda yang dilandasi nilai-nilai
ke-Islaman dalam implementasi perwujudan puncak budaya nasional yang
berakar pada budaya daerah.
6. Memberi kontribusi dalam pembangunan nasional yang peka dan dinamis
terhadap perubahan globalisasi.
7. Melaksanakan pengembangan ke-Islaman, budaya Sunda, keilmuan dan
teknologi melalui pendekatan Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh.
3.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat dianggap sebagai pola hubungan antar komponen atau
bagian yang mempunyai kemampuan untuk suatu organisasi, sedangkan organisasi
merupakan wahana bagi seseorang untuk mengadakan kerjasama dalam mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam organisasi
tersebut yang menyertai komponen sistem dalam struktur itu dikoordinasikan bersama
melalui jalur kewenangan dan tanggung jawab pekerjaan yang terinci. Struktur organisasi
diciptakan menurut perkembangan kebutuhan, oleh karena itu struktur organisasi dapat
berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Adanya struktur organisasi akan meningkatkan
kinerja serta adanya suatu pendelegasian tugas dan wewenang pada masing-masing
bagian secara tersistematis dan terintegrasi. Adapun bentuk struktur organisasi yang ada
di SMA Pasundan 2 Bandung dapat dilihat ada bagan dibawah ini :

16

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Pasundan 2 Bandung

3.1.4 Deskripsi Tugas


Deskripsi tugas digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, dan tanggung jawab
dari masing-masing bagian. Definisi tugas yang ada pada Priangan Inter City adalah
sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah

Penanggung jawab kegiatan SMA Pasundan 2 Bandung

2. Wakil Kepala Sekolah

Kurikulum dan pengadan buku

3. Tata Usaha

Pengadaan alat tulis kantor

4. Koordinator Perpustakaan

Memantau kegatan perpustakaan

5. Staff 1

Pelayanan untuk peminjaman dan pengembalian buku siswa dan pengolahan


buku

6. Staff 2

Penjaga kebersihan dan kerapihan perpustakaan

17
3.2. Metodelogi Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau cara untuk mencari,
memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data yang dapat digunakan untuk keperluan
menyusun karya ilmiah atau penelitian dengan prosedur yang didasarkan pada suatu
struktur logis yang terdiri dari beberapa tahapan kerja dan kemudian menganalisa faktor
faktor yang berhubungan dengan pokok pokok permasalahan sehingga akan didapat
suatu kebenaran atas data yang diperoleh.
Dalam Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis PHP Pada SMA 2 Pasundan 2
Bandung ini menggunakan metodologi pendekatan Deskriptif dan Action (Tindakan).
Pendekatan Metodologi Deskriptif adalah dimulai dari mengumpulkan data, memaparkan
analisis tersebut serta mengimplementasikan hasil analisis tersebut sedangkan pendekatan
metodologi Action (tindakan) adalah proses penindaklanjutan dari hasil analisis tersebut
diimplementasikan dalam merancang sebuah aplikasi yang baik.
Pada metode penelitian ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, jenis dan
metode pengumpulan data, metode pendekatan dan pengumpulan sistem dan pengujian
software.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Desain
penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian.
Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian merupakan semua
proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari
perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari pengamatan langsung
(observasi) dan wawancara, sedangkan data sekunder yaitu dokumen-dokumen yang ada
di SMA Pasundan 2 Bandung yang berhubungan dengan proses penyusunan laporan.
A. Sumber Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung yang
dikumpulkan

melalui

survey

lapangan

dengan

menggunakan

teknik

pengumpulan data tertentu yang dibuat khusus untuk itu. Teknik pengumpulan

18
data dalam rangka pembentukan informasi mengenai objek penelitian ini,
dilakukan dengan cara:
1

Observasi
Observasi adalah kegiatan mempelajari suatu gejala dan peristiwa melalui
upaya mengamati dan mencatat data atau informasi secara sistematis.
Observasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan dimana peneliti berada
bersama objek atau pada lingkungan objek yang ditelitinya.
b. Observasi tidak langsung, yaitu observasi yang dilakukan tidak pada saat
berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti, misalnya dilakukan
melalui audio, video atau visual yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
Obeservasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah observasi
langsung karena peneliti mengadakan pengamatan langsung kelapangan
untuk memperoleh data atau informasi yang akurat mengenai sistem
informasi perpustakaan di SMA Pasundan 2 Bandung.
Hasil dari observasi ini adalah peneliti dapat mengetahui proses-proses yang
terjadi di sistem informasi perpustakaan di SMA Pasundan 2 Bandung.

Wawancara
Wawancara (interview) merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.
Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara ditetapkan terlebih dahulu dengan
tujuan untuk menjawab fokus penelitian atau tidak keluar dari maksud dan
tujuan penelitian. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan terhadap
kepala divisi bagian kepegawaian dinas Komunikasi dan Informatika atau
yang dianggap mempunyai wewenang untuk memberikan data dan
informasi yang diperlukan.
Wawancara ini berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem sistem
informasi perpustakaan di SMA Pasundan 2 Bandung. Sehingga
diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu pelayanan yang diberikan oleh
sistem informasi perpustakaan di SMA Pasundan 2 Bandung.

