Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN PASCAPANEN

PELILINAN BUAH ALPUKAT

NAMA: HERIANTO SIMAMORA

NPM: 18710004

AGROEKOTEKNOLOGI

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

MEDAN

2021
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II .......................................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 2
2.1 Klasifikasi alpukat ......................................................................................... 2
2.2 Morfologi alpukat .......................................................................................... 2
2.3 Kandungan buah alpukat ............................................................................... 4
2.4 Manfaat buah alpukat .................................................................................... 4
BAB III ........................................................................................................................ 5
METODE ..................................................................................................................... 5
3.1 Alat dan bahan.................................................................................................... 5
3.1.1 Alat ......................................................................................................... 5
3.1.2 Bahan...................................................................................................... 5
3.2 Waktu dan tempat .......................................................................................... 5
BAB IV ........................................................................................................................ 6
HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................... 6
4.1 Hasil............................................................................................................... 6
4.2 Pembahasan ................................................................................................... 6
4.2.1 Bahan untuk pelilinan dan fungsi pelilinan pada buah alpukat ............. 6
4.2.2 Konsentrasi lilin untuk buah alpukat ..................................................... 6
4.2.3 Masa simpan buah alpukat setelah pelilinan .......................................... 6
4.2.4 Masalah dalam pelilinan buah alpukat ................................................... 7
4.2.5 Aplikasi dalam pelilinan buah alpukat ................................................... 7
BAB V.......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Alpukat merupakan buah yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia.
Hasil olahan alpukat sering kita temui pada produk” seperti jus alpukat, sup buah, es
alpukat, dan lain-lain. Selain sebagai bahan makanan alpukat juga bisa dimanfaatkan
sebagai bahan kosmetik untuk kecantikan kulit, misalkan untuk masker wajah.
Alpukat dianggap mampu membuat wajah menjadi lebih kencang. Buah alpukat juga
bisa digunakan untuk perawatan rambut, misalnya sewaktu melakukan creambath.
Bahkan bagian-bagian tanaman lainnya pun memiliki berbagai manfaat, bagian kayu
bisa digunakan sebagai bahan bakar, biji dan daunnya dalam industri pakaian, dan kulit
pohonnya bisa digunakan sebagai pewarna.

Tapi dibalik banyak manfaatnya itu alpukat memiliki kekurangan, yaitu


mudahnya buah mengalami kerusakan seperti perubahan warna, bintik-bintik yang
biasanya diakibatkan oleh cepatnya metabolisme alpukat setelah dipanen. Hal ini harus
diminimalisir sebab konsumen pasti ingin mengkonsumsi buah yang masih segar dan
baik kualitasnya. Jadi sebisa mungkin harus ada teknologi pasca panen yang dapat
mengantisipasi cepatnya metabolisme tersebut.

Saat ini teknologi yang telah digunakan walaupun masih sederhana, konsepnya
bisa dibilang cukup baik. Ada banyak tahapan pasca panen yang dilakukan untuk
memperlambat proses metabilisme. Namun konsep baik seperti apapun harus diikuti
dengan ketelitian para operator/pemanennya juga, sebab masih sering kita lihat banyak
buah alpukat yang dijual di pasaran yang mengalami kerusakan-kerusakan. Walaupun
banyak juga yang masih berwarna hijau tanpa kerusakan.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui cara pelilinan pada buah alpukat serta mengetahui apa bahan
pelilinana yang aman.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi alpukat


Kedudukan tanaman alpukat dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Anak divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Ranales

Keluarga : Lauraceae

Marga : Persea

Jenis : Persea americana Mill.

2.2 Morfologi alpukat


Tanaman alpukat termasuk jenis pohon kecil dengan tinggi 3 sampai 10 m,
berakar

tunggang, batang berkayu, bulat, warnanya coklat kotor, banyak bercabang, dan
ranting

berambut halus.

Daun pada tanaman alpukat ini berbentuk tunggal dengan tangkai yang
panjangnya 1,5-5cm kotor, letaknya berdesakan di ujung ranting, bentuknya jorong
sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi
rata kadang-kadang agak menggulung ke atas, bertulang menyirip, panjang 10-20 cm,

2
lebar 3-10 cm. Daun muda pada 8 tanaman alpukat mempunyai warna kemerahan dan
berambut rapat, sedangkan daun tua warnanya hijau dan gundul.

Bunga pada tanaman alpukat merupakan bunga majemuk, berkelamin dua,


tersusun

dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan. Buah pada
tanaman alpukat ini termasuk golongan buah buni, berbentuk bola atau bulat telur,
mempunyai panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik
ungu atau ungu sarna sekali berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak,
warnanya hijau, kekuningan.

Biji pada tanaman alpukat berbentuk bulat seperti bola, mempunyai diameter 2,5-
5 cm dengan keping biji putih kemerahan. Buah alpukat yang masak daging buahnya
lunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibuat juice. Minyak pada
buah alpukat ini dapat digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik.

Alpukat adalah tanaman diploid (2n=12), berbiji tunggal yang besar sekali. Kulit
luar agak tebal, kulit tengah tebal berdaging lunak, dengan lapisan kulit dalam tipis
berbatasan dengan kulit biji. Berat buah rata- rata antara 200- 400 gram, tetapi kadang-
kadang ada yang mencapai 600- 700 gram, tergantung pada varietasnya. Jumlah buah
tiap tahunnya ± 200 buah/pohon.

