Disusun Oleh :
JURUSAN FARMASI
TAHUN 2017
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
Anggi Nora Safitri
144840105
Dosen Pembimbing :
Rachmawati Felani Djuria, S.Farm, Apt., MPH
Eva Dewi R Purba, M.Kes
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
TAHUN 2017
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
The past is in the past, so don’t destroyed your future with your
future.
untuk putri sulung kalian. Terima kasih atas jerih payah, air
Nurhasanah”.
Yuliansyah, Agustina.
satu enumerator.
v
tidak dapat disebutkan satu per satu, canda dan tawa
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis
Penulisan KTI ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis dalam
Pangkalpinang.
dukungan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
Pangkalpinang.
2. Ibu Rachmawati Felani Djuria, S.Farm, Apt., MPH selaku Pjs. Ketua Jurusan
3. Ibu Eva Dewi R Purba, M.Kes selaku Pembimbing II dan Penguji II yang telah
vii
4. Ibu Mirnawati Zalili Sailan, M.Sc., Apt selaku Ketua Penguji yang telah
5. Kedua orang tua dan adik peneliti yang terus memberikan doa maupun
dukungan.
masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik
viii
DAFTAR ISI
ABSTRACT ...........................................................................................................xv
C. Tujuan ....................................................................................................6
D. Manfaat ..................................................................................................6
1. Obat ..................................................................................................8
ix
a. Definisi ................................................................................8
b. Penggolongan .......................................................................9
B. Kerangka Teori.....................................................................................17
D. Definisi Operasional.............................................................................19
E. Hipotesis...............................................................................................19
A. Hasil .....................................................................................................22
B. Pembahasan .........................................................................................23
A. Kesimpulan ..........................................................................................27
B. Saran ....................................................................................................28
LAMPIRAN ..........................................................................................................31
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Evaluasi Penerapan Permenkes No.HK.02.02/Menkes/068/I/2010 Tentang
Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Kesehatan Pemerintah
RSUD Sejiran Setason Tahun 2016
INTISARI
xiv
Evaluation Of Permenkes No. HK.02.02/MENKES/068/I/2010 Requires To Write
Prescription With A Generic Name At The Health Government Facilities
RSUD Sejiran Setason 2016
ABSTRACT
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
dikelompokkan atas obat narkotika, obat keras, obat psikotropika, obat bebas
generik untuk menekan biaya obat, termasuk di Indonesia. Sejak tahun 1989,
masyarakat mendapatkan obat yang bermutu, aman dan efektif dengan harga
yang terjangkau dan tercukupi jenis maupun jumlahnya (Antara News, 2010).
akan semanjur obat original (Agustin D dan Rezkisari, 2016). Padahal obat
generik adalah obat dengan nama resmi International Non Propietary Names
(INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya
1
2
Obat dengan nama dagang (obat branded) adalah obat generik yang
dibuat oleh pabrik dengan nama yang berbeda dengan nama generiknya tetapi
(Kemenkes, 2011).
obat generik sejak tahun 1989 yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri
dapat berjalan dengan efektif. Hal ini juga dimaksudkan agar masyarakat
mendapatkan harga obat yang lebih rendah sehingga dapat dijangkau oleh
3
menuliskan resep obat generik bagi semua pasien sesuai indikasi medis
(Kemenkes, 2010).
rumah sakit 53,35% dengan angka rata-rata 64,45%. Tahun 2011, capaian
rumah sakit 76,48% sehingga rata – rata penggunaan obat generik di fasilitas
obat generik selama ini adalah belum terbangunnya sistem pelaporan yang
4
rutin tentang penggunaan obat generik terutama dari rumah sakit ke Dinas
(Kemenkes, 2015).
89,59% dan puskesmas 100% dengan rata – rata 94,80%. Pada tahun 2014, rata
– rata rumah sakit sebesar 86,35% dan puskesmas rata – rata 97,27% dengan
sebesar 73%. Pencapaian angka 100% pada penggunaan obat generik sangat
sulit diterapkan. Hal ini dikarenakan kebiasaan dokter yang sering kali
meresepkan obat paten dan adanya beberapa obat yang tidak tersedia obat
generiknya.
obat generik sekitar 70-80% selebihnya obat bermerek paten. Obat bermerek
paten lebih mahal, karena bentuk dan kemasannya yang berbeda, serta isi yang
Bangka Belitung ‘bermain’ dalam resep obat sehingga membuat harga obat
generik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian dapat disimpulkan rumusan
C. Tujuan
Mengevaluasi penerapan Permenkes
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
E. Ruang Lingkup
Penelitian ini tentang evaluasi penerapan Permenkes
rumah sakit wajib menggunakan obat generik sekitar 70-80% selebihnya obat
Belitung ‘bermain’ dalam resep obat sehingga membuat harga obat menjadi
lebih mahal.
