Oleh:
16080103
2019
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ASMA
Oleh:
16080103
2019
ii
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
16080103
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
HALAMAN PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Tegal,
Program Studi DIII Farmasi
Ketua Program Studi,
v
Karya Tuli Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan
Nim : 16080103
Tanda Tangan :
Tanggal :
vi
Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda
Yang menyatakan
MOTTO
3. Manusia yang mau berusaha lebih baik dari pada seseorang yang hanya
bicara.
4. Mencintai suatu proses adalah kunci utama dalam mengenal diri anda
sendiri.
PERSEMBAHAN
Almamaterku
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan
Slawi”
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli
Madya Farmasi pada Program Studi DIII Farmasi di Politeknik Harapan Bersama
Tegal . Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Penulis telah banyak mendapat
bimbingan, pengarahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dengan
1. Kusnadi M.pd. dan Meliyana Perwita Sari, M.Farm., Apt. Selaku Pembimbing
2. Ayah dan Ibu saya yang selalu memberi doa dan kasih sayang yang tak ternilai
3. Teman - teman sejawat yang selalu memberikan dukungan serta saran dalam
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, pelajar,
masyarakat, dan khususnya pada diri penulis sendiri dan semua yang membaca
Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan untuk
viii
INTISARI
ix
Abstract
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
INTISARI.............................................................................................................. viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ............................................ 6
xii
3.3 Populasi, sampel dan teknik sampling .................................................. 27
LAMPIRAN ......................................................................................................... 47
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
cara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
RI, 2009).
netrofil dan sel epitel. Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan
sebagai penyebab atau pencetus inflamasi saluran napas pada pasien asma
11,5% pada tahun 2001 dan meningkat menjadi 12,2% pada tahun 2008
1
2
kerja, asap rokok, polusi udara, infeksi pernapasan (virus), diet, status sosial
ekonomi dan besarnya keluarga (PDPI, 2004). Paparan asap rokok selama
asma adalah Rumah Sakit. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana
Rumah Sakit ini merupakan salah satu Rumah Sakit terbesar dan Rumah
Sakit rujukan pertama di kota Slawi. Selain itu, jumlah pasien asma di
Dr.Soesilo Slawi.
Slawi.
Agar didalam peneliti ini dapat di arah dan mendapatkan hasil yang
1. Tujuan Umum
Anindya Carima,
No Pembeda Elivira,2014 Hardiyati 2018
2016
1 Judul Gambaran Studi penggunaan Gambaran penggunaan
peneliti penggunaan obat obat golongan B2 obat asma di RSUD dr.
asma di Pukesmas agonis pada Soesilo Slawi
Kota Medan tahun pasien asma
2014
2 Sampel pasien asma Data rekam medik Data rekam medik
penelitian berjumlah 96%
TINJAUAN PUSAKA
pelayanan Rumah Sakit untuk penderita rawat jalan dan Rawat Inap
6
7
sebagai berikut:
(RSUD Dr.Soesilo)
pasien.
keperluan pendidikan.
media pasien.
2.1.4 Asma
WHO, 2013)
adanya antibodi IgE spesifik pada kulit dimana uji ini untuk
gejala asma yang khas yaitu: batuk, sesak napas dan wheeling atau
bahkan pada satu penderita yang sama berat dan lamanya serangan
bervariasi mulai dari yang ringan sampai yang berat, demikian pula
1. Asma alergik
anak-anak.
menjadi lebih berat dan sering kali dengan berjalannya waktu dapat
a. Mencegah Sensititasi
b. Mencegah Eksaserbasi.
alergi sulit untuk dilakukan. Hal – hal lain yang harus pula
16
2009).
dibatasi pada terapi serangan dan atau dalam kombinasi dengan obat
anti radang. Dalam garis besar sering kali ditempuh urutan sebagai
berikut.
1. Asma ringan (serangan <1 kali sebulan) dapat bila perlu- diobati
Raharja edisi 7)
ICS dalam dosis cukup tinggi, tetapi pada malam hari masih
keluarga
mukty,2002),
mirna, 2016)
19
Obat- obat asma terdiri dari dua bagian yaitu saat serangan
seperti berikut :
Nearimas, 2016)
2016)
Nearimas, 2016)
serangan asma berat atau pada serangan asma yang kurag respon
d. Metilsantin
a. Dampak kesehatan
b. Dampak Ekonomi
c. Dampak kematian
belum rasional. Penggunaan obat yang tidak tepat ini dapat berupa
1. Tepat Diagnosis
4. Tepat Dosis
Asma
Terapi farmakologi
Pasien asma
Metil prednisolon
Obat Golongan
Antikolinergika Ipratropium (combivent)
METODE PENELITIAN
januari 2019.
kuantitas/ jumlah penggunaan obat asma di instalasi rawat inap RSUD Dr.
