DISUSUN OLEH :
1508E011
2018
i
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
1508E011
2018
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
OLEH :
1508E011
PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah ini diajukan oleh :
NAMA : Mochamad Haikal Fiqri
NIM : 1508E011
Jurusan / Program Studi : DIII FARMASI
Judul Karya Tulis Ilmiah : Gambaran Penggunaan Obat Antihipertensi Di
Apotek Sumber Waras Tegal
TIM PENGUJI
Penguji 1 : Rizki Febriyanti M.Farm., Apt (………….………..……)
Penguji 2 : Aldi Budi Riyanta, S.Si, M.T (….………………………)
Penguji 3 : Adila Prabasiwi, SKM. M.KM (…………………………)
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 1508E011
Tanda Tangan :
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama : Mochamad Haikal Fiqri
NIM : 1508E011
Jurusan / Program Studi : DIII Farmasi
Jenis Karya Tulis : Karya Tulis Ilmiah
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Harapan Bersama Tegal Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-
exclusive Royalti Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI APOTEK
SUMBER WARAS
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti /
Nonekskluf ini Politeknik Harapan Bersama Tegal berhak menyimpan,
mengalihmedia / formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap mencamtumkan
nama saya sebagai penulis / pencipta dan pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di :
Pada Tanggal :
Yang menyatakan
vi
MOTTO
Keinginan kita untuk sukses harus lebih besar daripada ketakutan kita
untuk gagal – Pandji pragiwaksono
Kupersembahkan buat:
vii
PRAKATA
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala petunjuk,
rahmat serta kemurahan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Gambaran Penggunaan Obat Antihipertensi Di Apotek
Sumber WarasTegal”.
Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah berusaha semaksimal
mungkin dengan mencurahkan segala tenaga dan pikiran sesuai dengan
kemampuan yang ada disertai pula dengan bantuan dan dukungan moril serta
materil dari berbagai pihak.
Tegal.
Apotek Sumber Waras yang selalu memberi waktu dan dukungan dalam
6. Teman-teman rekan kerja apotek Candra, Mba Siva, Fina, Tika, dan Riska
yang selalu memberi dukungan dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.
viii
8. Sahabatku Icha, Anita, Mba Fitri, Tiara, Mas Mendro, Mba Dian
tahun ini.
9. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu demi satu yang telah
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari yang diharapkan,
sehingga banyak terdapat kekurangan bahkan kesalahan yang terdapat dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini dari segi isi maupun penulisannya. Dalam hal ini
penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam menyusun
penulisan sehingga dapat menjadi karya tulis ilmiah yang baik dan dapat
digunakan pada masa yang akan datang.
Penulis
ix
INTISARI
x
ABSTRACT
From the research, data obtained showed that captopril is the most
antihypertension drug prescribed with 61.5% (300 tablets), the second most
irbesartan 31,7%, the third is hydroclortiazide 6,8%.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul.................................................................................................... i
Intisari ....................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................6
xiii
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................44
Lampiran ..............................................................................................................47
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
jantung dan sistem pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner (angina
penyakit jantung rematik, dan lain-lain. Kasus tertinggi penyakit tidak menular
tahun 2013 pada kelompok penyakit jantung dan pembuluh darah adalah
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal
(gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke)
bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak
pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus
meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai
1
2
hipertensi sebesar 2% pada usia 25 tahun, meningkat menjadi 25% pada usia 50
dan 50% pada usia 70 tahun (Apriza, 2014). Setiap kenaikan tekanan darah
sistolik sebesar 2mmHg akan menambah resiko kematian akibat stroke sebanyak
persen tahun 2007 menjadi 25,8 persen tahun 2013. Asumsi terjadi penurunan
bisa bermacam-macam mulai dari alat pengukur tensi yang berbeda sampai pada
pernah didiagnosis nakes dan minum obat hipertensi) dari 7,6 % tahun 2007
Hipertensi dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu oleh faktor yang tidak
bisa dikendalikan dan faktor yang bisa dikendalikan. Faktor risiko yang tidak
dapat dikendalikan meliputi keturunan, jenis kelamin, umur dan ras. Adapun
konsumsi alkohol, merokok, stress dan kelebihan berat badan atau obesitas
(Santoso, 2015).
blocker. Penggunaan obat antihipertensi dapat hanya satu obat saja atau
pengobatan tunggal, atau dapat dikombinasikan dengan obat lain bila perlu.
