Anda di halaman 1dari 44

KARYA TULIS ILMIAH

PROFIL PENGGUNAAN OBAT PADA PENDERITA DIARE


MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN DI PUSKESMAS
WARA KOTA KOTA PALOPO PERIODE JANUARI – APRIL
2021

PROFIL OF DRUG USE IN PATIENTS WITH DIARRHEA


BY AGE AND SEX IN PUSKESMAS WARA CITY PALOPO
CITY PERIOD JANUARY – APRIL 2021

OLEH :

RAHMAWATI
DF.18.03.072

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO
PROGRAM STUDI D III FARMASI
TAHUN 2021
KARYA TULIS ILMIAH

PROFIL PENGGUNAAN OBAT PADA PENDERITA DIARE


MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN DI PUSKESMAS
WARA KOTA KOTA PALOPO PERIODE JANIARI – APRIL
2021

PROFIL OF DRUG USE IN PATIENTS WITH DIARRHEA


BY AGE AND SEX IN PUSKESMAS WARA CITY PALOPO
CITY PERIOD JANUARY – APRIL 2021

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam Menyelesaikan Pedidikan


pada Program Studi DIII Farmasi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
Palopo

OLEH :

RAHMAWATI
DF.18.03.072

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO
PROGRAM STUDI D III FARMASI
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil penelitian dengan judul:

PROFIL PENGGUNAAN OBAT PADA PENDERITA DIARE


MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN DI PUSKESMAS
WARA KOTA KOTA PALOPO PERIODE JANUARI – APRIL
2021

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji ujian Karya


Tulis Ilmiah Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo pada Hari Kamis
Tanggal 13 Juni 2021

Pembimbing

DR.NS AGUSTINA R PALAMBA,.S.Kep.,M.Kes


NIDN. 09 2608 5301

Mengetahui,

Ketua Stikes Ketua Program studi


Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo D III Farmasi

(Dr. Ns Agustina R Palamba S.Kep,.M.Kes)(Apt. Anugrah Umar, S.Si,.M,Si)


NIDN.09 2608 5301 NIDN.09 2404 8508

i
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
HALAMAN PENGESAHAN

Pada hari ini Minggu 13 Juni 2021, bertempat di Ruangan Ujian

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo,

telah dilaksanakan Seminar KTI Hasil Penelitian Farmasi sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan Studi Program Studi DIII Farmasi,

Terhadap mahasiswa atas nama

Nama : Rahmawati
NIM : DF.18.03.072
Program studi : Farmasi
Jenjang : Diploma III Farmasi
Judul KTI
:ProfilPenggunaanObatPadaPenderitaDiareMenu
rutUmur Dan JenisKelamin Di PuskesmasWara
Kota KotaPalopoPeriodeJanuari – April 2021

Yang telah diuji oleh Tim Penguji KTI Hasil Penelitian Farmasi, sebagai
berikut:
Tim Penguji Tanda Tangan
1. Dr.Ns.Agustina R Palamba,S.kep.,M.Kes (..........................................)

2. Apt.Erna erawati S.Si MHKes (..........................................)

3.Tanwir Djafar, SKM.,M.Kes (..........................................)

Mengetahui

Ketua STIKES Ketua Program Studi

Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo D III Farmasi

(Dr. Ns Agustina R.Palamba,S.Kep,.M.Kes) (Apt. Anugrah Umar, S.Si,.M.Si)


NIDN: 092 608 5601 NIDN: 09 2404 850

ii
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rahmawati

NIM : DF.18.03.072

Program Studi : DIII Farmasi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang

saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Bukan

merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila

dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau

keseluruhan KTI ini hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi atas perbuatan tersebut.

Dibuat di : Palopo

Pada Tanggal : 13 Juni 2021

Yang menyatakan,

RAHMAWATI

iii
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : RAHMAWATI

NIM : DF.18.03.072

Program Studi : DIII Farmasi

Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan, menyatakan bersedia

membuat karya ilmiah dalam bentuk jurnal dan menyetujui untuk

memberikan kepada STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo atas karya

ilmiah saya, beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak

bebas Royalty Non-Ekslusif STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo

berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolah, mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Palopo

Pada Tanggal : 13 Juni 2021

Yang menyatakan,

RAHMAWATI

iv
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan KTI ini, yang

merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Diploma pada

Program Pendidikan DIII Farmasi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKES) Bhkati Pertiwi Luwu Raya Palopo.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan, mungkin masih banyak kekurangan atau kelemahan baik

dari segi penyusunan maupun dari pandangan pengetahuan, oleh karena

itu penulis mengharap adanya saran, pendapat atau kritik yang bersifat

konstruktif dari semua demi kesempurnaan penulisan KTI ini.

Selama proses penyelesaian KTI ini banyak kesulitan dan hambatan

yang penulis hadapi, namun atas bantuan bimbingan dan kerjasama dari

semua pihak yang terlibat di dalamnya sehingga hambatan dan kesulitan

tersebut dapat teratasi dengan baik. Untuk itu perkenankanlah penulis

dengan segala hormat dan kerendahan hati mengucapkan terima kasih

dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Ns. Agustina

Palamba, S.Kep., M.Kes selaku pembimbing dengan penuh kesabaran,

dan keikhlasan meluangkan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk

memberikan perhatian, bimbingan dan arahan kepada penulis.

Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :

v
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
1. Bapak Asrul Prayudhi, SE, MM, selaku Ketua Yayasan STIKES Bhakti

Pertiwi Luwu Raya Palopo

2. Ibu Dr. Ns. Agustina Palamba, S.Kep., M.Kes, selaku Ketua STIKES

Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo

3. Ibu Anugrah Umar, S.Si, M.Si, Apt selaku ketua program studi DIII

Farmasi Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo

4. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya

Palopo yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam

menyelesaikan pendidikan selama ini.

5. Rekan-rekan mahasiswa STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo

dan yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara

langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dukungan

selama perkuliahan sampai menyelesaikan penelitian.

6. Terkhusus penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua

tercinta serta seluruh keluarga besar penulis atas segala perhatian,

pengorbanan, kasih sayang serta doa restunya yang luar biasa selama

ini.

Akhirnya semua amal baik dan bantuan semua pihak mendapatkan

pahala yang sebesar-besarnya sari Allah SWT, dan hasil penulisan ini

menjadi bacaan yang bermanfaat. Amin!

Palopo, 13 Juni 2021

RAHMAWATI

vi
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ii

KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH..................................................... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH........................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................ viii

DAFTAR TABEL.................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xi

ABSTRAK ........................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................. 1

B. Rumusan masalah............................................................ 3

C. Tujuan Penelitian............................................................... 3

D. Manfaat Penelitian............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 5

A. Tinjauan Umum Tentang Diare......................................... 5

B. Tinjauan Umum Tentang Puskesmas............................... 17

C. Tinjauan Umum Tentang Umur......................................... 18

D. Tinjauan Umum Tentang Jenis Kelamin........................... 19

vii
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
E. Kerangka Konsep.............................................................. 20

F. Definisi Operasional.......................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 22

A. Desain Penelitian...................................................................... 22

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian.................................................... 22

C. Populasi Dan Sampel............................................................... 22

D. Pengumpulan Data................................................................... 23

E. Aanalisis Data........................................................................... 23

F. Etika Penelitian......................................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 25

A. Hasil Penelitian......................................................................... 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 26

A. Kesimpulan............................................................................... 26

B. Saran ........................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Distribusi Frekuensi Penderita Diare Berdasarkan Umur..............31

ix
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

x
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
ABSTRAK

RAHMAWATI. DF.18.03.072/. “PROFIL PENGGUNAAN OBAT PADA


PENDERITA DIARE MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN DI
PUSKESMAS WARA KOTA KOTA PALOPO PERIODE JANIARI –
APRIL 2021
” (dibimbing oleh Agustina R Palamba

Prevalensi diare di Indonesia cukup tinggi, yaitu sebesar 26,5%


(Riskesdas, 2013), sehingga penggunaan diare di beberapa rumah sakit
meningkat. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
profil peresepan antidiare di Puskesmas Wara Kota Kota Palopo.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif
dengan mengumpulkan semua resep periode Januari–Maret 2021,
selanjutnya mengelompokkan resep yang mengandung antidiare
berdasarkan usia, jenis kelamin, zat aktif, golongan dan kelas terapi obat
lain yang diresepkan bersama diare, kemudian dihitung jumlah dan
persentasenya.
Berdasarkan hasil penelitian pada jenis kelamin, perempuan lebih
banyak menerima resep antidiare yaitu sebanyak 99 resep (88,11%) dan
pada kelompok usia ≥ 50 tahun (orang tua) sebanyak 46 resep (46,6%).
Zat aktif terbanyak adalah amlodipin sebanyak 30 resep (17,3%).
Golongan antidiare terbanyak adalah Calsium Channel Bloker yaitu
sebanyak 20 resep (25,6%). Lima besar kelas terapi obat lain yang
diresepkan bersama antihipertensi yaitu penghambat pompa proton
sebanyak 15 resep (27,2%).

Kata Kunci : Antidiare, resep


Pustaka : 22 (2017-2019)

xi
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
ABSTRACT

RAHMAWATI. DF.18.03.072/. “PROFILE OF DRUG USE IN PATIENTS WITH


DIARRHEA BY AGE AND GENDER AT WARA KOTA CITY HEALTH CENTER,
PALOPO CITY PERIOD JANIARI – APRIL 2021
” (supervised by Agustina R Palamba

The prevalence of diarrhea in Indonesia is quite high, at 26.5% (Riskesdas,


2013), so that the use of diarrhea in some hospitals is increasing. Research has
been carried out which aims to determine the profile of antidiarrheal prescribing
at the Wara City Health Center, Palopo City.
The research method used is descriptive quantitative by collecting all
prescriptions for the period January-March 2021, then grouping prescriptions
containing antidiarrheals based on age, gender, active substance, class and
class of other drug therapy prescribed with diarrhea, then the number and
percentage are calculated.
Based on the results of research on gender, women received more antidiarrheal
prescriptions, namely 99 prescriptions (88.11%) and in the age group 50 years
(parents) as many as 46 prescriptions (46.6%). The most active substance was
amlodipine with 30 prescriptions (17.3%). The most antidiarrheal group was
Calcium Channel Blocker with 20 prescriptions (25,6%). The top five classes of
other drug therapy prescribed with antihypertensives were proton pump inhibitors
with 15 prescriptions (27.2%).

Keywords: Antidiarrhea, recipe


Libraries : 22 (2017-2019)

xii
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin tinggi kemajuan yang telah dicapai,semakin tinggi

derajat kesehatan yang diperoleh sesuai dengan kemajuan zaman

serta timbul berbagai macam penyakit yang menyerang seluruh

kehidupan tanpa mengenal tempat dan usia.

Di Indonesia angka mobiditas diare mencapai angka 60-80%

dan setiap anak yang mengalami diare rata-rata 1,6-2 kali setahun

dengan kematian rata-rata 3,4 permil pertahun. Kasus diare

terutama pada bayi menduduki tempat kedua atau 11% setelah

infeksi saluran pernafasan akut, sebagai penyebab kematian

(ishak,2015).

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2013)

diare merupakan penyakit berbasis lingkungan dan terjadi hampir di

seluruh daerah geografis di dunia. Setiap tahunnya ada sekitar 1,7

miliar kasus diare dengan angka kematian 525.000 anak dibawah 5

tahun. Prevalensi diare di Indonesia menurut Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebanyak 4,5% sedang pada tahun

2018 naik menjadi 6,8%. Prevalensi diare tertinggi menurut

karakteristik umur adalah kelompok umur 1-4 tahun sebesar 11,5%

(Riskesdas, 2018). Penyakit diare banyak terjadi pada anak usia

1
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
2

tersebut karena anak mulai aktif bermain dan beresiko

terkena infeksi (Wulandari, 2012).

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek

atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih

sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes

RI , 2011). Diare merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

mikroorganisme meliputi bakteri, virus/parasit, protozoa, dan

penularannya secara fecal oral (Kemenkes RI, 2011). Diare terbagi

berdasarkan mula dan lamanya yaitu diare akut dan diare kronik.

(mansjoer 2010). Diare merupakan masalah kesehatan terutama

pada balita baik ditingkat global, regional maupun nasional. Pada

tingkat global, diare menyebabkan 16% kematian sedikit atau lebih

rendah dibandingkan dengan pneumonia. Pada tingkat regional

diare menyumbang sekitar 18% kematian balita dari 3.070 juta. Di

dunia sebanyak 1.400 anak – anak meninggal setiap hari dan

sekitar 52.600 anak pertahun yang terjadi di 15 negara.

Penyakit diare sering menyerang pada anak-anak dari pada

dewasa dikarenakan daya tahan tubuhnya yang masih lemah.

Namun masih banyak ibu yang belum cukup mampu memberikan

penanganan yang baik, hal ini dikarenakan pengetahuan tentang

penanganan diare pada anak masih sangat 2 rendah sehingga

mempengaruhi sikap ibu dalam penanganan diare pada anak.

Peran ibu dalam melakukan penatalaksanaan terhadap diare juga


3

diperlukan suatu pengetahuan karena pengetahuan

merupakan salah satu komponen faktor predisposisi yang penting.

Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan terjadinya

perubahan sikap, tetapi mempunyai hubungan yang positif, yaitu

dengan peningkatan pengetahuan maka dapat terjadi perubahan

sikap tentunya.(Farida, 2016).

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk

meneliti “Profil penggunaan obat pada penderita diare menurut

umur dan jenis kelamin di Puskesmas Wara kota kota Palopo

periode januari – april 2021” Untuk Mengetahui penggunaan obat

pada penderita diare di Puskesmas Wara kota kota Palopo.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Profil

penggunaan obat pada penderita diare menurut umur dan jenis

kelamin di Puskesmas Wara kota kota Palopo periode januari –

april 2021?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil

penggunaan obat pada penderita diare menurut umur dan jenis

kelamin di Puskesmas Wara kota kota Palopo periode januari –

april 2021.
4

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Masyarakat

Agar masyarakat dapat memahami penggunaan obat diare yang

baik dan benar

2. Bagi Peneliti

Peneliti dapat melatih kemampuan dalam berinteraksi dengan

masyarakat terkait dengan penggunaan obat diare, serta

merupakan pengalaman pertama peneliti dalam menyusun karya

tulis ilmiah.
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Diare

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja

berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air

tinja lebih banyak dari pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200

ml/24jam. Definisi lain memakai frekuensi, yaitu buang air besar

encer lebih dari 3kali perhari. Diare adalah keadaan buang air

besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi cair atau

lunak. ( Rahman,2016).

Diare didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses

tidak berbentuk atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam

24 jam, yang berlangsung kurang dari 2 minggu disebut diare akut.

Feses dapat dengan atau tanpa lender, darah, atau, pus. Gejala

penyerta dapat berupa mual, muntah, nyeri abdominal, mulas,

demam dan tanda – tanda dehidrasi. ( Amin ,2015) Diare adalah

peningkatan frekuensi atau penurunan konsistensi feses. Diare

pada anak dapat bersifat akut atau kronik (Carman, 2016)

1. Epidemologi Diare

Diare sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan,

tidak saja dinegara berkembang tetapi di Negara – Negara maju.

Walaupun di Negara maju sudah mendapatkan pelayanan

5
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
6

kesehatan yang tinggi dan ekonomi yang baik tetapi penyakit diare

tetap suatru penyakit yang mempunyai angkat kesakitan yang

tinggi yang biasanya disebabkan oleh foodborne.

Diare merupakan gejala yang terjadi karena kelainan yang

melibatkan fungsi pencernaan, penyerapan dan sekresi. Diare di

sebabkan oleh transportasi air dan elektrolit yang abnormal dalam

usus (Wong, 2009). 9 Diare adalah peradangan pada lambung,

usus kecil dan usus besar dengan berbagai kondisi patologis dari

saluran gastrointestinal dengan manifestasi di sertai muntah-

muntah atau ketidaknyaman abdomen (Muttaqin & Sari, 2011).

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,

bahkan dapat berupa air saja dengan rekuensi lebih sering dari

biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011).

Diare adalah buang air besar pada balita lebih dari 3 kali sehari

disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa

lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu (Juffrie

dan Soenarto, 2012).

Berdasarkan pengertian diare menurut beberapa pakar di

atas, peneliti menyimpulkan bahwa diare merupakan buang air

besar yang tidak normal dengan jumlah frekuensi yang lebih dari

biasanya dengan konsistensi tinja encer lebih dari 3 kali sehari.

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


7

2. Etiologi Diare
Etiologi Diare dapat dibagi atas empat penyebab yaitu :
a. Trichuris trichiura, Bakteri : Shigella, Salmone Eshcericia
coli, Gol. Vibrio, Bacillusscereus, Chlostridium
Perfringens, Staphylococcus aureus, Campylobacter
aeromonas.
b. Virus : Rotaviruss, Adenoviruss, Norwalk virus,
Coronavirus, Astovirus.
c. Parasite : Protozoa, Entamoeba, Histolityca,
Giardialamblia, Balantidium coli, Cryptosporidium
parvum.
d. Non infeksi : Malabsorbsi, Makanan basi,Keracunan
makanan, Alergi susu sapi, Gangguan motilitas,
Imonodefisiensi, Kesulitan makanan, Intoleransi laktosa,
(Bhasoan 2008).

Faktor – faktor penyebab diare :

1) Diare akibat virus, misalnya “Influensa perut” dan

“travelersdiarrhea”,yang menyebabkan antara lain

rotavirus dan adevirus. Diare yang terjadi bertahan terus

sampai beberapa hari, sesudah itu virus akan lenyap

sendiri. Menurut taksiran 90% dari semua diare

disebabkan oleh virus atau kuman Escherichia coli.

2) Akibat keracunan makanan, sering terjadi, misalnya pada

waktu perhelatan anak-anak sekolah atau karyawan

perusahaan dan biasanya disertai pada dengan muntah-

muntah. Keracunan makanan didefinisikan sebagai

penyakit yang bersifat infeksi atau toksis dan

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


8

diperkirakan atau disebabkan oleh mengkonsusmsi

makanan atau minuman yang tercemar. Penyebab utama

nya adalah tidak memadainya kebersihan pada waktu

pegolahan,penyimpanan dan distribusi dari makanan /

minuman dengan akibat pencemaran meluas.Kuman –

kuman gram-negatif yang lazimnya menyebabkan

keracunan makanan dengan toksinnya.

3) Faktor psikologis,rasa takut, cemas dan tegang. Jika

terjadi pada anak dapat menyebabkan diare kronis

(Tan,2008).

3. Klasifikasi Diare

Berdasarkan klasifikasinya, diare dibagi dalam

dua kelompok yaitu :

a. Berdasarkan penyebab terjadinya diare

Diare spesifik adalah diare yang bukan disebabkan oleh

kuman khusus maupun parasite.

Diare non spesifik adalah diare yang disebabkan oleh

kuman khusus seperti amoeba, shigella, dll.

b. Berdasarkan lamanya diare dibagi atas :

Diare kronis adalah diare yang berlangsung selama lebih

dari dua minggu. Mengetahui jenis diare yang kamu

alami sangat penting, agar kamu bisa melakukan

penanganan dan pengobatan yang tepat.

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


9

Diare akut berarti diare yang berlangsung selama kurang

dari dua minggu.

a. Jenis penyakit diare akut

1) Diare akut tanpa dehidrasi

Keadaan umum : Baik

Mata :Normal

Rasa haus :Normal, minum biasa

Turgor kulit :Kembali cepat

2) Diare ringan/sedang

Keadaan umum :Gelisah, rewel

Mata :Mata cekung

Rasa haus :Haus ingin minum

banyak

Turgor kulit :Kembali lambat

b. Diagnose diare akut

Secara sistemik dan cermat perlu di tanyakan

riwayat penyakit, latar belakang dan lingkungan

pasien, riwayat pemakaian obat sebelumnya,

pemeriksaan fisik mikrobiologi.

Pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk

mengetahui kadar elektrolit dan jumlah sel darah

putih. Namun untuk mengetahui organisme penyebab

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


10

diare perlu dilakukan pembiakan terhadap contoh tinja

(Manda 2008).

c. Pengobatan yang diterima pasien

1. ORS (Oral Rehidratin Salf) yaitu oralit untuk

mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan

mulai dari rumah tangga dengan memberikan

oralit osmolaritas rendah, dan bila tidak tersedia

berikan cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah

sayur dan air matang. Oralit saat ini yang beredar

dipasaran sudah oralit yang baru dengan

osmolaritas yang rendah, yang dapat mengurangi

rasa mual dan muntah. Oralit merupakan obat

yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan

elektrolit tubuh yang hilang akibat diare, sehingga

bisa mencegah dan mengatasi dehidrasi.

Oralit bisa dikonsumsi oleh siapa saja, baik oleh

bayi, anak-anak, maupun orang dewasa.

2. Suplemen zinc

Zinc adalah tablet yang digunakan untuk

mengobati berbagai masalah kesehatan yang

berkaitan dengan kondisi kekurangan zinc (seng)

di dalam tubuh. Zinc juga merupakan salah nutrisi

yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga sistem

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


11

kekebalan tubuh serta proses metabolisme.Zinc

merupakan bagian penting dari beberapa proses

imun tubuh. Saat jumlahnya tidak mencukupi,

proses pembentukan imun tubuh akan terganggu.

Tak hanya itu, nutrisi ini juga berperan besar

dalam menjaga fungsi indra pengecap dan

penciuman Anda.

Zinc dalam bentuk tablet juga dapat dibeikan

sebagai salah satu pelengkap pengobatan diare untuk

mengganti cairan tubuh yang hilang dan mencegah

dehidrasi.

Dosis pemberian zinc pada


balita :
Umur < 6 bulan : ½

tablet (10mg) perhari salama

10 hari

Umur > 6 bulan : 1 tablet (20mg)

perhari selama 10 hari zinc tetap diberikan

selama 10 hari walaupun diare sudah

berhenti.

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


12

Cara pemberian tablet zinc :

Larutkan tablet dalam 1 sendok makan

air matang atau ASI, sesudah larut berikan

pada anak yang diare.

3. Pemberian antibiotik hanya atas indikasi

Antibiotika tidak boleh digunakan secara rutin

karena kecilnya kejadian diare pada penderita

diare dengan darah (sebagian besar karena

shigellosis), suspek kolera. Obat – obatan anti

diare juga tidak boleh diberikan pada anak

yang menderita diare karena terbukti tidak

bermanfaat.

4. Pemberian antipiretik

Antipiretik adalah obat-obat atau zat-zat yang

dapat menurunkan suhu tubuh pada keadaan

demam. Antipiretik bekerja dengan

merangsang pusat pengaturan panas di

hipotalamus sehingga pembentukan panas

yang tinggi akan dihambat dengan cara

memperbesar pengeluarn panas yaitu dengan

menambah aliran darah ke perifer dan

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


13

memperbanyak pengeluaran keringat.

(Tjay,2007).

5. Pemberian antiemetik

Penggunaan obat antiemetik pada pasien diare

untuk mengurangi gejala atau efek mual dan

muntah yang ditimbulkan (Widyani,2014).

4. Patogenesis diare

Diare akibat infeksi terutama ditukarkan secara fekal oral.

Hal ini disebabkan masukan minuman atau makanan yang

terkontaminasi tinja ditambah eksresi yang buruk, makanan yang

tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak. Penularannya

adalah transmisi orang ke orang ,melalui aerosolisasi (Nowrwalk,

Rotavirus), tangan yang terkontaminasi ( clostridium difficile), atau

malalui aktivitas seksual. Faktor penentu terjadinya diare akut

adalah faktor penyebab ( agent ) factor pejamu ( host ). Faktor

pejamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap

mikroorganisme

Pathogenesis diare yang disebabkan infeksi bakteri terbagi dua,

yaitu :

a. Bakteri noninvasif ( entrotoksigenik)

Toksin yang diperoleh bakteri akan terlihat oleh usus halus,

namun tidak merusak dinding mukosa.

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


14

b. Bakteri entroinvasif

Diare menyebabkan kerusakan dinding usus menyebabkan

kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi, dan

bersifat sekretorik eksudatif.

5. Patofisiologi diare

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare

adalah:

1) Gangguan Osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang

tidak dapat diserap akan meyebabkan tekanan osmotik dalam

rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan

elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang

berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya

sehingga timbul diare. Mukosa usus halus adalah epitel berpori,

yang dapat dilewati air dan elektrolit dengan cepat untuk

mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dengan

cairan ekstraseluler. Diare terjadi jika terdapat bahan yang

secara osmotik dan sulit diserap. Bahan tersebut berupa

larutan isotonik dan hipertronik. Larutan isotonik, air dan bahan

yang larut di dalamnya akan lewat tanpa diabsorbsi sehingga

terjadi diare. Bila substansi yang diabsorbsi berupa larutan

hipertonik, air dan elektronik akan pindah dari cairan

ekstraseluler ke dalam lumen usus sampai osmolaritas dari

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


15

usus sama dengan cairan ekstraseluler dan darah sehingga

terjadi diare.