di RSUD Sejiran Setason. Populasi penelitian ini adalah seluruh resep yang
ada di RSUD Sejiran Setason tahun 2016. Penelitian ini dilakukan pada Bulan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Obat
a. Definisi
Obat adalah zat kimia yang bersifat racun, namun dalam jumlah
Menurut Tjay dan Rahardja (2007), obat merupakan semua zat baik
luka atau kelainan jasmani dan rohani pada manusia atau hewan,
8
9
b. Penggolongan
1) Berdasarkan Sumber
a) Obat Alamiah
b) Obat Semisintetik
progesteron.
diuretika.
10
a) Obat Narkotika
b) Obat Keras
c) Obat Psikotropika
d) Obat Bebas
2013).
ditelan !
diagnostis.
a) Obat Farmakodinamis
b) Obat Kemoterapeutis
c) Obat Tradisional
pengalaman.
d) Obat Diagnostis
4) Berdasarkan Pemasaran
a) Obat Generik
Berdasarkan Permenkes
c) Obat Paten
2001).
2. Permenkes No.HK.02.02/Menkes/068/I/2010
harga obat yang lebih rendah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat
dengan penelitian ini adalah pasal 2, pasal 3, pasal 4, pasal 5, pasal 7 dan
pasal 8.
untuk kebutuhan pasien rawat jalan dan rawat inap dalam bentuk
formularium. Hal ini didukung oleh pasal 3 yang menyatakan bahwa dinas
obat esensial dan obat generik sesuai dengan kebutuhan (Kemenkes, 2010).
instalasi farmasi rumah sakit wajib mengelola obat dan membuat prosedur
aktifnya atau dengan obat merek dagang lain atas persetujuan dokter
dan/atau pasien. Pada pasal 8 dikatakan bahwa dokter di rumah sakit atau
sakit rujukan dari puskesmas, dokter dan pelayanan kesehatan swasta yang
ke dalam rumah sakit tipe C. Layanan kesehatan ini telah terdaftar sejak 1
Barat dengan sifat tetap, dan berlaku sampai 6 tahun (Pemda Babar, 2017).
B. Kerangka Teori
berikut : PermenkesHK.02.02Menkes
Generik /068/I/2010 tentang
Kewajiban Menggunakan
Obat Generik Bermerek
Obat Generik di Fasilitas
Paten
Kesehatan Pemerintah.
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak diteliti
(Sumber : Kemenkes, 2010)
C. Kerangka Konsep
Penerapan Permenkes RI
No.HK.02.02/Menkes/06 1. R/ Obat Generik
8/2010 Tentang
2. R/ Obat Generik
Kewajiban Menggunakan
Obat Generik di Fasilitas Bermerek
Kesehatan Pemerintah
D. Definisi Operasional
Tabel 1.
E. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Agustus tahun 2017 dan
Setason selama tahun 2016 sebagai populasi, sebanyak 19.697 lembar resep
obat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh populasi
yang ada di RSUD Sejiran Setason tahun 2016. Pengambilan data dilakukan
Setelah data terkumpul dari lapangan maka data akan diteliti dan
20
21
1. Editing
2. Tabulating
tabel – tabel.
menggunakan rumus :
Keterangan :
A. Hasil
RSUD Sejiran Setason Pada bulan Januari – Agustus 2017. Data yang diambil
Resep obat selama tahun 2016 digunakan sebagai data sekunder yang
kemudian didapat data primer yang diolah ke dalam bentuk tabel. Hasil
berdasarkan bulan.
terhadap total resep obat generik di Instalasi Farmasi RSUD Sejiran Setason
22
23
adalah sebesar 87%. Penggunaan obat generik paling tinggi terjadi pada
Penggunaan obat generik paling rendah terjadi pada bulan April dengan
B. Pembahasan
RSUD Sejiran Setason tahun 2016 sebesar 87%. Hal ini mendukung
penggunaan obat generik untuk pasien rawat jalan di RSU Cilegon rata – rata
baru mencapai 52%. Hasil ini juga sangat baik jika dibandingkan dengan
adalah 72,4%.
penulisan resep dengan nama generik dari tahun 2007, tahun 2008, tahun 2013,
tahun 2014 dan tahun 2016 sesuai dengan pernyataan Kemenkes (2016) bahwa
obat generik, sosialisasi obat generik kepada dokter selaku pelaksana kebijakan
generik bermerek yang tidak tersedia bentuk generiknya adalah sebesar 8,9%.