19
3

Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dan informasi melalui bukubuku dan sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan bidang
penelitian, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian
yang dilaksanakan.
Studi pustaka yang digunakan pada penelitian ini adalah karya-karya ilmiah
dan buku-buku yang membahas tentang sistem informasi perkuliahan atau
kegiatan belajar mengajar di instansi pendidikan, salah satunya universitas.

B. Sumber Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer dan
merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama
(pihak perusahaan atau instansi yang bersangkutan). Dengan data sekunder yang
ada, peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk mengolah data tersebut.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.
Peneliti menganalisa dokumen-dokumen yang terlibat pada sistem informasi
perpustakaan yaitu data buku, data siswa, data peminjaman, dan pengembalian
dan data pengunjung. Hasil dari analisa dokumen-dokumen tersebut akan
digunakan dalam menentukan kebutuhan sistem informasi perpustakaan di
SMA Pasundan 2 Bandung.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan
dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan
hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.
A. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan terstruktur.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat
dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih
memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai
dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan
kualitasnya akan lebih baik.

20
B. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk membangun
sistem informasi ini yaitu metode Prototipe. Prototyping adalah pengembangan
yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototype) dari aplikasi baru
melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem
informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut juga desain aplikasi cepat (rapid
application design/RAD) karena menyedrhanakan dan mempercepat desain sistem
(OBrien, 2005).
Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistemyang
menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototyipe, langkahlangkah tersebut antara lain:
1) Identifikasi Kebutuhan Sistem
Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang
sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum
pada tahap perancangan, penulis menganalisis sistem dengan cara melakukan
mengumpulkan data yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi,
dan interview (wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan
dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model
interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2) Membuat Prototype
Pada tahap kedua, penulis membuat prototype sistem tersebut untuk
memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.
3) Menguji Prototype
Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba sistem yang telah dirancang
untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan
benar, sesuai kebutuhan pemakai.
4) Memperbaiki Prototype
Pada tahap keempat, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat
diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan
dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, dan setelah perbaikan sistem
itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu
dengan melakukan pengujian prototype kembali.

21
5) Mengembangkan Versi Produksi
Pada tahap kelima, penulis mengembangkan versi produksi, penulis akan
merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan
memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada
pemakai setelah sistem tersebut disetujui.
C. Alat Bantu Analisi dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan adalah metode analisis
terstruktur berorientasi data. Adapun metode desain yang ada pada langkah
perancangan ini akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap),
diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data.
1

Flow map
Diagram

alir

dokumen

(flowmap)

merupakan

gambaran

hubungan

antaraentitas yang terlihat berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagai alir
dokumen disebut juga bagan alir formulir yang merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus laporan dan formulir.
2

Diagram konteks
Diagram kontek nerupakan suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang
menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang
dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan.
mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan
keluaran sistem. Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang
nantinya akan kita buat. secara uraian dapat dikatakan bahwa diagram konteks
itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) ke system serta kepada
siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.

Data flow diagram


Data flow diagram merupakan alat perancangan sistem yangberorientasi pada
alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Dalam DFD
dibahas fungsi apa saja yang diperlukan oleh suatu sistem dan aliran data yang
terdapat diantara proses didalamnya. DFD berguna sebagai alat untuk

22
memverifikasi apakah sistem yang akan dibangun sudah memenuhi kriteria
yang diinginkan user atau belum.
Data Flow Diagram dapat dikembangkan dari level yang paling rendah ke
level yang paling tinggi. DFD level 0 merupakan pengembangan dari diagram
konteks, DFD level 1 merupakan pengembangan dari DFD level 0. Tiap
proses dari DFD dapat dikembangkan lagi menjadi lebih detil sampai prosesproses tersebut tidak dapat dikembangkan lagi.
4

Kamus data
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi
yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem
mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data.
Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data
yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat
dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data
dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu system.
Pada tahap analisis, kamu data merupakan alat komunikasi anatar user dan
analisis system tentang data yang mengalir didalam sistem, yaitu tentang data
yang masuk ke system dan tentang infomasi yang dibutuhkan user. Sementara
itu pada tahap perancangan system kamus data digunakan untuk merancang
input, laporan dan database. Pembentukan kamus data didasarkan atas alur
data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam
arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari alur
data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara terinci maka
dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.

Perancangan basis data

Normalisasi
Normalisasi merupakan cara atau proses untuk mengidentifikasi tabel
kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antar
atribut satu dengan atribut yang lainnya. Perancangan basis data
diperlukan agar kita bisa memiliki babis data yang kompak dan efisien
dalam ruang penyimpanan, cepat dalam mengakses dan mudah dalam
pemanipulasia (ubah, tambah, hapus) data.