2) Gangguan Sekresi Akibat rangsangan tertentu (misal oleh

toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air

dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare

timbul karena terdapat 13 peningkatan isi rongga usus. Akibat

rangsangan mediator abnormal misalnya enterotoksin yang

menyebabkan villi gagal mengabsorbsi natrium, sedangkan

sekresi klorida di sel epitel berlangsung terus atau meningkat.

Hal ini menyebabkan peningkatan sekresi air dan elektrolit ke

dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan

merangsang usus mengeluarkannya sehingga timbul diare.

3) Gangguan Motilitas Usus Hiperperistaltik akan mengakibatkan

berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan

sehingga timbul diare. Sebaliknya, bila peristaltik usus menurun

akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang

selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.

6. Manifestasiklinis
Pasien dengan diare akibat infeksi yang sering mengalami

nausea,muntah,nyeri perut sampai kejang perut,demam,dan diare.

Terjadinya renjatan hipovolemik harus dihindari. Kekurangan

cairan menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang

pipi menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi serak.

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


16

Gangguan biokimiawi seperti asidosis metabolik akan

menyebabkan frekuensi pernapasan lebih cepat dan dalam

(pernapasan Kusmaul).

Bila terjadi renjatan hipovolemik berat maka denyut nadi

cepat (lebih dari 120 kali/menit),tekanan darah menurun sampai

terukur,pasien gelisah,muka pucat,ujung-ujung ekstremitas

dingin,dan kadang sianosis. Kekurangan kalium dapat

menimbulkan aritmia jantung. Perfusi ginjal dapat menurun sehinga

timbul anuria,sehingga bila kekurangan cairan tak segera diatasi

dapat timbul penyulit berupa nekrosistubular.

Secara klinis diare karena infeksi dibagi menjadi dua

golongan pertama, kolerifrom, dengan diare terutama terdiri atas cairan

saja. Kedua, disentrifrom, pada diare terdapat lender kental dan kadang

– kadang darah (Mansjoer 2009)

7. Penatalaksanaan Diare
Penata laksanaan diare akut :
a. Rehidehidrasi

Bila pasien umum dalam keadaan baik, tidak dehidrasi,

asupan cairan yang kuat dapat dicapai dengan minuman ringan,

sup, dan keripik asin. Bila pasien kehilangan cairan yang banyak

dan dehidrasi, penatalaksanaan yang agresif seperti cairan

intravena atau rehidrasi oral dengan cairan isotonik mengandung

elektrolit dengan gula atau starch harus diberikan. Tetapi rehidrasi

oral murah, efektif dan lebih praktis dari cairan intravena.

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


17

b. Diet

Pasien diare tidak dianjurkan puasa, kecuali dengan muntah

– muntah hebat. Pasien justru dianjurkan minum jus sari buah, the,

minuman tidak berngas, makanan mudah dicerna seperti pisanhg ,

nasi keripik dan sup.

c. Obat Diare

Obat – obat ini dapat mengurangi gejala – gejala paling

efektif yaitu derivate opioid. Misalnya loperamid, difenoksilat

atropine atau tinkur opium.

d. Anti mikroba

Pengobatan empiric tidak dianjurkan pada semua pasien.

Obat empiric diindikasikan pada pasien – pasien yang diduga

mengalami infeksi bakteri invasive, diare turis travelerf, dan

imonosupresif ( setiawan 2019).

B. TINJAUAN UMUM TENTANG PUSKESMAS

1. Pengertian

Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan

sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau

kelemahan.[1] Pemahaman tentang kesehatan telah bergeser

seiring dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan

berbasis digital telah memungkinkan setiap orang untuk

mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan berpartisipasi aktif

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


18

dalam gerakan promosi kesehatan. Berbagai faktor sosial

berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu,

kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan

lingkungan fisik.

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan

fungsional yang merupakan pusat penembangan kesehatan

masyarakat, membina peran serta masyarakat, memberikan

pelayan secara terpadu dan menyeluruh kepada masyarakat

diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh karena itu

puskesmas memiliki wewenang dan tanggung jawab atas

pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

2. Gambaran Umum Tentang Puskesmas Wara Kota Kota Palopo

Lokasi Puskesmas Wara Kota Kota Palopo di Jl Angrek, Kec

Wara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

C. Tinjauan Umum Tentang Umur

Umur adalah usia pasienb terhitung sejak pasien lahir

dinyatakan dalam tahun. Usia secara jelas mendefinisikan

karakteristik yang memisahkan anak – anak dari orang dewasa.

Namun, mendefinisikan anak – anak dari umur dapat menjadi

masalah besar karena penggunaan devini yang berbeda oleh

beragam Negara dan lembaga internasional.