Buah alpukat termasuk buah buni, berbentuk bola atau buah peer, panjang 5 – 20
cm, berbiji 1, tanpa sisa bunga yang tinggal, berwarna hijau atau hijau kuning, keungu-
unguan atau berbintik- bintik, gundul. Biji pada buah alpukat ini berbentuk bola
dengan garis tengah 2,5 – 5cm.

Tanda- tanda kematangan optimal pada alpukat, yaitu: bila buah digoyang-
goyang dapat berbunyi, karena bijinya terlepas dari daging buah dan rongga buah
melebar. Buah yang sudah masak dan dipetik perlu disimpan selama beberapa hari lagi
agar dapat dimakan dagingnya. Waktu berbuah secara lebat adalah pada bulan
Desember sampai Pebruari, dan berbuah biasa antara bulan Mei- Juni.

Pohon alpukat yang berukuran besar mampu menghasilkan jutaan bunga dalam
semusim. Bunga tersebut muncul diujung tunas. Bunga betinanya tunggal, dengan
tangkaisari panjang dan diakhiri dengan kepala sari yang membesar.

3
2.3 Kandungan buah alpukat
Buah ini kaya akan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh. Misalnya vitamin A, B,
C, dan vitamin E.

 Alpukat mengandung karbohidrat, lemak, dan protein.


 Beberapa mineral juga terkandung dalam buah ini, seperti kalium, fosfor, asam
oleat maupun zat besi.
 Buah alpukat kaya akan serat.

2.4 Manfaat buah alpukat


Berikut ini adalah beberapa contoh akan keuntungan dari mengkonsumsi buah
alpukat. Kandungan vitamin pada alpukat sangat berguna bagi kesehatan tubuh:

 Vitamin A : berguna bagi kesehatan mata, sehingga penglihatan kita akan


terjaga
 Vitamin B : membantu proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh.
 Vitamin C : sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh, sehingga tubuh akan
selalu kuat dan terhindar dari penyakit.
 Vitamin E : vitamin ini sangat membantu menyehatkan kulit tubuh Anda.

Buah alpukat memiliki lemak yang bermanfaat. Banyak yang menduga bahwa
alpukat tidak baik untuk dikonsumsi karena tinggi akan lemak. Ini persepsi yang salah,
buah alpukat memang memiliki kadar lemak tinggi, tapi lemak yang ada pada buah ini
sangatlah baik untuk tubuh karena termasuk lemak tak jenuh, jenis lemak baik yang
malah akan memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh.

Manfaat buah alpukat yang lain adalah mampu menurunkan kadar kolesterol jahat
dalam tubuh dan meningkatkan kolesterol yang baik bagi kesehatan. Terhindar dari
penyakit stroke dan jantung yang disebabkan tingginya kolesterol tubuh. Kalium yang
banyak dikandung alpukat, dipercaya bisa mengatasi depresi dan mampu menurunkan
tekanan darah tinggi. Asam oleat yang banyak ditemukan pada buah alpukat
bermanfaat sebagai zat antioksidan, yaitu zat yang akan melawan radikal bebas dalam
tubuh sehingga tubuh bisa terhindar dari berbagai penyakit, misalnya kanker yang
mematikan. Alpukat adalah buah yang cukup tinggi kadar zat besinya.

4
BAB III

METODE

3.1 Alat dan bahan

3.1.1 Alat
 Handphone
 Alat tulis
 Laptop

3.1.2 Bahan
 Alpukat

3.2 Waktu dan tempat


Pelaksaan praktikum pelilinan buah dilakukan pada tanggal 01 april 2021 dilakukan
secara online dan dilakukan pengamatan dari berbagai sumber yang ada.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

4.2.1 Bahan untuk pelilinan dan fungsi pelilinan pada buah alpukat
Lilin yang banyak digunakan adalah lilin lebah, lilin lebah merupakan lilin
murni yang terbentuk dari sarang lebah yang berasal dari lebah apis mellifera. Lilin
lebah yang berfungsi untuk mecegah penguapan, mempertahankan kesegaraan dalam
waktu yang cukup lama, mencegah kelayunan, serta memperindah kulit buah.

4.2.2 Konsentrasi lilin untuk buah alpukat


Lilin lebah yang diemulsikan dengan konsentrasi 4-12%.

4.2.3 Masa simpan buah alpukat setelah pelilinan


 Masa simpan buah alpukat setelah pelilinan adalah 2-4 Minggu.
 Suhu simpan buah alpukat 4-13 ̊C
 RH buah alpukat 85-90%

6
 Kadar air buah alpukat 65%
 Titik beku tertinggi -0,3 ̊C

4.2.4 Masalah dalam pelilinan buah alpukat


Air yang digunakan tidak boleh menggunakan air sadah karena garam-garam
yang terkandung dalam air tersebut dapat merusak emulsi lilin

4.2.5 Aplikasi dalam pelilinan buah alpukat


Aplikasinya dapat dilakukan dengan penyemprotan, pencelupan, atau
pengolesan.

7
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/32735024/Kandungan_Nutrisi_dan_Manfaat_Buah_Alpu
kat

http://repository.ub.ac.id/148342/

file:///C:/Users/User/Downloads/adoc.pub_perlakuan-uap-panas-vapor-heat-
treatment-dan-pelil.pdf

https://www.academia.edu/14729260/MANFAAT_BUAH_ALPUKAT_Sejarah_Sin
gkat_Tentang_Buah_Alpukat

Anda mungkin juga menyukai