23
Langkah-langkah pembentukkan normalisasi antara lain:
a

Bentuk tidak normal (unnormalized form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap
atau terduplikasi. Data dikumpulkan adanya sesuai dengan
penginputan.

Bentuk norma pertama (first normal form)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen


yang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di diantara
setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai
nilai data.

Bentuk normal kedua (second normal form)

Normalisasi ketiga berfungsi bahwa relasi harus dalam bentuk


normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara field-field
non kunci.

Tabel relasi
Dalam sebuah database, data tabel memiliki sebuah filed yang memiliki
nilai unik untuk setiap field baris. Field ini ditandai dengan icon
bergambar kunci didepan namanya, baris-baris yang berhubungan pada
tabel mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang
dihubungkannya pada tabel lain, salinan dari kunci primer didalam tabel
tabel yang lain disebut dengan kunci asing. Kunci asing ini tidak perlu
bersifat unik dan semua field yang bisa menjadi kunci asing yang membuat
sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci
primer.

Entitiy Relationship Diagram (ERD)


ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang
disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD berbeda dengan DFD yang
merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh
sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan
pada struktur-struktur dan hubungan data.

24
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis digunakan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah dari suatu sistem
dan mengevaluasi masalah agar dapat diusulkan suatu perbaikan. Tahapan analisis adalah
sangat penting, karena apabila salah ditahapan ini maka akan berpengaruh ketahapan
selanjutnya. Melakukan analisis terhadap sistem yang berjalan bertujuan sebagai dasar
untuk perancangan untuk memperbaiki sistem yang lama. Dari analisis maka akan
diketahui kelemahan dan kekurangan sistem yang lama, dan dapat dirancang atau
diperbaiki menjadi sebuah sistem yang lebih efektrif dan efisien.
3.3.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen digunakan untuk menganalisis dokumen-dokumen yang
digunakan dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

Nama Dokumen : Data Buku


Sumber

: Koordinator Perpustakaan

Rangkap

:2

Fungsi

: sebagai informasi tentang ketersediaan buku yang ada di

perpusatakaan.
Elemen Data

: Kode_buku, judul, nama_penerbit, nama_pengarang,

tahun_terbit, status.

Nama Dokumen : Data Peminjaman


Sumber

: Koordinator Perpustakaan

Rangkap

:2

Fungsi

: Sebagai pemberitahuan terjadinya transaksi peminjaman.

Elemen Data

: Tanggal, No_transaksi, Nis, nama_siswa, kode_buku,

tanggal_kembali.

Nama Dokumen : Data Pengembalian


Sumber

: Koordinator Perpustakaan

Rangkap

:2

Fungsi

: Sebagai informasi buku telah dikembalikan.

Elemen Data

: Tanggal_kembali, tanggal pinjam, No_transaksi, Nis,

nama_siswa, kode_buku, denda.

25

Nama Dokumen : Data Siswa


Sumber

: Tata Usaha

Rangkap

:2

Fungsi

: Sebagai informasi siswa yang ada disekolahan.

Elemen Data

: Nis, nama, kelas

Nama Dokumen : Data Pengunjung


Sumber

: Tata Usaha

Rangkap

:2

Fungsi

: Sebagai informasi pengunjung perpustakaan.

Elemen Data

: nis, nama, kelas, nip, tanggal, alamat.

3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang berjalan


Berdasarkan observasi dan wawancara secara langsung dengan pihak SMA
Pasundan 2 Bandung, prosedur penjualan SMA Pasundan 2 Bandung saat ini adalah

Siswa mengisi data pengunjung, kemudian pustakawan menginput data


pengunjung.

Untuk meminjam buku, siswa harus mencari ke rak-rak terlebih dahulu untuk
mendapatkan buku yang akan di pinjam setelah itu mengatakan ke pustakawan
dengan membawa buku yang akan dipinjam serta kartu perpustakaan.

Kemudian pustakawan menginput data peminjam dan memberikan print data


pinjam ke siswa.

Untuk mengembalikan buku siswa harus mengisi data pengunjung terlebih


dahulu.

Setelah itu memberikan print data pinjam dan buku yang di pinjam ke
pustakawan , kemudian pustakawan mencatat ke data pengembalian, dan
pustakawan mengecek apakah siswa terkena denda atau tidak.

Pustakawan akan membuat laporan dan ditujukan kepada kepala sekolah.

26

3.4. Jadwal Penelitian

27

DAFTAR PUSTAKA
Aji Supriyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Salemba Infotek. Jakarta
Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Gava
Media. Yogyakarta.
Disa Utama Cahyadi. 2011. Sistem informasi Perpustakaan Di SMAN 1 Cileunyi.
Strata Satu Sistem Informasi- Sistem Informasi Unikom.Bandung
Edhy Sutanta. 2003. Pengertian Sistem informasi
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta.
Lutfian.. 2009, Pengertian Sistem informasi perpustakaan. Unikom. Bandung
Sutabri.2005. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai