PENGHALUS KULIT
Oleh :
16080150
2019
i
PEMANFAATAN CANGKANG TELUR AYAM
PENGHALUS KULIT
Oleh :
16080150
2019
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGHALUS KULIT
Oleh :
16080150
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 16080150
TIM PENGUJI
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 16080150
Tanda Tangan :
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Kesuksesan dalam mendidik bangsa tidak diukur dari gelar dan jumlah ilmu,
tetapi bangsa besar diukur dari banyak karya dan peran peradaban yang lahir”
(@changemakerfamily)
mengenalku
vii
KATA PENGANTAR
Maha Pemilik Kuasa atas segala ilmu pengetahuan sehingga Karya Tulis Ilmiah
Krim Penghalus Kulit” dapat terselesaikan dan menjadi salah satu syarat
tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan
Harapan Bersama
2. Bapak Heru Nurcahyo, S.Farm., M.Sc., Apt selaku Ka. Prodi DIII Farmasi
3. Bapak Kusnadi, M.Pd dan Bapak A. Aniq Barlian, S.Farm., M.Hkes selaku
4. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi DIII Farmasi yang telah
muda Indonesia
5. Ibu dan bapak tercinta yang menjadi sekolah terbaik bagi anak-anaknya dan
viii
6. Bagai seekor harimau yang berkuasa, maka hutanku adalah Badan Perwakilan
7. Bagai sebuah pencakar langit yang kokoh, fondasiku adalah UKM Formasi KM
PHB 2017-2018
8. Bagai gurun yang penuh kemegahan, saudara pejuang dakwah adalah oase
penolongku
orang di atas, penulis bagaikan selembar kertas putih kosong yang tak bermakna.
peradabannya.
Penulis
ix
INTISARI
x
Abstract
xi
DAFTAR ISI
xii
2.1.9 Uraian Bahan Lulur Krim ............................................................... 15
2.1.10 Titrasi Kompleksometri .................................................................. 19
2.1.11 Evaluasi Sediaan Lulur Krim .......................................................... 20
2.2 Hipotesis ................................................................................................. 23
BAB III ................................................................................................................. 24
3.1 Objek Penelitian ..................................................................................... 24
3.2 Sampel dan Teknik Sampling................................................................. 24
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 24
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 25
3.5 Cara Kerja............................................................................................... 26
3.5.1 Pengambilan Sampel ....................................................................... 27
3.5.2 Cara Kerja Pembuatan Tepung Cangkang Telur Ayam .................. 27
3.5.3 Uji Konsistensi Kelembaban dan Kadar Air .................................. 28
3.6 Penetapan Kadar Kalsium dengan Metode Kompleksometri ................. 29
3.6.1 Pembakuan Etilen Diamin Tetra Asetat (EDTA)............................ 29
3.6.2 Penentuan Kadar CaCO3 ................................................................. 30
3.7 Formula .................................................................................................. 32
3.8 Cara Pembuatan Sediaan Lulur Krim ..................................................... 32
3.9 Uji Sifat Fisik ......................................................................................... 33
3.9.1 Uji Organoleptis .............................................................................. 33
3.9.2 Uji Homogenitas ............................................................................. 34
3.9.3 Uji pH .............................................................................................. 34
3.9.4 Uji Daya Lekat ................................................................................ 34
3.9.5 Uji Daya Sebar ................................................................................ 35
3.9.6 Uji Daya Proteksi ............................................................................ 36
3.9.7 Uji Tipe Krim .................................................................................. 37
3.10 Teknik Analisa Data ............................................................................... 38
BAB IV ................................................................................................................. 40
4.1 Uji Konsistensi Kelembaban dan Kadar Air .......................................... 41
4.2 Penetapan Kadar Kalsium dengan Metode Kompleksometri ................. 42
4.2.1 Pembakuan Etilen Diamin Tetra Asetat (EDTA)............................ 42
4.2.2 Penentuan Kadar CaCO3 dengan Titrasi EDTA ............................. 44
xiii
4.3 Proses Pembuatan Sediaan Lulur Krim .................................................. 45
4.4 Evaluasi Sediaan Lulur Krim ................................................................. 47
4.4.1 Uji Organoleptis .............................................................................. 47
4.4.2 Uji pH .............................................................................................. 48
4.4.3 Uji Homogenitas ............................................................................. 49
4.4.4 Uji Daya Sebar ................................................................................ 50
4.4.5 Uji Daya Lekat ................................................................................ 53
4.4.6 Uji Daya Proteksi ............................................................................ 54
4.4.7 Uji Tipe Krim .................................................................................. 56
BAB V................................................................................................................... 60
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 60
5.2 Saran ....................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
adalah kulit. Kulit tubuh yang diidamkan banyak wanita adalah kulit yang
sehat, bersih dan cerah. Kulit yang sehat merupakan kulit dengan ciri-ciri
lembab, warna kulit merata, lembut, kenyal dan kencang (Isflanti 2018).
