Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN EKSTRA DAUN SIRIH (PIPER BETLE

L.) DAN BUNGA MAWAR (ROSA L.) UNTUK


PEMBERSIH MISS.V GUNA MENCEGAH KEPUTIHAN

PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
DWI AYU FEBRIANTI 15.11.4066.EA.0016
INDAR KUSUMAWATI 15.11.4066.EA.00
SURYANA 15.11.4066.EA.00

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM


AKADEMI KEPERAWATAN YARSI SAMARINDA
2016/2017
LATAR BELAKANG MANFAAT

RUMUSAN MASALAH TINJAUAN PUSTAKA

PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
TERDAHULU

URGENSI PENELITIAN HIPOTESIS

LUARAN METODE PENELITIAN


LATAR BELAKANG
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita.
Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu
keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis).
Menurut studi Badan Kesehatan Dunia (WHO) masalah kesehatan
reproduksi perempuan yang buruk telah mencapai 33% dari jumlah total
beban penyakit yang diderita para perempuan di dunia salah satunya
adalah keputihan (Putranto, 2006). Sekitar 75% wanita didunia pasti akan
mengalami keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan sebanyak 45%
wanita mengalami keputihan dua kali atau lebih, sedangkan pada kaum
wanita yang berada di Eropa angka keputihan sebesar 25%, dimana 40-
50% akan mengalami kekambuhan. (NCBI, 2013).
Di Indonesia sendiri 75% wanita pernah mengalami keputihan minimal satu
kali dalam hidupnya dan setengah di antaranya mengalami keputihan
sebanyak dua kali atau lebih. Hal ini berkaitan dengan cuaca yang lembab
yang mempermudah wanita Indonesia mengalami keputihan, dimana cuaca
yang lembab dapat mempermudah berkembangnya infeksi jamur
(Maghfiroh, 2008).
NEXT
LANJUTAN
Menurut hasil penelitian di asrama kebidanan STIKES Ngudi Waluyo tahun 2012 dari
156 responden sekitar 73,9% diantaranya melakukan praktek personal hygiene tidak
baik dan mengalami keputihan patologi. Menurut penelitian lain di desa Kedung
Kempul, Lamongan menunjukkan bahwa lebih dari setengah remaja putri (60%)
berpengetahuan kurang pada kesehatan reproduksinya dan hampir seluruhnya
(95%) remaja putri perilaku personal hygienenya kurang baik. (Mardani et al, 2010).
Sedangkan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2011) di
Madrasah Tsanawiyah Pembangunan Jakarta yang melakukan tindakan kebersihan
organ genitalia eksterna hanya setengahnya saja (50%) yang melakukan dengan
baik, sedangkan selebihnya kurang menjaga kebersihan organ genitalia eksterna.
Menurut penelitian Ayuningtyas (2011) di SMA Negeri 4 Semarang angka kejadian
keputihan sangat tinggi, Sekitar 96,9% responden mengalami keputihan dan
sebagian besar siswi memiliki pengetahuan menjaga kebersihan genitalia eksterna
yang buruk (82,8%).
Sedangkan menurut penelitian Sari (2012) di SMA Negeri 1 Seunuddon Kabupaten
Aceh Utara Tahun 2012 dari 72 responden yang yang berpengetahuan kurang
dengan kejadian keputihan pada remaja sebanyak 38 orang (97,4%).
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja kandungan yang terdapat di
dalam daun sirih yang berfungsi sebagai
antimikroba?
2. Apa saja kandungan yang terdapat di
dalam bunga mawar yang berfungsi
sebagai antimikroba?
3. Bagaimana dampak keputihan jika tidak
segera di atasi?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui kandungan ekstrak
daun sirih untuk pembersih Miss. V
2. Untuk mengurangi kadar keputihan
dengan penggunaan ekstrak daun sirih
dan bunga mawar
URGENSI PENELITIAN
Adapun urgensi ini adalah untuk
mendapatkan pembersih Miss. V alami yang
berguna untuk mencegah adanya bakteri
penyebab keputihan.
LUARAN
1. Artikel ilmiah
2. Pembersih Miss. V alami dengan ekstrak
daun sirih dan bunga mawar
MANFAAT PENELITIAN
