Nama
: Nurul Amini
NIM
: F1C113061
Prodi
: Kimia A
Mata Kuliah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pemanfaatan Kulit Buah Manggis ( Garcinia mangoestana L ) sebagai Teh
Antioksidan dengan baik. Makalah ini ditujukan untuk melengkapi tugas akhir
semester matakuliah Agroindustri dan Lingkungan.
Akhirnya penulis sadari bahwa penulis dalam menyusun makalah ini
masih jauh dari sempurna. Seperti pepatah mengatakan,Tak ada gading yang tak
retak. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang
konstruktif untuk kesempurnaan penulisan makalah yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1
Latar Belakang...............................................................................1
1.2
Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3
Tujuan.............................................................................................2
1.4
Manfaat penulisan..........................................................................2
1.5
2.2
2.3
Habitat............................................................................................6
2.4
Budidaya.........................................................................................6
2.8
2.9
Kesimpulan...................................................................................23
3.2
Saran.............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................24
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
buah manggis juga mengandung berbagai macam zat yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh. Diantaranya yaitu senyawa xanthone yang meliputi mangostin,
mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifoli xanthone, tovophyllin
B, alfa mangostin, betamangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid
epicatechin, dan gartanin.
Namun sebagian masyarakat belum mengetahui tentang manfaat dari kulit
buah manggis tersebut sehingga mereka hanya mengkonsumsi buahnya saja dan
membuang kulitnya begitu saja. Jika dibuang begitu saja tentu akan membuat
lingkungan menjadi tidak enak dipandang. Hal ini sangat disayangkan karena
sebenarnya kulit buah manggis mempunyai berbagai macam khasiat untuk tubuh
dan dapat mengobati beberapa penyakit. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut
penulis memilih judul Pemanfaatan Kulit Buah Manggis sebagai Teh
Antioksidan. Makalah ini akan menjelaskan tentang bagaimana cara pemanfaatan
kulit buah manggis dan pengolahannya sehingga dapat berguna bagi masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, penulis merumuskan permasalahan yang
akan dibahas sebagai berikut:
a) Apa saja ciri-ciri dari tanaman manggis?
b) Bagaimana cara pembudidayaan tanaman manggis?
c) Bagaimana kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman manggis
terutama pada bagian kulit buahnya?
d) Bagaimana cara pengolahan kulit buah manggis menjadi teh?
1.3 Tujuan
a) Mengetahui ciri-ciri tanaman manggis.
b) Mengetahui cara-cara pembudidayaan pembudidayaan tanaman manggis.
c) Mengetahui berbagai kandungan kimia dalam tanaman manggis terutama
bagian kulit buahnya.
d) Mengetahui cara pengolahan kulit buah manggis menjadi teh antioksidan.
1.4 Manfaat penulisan
Manfaat yang penulis harapkan melalui penulisan makalah ini, baik bagi
penulis maupun bagi para pembaca umumnya adalah sebagai berikut :
a) Dapat memahami dan lebih mengenal seluk-beluk tanaman manggis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
daerah tropik basah. Pada awalnya dikenal dengan nama Mangostana Garcinia
Gaertner, termasuk ke dalam famili Guttiferae yang memiliki 35 genus dan lebih
dari 800 spesies yang berasal dari daerah tropic, di antaranya 9 genus dengan
spesies yang merupakan pohon buah-buahan. Lima genus dengan sekitar 50
spesies dari famili ini berasal di kawasan Asia Tenggara. Garcinia dianggap satu
tipe genus dalam famili ini yang juga termasuk Mammea. Mammea merupakan
genus dengan yang mempunyai nilai ekonomi penting yang dikenal dengan
mammy apple atau mammy, M.Americana.
Menurut Cox (1976), genus Garcinia merupakan genus yang terbesar (lebih
dari 400 spesies), 40 spesies dapat dimakan dan banyak dijumpai di Pulau
Kalimantan. Di Asia Tenggara, manggis dikenal dengan banyak nama, seperti
manggis di Indonesia dan Malaysia, kadang dikenal nama setor, mesetor, atau
sementah di Malaysia, manggustan atau manggis di Filipina, mongkhul di
Kamboja, mangkhud di Laos, dodol atau mangkhut di Thailand, dan cay mangcut
di Vietnam, mangustai di Tamil. Di Prancis disebut mangostanaier, mangouste,
atau mangostier, di Spanyol disebut mangostan, di Jerman mangostane, di
Belanda mangoestan atau manggis, sedangkan di Portugis dikenal dengan
mangosta atau mangusta.