Interaksi obat adalah situasi di mana suatu zat mempengaruhi aktifitas obat, yaitu
meningkatkan atau menurunkan efeknya, atau menghasilkan efek baru yang tidak
tercapai keberhasilan terapi yang optimal. Oleh karena itu, dengan adanya uraian
obat antihipertensi yang diberikan untuk pasien di Apotek Sumber Waras Tegal
karakteristik pasien.
4
Agar dalam penelitian ini dapat terarah dan mendapatkan hasil yang
November 2017.
2. Resep dokter yang digunakan adalah resep yang ada di Apotek Sumber
Waras Tegal.
3. Data yang diteliti adalah data peresepan saja, tidak sampai tahap
konsumsinya.
4. Pada penelitian ini hanya akan menggambarkan obat hipertensi apa yang
Tegal.
angiotensin.
c. Bagi Masyarakat
Berisi Judul KTI yang digunakan sebagai acuan penelitian agar ada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
2. Klasifikasi Hipertensi
sfigmomanometer air raksa atau dengan tensimeter digital. Hasil dari pengukuran
tersebut adalah tekanan darah sistolik maupun diastolik yang dapat digunakan
untuk menentukan hipertensi atau tidak. Terdapat klasifikasi hipertensi pada hasil
adalah:
7
8
terjadinya hipertensi ini telah diidentifikasi, namun belum satupun teori yang
temurun dalam suatu keluarga, hal ini setidaknya menunjukkan bahwa faktor
data, bila ditemukan gambaran bentuk disregulasi tekanan darah yang monogenik
B. Hipertensi Sekunder :
komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Pada
kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit
3. Gejala Hipertensi
ada beberapa gejala yang tidak terlalu tampak sehingga sering tidak dihiraukan
pusing, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di
tengkuk, mudah lelah, mata kunang-kunang, mimisan, muka pucat, suhu tubuh
rendah. Gejala-gejala yang sifatnya khusus tersebut akan terasa pada kondisi atau
antara lain :
a. Kondisi istirahat
tensi darah, nadi denyutan jelas, kulit pucat, suhu dingin akibat pengisian
c. Kondisi emosional
faktor multiple stress atau tekanan yang bertumpuk seperti hubungan dengan
dengan kondisi emosional berupa fluktuasi turun naik, suasana hati yang
natrium, lemak serta kolestrol, sering mual dan muntah, perubahan berat
pusing, berdenyut-denyut, sakit kepala terjadi saat bangun dan menghilang secara
perubahan keterjagaan, gangguan orientasi, pola isi bicara berubah, proses pikir
Patofisiologi hipertensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor yang dapat
dikontrol dan faktor yang tidak dapat dikontrol (Evadewi, 2013). Salah satu
(Ikawati, 2008).
12
setiap penggunaan obat terdapat risiko, baik yang diketahui ataupun tidak, yang
dan medication error. Adverse drug reaction lebih dipengaruhi oleh kondisi
pasien, sedangkan medication error terjadi akibat dari kesalahan manusia atau
2. Antagonis Kalsium
atau calcium entry blockers, atau slow channel blockers, yang bekerja pada kanal
dilatasi, maka tekanan yang dihasilkan oleh aliran darah terhadap dinding
13
kalsium yaitu :
3. Diuretik
garam dan ion dari dalam tubuh. Penurunan kadar garam (sodium) dari dalam
antihipertensi yaitu:
memiliki struktur kimia yang sama dengan tiazid. Yang termasuk diuretik
hydroclorthiazide
14
2014).
penggunaan senyawa ini berlangsung dua fase. Penurunan tekanan darah mula-
mula terjadi akibat peningkatan eksresi natrium. Konsentrasi ion natrium terjadi
penurunan akibatnya volume plasma dan volume menit jantung akan turun,
sebaliknya tekanan perifer (secara reflektoris) agak naik. Pada fase kedua,
volume plasma akan dinormalkan kembali dan eksresi natrium akan hampir sama
dengan harga awal terapi. Penurunan tekanan darah pada fase ini kemungkinan
4. ACE Inhibitor
berelaksasi, maka tekanan darah akan menurun dan terjadi perbaikan pada daya
15
pompa jantung yang tadinya mengalami kegagalan (pada pasien gagal jantung).