27
28
pasien asma yang di instalasi rawat inap RSUD Dr. Soesilo Slawi
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data rekam medik pasien
1. Kriteria inklusi :
2. Kriteria eksklusi
N
n=
1 + N (e)2
136
n=
1 + (136 x 0,1)2
136
n=
2,36
n = 58 sampel
harus mengancu pada tujuan, dan kerangka konsep Variabel adalah suatu
ukuran atau ciri yang memiliki oleh anggota suatu kelompok tersebut.
yang dapat di observasi dari pada yang sedang di definisikan, atau mengubah
perilaku atau gejala yang diamati yang dapat diuji dan di tentukan
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik.
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data umumnya berupa bukti, catatan atau laporan histori yang
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan sebagai hasil riset.
Menyusun proposal
Melaksanakan penelitian
gambaran penggunaan obat asma di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soeselo
sampel yang diproleh terdapat 58 resep pasien yang menjadi sampel dari 136
berdasarkan jenis kelamin pada pasien asma di rawat inap RSUD Dr.
33
34
asma yang di rawat inap RSUD Dr. Soesilo Slawi bulan Oktober –
Kesehatan RI, 2009) yaitu kelompok umur 11 tahun 12-25 tahun 26-
RSUD Dr. Soesilo Slawi pada tahun 2018 dapat menyerang di usia
alergen.
umumnya terjadi pada penderita asma. Dan pada usia >66 tahun
Pada usia 11 tahun sebanyak 4 orang (6,9 %). Pada usia ini
Asma pada usia ini dapat terjadi karena faktor keturunan dan alergi.
Tabel 4.3 Bentuk Sediaan Obat Asma di RSUD Dr. Soesilo Slawi.
Oral 26 12,9%
total jumlah
B 202 100 %
lebih lambat di bandingkan injeksi dan inhalasi. (Drs. Tan hoan dan
(Budesonida) 6 3,0%
Pulmicort
Metylprednisolon 14 6,9%
Antikolinergika (Ipratropium +
salmeterol) 9 4,5%
Combivent
Metil satin Aminofilin 32 15,8%
Pemakaian Kombinasi
kombinasi pulmicort dan 43 21,3%
Combivent
Total Jumlah 202 100%
15% lebih baik dari pada pengunaan tunggal β2 agonis. Pada anak-
pada awal terapi untuk mengurangi angka pasien rawat inap asma
Hal ini di pertimbangkan pada waktu paruh yang pendek dari metil
dari teofilin yang larut dalam air atau suatu campuran teofilin dengan
bronkodilator yang lebih kuat dari obat agonis beta 2 kerja singkat,
setelah 10-20 menit dan bertahan selama minimal 12 jam. Pada asma
sebagai inhalasi: efeknya mulai lebih lambat 15 menit dari pada dari
pada agonis beta-2. Efek maksimalnya dicapai 1-2 jam dan bertahan
5.1 Kesimpulan
obat Asma pada Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Soesilo Slawi pada
82,8%.
pulmicort combivent
5.2 Saran
42
43
Abidin dan Ekasari. (2002). Mengenal dan Mengatasi Asma pada Pllus Panduan
Senam Asma. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, Jakarta.
anindya mirna. (2016). Studi Penggunaan Obat golonggan β2-agonis pada pasien
asma. surabaya.
Bond, Raehl, & Franke,. (1999). Clinical Pharmacy Services, Pharmacist Staffing,
and Drug Costs in United States Pharmacother.
Drs. Tan hoan dan Drs. Kirana Raharja. (ke 6). Obat - obat penting (ke 7). pt elek
media komputindo kompas gramedia building.
Erny Wulandari. (2011). pola pengunaan obat untuk penyakit asma pada pasien
asma di instalasi rawat inap RSUD Dr. MOEWARDI.
Sumber:http://rsudsoesilo.com
44
45
GINA. (2018). Global Initiative for Asma, Nation 112 (3) 8. Terdapat di http//:
search ebscohost.com/loging.
Global Initiative for Asthma. (2015). Pocket Guide for Asthma Management and
Prevention.
NHLBI. (2007). The Expert Panel Report 3 : Guidelines for the diagnosis and
management of asthma. Available from:
Siregar dan Amalia. (2004). farmasi rumah sakit, teori dan penerapan. jakarta.
Sisca. (2017). Analisis efektivitas terapi inhalasi pada pasien asma rawat inap
RSUD Dr. Moewardi.
46
Suhet al. (2000). Clinical and Economic Impact of Adverse Drug Reaction in
Hospitalized Patients.
Supriyatno. (2009). Serangan asma akut. Buku ajar respirologi anak. Jakarta.
Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Tuon Nearimas. (2016). Analisis Rasional Penggunaan Obat pada pasien asma
rawat inap di RSI AISYAYAH MALANG.
wawan, dewi. (2010). teori pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia.
yogyakarta: nuha medika.
Yunus,. (2011). Prevalens asma pada siswa usia 13-14 tahun berdasarkan
kuesioner ISAAC. jakarta.