1. Mendapatkan kandungan anti mikroba alami dari daun
sirih dan bunga mawar, guna mencegah penggunaan
pembersih Miss. V berbahan dasar ilmiah.
2. Potensi pemanfaatan daun sirih yang melimpah
dikalimatan, guna menghasikan produk yang siap pakai.
3. Sebagai salah satu solusi inovatif yang memanfaatkan
kandungan dari daun sirih dan bunga mawar sebagai
pembersih daerah kewanitaan yang mudah ditemukan
dan di olah dengan mudah.
TINJAUAN PUSTAKA
DAUN SIRIH
Daun sirih mengandung minyak atsiri di mana komponen utamanya terdiri atas fenol dan
senyawa turunannya seperti kavikol, cavibetol, carvacrol, eugenol, dan
allilpyrocatechol.Selain minyak atsiri, daun sirih juga mengandung karoten, tiamin,
riboflavin, asam nikot inat, vitamin C, tannin, gula, pati, dan asam amino. Hal ini
disebabkan oleh turunan fenol yaitu kavikol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih
efektif dibandingkan fenol biasa.Kandungan tannin pada daun sirih dipercaya memiliki
khasiat mengurangi sekresi cairan pada vagina,
BUNGA MAWAR
Ekstrak mawar mengandung geraniol dan limonene yang berfungsi sebagai antiseptik,
pembunuh jamur candida albican penyebab keputihan dan menambah daya tahan
tubuh. Aromanya yang harum juga sering digunakan sebagai aromaterapi yang bersifat
menenangkan dan meningkatkan mood. (
https://www.academia.edu/5672918/KHASIAT_EKSTRAK_BUNGA_MAWAR)
KEPUTIHAN
Keputihan dikalangan medis dikenal dengan istilah leukore atau fluoralbus, yaitu
keluarnya cairan dari vagina (Ababa, 2003). Leukoreadalah semua pengeluaran cairan
dari alat genetalia yang bukan darah tetapi merupakan manifestasi klinik berbagai infeksi,
keganasan atau tumor jinak organ reproduksi (Manuaba, 2001). Pengertian lebih khusus
keputihan merupakan infeksi jamur Kandida pada genetalia wanita dan disebabkan oleh
organisme seperti ragi yaitu candida albicans(Clayton, 1998).
NEXT
PENCEGAHAN KEPUTIHAN
Menurut Army (2007), beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam mencegah keputihan patologis antara lain :
a.Menjaga kebersihan
b.Memperhatikan pakaian
c.Mengatur gaya hidup
Menurut Dalimartha beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam mencegah keputihan antara lain :
a. Menjaga kebersihan organ genitalia
b. Dalam keadaan haid atau memakai pembalut wanita
c. Cara cebok / membilas yang benar adalah dari depan
kebelakang.
d. Menghindari penggunaan celana dalam yang ketat atau dari
bahan yang tidak menyerap keringat seperti nilon
e.Usahakan tidak memakai celana dalam atau celana orang lain.
PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian Dian Agustin pada tahun 2005
Adapun penelitian yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut:
Pada penelitian ini, Dian Agustin meneliti perbedaan khasiat antibakteri
bahan irigasi antara hidrogen peroksida 3% dan infusum daun sirih
20% terhadap berbagai jenis bakteri pada saluran akar. Dari hasil
penelitiannya, diperoleh perbedaan yang bermakna antara besar
diameter zona hambatan berbagai jenis bakteri oleh bahan irigasi
hidrogen peroksida 3% dan infusum daun sirih 20%. Khasiat
antibakteri infusum daun sirih 20% lebih baik dari hidrogen peroksida
3% terhadap berbagai jenis bakteri.
HIPOTESIS
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini kami menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif, yaitu membuat
ramuan dari ekstrak daun sirih dan bunga mawar
di Mini Hospital Akper Yarsi Samarinda dan
memberikan ramuan ekstrak daun sirih dan bunga
mawar kepada wanita Kelurahan Sidomulyo RT.
17 yang memang mempunyai riwayat keputihan
dan mengevaluasi selama satu minggu apakah
kadar keputihannya mulai berkurang.
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION

Wassalam..

Anda mungkin juga menyukai