Oleh karena itu ACE inhibitor digunakan untuk mengendalikan tekanan darah
dan terapi gagal jantung kongestif.Obat termasuk golongan ACE inhibitor yaitu:
5. Antagonis Angiotensin II
penatalaksanaan hipertensi.
mekanisme kerja langsung maka efek samping yang ditimbulkan obay golongan
2. Mulai dengan satu obat juga bias mengobati dan/ atau tidak
tekanan darah tidak dikontrol dengan dosis sedang untuk agen pertama
16
5. Gunakan terapi diuretic jika ada dua obat yang digunakan, berlaku
alas an mendesak
awal
angiotensin II
10. Satu atau dua obat akan mengendalikan tekanan darah pada 90%
ACE inhibitor
Hipertensi
Antagonis angiotensin
Diuretik
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Keterangan :
Diteliti :
Tidak Diteliti :
18
Hipertensi
ACE inhibitor
Pengobatan
Diuretik
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
terdiagnosis antihipertensi yang di tinjau dari jenis dan jumlah obat yang di
resepkan
terdahulu yang diambil dari rekam medik dan peresepan pasien pada periode
19
20
(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua resep obat
populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah resep obat
menggunakan Total sampling karena jumlah sampel kurang dari 100. Total
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumblah sampel sama dengan
Adapun data yang tidak disertakan atau tidak di ikutkan dalam penelitian ini
yaitu, resep yang tidak terbaca dan data rekam medik pasien yang tidak lengkap.
data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian
harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen. Data ini diperoleh
22
dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan
selain itu peneliti mempergunakan data yang diperoleh dari internet (Sugiyono,
2014).
Jenis data yang diperoleh adalah data sekunder yang diperoleh dari
angiotensin. Data yang digunakan bersifat retrospektif yaitu resep pada periode
September-November 2017.
data pasien yang terdiagnosa hipertensi lalu mencatat nomor rekam medik, usia
Hydroclortiazid
tgl. No
Irbesartan
Captopril
usia pasien
Resep resep
L P
2
3
4
dst.
Jumlah Resep
Persentase
Tabel 3.6 Penggunaan Obat Pada Pasien Hipertensi Berdasarkan Jenis Obat
permasalahan (Supardi, 2014). Pada penelitian ini, analisa data yang dilakukan
yang diperoleh dari resep antara lain jenis dan jumlah obat antihipertensi, jenis
kelamin pasien dan usia kemudian disajikan dalam bentuk tabel berupa
f
P= x100%
n
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi
Politeknik Harapan Bersama Prodi DIII Farmasi dan permintaan ijin kepada
pihak yang bersangkutan sebagai subjek yang diteliti. Peneliti mengajukan surat
permohonan izin kepada Pemilik Sarana Apotek Sumber Waras Tegal dengan
hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan sebagai hasil riset.
BAB IV
Apotek Sumber Waras beralamat diruko nirmala square blok RS.4 Kelurahan
kesulitan dan tidak stabil . di tahun 2012 berpindah kepemilikan atau dibeli oleh
Apotek Sumber Waras memiliki tujuh staf yang dipimpin oleh satu orang
Apoteker Pengelola Apotek. Staf yang ada terdiri dari : dua Asisten Apoteker,
satu orang pengendali stok, dan tiga orang staf bagian umum. Apotek Sumber
26
27
PSA/APA
Haryanto antan djaya S.Si.,Apt
Dokter Praktek
Dr. Yohanes Siman L.
Apotek. Deskripsi kerja dan tanggung jawab masing-masing staf berbeda dengan
beban kerja yang sama sesuai kemapuan atau keterampilan yang dimiliki yaitu
sebagai manager apotek, sumber daya manusia, persediaan obat dan alat
jawab semuanya.
28
Asisten Apoteker
Dipimpi oleh safina yang bertugas membuat laporan stok, membuat input
data pengeluaran, membuat input data pembelian (jumlah barang dan harga
terbaru), membuat input pengeluaran obat harian, menata barang di etalase Over
Dipimpin oleh candra yang bertugas merekap faktur asli, merekap faktur
yang diterima.
tunggu, terdapat beberapa tempat duduk yang disediakan untuk pasien, ruang
peracikan obat yang bersebelahan dengan ruang praktek dokter dan terdapat
29
pintu kecil untuk tempat masuknya resep yang di tulis dokter untuk di berikan
obatan, dan alat : peralatan peracikan seperti mortir, stemper, dan bekker glass
oleh apoteker. Salah satu dokumen perencanaan yang ada di apotek adalah
pemesanan obat dengan surat pesanan resmi sesuai golongannya. Ada empat
model surat pesanan yang ada di Apotek Sumber Waras yaitu : surat pesanan
obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras, surat pesanan untuk obat
dengan golongan obat, jenis penyakit, sediaan genirik, sediaan paten, dan
kesetabilan obat, seperti sediaan suppositoria disimpan pada suhu lemari es,
obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, semua ditata sesuai dengan
.
30
3. Pelayanan
Apotek Sumber Waras buka setiap hari senin-sabtu pada pukul 07.00-21.00,
sedangkan pada hari minggu buka pukul 13.00-21.00. apotek sumber waras
dan eceran.
Sumber Waras sebanyak 39 resep saja yang memenuhi syarat untuk digunakan
kurang lengkap seperti contohnya tanggal yang tidak dituliskan atau usia pasien
yang tidak dituliskan di resep. Berikut jumlah resep dari bulan September-
November 2017
Tabel 4.1 Jumlah Resep Per Bulan Mulai Dari Bulan September-November
2017
September 20
Oktober 11
November 8
Total 39
Rata-rata 13
31
Jumlah Resep
Jumlah Resep
20
11
8
Gambar 4.2 Jumlah Resep Per Bulan Mulai Dari Bulan September-November
Dari hasil penelitian tabel 4.1, menunjukan resep terbanyak adalah pada
bulan September dengan jumlah 20 lembar resep, resep terbanyak kedua ada di
bulan Oktober dengan jumlah 11 lembar resep, dan pada bulan November
menurun. Dengan begitu hal ini sama dengan data di peroleh dari Profil
Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2013, diketahui kasus hipertensi pada tahun 2011
sebanyak 634.860 kasus, pada tahun 2012 menurun menjadi 544.771, dan pada
1 Laki-laki 9 23,1 %
2 Perempuan 30 76,9 %
Total 39 100 %
Pasien
Laki-laki Perempuan
30
Laki-laki Perempuan
arteri terjadi baik pada pria maupun wanita (Margareth, dkk, 2015). Hal ini dapat
(Heri, dkk 2014). Hipertensi pada perempuan juga dapat disebabkan oleh obat
Hasil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anggy Rima Putri
dengan jenis kelamin perempuan memiliki jumlah yang lebih tinggi dari pasien
Total 39 100%
34
Usia pasien
<64 tahun (dewasa) >64 tahun (lansia)
20
19
Dari hasil tabel 4.3, bahwa karakteristik resep obat antihipertensi pada
pasien Apotek Sumber Waras berdasarkan usia terbanyak adalah resep pasien
dengan usia diatas 64 tahun dengan jumlah resep 20 lembar resep (51,2%),
sedangkan pasien dengan usia 18-64 tahun jumlah resep 19 lembar resep (48,8%)
penelitian yang di lakukan oleh Nur Rizkah Muchtar, dkk pada tahun 2015
Manado Periode Juli 2013 - Juni 2014. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan
tingginya tekanan darah. Apabila pasien tekanan darah pasien tidak ada
target.
Tunggal 28 71.8%
Kombinasi 11 28.2%
Jumlah 39 100%
36
11
Tunggal Kombinasi
Kombinasi
lembar. Penggunaan obat antihipertensi dapat berupa dosis tunggal maupun dosis
kombinasi, terapi dengan satu jenis obat antihipertensi atau dengan kombinasi
Jika terapi dimulai dengan satu jenis obat dan dalam dosis rendah, dan
dengan dosis rendah. Efek samping biasanya bisa dihindari dengan menggunakan
37
1 Captopril 13
2 Hydroclortiazide 1
3 Irbesartan 14
Total 28
13 14
1
captopril hydroclortiazide irbesartan
No Kombinasi Jumlah
1 Captopril + hydroclortiazide 1
2 Captopril + irbesartan 4
3 Hydroclortiazide + irbesartan 5
Total 11
yaitu kategori 'pilihan', 'diterima' dan kategori 'kurang efektif'. Klasifikasi ini
yang paling banyak digunakan. Berdasarkan Tabel 4.6 kombinasi ACEI dengan
diuretik memberikan efek sinergistik dan sekitar 85% pasien tekanan darahnya
dapat terkendali dengan kombinasi ini. Kombinasi antara ACEI dengan diuretik
tiazid dosis rendah dapat menghasilkan penurunan tekanan darah yang aditif.