2.2
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub Devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledoneae
Ordo
: Parietales
Family
: Guttiferae
Genus
: Garcinia
Spesies
: Garcinia Mangostana L.
2.3 Habitat
Manggis merupakan tanaman budidaya di daerah tropis. Tumbuhan ini
tumbuh subur pada kondisi dengan banyak mendapat sinar matahari, kelembaban
tinggi, dan musim kering yang pendek (untuk menstimulasi perbungaan). Pada
kondisi kering, diperlukan irigasi untuk menjaga kelembapan tanah. Tumbuhan ini
ditanam hingga ketinggian 1000 m dpl (20 - 40C) di daerah tropis, namun
pertumbuhan maksimal berlangsung di daerah dataran rendah.
2.4 Budidaya
2.4.1 Syarat Tumbuh
1. Tinggi tempat
Mulai dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 800 m dpl.
Semakin tinggi daerah tempat tumbuhnya, maka bertambah lamban
pertumbuhannya. Hal itu menjadi semakin panjang saat mulai berbunga dan
berbuahnya.
2. Curah Hujan
Curah hujan yang sesuai yaitu berkisar antara 1500 - 2500 mm/thn,
dengan periode basah 6 bln.
3. Tanah
Tanaman manggis sangat baik pertumbuhannya pada tanah yang
kaya akan bahan organik, serta tanah yang aerasinya cukup baik, jenis tanah
agak berat sampai tanah ringan. Berbagai tipe tanah tempat tumbuhnya
manggis yaitu tanah alluvial, regosol, latosol,dll. Keasaman tanah yang
sesuai adalah tanah yang mendekati netral, berkisar pada pH 5-7. Di tanah
tersebut, sebagian besar unsure hara lebih mudah diserap oleh akar tanamn
manggis. Tanaman manggis tidak menyukai tempat hidup yang tanahnya
memiliki salinitas tinggi.
panjang :50 cm
lebar :50 cm
dalam :50 cm
Lubang dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu agar tanah menyerap oksigen
dan terkena sinar matahari untuk mematikan bakteri yang merugikan tanaman
manggis serta mengurangi keasaman tanah. Kemudian lubang ditutup dengan
campuran tanah galian bagian atas dengan bahan organik. Jumlah pupuk organik
yang diberikan tergantung pada kesuburan tanah.
2.4.4 Penanaman
1. Saat tanam yang baik adalah awal musim hujan.
2. Sebelum ditanam bibit diistirahatkan di tempat teduh agar benih
dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
3. Penanaman hanya sampai leher akar.
2.4.5 Pemeliharaan
1. Pembuatan naungan.
Oleh karena tanaman manggis tidak tahan
terhadap sinar matahari langsung untuk itu
perlu dibuat naungan.. Lama tanaman manggis
diberi naungan adalah sampai berumur 2
tahun.
Gambar 2 Naungan Bibit
Manggis
Ukuran naungan adalah sebagai berikut :
-
panjang 60 cm
lebar 40 cm
tinggi 75 cm
Naungan berupa tonggak dari kayu / bambu, atap dari daun alang-
batangnya saja namun juga pada semua jaringan utama tanaman manggis.
Diameter batangnya sendiri sekitar 25 35cm. Sedangkan tinggi dari pohon
manggis mencapai 10 25meter dengan ukuran kanopi sedang serta tajuk yang
rindang berbentuk piramida.
2.5.3 Daun
Daun-daun pada tanaman manggis sangat rimbun di mana daun manggis ini
termasuk jenis daun tunggal. Duduk daun berhadapan atau bersilang berhadapan.
Daun manggis ini berbentuk jorong dengan pangkal daun yang membelah. Daun
manggis juga tebal dan kaku. Perbandingan panjang dan lebar daun adalah 30 cm
atau dengan ukuran sekitar 12-23 x 4,5-10 cm. Panjang tangkai daun adalah
sekitar 1,5-2 cm dan berhubungan dengan tunas. Ujung daunnya meruncing. Tepi
daun manggis rata dan menyerupai perkamen sedangkan permukaan daunnnya
licin dan mengkilat. Bentuk dari tulang daunnya sendiri adalah menyirip.