bertujuan untuk perawatan kulit tubuh. Salah satu sediaan kosmetik yang
(Pratiwi, 2018).
merawat dan membersihkan kulit dari kotoran dan sel mati. Luluran
kulit akan lebih halus, kencang, harum dan sehat bercahaya (Aceng dan
Nurmalina, 2012). Lulur bisa berbentuk bubuk, krim dan kocok. Biasanya
Lulur yang berupa krim biasanya berbentuk seperti pasta atau adonan kental
yang langsung dapat digunakan di kulit dalam kondisi lembab atau sudah
1
dicairkan terlebih dahulu sehingga berbentuk seperti pasta tidak terlalu cair
dan tidak terlalu padat kemudian dapat dioleskan ke tubuh dalam kondisi
alami lain yang berasal dari bahan yang sudah tidak terpakai lagi, namun
bahan yang tepat mempengaruhi hasil sediaan lulur aman atau tidak dalam
konsumsi telur oleh masyarakat maka limbah dari telur berupa cangkang telur
tentunya juga akan semakin meningkat. Cangkang telur ayam ras merupakan
telur ayam ras di Indonesia cukup besar (Rahmawati dan Nisa, 2014).
Nisa, 2015). Cangkang telur mewakili 11% dari total bobot telur dan tersusun
oleh kalsium karbonat (94%), kalsium fosfat (1%), material organik (4%),
dan magnesium karbonat (1%) (Ikhwan dkk, 2017). Kalsium karbonat adalah
komersial. Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan fase yang paling stabil dan
banyak digunakan dalam industri cat, kertas, magnetic recording, industri
tekstil, detergen, plastik, dan kosmetik (Lailiyah dan Baqiya 2012). Kalsium
pigmentasi kulit serta membuat kulit lebih putih dan cerah (Widyawati,
2017).
telur ayam?
organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji tipe krim, uji daya sebar, uji
1. Bagi Pembaca
penelitian ini serta dapat dijadikan sebagai salah satu sumber untuk
2. Bagi Lembaga
4
5
6
7
berat kira-kira 16% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial
dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga
umur, jenis kelamin, ras dan juga tergantung pada lokasi tubuh. Kulit
kulit yang berwarna terang, pirang dan hitam, warna merah muda pada
telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam kecoklatan pada
lembut, tipis dan tebalnya, kulit yang elastis dan longgar terdapat di
telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka,
kulit baik secara harian maupun berkala. Perawatan kulit ini dilakukan
agar kulit tetap bersih, halus, lembab dan terhindar dari berbagai
8
dengan terlebih dahulu harus mengenal jenis-jenis kulit dan ciri atau
memilih kosmetik yang sesuai, menentukan warna untuk tata rias serta
atau berembun
4. Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih dari noda, jerawat atau
jamur
seperti, konsentrasi reaktan, suhu, waktu aging dan zat adiktif alam.
berasa, stabil di udara. Kalsium karbonat tidak mudah larut dalam air,
karbonat juga larut dalam asam asetat, asam hidroklorik, asam lainnya
2.1.4 Kosmetika
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ
genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama
dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk
2.1.5 Lulur
1. Pengertian Lulur
pada tubuh sehingga kulit terlihat bersih dan halus (Suhesti, 2014).
lulur bubuk, lulur krim, ataupun lulur kocok atau cair. Luluran
2. Khasiat Lulur
2014)
3. Bentuk Lulur
a. Krim
b. Bubuk
2.1.6 Krim
1. Pengertian Krim
satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
2. Penggolongan Krim
(Anief, 2010).