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


19

D. Tinjauan Umum Tentang Jenis Kelamin

Jenis kelamin (seks) adalah perbedaan antara perempuan

dan laki – laki secara biologis semenjak seseorang lahir. Menurut

WHO 2010 adalah perbedaan biologis dan fisiologis yang dapat

membedakan laki laki – laki dan perempuan. Perbedaan tersebut

tidak dapat dipertukarkan antara keduanya dan fungsinya tetap

pada laki – laki dan perempuan pada segala ras yang ada dimuka

bumi (hungu 2017).

Harista dan Lisiswanti (2015) menyatakan bahwa

perempuan lebih rentang mengalami depresi yang dipicu oleh

stress karena perempuan cenderung menggunakan perasaan atau

lebih emosionan, sehingga jarang menggunakan logika atau rasio

yang membuat perempuan lebih sulit menghadapi stress.

Jenis kelamin merupakan hal yang sangat penting bagi

individu sebagai sebuah identitas, bahkan beberapa suku jenis

kelamin ikut menentukan apakah individu tersebut dapat

dipertahankan hidup atau tidak. Secara umum jenis kelamin dapat

didefinisikan sebagai perbedaan peran, kedudukan dan sifat yang

diletakkan oleh kaum lelaki maupun perempuan melalui konstruksi

secara social maupun kultural. Dan merupakan sebuah variable

sosial untuk menganalisa perbedaan laki - laki dan perempuan

yang berkaitan dengan peran, tanggung jawab, kebutuhan serta

peluang dan hambatan(Nurhaeni 2019).

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


20

E. Kerangka Konsep

1. Variabel bebas

Variable bebas (independent variable) merupakan variable

yang memengaruhi atau variable yang menyebabkan munculnya

variable tergantung. Pafda penelitian ini yang menjadi variable

bebas adalah umur pasien, jenis kelamin, dan jenis penyakit diare.

2. Variable tergantung

Variable tergantung (dependent variable) merupakan

variable yang memengaruhi adanya variael bebas. Pada

penelitian ini yang menjadi variabel gantung adalah pengobatan

diare.

Gambar 2. 1 Kerangka konsep

Independen Dependen

Umur

Jenis pengobatan diare

Jenis kelamin

Ket: = Variabel yang diteliti


= Variabel yang tidak diteliti

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


21

F. Definisi Operasional

1. Umur adalah usia pasienb terhitung sejak pasien lahir dinyatakan

dalam tahun.

Menurut DepKes RI 2009 :

a. Masa balita : 0 - 5 tahun

b. Masa kana-kanak : 5 – 11 tahun

c. Masa remaja awal : 12 – 25

d. Masa deawa awal : 26 - 45

e. Masa Lansia : 46 – 65

f. Masa menua : 65 keatas

2. Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan laki – laki

secara biologis semenjak seseorang lahir dengan kategori

p[erempuan dan laki – laki.

3. Obat yang diberikan kepada pasien adalah ORS (Oral Rehidratin

Salf) yaitu oralit untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Suplemen

zinc yang dapat menghambat enzim INOS ( Induclibe nhytrit

syntace). Pemberian anti biotik, pemberian antipiretik dan

pemberian anti emetic.

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan metode penelitian survey yang bersifat

deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data yang retrospektif dan

rekam medik pasien diare di Puskesmas Wara Kota Kota Palopo

periode januari – april 2021.

B. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Wara Kota Kota

Palopo dan waktu pengumpulan data dari responden dilakukan pada

periode januari – april 2021.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien dengan

diagnose diare di Puskesmas Wara Kota Kota Palopo periode

januari – april 2021, sejumlah 55 orang.

2. Sampel

Penarikan sampel digunakan teknik total sampling yaitu

populasi sama besarnya dengan populasi sejumlah 55 orang.

22
KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
23

D. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan lembaran

resep dan data rekam medic pasien dengan diagnose diare di

Puskesmas Wara Kota Kota Palopo periode januari – april 2021.

Resep dan rekam medik diperiksa satu persatu dengan mengisi

tabel pengambilan data berdasarkan nomor rekam medik, umur,

jenis kelamin, jenis diagnose/keluhan, dan jenis obat yang

digunakan.

E. Analisa Data

Data penelitian yang diperoleh diolah dengan metode

pengolahan data statistik deskriptif kemudian ditampilkan dalam

distribusi frekuensi berupa tabel.

F. Etika Penelitian

1. Informant consent

Lembar persetujuan yang diberikan pada responden yang

akan diteliti memenuhi kriteria inskulasi

2. Animymity

Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut

diberikan kode.

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


24

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi dari responden dijamin peneliti hanya

melaporkan data tertentu.

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Wara Kota Kota Palopo.