Permukaan atas daun manggis ini berwarna hijau gelap sedangkan permukaan
bawahnya berwarna hijau terang. Daun-daun dapat bertahan sampai beberapa
tahun dengan daun-daun baru pada hampir semua cabang yang dihasilkan dari
trubus-trubus baru yang terjadi satu atau dua kali setahun. Daun-daun baru
berwarna agak merah muda yang dapat berubah menjadi hijau cerah, tetapi
perubahan warna ini hanya terjadi dalam periode yang singkat dan segera menjadi
hijau gelap setelah daun-daun menjadi dewasa.
2.5.4 Bunga
Bunga dari tanaman manggis ini
bersifat uniseksual dioecious (berumah dua),
akan tetapi hanya bunga betina yang dapat
dijumpai, sedangkan bunga jantan tidak
berkembang sempurna (rudimenter), yaitu
Gambar 3 Bunga Manggis
pucuk ranting muda dengan diameter 5 6 cm, pedikelnya pendek, tebal dan
panjang 1,8 2 cm terletak pada dasar bunga. Bunga memiliki empat sepal dan
empat petal dengan tangkai bunga pendek dan tebal berwarna merah kekuning-
10
kuningan. Bunganya tidak tahan lama membuka pada sore hari dan petalnya
segera jatuh setelah itu
2.5.5 Buah
Buah manggis dihasilkan secara
partenogenesis (tanpa penyerbukan).
Buah partenokarpi biasanya berbentuk
bundar, berdaging lunak saat hampir
masak, pipih pada bagian dasarnya di
mana bagian bawahnya terdapat petal
yang tebal dan rongga-rongga stigma.
Gambar 4 Buah Manggis
Sisa rongga stigma ini tetap tinggal pada ujung buahnya. Buah berbentuk bulat
atau agak pipih dan relatif kecil dengan diameter 3,5-8 cm. Berat buah bervariasi
antara 75 150 gram tergantung pada umur pohon dan daerah geografisnya. Kulit
buah mengandung getah kuning yang terasa pahit. Jika buah muda dilukai maka
getah kuning akan menetes keluar.
2.5.7 Kulit Buah
Kulit buah tebalnya 0,8 1 cm
berwarna keungu-unguan biasanya
mengandung cairan kekuning-kuningan
yang rasanya pahit dan kulit buahnya
mengandung tanin dan senyawa
berbentuk kristal yang disebut mangostin.
Gambar 5 Kulit Manggis
sangat baik bagi daging buah yang lembut dan dapat dimakan serta memudahkan
pengepakan dan pengangkutan.
2.5.8 Biji
Buah manggis mengandung 2 3 biji yang berkembang sempurna.. Segmensegmen umumnya berukuran tidak sama dan biasanya 1 2 segmen besar yang
mengandung biji. Biji-biji besar berbentuk pipih berwarna ungu kegelapan atau
cokelat, tertutup oleh serat lunak yang menyebar sampai ke dalam daging buah.
11
Biji manggis merupakan biji apomik yang terbentuk dari sel-sel nuselus pada
buah partenokarpi. Biji berwarna cokelat dengan panjang 2 2,5 cm, lebar 1,5
2,0 cm dan tebalnya antara 0,7 1,2 cm. Biji diselimuti oleh aril yang berwarna
putih, empuk dan mengandung sari buah dengan aril yang transparan.
Penampakan embrio tidak jelas mengenai lokasi plumula dan radikel, dari
pemeriksaan menunjukkan kemungkinan adanya perluasan titik tumbuh di
sepanjang biji. Berat biji bervariasi antara 0,1 2,2 gram dengan rata-rata 1,0
1,6 gram.
2.6 Kandungan
2.6.1 Kandungan pada Buah
Buah yang berasa asam-manis akibat mengandung banyak gula sakarosa,
dekstrosa, dan levulosa ini tidak hanya menimbulkan sensasi kesegaran saja.