13
3. Stabilitas Krim
1. Proses Peleburan
2. Proses Pencampuran
1. Zat berkhasiat
2. Fase minyak, yaitu bahan obat yang larut dalam minyak dan
3. Fase air, yaitu bahan obat yang larut dalam air dan bersifat basa,
NaOH, KOH, gliserin, PEG dan surfaktan (Na laurel sulfat, tween,
lulur krim disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang akan
cetil alkohol
1. Asam Stearat
2. Trietanolamin
3. Cetil Alkohol
dalam air
4. Gliserin
kurang 20o
17
5. Metil Paraben
6. Propil Paraben
atanol (95%)
18
7. Vaselin Flavum
sampai kuning
8. Oleum Citri
(Depkes RI 2012)
9. Aqua Destilata
mempunyai rasa
(Depkes RI 2012)
berikut:
atau
berwana dengan sejumlah kecil logam. Pada saat titik akhir titrasi
(Khopkar 2010).
1. Uji Organoleptis
sediaan yang meliputi bentuk, warna dan bau (Juwita dkk, 2013).
2. Uji Pengukuran pH
nilai pH yang sama dengan pH kulit agar tidak terjadi iritasi pada
Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tipe krim yang
mempunyai fase dalam air dan fase minyak disebut emulsi air
sediaan tersebut untuk melekat pada kulit. Daya lekat yang baik
6. Uji Homogenitas
Murrukmihadi, 2015).
sediaan lulur krim yang di buat. Uji dapat diketahui sejauh mana
panas, dan kimia. Hal ini untuk mencapai kriteria lulur yang baik
pada bekas tetesan KOH 0,1 N pada waktu 15, 30, 45, 60 detik, 3
2.2 Hipotesis
1. Pada cangkang telur ayam memiliki kadar kalsium karbonat yang tinggi.
METODE PENELITIAN
ayam yang di dapat dari Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana, Kota Tegal
oleh populasi (Sugiyono, 2016). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
24
25
(Isflanti, 2018). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sifat fisik
sediaan lulur krim yaitu uji organoleptis, uji pH, uji tipe krim, uji daya
sebar, uji daya lekat, uji homogenitas dan uji daya proteksi.
faktor luar yang tidak diteliti (Isflanti, 2018). Variabel kontrol dalam
laboratorium
26
1. Alat
arloji, alat uji daya lekat, stopwatch, kaca arloji, objek glass, labu
2. Bahan
telur sebagai zat aktif sediaan lulur krim melalui beberapa proses antara lain:
27
terlebih dahulu hingga bersih kemudian direndam pada air panas lalu
mortir dan stamfer sampai menjadi serbuk yang halus. Lalu serbuk
Telur Ayam
cawan porselen yang bersih dan kering serta telah diketahui berat
(Priastuti, 2018).
Menimbang 1 gram tepung cangkang telur ayam
cangkang telur ayam yang akan diuji di tempatkan pada wadah datar
ayam dan tunggu hingga angka yang tertera pada display stabil.
buret asam dan padatan MgSO4 ditimbang sebanyak 0,6 gram dan
2016).
3.7 Formula
Memasukkan asam stearate, vaselin flavum dan setil alkohol ke dalam cawan
aduk sampai homogen. Memasukkan sisa aquadest sedikit demi sedikit aduk
33
krim kemudian dioleskan secara tipis dan merata pada objek glass.
dkk, 2017)
parameter pH yang cocok untuk kulit berkisar 4,5 – 8,0 (Lestari dkk,
2017)
Mencelupkan kertas pH pada sediaan lulur krim
kaca arloji kemudian tutup dengan kaca arloji lain. Memberi beban di
atas kaca arloji sebesar 50 gram tunggu 1 menit catat hasil diameter
lebih berat lagi yaitu 100 gram diamkan selama 1 menit catat hasil
1. Metode Warna
lulur krim adalah sediaan krim dengan tipe minyak dalam air.
(Maula, 2018)
Mengoleskan sediaan pada kaca preparat
krim M/A dan jika tidak terjadi perubahan apapun maka sediaan
cincin air disekeliling kertas saring tentunya ini berlaku juga untuk
SPSS versi 22. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Anova (Analysis
signifikasi yaitu:
39
lulur krim penghalus kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kadar kalsium karbonat pada cangkang telur ayam serta pengaruh konsentrasi
tepung cangkang telur ayam terhadap sifat fisik sediaan lulur krim. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah cangkang telur ayam yang diperoleh dari
Cangkang telur ayam yang didapatkan kemudian di bersihkan dan direndam dalam
air panas. Setelah proses perendaman kemudian dikeringkan dalam oven dengan
cukup penting karena terkait dengan kadar air bahan sebagai faktor yang
berpengaruh terhadap penampakan, tekstur, cita rasa, nilai gizi bahan pangan, dan
aktivitas mikroorganisme (Priastuti, 2018). Cangkang telur ayam yang telah melalui
dengan pengayak nomor 60 mesh agar serbuk yang dihasilkan berbentuk scrub.