kebijakan penulisan obat generik, sumber dana, ketersediaan obat generik dan
sosialisasi obat generik. Menurut Sukapti dan Dwiyanti (2008), faktor internal
obat generik sangat sulit diterapkan. Hal ini dikarenakan kebiasaan dokter
yang sering kali meresepkan obat paten dan adanya beberapa obat yang tidak
angka 100%. Hal ini mungkin dikarenakan beberapa faktor, diantaranya dari
1. Pihak Dokter
bentuk generik dari obat tersebut. Namun, untuk obat yang tersedia bentuk
kombinasi beberapa zat aktif obat sehingga menjadi tidak praktis dituliskan
2. Pihak Pasien
obat generik memiliki kualitas dan mutu yang jauh lebih rendah dibanding
26
obat dengan nama dagang. Hal ini disebabkan pengetahuan tentang obat
dan manfaat obat generik masih sangat sedikit yaitu sebesar 17,4% di
RSUD Sejiran Setason dapat memberi informasi tentang obat generik dan
dinding (mading).
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Peneliti
kualitatif.
generik.
oleh dokter.
27
28
Agustin, D dan Rezkisari. 2016, Obat Generik Manjur atau Tidak Sih.
http://www.google.com/amp/m.republika.co.id/amp-version/o82dra328. 20
Januari 2017 (19:40).
Anief, M. 1998. Ilmu Meracik Obat: Teori dan Praktek. Edisi ke-6. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
Antara News, 2012. Berkhasiat Tanpa Menguras Kantong.
http://www.m.antaranews.com/berita/327942/berkhasiat-tanpa-menguras-
kantong. 4 Oktober 2016 (11:24).
Ayuningtias D dan E.Y, Panggabean. Evaluasi Implementasi Kebijakan Kewajiban
Menuliskan Resep Obat Generik di Rumah Sakit Umum Cilegon Tahun 2007.
Jurnal Manajemen Kesehatan Pelayanan Kesehatan.4(13).198-205.
Depkes. 1993. Penggolongan obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 917/Menkes/Per/X /1993. Departemen Kesehatan RI; Jakarta.
. 2006. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
. 2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih
Obat bagi Tenaga Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta.
Emil, 2015. Permenkes : Setiap RSUD Wajibkan 80% Obat Generik.
http://bangka.tribunnews.com/2015/02/23/permenkes-setiap-rsud-wajibkan-
80-obat-generik 29 September 2016 (13:35).
IAI. 2013. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume 48-2013 s/d 2014. PT.
ISFI. Jakarta.
Kemenkes. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/068/I/2010 Tentang Kewajiban Menggunakan Obat
Generik Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Kemenkes RI;
Jakarta.
. 2011. Kinerja Dua Tahun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun
2009-2011: Menuju Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta.
.2015. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
29
30
Sidang Proposal X
Perbaikan Proposal X
Penelitian X X X
Penyusunan KTI X
Bimbingan KTI X X
Sidang KTI X
Revisi KTI X
32
.
.
.
Dst
∑total
Persentase
36
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
36
37
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
R/ Obat
No. Dokter Jumlah lembar Total R/ Total R/ Obat % R/ Obat Keterangan
Resep generik generik thd
Total R/
1 2 3 4 5 6=5/4 7
1. dr. A 28 151 134 89%
2. dr. B 58 148 131 89%
3. dr. C 60 197 176 89%
4. dr. D 79 191 179 94%
5. dr. E 70 188 166 88%
6. dr. F 47 136 121 89%
7. dr. J 87 326 311 95%
8. dr. G 69 310 298 96%
9. dr. I 111 388 351 90%
10. dr. K 34 155 131 85%
11. dr. L 28 68 55 81%
12. dr. M 71 208 199 96%
13. dr. O 66 187 168 90%
45
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
R/ Obat
No. Dokter Jumlah lembar Total R/ Total R/ Obat % R/ Obat Keterangan
Resep generik generik thd
Total R/
1 2 3 4 5 6=5/4 7
1. dr. A 30 165 135 82%
2. dr. B 60 150 75 50%
3. dr. E 32 64 32 50%