Dibalik warnanya yang gelap dan kesegarannya tersimpan berbagai kandungan
senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan. Pada umumnya masyarakat menyukai
kesegaran buah manggis yang bertekstur halus dan putih. Tanpa disadari bahwa
komposisi buah manggis yang dinikmatinya per 100 gram memiliki kandungan
sebagai berikut:
Tabel 1Komposisi Nutrisi per 100 g Buah Manggis
Carbohydrate
6-20 g
Fat
0.1-1 g
Protein
0.6 g
Calcium
7-11 mg
Phosphorous
4-17 mg
Potassium
19 mg
12
Iron
0.2-1 mg
Vitamin A
14I mg
Vitamin B1
0.3 mg
Vitamin B2
0.03 mg
Niacin
0.3 mg
Vitamin C4.
2-66 mg
tannat dan air. Sifat larutan kapur tohor yang basa kuat diharapkan dapat mengikat
asam tannat yang terkandung di dalam kulit buah manggis. Dengan demikian rasa
pahit yang terkandung dalam kulit buah manggis dapat dinetralisir.
Kulit manggis menghasilkan warna merah keunguan, dan amat sulit
dibersihkan. Karena mengandung tanin, resin, dan crystallizable mangostine
(C20H22O5), yang mudah larut dalam alkohol atau ether, tidak larut dalam air.
Berikut ini adalah jenis-jenis zat yang terkandung dalam kulit buah manggis yaitu
polythydroxy-xanthone, mangostin, 3-isomangostein, alpha-mangostin, betamangostin, gamma-mangostin, garcinone A, B, C dan D,maclurin, mangostenol,
catechin, potassium, calcium, phosphor, besi, vitamin B1, B2, dan C, poly
saccharides, stilbenes, quinones, polyphenes, mangostinon A dan B,
trapezifolixanthone, tovophylin B, flavonoidepicatochin, dan gartanin.
Kulit buah manggis juga bersifat antijamur. Aktivitas antijamur hasil isolasi
beberapa xanton dan beberapa derivat mangostin terhadap jamur Fusarium
oxysporum f. sp. Vasinfectum, Alternaria tenuis, dan Drechelaoryzae dapat
menghambat pertumbuhan semua jamur tersebut. Telah dilakukan pula penelitian
terhadap aktivitas xanton dalam kulit manggis terhadap pertumbuhan
Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin. Hasilnya
menunjukkan bahwa satu isolate aktif, alfamangostin, yang merupakan salah satu
derivat xanton, menghambat pertumbuhan bakteri tersebut dengan MIC sebesar
1,57-12,5g/mL.
Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma-mangostin mempunyai efek anti
radang lebih baik daripada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran.
Xanthone jenis ini dapat menghindarkan berbagai penyakit yang disebabkan
peradangan, seperti artritis dan alzheimer (merupakan salah satu penyakit
disfungsi otak). Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama
baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan
minocycline. Manggis merupakan komoditas buah yang berkhasiat untuk
kesehatan dan kecantikan karena memiliki antioksidan yang menangkap radikal
bebas dan mencegah keruakan sel sehingga proses degenerasi sel terhambat.
14
Tidak cuma daging buah manggis yang kaya vitamin C-66 mg, tetapi juga
kulit yang multikhasiat yaitu antikanker, antioksidan, mujarab mengatasi jantung
koroner, HIV, dan sebagainya. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu ekstrak itu juga bersifat apotosis
penghancur sel kanker. Xanthone mampu merawat beberapa jenis penyakitkanker
seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru dan sebagainya. Xanthone dalam kulit
manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukimia,
antiinflamasi, dan antidiare.
2.7. Manfaat Tanaman Manggis
Manfaat tanaman manggis pada berbagai bagian dari tanaman manggis
secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
antioksidan
7. Dari hasil studi farmakologi dan biokimia dapat diketahui bahwa
mangostin secara kompetitif menghambat tidak hanya reseptor
histamine H, mediator kontraksi otot lunak tetapi juga epiramin yang
membangun tempat reseptor H1, pada sel otot lunak secara utuh.
Mangostin merupakan tipe baru dari histamin.
8. Pemberian ekstrak daun muda terhadap mencit bunting dengan dosis
500, 1000, 1500 mg/kg BB,menunjukkan efek pada fetus berupa
penurunan berat badan, terjadinya perdarahan pada fetus, dan adanya
perubahan jaringan hati fetus seperti nekrosis pada sel hepar, tetapi
tidak terjadi kelainan perkembangan dan aborsi. Ekstrak daun manggis
dengan berbagai dosis dapat mengurangi jumlah sel spermatid, terjadi
penambahan jumlah spermatozoa abnormal, dan lambatnya gerak maju
spermatozoa mencit.