tersebut, terjadi perubahan berat dengan satuan gram (g) yang berkaitan dengan
terjadinya penurunan berat bahan. Berat cangkang telur ayam awal (basah) adalah
Cangkang telur ayam kemudian dihaluskan dengan blender dan diayak dengan
40
41
karbonat (CaCO3) diperoleh dari cangkang telur ayam yang telah ditumbuk dan
diayak.
merupakan salah satu sebab mengapa di dalam pengolahan pangan, air sering
pangan berbentuk tepung untuk dapat disimpan dalam jangka waktu lama
metode oven pada suhu 1050C selama 30 menit. Suhu 1050C dipilih karena
suhu yang tinggi dalam proses pengeringan maka semakin banyak uap air
42
yang diuapkan dari suatu bahan sehingga bobot bahan yang dihasilkan
Rata-rata 7,87%
Hasil penelitian dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
untuk uji konsistensi kelembaban tepung cangkang telur ayam sebesar 0,7%
sedangkan pada uji kadar air pada tepung cangkang telur ayam sebesar 7,87%.
Konsistensi kelembaban dan kadar air yang dimiliki oleh tepung cangkang
dilihat pada tabel di atas. Sehingga hasil yang diperoleh dapat dihitung
dengan Cu, Co, Ni, Ca yang cukup stabil dan berguna untuk analisis
dalam penelitian ini antara lain ketelitian kerja, suhu pemanasan, dan
pelarut.
dan bahan. Alat yang digunakan untuk membuat lulur krim yaitu timbangan
analitik, mortir dan stamfer, gelas ukur 5 mL, pipet tetes, sudip, sendok
tanduk, penangas, cawan uap 100 mL, dan wadah sediaan 50 g. Bahan yang
digunakan untuk membuat sediaan lulur krim yaitu tepung cangkang telur
ayam yang berfungsi sebagai zat aktif dan scrub yang dapat mengangkat sel
pelarut.
etanol 75%. Masukkan asam stearat 1,5 gram, vaselin flavum 5 gram dan cetil
alkohol 1,5 gram ke dalam cawan uap dan meleburkannya pada suhu 70oC
46
(campuran 1). Tujuan dari peleburan ini yaitu agar asam stearat, vaselin
trietanolamin dan 0,09 gram metil paraben dengan air mendidih dalam mortir
Kemudian menambahkan zat aktif berupa tepung cangkang telur ayam dan
bau dari tepung cangkang telur ayam. Oleum citri dipilih karena tidak
wadah. Dalam pembuatan sediaan lulur krim dibuat menjadi tiga formula
bahan aktif yaitu formula I sebanyak 20%, formula II sebanyak 30%, dan
mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar
(Anief 2010). Dalam sediaan lulur krim yang telah dibuat, kandungan air
dalam formula I sebesar 63,8%, formula II sebesar 53,8% dan formula III
standar krim karena tidak kurang dari 60%, sedangkan formula II dan formula
47
III kandungan air kurang dari 60%. Kandungan air yang kurang dari 60%
dan bau), pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat, daya proteksi, dan tipe
2016). Hasil uji organoleptis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
krim. Hal ini terlihat pada tabel di atas dimana formula I mempunyai
bentuk semi padat, sedikit halus serta berwarna krem muda. Hal ini
II dan formula III. Pada formula II sediaan lulur krim berbentuk semi
padat, sedikit kasar, dan berwarna krem coklat muda. Pada formula
III bentuk sediaan semi padat, sedikit kasar, dan berwarna krem
cangkang telur ayam yang lebih banyak dari formula I dan formula II
4.4.2 Uji pH
antara 4,5 – 8,0 (Yumas dkk, 2015). Data yang diperoleh yaitu sebagai
berikut:
49
1 7 7 7
2 7 7 7
3 7 7 7
Semua sediaan lulur krim memiliki pH yang sama yaitu 7. Hal ini
lainnya.