Pada penelitian ini dilakukan terhadap 88 data rekam medik pasien

penderita diare periode januari – april 2021. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 26 april - 5 mei 2021. Proses

pengambilan data dilakukan dengan melihat data rekam medik

pasien dan kemudian hasilnya dikumpulkan dan diolah dalam

bentuk tabel, sehingga hasilnya dapat disajikan seperti dibawah ini :

Tabel 4.1
Data Distribusi Frekuensi Penderita Diare Berdasarkan Umur
No Umur Jumlah pasien Presentase
1 0-5 Tahun 37 42,05%
2 6-20Tahun 23 26,14%
3 >21 Tahun 28 31,81%
Total 88 100%

Sumber : Data Primer 2021

Tabel 4.1 Menunjukkan bahwa yang menderita diare akut di

Puskesmas Wara Kota Kota Palopo periode januari – april 2021

sebagian besar adalah anak 0 – 5 tahun sebanyak 37 penderita

(42,05%).

25
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Berdasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan maka

dapat disimpulkan bahwa kelompok umur yang terbanyak

menderita diare adalahkelompok umurO-5 tahun yaitu 42,05%

dan dilihat dari jenis kelamin laki-laki yaitu 56,8%.

2) Seluruh penderita diare akut diPuskesmas Wara Kota Kota

Palopo menggunakan ORS sebagai pengobatan utamanya

adalah oralit, suplemen zinc, loperamide, tetapi terdapat

tambahan pengobatan lain yang membantu dalam mengobati

diare akut dan mengobati gejala- gejala klinis yang menyertai

diare akut yaitu tambahan antibiotik, antipiretik, antiemetik,

cimetidine, antasida serta extra belladone.

B. Saran

1) Pentingnya bagi masyarakat untuk mengetahui perilaku hidup

bersih dan sehat(PHBS) sebagai salah satu cara untuk

pencegahan terjadinya penyakit khususnya penyakit diare.

2) Penilitian ini merupakan acuan untuk penilitian selanjutnya

tentang jenis diare berdasarkan keparahan dehidrasi.


DAFTAR PUSTAKA
Arifani. 2017. Profil Terapi Obat Pada Pasien Rawat Inap Diare Akut.
ISSN 1907-9850. Juli 2017. Universitas Undayana,
Bukit Jimbaran. Diakses 17 april 2017
Bhason. Y, 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi VI Jilid 2. Jakarta
Depertemen Kesehatan RI, 2000. Buku Pedoman Pelaksanaan P2 Diare
Ditjen P2M. PL. Jakarta
Edi Sasmito, 2017. Pengenalan Penyakit diare. Universitas Gadjah
Madah: Jogjakarta
Fras Korompis,dkk.2018. Studi Penggunaan Obat Pada Penderita Diare
Akut Di Instalasi Rawat Inap BLU.RSUP.PROF.DR.R.D.Kandou
Manado Periode Januari – Juni 2012.Jurnal Ilmiah Farmasi
vol.2.No.2. ISSN 2302 – 2493. 2013. Diakses 30 maret 2018
Hurlock, E,B. 2016. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Retanng Kehidupan. Surabaya : Erlangga
Hungu. 2017. Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta : Penerbit
Erlangga
IshakSyafie, Ismail Djaufar, 2016. BeritaKedokteranMasyarakat. Jakarta
Mansjoer Arif, dkk, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ke III Jilid
Pertama Jakarta
MandaB.k, LectureNotes PenyakitInfeksi. Erlangga. 2018

Mary. J, dkk, 2018.FarmakologiUlasanBergambar. Edisike


II.Jakarta :WidyaMedika

Pudjiadi S. 2018. IlmuGiziKlinisPadaAnak. Jakarta: BalaiPenerbit FK. UI

Rahmawati Elfi dan widya tama Rendra, 2019.Analisis Kebutuhan


Program Pencegahan Diare.Yogjakarta

Setiawan B. 2016. Buku Ajar IlmuPenyakitDalam, Jilid 3. Edisi IV. Jakarta

Suraatmaja, 2017.Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta ; CV


SagungSeto
Tan. T, 2017. Obat-obat Penting, Edisi IV. Penerbit PT.Elex Medica
Komputindo: Jakarta

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


Tan, T. H dan Raharja, K. 2006. Obat-Obat Penting. Edisi keenam ,
Penerbit PT. Elex Media Komputindo : Jakarta
Umar Zeiin, 2016. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 3 Edisi IV. Jakarta
Widjaya, 2016. Mengatasi Diare Dan Keracunan Pada Balita. Jakarta :
Kawan Pustaka
Wulandari, A. 2019. Penanganan Diare di Rumah Tangga Merupakan
Upaya Menekan Angka Kesakitan Diare Pada Balita (Jurnal).
Universitas Negeri Gorontalo
Zubir. 20619. Factor – factor Risiko Kejadian Diare Akut Pada Anak .
Jakarta

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rahmawati
Tempat/TanggalLahir : Padang Kalua,24september 2000
JenisKelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jl.Angrek
Telephone : 082293800945

PENDIDIKAN
1. TAMATAN MIN 04 KAMANG 2012
2. TAMATAN SMP NEG. 2 KAMANRE 2015
3. TAMATAN SMK KEPERAWATAN RAHMAT ABADI BELOPA
TAHUN 2018

Demikiandaftarriwayathidupinisayabuatdengansebetul – betulnya.

Tertanda

Rahmawati

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


Lampiran 1. Dokumentasi

KTI Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya

Anda mungkin juga menyukai