15
16
jamur atau kotoran tersebut dapat langsung hilang. Getah yang berwarna kuning
juga dibersihkan karena mengandung tannin.
3. Pengeringan tahap I
Setelah dibersihkan dengan air maka dijemur dahulu. Penjemuran
pada tahap I tidak membutuhkan waktu yang lama. Pengeringan ini hanya
agar kulit manggis tersebut sedikit mudah dalam pengirisannya. Waktu
yang dibutuhkan kira-kira 20-30 menit.
4. Pengirisan
Kulit manggis yang
telah bersih dan sedikit
kering tersebut diiris
melintang menggunakan
pisau menjadi irisan yang
tipis-tipis kira-kira 2 mm.
Gambar 6 Hasil pengirisan kulit
manggis
cepat larut.
5. Pengeringan tahap II
Apabila kulit manggis tersebut sudah diiris maka dikeringkan lagi
di bawah sinar matahari. Pengeringan ini agar irisan tersebut dapat tahan
lama. Apabila kering, jamur kemungkinan kecil untuk tumbuh.
Pengeringan tahap II ini membutuhkan waktu cukup lama yaitu kira-kira 3
hari.
6. Pengemasan atau Penyeduhan
Setelah kering ramuan teh kulit manggis tersebut dapat langsung
diseduh atau dikemas di dalam plastik untuk diseduh selanjutnya.
17
18
Rebus dengan 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa kira kira 1 gelas.
Saring rebusan teh tersebut.
Tambahkan madu atau gula pasir sesuai selera.
Diminum 3 kali sehari.
kering.
Seduh dengan 1 gelas air panas.
Diamkan beberapa saat sampai air menjadi berwarna merah keunguan.
Saring hasil seduhan tadi dengan saringan teh.
Tambahkan madu atau gula pasir seperlunya.
Diminum 30 ml setiap pagi sesudah makan dan malam sebelum makan
selama 1 bulan.
6. Untuk antioksidan yang mencegah berbagai penyakit seperti radang, kanker
resepnya hanya setiap hari rutin minum sebanyak segelas saja. Kalau kira
kira keadaan lingkungan sedang buruk maka akan lebih baik minum lebih
banyak untuk mengimbangi radikal bebas yang tersebar banyak. Namun jika
keadaan lingkungan tidak begitu buruk maka jangan terlalu banyak minum.
19
21
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Tanaman manggis dijuluki Queen of Fruit karena mempunyai kekhasan
tersendiri dibandingkan buah yang lain yaitu mempunyai bentuk dan rasa
yang khas. Buahnya putih salju dan lunak serta sangat manis.
2. Di dalam kulit manggis banyak terdapat zat yang sangat berguna bagi
tubuh sebagai antioksidan, yaitu xanthone. Yang termasuk dalam derivat
xanthone antara lain mangostin, mangostenol, mangostinon A,
mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa mangostin,
betamangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan
gartanin.
3. Xanthone yang ada dalam kulit manggis mampu melawan prooksidan
sehingga dapat menangkal radikal bebas yang akan merusak sel.
4. Kulit manggis bisa dibuat teh yang berguna bagi kesehatan.
3.2 Saran
Kembangkan lagi produk apa saja yang dapat dihasilkan dari limbah kulit
buah manggis selain sebagai teh antioksidan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Paramawati, Raffi. 2000. Dahsyatnya Manggis untuk Menumpas Penyakit.
Jakarta: Agro Media Pustaka.
Pitojo, Setijo dan Hesti Nira Puspita. 2007. Budidaya Manggis. Semarang: Aneka
Ilmu.
Rukmana, Rahmat. 2003. Bibit Manggis. Yogyakarta: Kaninus.
Sunarjo, Hendro. 2008. Tanaman Buah Berkebun 21 Jenis. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kaninus.
http://bakulatz.wordpress.com/2011/11/30/manfaat-buah-manggis/
http://www.belajarptc.com/kesehatan/manfaat-kulit-manggis-untuk-kesehatan
http://kuhascexpress.blogspot.com/2010/05/pengertian-dari-sukrosa.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mangostin
http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2011/11/24/xanthone-di-kulitmanggis/
24