kulit. Daya sebar yang baik menyebabkan kontak antara obat ke kulit
menjadi luas karena semakin luas daya sebarnya maka semakin cepat
50 g 2 2,5 2,15 2
semakin kecil. Berdasarkan hasil uji daya sebar pada sediaan yang
pengujian uji daya sebar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
ANOVA
Uji_Daya_Sebar_50_gram
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .077 2 .039 .612 .573
Within Groups .378 6 .063
Total .456 8
sebesar 0,573 > alpha 0,05 maka Ha ditolak (Ho diterima). Dari hasil
ANOVA
Uji_Daya_Sebar_100_gram
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .124 2 .062 .701 .532
Within Groups .530 6 .088
Total .654 8
sebesar 0,532 > alpha 0,05 maka Ha ditolak (Ho diterima). Dari hasil
tepung cangkang telur ayam terhadap uji daya sebar 100 gram.
yang baik memungkinkan zat aktif tidak mudah lepas dan semakin
daya lekatnya. Formula yang memiliki daya lekat yang lebih lama
pengujian uji daya lekat dapat dilihat pada tabel berikut ini:
ANOVA
Uji_Daya_Lekat
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 1045.702 2 522.851 26.484 .001
Within Groups 118.452 6 19.742
Total 1164.154 8
sebesar 0,001 < alpha 0,05 maka Ho ditolak (Ha diterima). Dari hasil
sediaan melindungi kulit dari pengaruh luar seperti debu, polusi dan
bila tidak muncul noda merah pada bekas tetesan KOH 0,1 N pada
adanya interaksi antara fenolftalien dan senyawa basa (KOH 0,1 N).
Daya proteksi yang baik ditandai dengan tidak munculnya noda merah
55
pada bekas tetesan KOH 0,1 N pada waktu 15, 30, 45, 60 detik, 3 dan
detik. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat belum mampu
pengujian uji daya proteksi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
ANOVA
Uji_Daya_Proteksi
sebesar 0,596 > alpha 0,05 maka Ha ditolak (Ho diterima). Dari hasil
dihasilkan memiliki tipe M/A atau A/M. Uji tipe krim yang dilakukan
menunjukan hasil tipe M/A (minyak dalam air). Tipe minyak dalam
air membuat pelepasan bahan aktif lebih baik karena jika digunakan
kulit serta tipe M/A mudah di cuci dengan air sehingga setelah sediaan
57
lulur digunakan akan mudah dicuci. Uji tipe krim yang dilakukan
meliputi:
1. Metode Warna
Hasil dari uji tipe krim dengan mikroskop adalah tipe M/A
1994).
2. Metode Pengenceran
3. Metode Cincin
yang telah dioleskan krim. Jika krim nampak berkas air maka krim
bertipe M/A jika tidak nampak berkas air maka krim mempunyai
tipe A/M. Pada hasil penelitian uji tipe krim dapat dilihat pada
tabel berikut:
air (M/A). Hal ini dikarenakan pada kertas saring nampak bekas
cincin.
besar dan akan menjadi fase luar. Sehingga emulsi yang terbentuk
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
1. Kadar kalsium karbonat pada tepung cangkang telur ayam sebesar 90,71
5.2 Saran
telur ayam yang lebih rendah atau memperbaiki kandungan air dalam
formula
60
DAFTAR PUSTAKA
Aceng, Fauzi, dan Rina Nurmalina. 2012. Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Afianti, Hanum, dan Mimiek Murrukmihadi. 2015. “Pengaruh Variasi Kadar
Gelling Agent HMPC Terhadap Sifat Fisik dan Aktivitas Antibakteri
Sediaan Gel Ekstrak Etanolik Daun Kemangi (Ocium basilium L. forma
citratum Back.).” Majalah Farmaseutik, 2, 11.
Aini, Nur, Gunawan Wijonarko, dan Budi Sustriawan. 2016. “Sifat Fisik, Kimia,
dan Fungsional Tepung Jagung yang Diproses Melalui Fermentasi.”
Agritech 36.
Alfath, Aulia Rokhana. 2012. “Formulasi Krim Ekstrak Etanolik Buah Mahkota
Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) dengan Basis A/M dan M/A.”
Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Aminah, Siti, dan Wulandari Melkawati. 2016. “Calcium Content and Flour Yield
of Poultry Eggshell with Acetic Acid Extraction.” Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Anief, Mohammad. 2010. Ilmu Meracik Obat. 15 ed. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
BPOM RI. 2015. Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.
Depkes RI. 2012. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Depkes RI.
Gandjar, Ibnu Gholib, dan Abdul Rohman. 2016. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hidayati, Ana, dan Edy Setyorini. 2005. “Penetapan Kadar Senyawa Abbrasive
(Calsium) Pada Pasta Gigi.” JURNAL LITBANG 2 (3).