4. dr. G 45 180 165 92%
5. dr. J 45 120 105 88%
6. dr. K 78 405 360 89%
7. dr. L 92 228 210 92%
8. dr. M 54 243 219 90%
9. dr. N 48 126 120 95%
10. dr. O 30 150 143 95%
11. dr. Q 15 30 30 100%
12. dr. R 36 126 114 90%
13. dr. S 42 133 126 95%
47
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
R/ Obat
No. Dokter Jumlah lembar Total R/ Total R/ Obat % R/ Obat Keterangan
Resep generik generik thd
Total R/
1 2 3 4 5 6=5/4 7
1. dr. A 72 384 354 92%
2. dr. B 60 132 112 85%
3. dr. E 63 133 115 86%
4. dr. G 110 350 340 97%
5. dr. H 28 84 70 83%
6. dr. J 70 138 126 91%
7. dr. K 132 451 407 90%
8. dr. L 162 654 612 94%
9. dr. M 63 246 210 85%
10. dr. Q 24 84 76 90%
11. dr. R 70 324 297 92%
12. dr. S 93 279 252 90%
13. dr. T 120 426 318 75%
49
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
R/ Obat
No. Dokter Jumlah lembar Total R/ Total R/ Obat % R/ Obat Keterangan
Resep generik generik thd
Total R/
1 2 3 4 5 6=5/4 7
1. dr. A 73 511 438 86%
2. dr. B 95 171 133 78%
3. dr. E 64 104 88 85%
4. dr. G 96 408 393 96%
5. dr. I 63 252 202 80%
6. dr. J 65 169 163 96%
7. dr. K 110 484 451 93%
8. dr. L 220 772 732 95%
9. dr. M 155 565 432 76%
10. dr. N 84 210 180 86%
11. dr. O 105 364 322 88%
12. dr. P 50 200 200 100%
13. dr. Q 72 204 180 88%
51
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
R/ Obat
No. Dokter Jumlah lembar Total R/ Total R/ Obat % R/ Obat Keterangan
Resep generik generik thd
Total R/
1 2 3 4 5 6=5/4 7
1. dr. A 51 228 210 92%
2. dr. B 73 208 159 76%
3. dr. C 76 172 158 92%
4. dr. D 90 241 229 95%
5. dr. E 72 213 201 94%
6. dr. F 54 161 124 77%
7. dr. G 82 372 361 97%
8. dr. H 47 190 179 94%
9. dr. N 101 398 342 86%
10. dr. O 81 311 291 94%
11. dr. P 32 149 123 83%
12. dr. Q 24 59 47 80%
13. dr. R 57 153 142 93%
53
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
R/ Obat
No. Dokter Jumlah lembar Total R/ Total R/ Obat % R/ Obat Keterangan
Resep generik generik thd
Total R/
1 2 3 4 5 6=5/4 7
1. dr. A 102 349 344 99%
2. dr. C 54 108 94 87%
3. dr. D 78 126 112 89%
4. dr. E 53 179 153 85%
5. dr. H 51 200 190 95%
6. dr. I 109 290 278 96%
7. dr. L 42 144 134 93%
8. dr. M 142 261 246 94%
9. dr. N 58 106 98 92%
10. dr. O 69 105 93 89%
11. dr. Q 42 82 76 93%
12. dr. R 50 190 170 89%
13. dr. T 54 189 174 92%
55
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
R/ Obat
No. Dokter Jumlah lembar Total R/ Total R/ Obat % R/ Obat Keterangan
Resep generik generik thd
Total R/
1 2 3 4 5 6=5/4 7
1. dr. A 72 384 354 92%
2. dr. B 60 132 112 85%
3. dr. E 63 133 105 79%
4. dr. G 110 350 340 97%
5. dr. J 28 84 70 83%
6. dr. K 70 238 217 91%
7. dr. L 132 451 407 90%
8. dr. M 162 654 612 94%
9. dr. N 63 246 210 85%
10. dr. Q 24 84 76 90%
11. dr. R 70 324 297 92%
12. dr. S 93 304 279 92%
13. dr. T 120 426 318 75%
56
57
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 6 (Lanjutan)
FORMULIR
LAPORAN PEMANTAUAN PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RUMAH SAKIT
R/ Obat
No. Dokter Jumlah lembar Total R/ Total R/ Obat % R/ Obat Keterangan
Resep generik generik thd
Total R/
1 2 3 4 5 6=5/4 7
1. dr. A 132 640 544 85%
2. dr. B 90 114 90 79%
3. dr. G 140 208 196 94%
4. dr. J 87 348 261 75%
5. dr. K 186 702 666 95%
6. dr. L 124 340 300 88%
7. dr. M 144 360 324 90%
8. dr. N 108 216 180 83%
9. dr. O 96 150 144 96%
10. dr. Q 64 160 132 83%
11. dr. R 82 126 102 81%
12. dr. T 84 231 189 82%
13. dr. V 48 117 96 82%
59
Lampiran 6 (Lanjutan)
Lampiran 8 (Lanjutan)
Lampiran 8 (Lanjutan)
Lampiran 9. Daftar Obat Generik Bermerk yang yang Zat Aktifnya Lebih
dari 1 (satu) Jenis
Lampiran 10 (Lanjutan)
NIM : 144840105
Agama : Islam