47
Jenis
Nama Umur Sedian
Kelamin
Aminopilin (Injeksi)
1 55 Perempuan Combivent + Pulmicort (Injeksi)
Seredite Diskus (Inhaler)
Combivent+pulmicort (Injeksi)
2 Aminopilin (Injeksi)
65 Perempuan Dexsamethasone (Injeksi)
Salbutamol (Oral)
Seredie Diskus (Inhaler)
Comivent (Injeksi)
3 21 Perempuan Dexsamethasone (Injeksi)
Seredite Diskus (Inhaler)
Aminopilin (Injeksi)
4 56 Perempuan Combivent + Pulmicort (Injeksi)
Dexsamethasone (Injeksi)
Combivent+pulmicort (Injeksi)
5 48 Perempuan Aminopilin (Injeksi)
Salbutamol (Oral)
Seredite Diskus (Inhaler)
Combivent+Pulmicort ( Injeksi)
6 39 Perempuan Dexsamethasone (Injeksi)
Salbutamol (Oral)
Combivent+Pulmicort (Injeksi)
48
Pulmicort (Injeksi)
9 28 Perempuan Salbutamol (Oral)
Berotec ( Inhaler)
Combivent+pulmicort (Injeksi)
10 59 Perempuan Dexsamethasone (Injeksi)
Aminopilin (Injeksi)
Seredite Diskus (Inhaler)
Salbutamol (Oral)
Seredite (Inhaler)
Pulmicort (Injeksi)
15 33 Perempuan Aminopilin (Injeksi)
Salbutamol (Oral)
Combivent (Injeksi)
16 48 Laki – laki Dexsamethasone (Injeksi)
Salbutamol (Oral)
Aminopilin (Injeksi)
17 59 Laki – laki Combivent + Pulmicort (Injeksi)
Amonipilin (Injeksi)
19 30 perempuan Combivent (Injeksi)
Dexsamethasone (Injeksi)
Seredite Diskus (Inhaler)
Aminopilin (Injeksi)
21 66 Laki - laki Combivent+pulmicort(Injeksi)
Dexsamethasone (Injeksi)
50
Berotec (Inhaler)
Combivent (Injeksi)
22 32 perempuan Dexsamethasone (Injeksi)
Salbutamol (Oral )
Aminopilin (Injeksi)
23 44 Perempuan Combivent + pulmicort (Injeksi)
Seredite Diskus (Inhaler)
Salbutamol (Oral)
Berotec (Inhaler)
Salbutamol (Oral)
27 42 Aminopilin (Injeksi)
Perempuan Dexsamethasone (Injeksi)
Pulmicort + combivent (Injeksi)
51
Seredite (Inhaler)
28 27 Combivent (Injeksi)
Perempuan Dexsamethasone(Injeksi)
Seredite Diskus (Inhaler)
Berotec (Inhaler)
Pulmicort (Inhaler)
30 37 Perempuan Seredite Diskus ( Inhaler)
Salbutamol (Oral)
Aminopilin (Injeksi)
31 47 Perempuan Combivent + pulmicort (Injeksi)
Aminopilin (Injeksi)
32 37 Combivent + pulmicort (Injeksi)
Berotec (Inhaler)
Perempuan Salbutamol (Oral)
Pulmicort (Injeksi)
33 31 Metil prednisolon (Injeksi)
Seredite (Inhaler)
Perempuan
Dexsamethasone (Injeksi)
34 13 Combivent (Injeksi)
Perempuan Seredite Diskus (Inhaler)
52
Aminopilin (Injeksi)
35 40 Perempuan Combivent + pulmicort (Injeksi)
Salbutamol (Oral)
Seredite Diskus (Inhaler)
Aminopilin (Injeksi)
36 44 Perempuan Combivent + pulmicort (Injeksi)
Berotec (Inhaler)
Aminopilin (Injeksi)
40 44 Perempuan Dexsamethasone (Injeksi)
Combivent + pulmicort (Injeksi)
Salbutamol (Oral)
Salbutamol (Oral)
Seredite Diskus (Inhaler)
Dexsamethasone (Injeksi)
42 51 Perempuan Aminopilin (Injeksi)
53
Aminopilin (Injeksi)
44 41 Perempuan Dexsamethasone (Injeksi)
Dexsamethasone (Injeksi)
45 23 Laki – laki Combivent + pulmicort (Injeksi)
Salbutamol (Oral)
Dexsamethasone (Injeksi)
47 35 Perempuan Combivent (Injeksi)
Seredite Diskus (Inhaler)
49 Combivent (Injeksi)
31 Laki laki Dexsamethasone (Injeksi)
Seredite Diskus (Inhaler)
Salbutamol (Oral)
Aminopilin
51 28 Perempuan Combivent + pulmicort (Injeksi)
Dexsamethasone (Injeksi)
Seredite Diskus (Inhaler)
Aminopilin (injeksi)
54 50 Perempuan
Combivent + pulmicort(Injeksi)
metil prednisolon (Injeksi)
55
Aminopilin (Injeksi)
55 62 Perempuan Combivent + pulmicort (Injeksi)
Salbutamol (Oral)
Dexsamethasone (Injeksi)
56 34 Perempuan Combivent + pulmicort (Injeksi)
Salbutamol (Oral)
Seredite (Inhaler)