Ikhwan, Muhammad, Satriawan, dan Elda Melwita. 2017. “Pengaruh Penambahan
Klorida (CaCl2) dari Limbah Kulit Telur Terhadap Reaksi Pengerasan
Semen.” Jurnal Teknik Kimia, 1, 23 (Januari).
Indira, Cita. 2015. “Pembuatan Indikator Asam Basa Karamunting.” Jurnal kaunia,
1, XI (April).
Isflanti, Dwi. 2018. “Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) dan Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) Untuk Pembuatan
Lulur Tradisional Sebagai Alternatif Green Cosmetics.” E-Journal 07
(Juni): 74–86.
Juwita, Anisa, Paulina Yamlean, dan Hosea Edy. 2013. “Formulasi Krim Ekstrak
Etanol Daun Lamun (Syringodium isoetifolium).” Pharmacon Jurnal
Ilmiah Farmasi, 02, 2 (Mei).
Khopkar. 2010. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.
Lailiyah, Qudsiyyatul, dan Malik Baqiya. 2012. “Pengaruh Temperatur dan Laju
Aliran Gas CO2 Pada Sintesis Kalsium Karbonat Presipitat dengan Metode
Bubbling.” Jurnal Sains dan Seni ITS, 1, 1 (September).
Lestari, Uce, Faizar Farid, dan Putri Sari. 2017a. “Formulasi dan Uji Sifat Fisik
Lulur Body Scrub Arang Aktif Dari Cangkang Sawit (Elaesis Guineensis
Jacg) Sebagai Detoksifikasi.” Universitas Jambi 19 (Desember).
61
62
Lestari, Uce, Faizar Farid, dan Putri Maya Sari. 2017b. “Formulasi dan Uji Sifat
Fisik Lulur Body Scrub Arang Aktif Dari Cangkang Sawit (Elaeis
Guineensis Jacg) Sebagai Detoksifikasi.” Jurnal Sains dan Teknologi
Farmasi 19 (Supl1): s74–s79.
Masluhiya, Swaidatul, Widodo, dan Sri Widyarti. 2016. “Formulasi Masker Alami
Berbahan Dasar Bengkuang dan Jintan Hitam untuk Mengurangi Kerutan
pada Kulit Wajah.” Jurnal Care, 2, 4.
Maula, Lia Khikmatul. 2018. “Uji Antioksidan Sediaan Krim Body Scrub Ekstrak
Daun Pohon Api-Api (Avicennia marina (Forks.) Vierh).” Tegal: Politeknik
Harapan Bersama.
Meliani, Fury Indah. 2016. “Pemanfaatan Biji Pepaya dan Pati Bengkuang
(Pachyrhizus erosus) Sebagai Lulur Tradisional Untuk Kulit Kering.”
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Mursyidi, Achmad, dan Abdul Rohman. 2008. Volumetri & Gravimetri.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nuraeni, Lia. t.t. “Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Karakteristik
Tepung Terubuk (Saccharum edule Hasskarl).” Universitas Pasundan
Bandung.
Pramuditha, Novi. 2016. “Uji Stabilitas Fisik Lulur Krim dari Ampas Kelapa
(Cocos nucifera L.) dengan Menggunakan Emulgator Anionik dan
Nonionik.” Skripsi, Makasar: Universitas Islam Negeri Alauddin.
Pratiwi, Avin. 2018. “Pengaruh Penambahan Bubuk Jintan Hitam (Nigella sativa
L.) Terhadap Sifat Fisik Lulur Tradisional.” E-Journal, 1, 07 (Februari): 1–
9.
Priastuti, Fanifa Anis. 2018. “Penetapan Kadar Kalsium Pada Cangkang Kulit Telur
Ayam, Telur Bebek, dan Telur Puyuh dengan Metode Spektrofotometri UV-
Vis.” Tegal: Politeknik Harapan Bersama.
Progestin, Intan. 2018. “Formulasi dan Uji Sifat Sediaan Lulur Krim Kombinasi
Serbuk Kulit Jeruk Lemon (Citrus limun (L) Burn) dan Ekstrak Buah
Starwberry (Fragaria vesca L.).” Tegal: Politeknik Harapan Bersama.
Purnamasari, Vina, Ermina Pakki, dan Mirawati. 2016. “Formulasi Lulur Krim
yang Mengandung Kombinasi Yoghurt dan Pati Beras Hitam (Oryza sativa
L.).” Jurnal As-Syifaa, 02, 08 (Desember): 83–91.