tekanan darah yang aditif. Berdasarkan pada keamanan, efikasi, dan kinerja yang
(Tablet)
3 Hydroclortiazide 33 6,8%
300
155
33
Captopril Irbesartan Hydroclortiazide
Jumlahnya
captopril. Obat ini efektif pada sekitar 70% pasien. Kombinasi dengan diuretik
merupakan efek samping yang paling sering terjadi dengan insiden 5-20%, lebih
sering terjadi pada wanita dan lebih sering terjadi pada malam hari. Dapat terjadi
segera atau setelah beberapa lama pengobatan. Diduga efek samping ini ada
prostaglandin. Efek samping ini bergantung pada besarnya dosis dan bersifat
2012, diperoleh Captopril merupakan jenis obat yang paling banyak digunakan
dari obat antihipertensi lainnya. Dengan hal ini menunjukan kesamaan hasil
5.1 KESIMPULAN
apotek Sumber Waras adalah obat hipertensi dari golongan ACE inhibitor
yaitu captopril. Dalam kurun waktu tiga bulan yaitu bulan September-
5.2 SARAN
43
DAFTAR PUSTAKA
Apriza, N.S. 2014. Hubungan Perilaku Merokok Dengan Penyakit Hipertensi Pada
Laki – laki Usia 45-59 Tahun Di Desa Kuok Kecamatan Kuok Tahun 2013.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2014. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2013.
Heri., Syaiful A., Fitriyanto., Husnil K., 2014. Penggunaan Obat Antihipertensi pada
44
45
University Press.
M. Priyanto. Biomed. 2008. Farmakologi Dasar edisi II. Lembaga studi dan
Margareth .C., Halim., Retnosari. A., Sudibyo. S., 2015. Risiko Penggunaan ACE
Vol VI
Pahlawan, M. Kaisar, Yesi Astir, Dan Irsan Saleh. 2013. Penggunaan Obat
Puput Puspitawati. 2008. Kajian Ketepatan Pemilihan Dan Dosis Obat Antihipertensi
Pada Penderita Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rsud Kota Salatiga Tahun
Surakarta
Putu K. A., Evadewi., dan Luh Made K. S. 2013. Kepatuhan Mengonsumsi Obat
Rima Putri, Anggy. 2017. Penggunaan Obat Antihipertensi Dan Antiplatelet Pada
Rizkah Muchtar, Nur , Heedy Tjitrosantoso dan Widdhi Bodhi. 2015. Studi
2013-Juni 2014
47
Siva alfiyah. 2017. Evaluasi Penggunaan Omeprazol Pada Penyakit Tukak Lambung
Di Apotek Sumber Waras. Karya tulis ilmiah. Tegal : DIII Farmasi Politeknik
Harapan Bersama
2018. http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=3966
25
Puput Puspitawati. 2008. Kajian Ketepatan Pemilihan Dan Dosis Obat Antihipertensi
Pada Penderita Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rsud Kota Salatiga Tahun
Surakarta
49
LAMPIRAN
1. Suat permohonan ijin melakukan penelitian
50
5. Irbesartan
6. Hydrochlortiazide
53
7. Captopril
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI
Abstrak
Hypertension is a non-communicable disease that disrupts the heart and blood vessel system.
The purpose of this study was to determine the amount of antihypertension drug used for patients in
Sumber Waras Pharmacy of Tegal in period September-November 2017 by its type.
This research was a descriptive research, with a strongitative approach. Population and sample
data were taken from prescribing, with 39 prescriptions. Antihypertension drugs studied were ACE
inhibitor (captopril), angiotensin antagonists (irbesartan), diuretics (hydroclortiazide).
From the research, data obtained showed that captopril is the most antihypertension drug
prescribed with 61.5% (300 tablets), the second most irbesartan 31,7%, the third is hydroclortiazide
6,8%.