Rahmawati, Wenny Ayu, dan Fithri Choirun Nisa. 2014. “Fortifikasi kalsium
cangkang telur pada pembuatan cookies (kajian konsentrasi tepung
cangkang telur dan baking powder)[in press Juli 2015].” Jurnal Pangan dan
Agroindustri 3 (3).
Rahmawati, Wenny, dan Fithri Nisa. 2015. “Fortifikasi Kalsium Cangkang Telur
Pada Pembuatan Cookies (Kajian Konsentrasi Tepung Cangkang Telur dan
Baking Powder),” 3, 3 (Juli): 1050–62.
Rowe, Raymond, Paul Sheskey, dan Marian Quinn. 2009. Handbook
Pharmaceutical Excipients. Sixth. Washington, USA: RPS Publishing.
Simangunsong, Freddy, Sri Mulyani, dan Amna Hartiati. 2018. “Evaluasi
Karakteristik Krim Ektrak Kunyit (Curcuma domestica Val.) Pada Berbagai
Formulasi.” Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, 1, 6 (Maret).
Sugiyono. 2016. Statistika Untuk Penelitian. Ke-27. Bandung: Penerbit Alfabeta.
63
Tepung
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
= × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
283,07 𝑔
= 328,85 𝑔 × 100%
= 86,07 %
65
Replikasi 1
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 (𝑔)
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔)
36,49 − 36,48
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 𝑥 100%
1
0,01
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 𝑥 100%
1
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 1%
Replikasi 2
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 (𝑔)
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔)
33,33 − 33,33
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 𝑥 100%
1
0
%𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 𝑥 100%
1
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 0%
Replikasi 3
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 (𝑔)
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔)
36,49 − 36,48
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 𝑥 100%
1
0,01
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 𝑥 100%
1
% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 = 1%
67
Diketahui : % = 32%
BJ = 1,19 g/L
Mr = 36,5 g/mol
V2 = 100 mL
M2 = 6M
Ditanya : M1 ?
Jawab : M1 = % × 𝐵𝐽 × 1000
𝑀𝑟
= 10,43 M
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 10,43 = 100 x 6
V1 100 × 6
=
10,43
V1
= 57,52 mL
Diketahui : Mr = 40 g/mol
M = 4 mol/L
V = 10 mL
68
Ditanya : g ?
Jawab : M 𝑔 1000
= ×
𝑀𝑟 𝑉
𝑥 1000
4 = ×
40 10
𝑥 = 𝑥 . 100
160
𝑥 =
100
𝑥 = 1,6 g
M = 0,01 mol/L
V = 0,25 L
Ditanya : g ?
Jawab : g = Mr x V x M
= 0,93 g
4. Pembakuan EDTA
1 25 26
2 25 27
Rata-rata 26,5
Diketahui : V1 = 50 mL
V2 = 026,5 mL
69
M1 = 0,01 M
Ditanya : M2 ?
Jawab : M2 = 𝑉1 × 𝑀1
𝑉2
50 𝑚𝐿 × 0,01 𝑀
=
26,5 𝑚𝐿
= 0,0189 M
1 57 15
2 57 13
Rata-rata 14
Diketahui : V1 = 14 mL
V2 = 5 mL
M1 = 0,0189
Ditanya : M2 ?
Jawab : M2 𝑉1 × 𝑀1
=
𝑉2
14 × 0,0189
=
5
= 0,053 mol/L
FP = 9
V = 57 mL = 0,057 L
Ditanya : % CaCO3 ?
1. Perhitungan Formula I
20
Tepung Cangkang Telur Ayam = 100 × 50 𝑔 = 10 𝑔
3
Asam Stearat = 100 × 50 𝑔 = 1,5 𝑔
4
Trietanolamin = 100 × 50 𝑔 = 2 𝑔
3
Cetil Alkohol = 100 × 50 𝑔 = 1,5 𝑔
0,18
Metil Paraben = × 50 𝑔 = 0,09 𝑔
100
0,02
Propil Paraben = × 50 𝑔 = 0,01 𝑔
100
10
Gliserin = 100 × 50 𝑔 = 5 𝑔
10
Vaselin Flavum = 100 × 50 𝑔 = 5 𝑔
Aquadest = 50 – (10+1,5+2+1,5+0.09+0.01+5+5)
= 50 – 25,1
= 24,9 mL
2. Perhitungan Formula II
30
Tepung Cangkang Telur Ayam = 100 × 50 𝑔 = 15 𝑔
3
Asam Stearat = 100 × 50 𝑔 = 1,5 𝑔
4
Trietanolamin = 100 × 50 𝑔 = 2 𝑔
3
Cetil Alkohol = 100 × 50 𝑔 = 1,5 𝑔
0,18
Metil Paraben = × 50 𝑔 = 0,09 𝑔
100
0,02
Propil Paraben = × 50 𝑔 = 0,01 𝑔
100
72
10
Gliserin = 100 × 50 𝑔 = 5 𝑔
10
Vaselin Flavum = 100 × 50 𝑔 = 5 𝑔
Aquadest = 50 – (15+1,5+2+1,5+0.09+0.01+5+5)
= 50 – 30,1
= 19,9 mL
3
Asam Stearat = 100 × 50 𝑔 = 1,5 𝑔
4
Trietanolamin = 100 × 50 𝑔 = 2 𝑔
3
Cetil Alkohol = 100 × 50 𝑔 = 1,5 𝑔
0,18
Metil Paraben = × 50 𝑔 = 0,09 𝑔
100
0,02
Propil Paraben = × 50 𝑔 = 0,01 𝑔
100
10
Gliserin = 100 × 50 𝑔 = 5 𝑔
10
Vaselin Flavum = 100 × 50 𝑔 = 5 𝑔
Aquadest = 50 – (20+1,5+2+1,5+0.09+0.01+5+5)
= 50 – 35,1
= 14,9 mL
73
1. Formula I
𝟐𝟒,𝟗 𝒈 +𝟐 𝒈+𝟓 𝒈
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟓𝟎 𝒈
𝟑𝟏,𝟗 𝒈
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟓𝟎 𝒈
= 63,8 %
2. Formula II
𝟏𝟗,𝟗 𝒈 +𝟐 𝒈+𝟓 𝒈
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟓𝟎 𝒈
𝟐𝟔,𝟗 𝒈
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟓𝟎 𝒈
= 53,8 %
3. Formula III
𝟏𝟒,𝟗 𝒈 + 𝟐 𝒈+ 𝟓 𝒈
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟓𝟎 𝒈
𝟐𝟏,𝟗 𝒈
= 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟓𝟎 𝒈
= 43,8 %
74
Descriptives
Uji_Daya_Sebar_50_gram
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
Konsentrasi
3 2.4667 .10408 .06009 2.2081 2.7252 2.35 2.55
20%
Konsentrasi
3 2.4167 .23629 .13642 1.8297 3.0036 2.15 2.60
30%
Konsentrasi
3 2.2500 .35000 .20207 1.3806 3.1194 2.00 2.65
40%
Total 9 2.3778 .23863 .07954 2.1944 2.5612 2.00 2.65
Descriptives
Uji_Daya_Sebar_100_gram
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
Konsentrasi
3 2.6167 .20207 .11667 2.1147 3.1186 2.50 2.85
20%
Konsentrasi
3 2.5167 .36171 .20883 1.6181 3.4152 2.10 2.75
30%
Konsentrasi
3 2.3333 .30551 .17638 1.5744 3.0922 2.00 2.60
40%
Total 9 2.4889 .28590 .09530 2.2691 2.7086 2.00 2.85
76
Descriptives
Uji_Daya_Lekat
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
Konsentrasi
3 15.2933 1.48544 .85762 11.6033 18.9834 13.70 16.64
20%
Konsentrasi
3 21.1567 1.14019 .65829 18.3243 23.9891 20.16 22.40
30%
Konsentrasi
3 40.5200 7.46454 4.30965 21.9771 59.0629 33.63 48.45
40%
Total 9 25.6567 12.06313 4.02104 16.3841 34.9292 13.70 48.45
Descriptives
Uji_Daya_Proteksi
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
Konsentrasi
3 5.5000 1.17898 .68069 2.5712 8.4288 4.20 6.50
20%
Konsentrasi
3 5.4667 .45092 .26034 4.3465 6.5868 5.00 5.90
30%
Konsentrasi
3 6.3333 1.50111 .86667 2.6044 10.0623 4.80 7.80
40%
Total 9 5.7667 1.06888 .35629 4.9451 6.5883 4.20 7.80
77
Ayam
Lampiran 10. Dokumentasi Uji Kadar Air Tepung Cangkang Telur Ayam
Memasukkan 10 mL buffer pH
3.
10 ke dalam erlenmeyer
4. Larutan didinginkan
Tambahkan 50 mL aquades, 2
8. mL larutan NaOH 4 M dan
indikator murexid
1. Uji pH
2. Uji Homogenitas