Oleh :
MIN ROHMATILLAH, S.KH
160130100111006
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Min Rohmatillah, S.KH
160130100011006
Menyetujui,
Komisi Penguji
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kegiatan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) rotasi Kesehatan
Masyarakat Veteriner (Kesmavet) yang dilaksanakan di Balai Besar Karantina
Pertanian (BBKP) Surabaya. Laporan ini menjadi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Dokter Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Brawijaya. Dengan penuh hormat dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima
kasih kepada beberapa pihak diantaranya :
1. Dr. drh. Masdiana C. Padaga, M.AppSc sebagai Koordinator PPDH Rotasi
Kesmavet di BBKP Surabaya atas segala kesempatan, bimbingan, nasehat
dan arahan yang tiada hentinya kepada penulis.
2. drh. Mira Famawati, M.Si sebagai Penguji PPDH Rotasi Kesmavet di BBKP
Surabaya atas segala kesempatan, bimbingan, nasehat dan arahan yang tiada
hentinya kepada penulis.
3. Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya yang selalu membantu penulis dalam mengarahkan,
memberi bimbingan, kesabaran, fasilitas dan waktu yang telah diberikan serta
dukungan kepada penulis dalam penyusunan dan penyempurnaan laporan ini.
4. Keluarga besar BBKP Surabaya yang telah mengizinkan penulis untuk
menimba ilmu dan memberi fasilitas tempat, waktu, kesabaran dan bimbingan
kepada penulis selama kegiatan PPDH.
5. Ayahanda H.M. Sururi Djufri (Alm) dan ibunda Hj. Umi Muyasaroh serta
saudara saudaraku, Mbak Ifa, Mbak Anis, Mas Alim, Mas Ridwan, Mbak
Ainun, Mbak Uung, Mas Muhtar, Mbak Ummu, dan Adek Aini yang
senantiasa memberikan doa, dorongan, dan semangat yang tiada henti.
6. Sahabat CADOHE USIL, Rifa’i, Darmawan, Yudha, Artul, Noni, Afril,
Nailul, Fais, Putri, Bismi, dan Nur atas kerja sama, diskusi, semangat dan
dukungannya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan ini.
iii
7. Kolega PPDH Gelombang VII Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Brawijaya yang selalu memberikan dorongan, semangat, inspirasi dan
keceriaan.
Mengingat keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari
bahwa laporan PPDH Rotasi Kesmavet di BBKP Surabaya ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis menerima segala kritik yang bersifat
membangun dan saran dari pembaca untuk dapat menyempurnakan penulisan
selanjutnya. Akhir kata, penulis menyampaikan mohon maaf apabila terdapat
banyak kesalahan dalam penulisan laporan ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur organisasi ................................................................................ 8
4.1 Pengambilan sampel darah .................................................................... 14
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Wilayah kerja dan kegiatan operasional karantina di Jawa Timur .......... 4
3.2 Dokumen karantina .................................................................................. 10
3.3 Jadwal kegiatan........................................................................................ 14
vii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB 2 ANALISA SITUASI
3
Adapun lokasi yang meliputi wilayah kerja Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
44/Permentan/OT.140/3/2014, Tanggal 25 Maret 2014, dapat dilihat pada Tabel
2.1 :
Tabel 2.1 Wilayah kerja dan kegiatan operasional karantina hewan di Jawa
Timur
Tempat Pemasukan / Antar
No. Lokasi Impor Ekspor
Pengeluaran Area
1. Bandar Juanda Surabaya √ √ √
Udara Abdul Malang √ √ √
Rachman
Saleh
2. Kantor Surabaya Surabaya √ √ √
Pos Kediri Kediri √ √ √
Malang Malang √ √ √
3. Pelabuhan Tanjung Surabaya √ √ √
Perak
Gresik Gresik √ √ √
Tanjung Banyuwangi √ √ √
Wangi
Tanjung Probolinggo √ √ √
Tembaga
Katapang Banyuwangi - - √
Kalibuntu Probolinggo - - √
Kalbut Situbondo - - √
Jangkar Situbondo - - √
Sangkapura Bawean - - √
Sedayu Lamongan - - √
Lawas
Paciran Lamongan - - √
4
impor, ekspor dan antar area (masuk domestik dan keluar domestik), khusus
kegiatan impor dan ekspor terdapat pada Pelabuhan Tanjung Perak, Bandara
Juanda dan Bandara Abdul Rahman Saleh yang melalui Kantor Pos Malang.
Bidang karantina hewan telah mengimplementasikan manejemen
mutu sesuai SNI ISO 9001: 2008 tentang Perbaikan Kualitas Pelayanan
Publik juga mengacu pada standar pelayanan publik diantaranya:
sarana Information and Communications Technology (ICT), kenyamanan ruang
pelayanan, katalog pelayanan, berbagai informasi tentang biaya atau
pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), persyaratan, mekanisme
pelayanan, jangka waktu layanan, fasilitas pengaduan, ruang laktasi dan
fasilitas bagi lansia. Pelayanan karantina hewan di BBKP Surabaya didukung
oleh laboratorium karantina hewan yang telah terakreditasi dan secara
konsisten menerapkan sistem manajemen mutu SNI ISO/IEC 17025:2008.
5
2. Bahan Asal Hewan (BAH), yaitu bahan yang berasal dari hewan yang
dapat diolah lebih lanjut, seperti daging, telur, susu, jeroan, kulit hewan
mentah dan jadi, darah, tanduk, tulang, sarang burung walet, madu, embrio
beku, mani beku, hewan opset.
3. Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) adalah olahan bahan asal hewan seperti
sosis, bakso, tepung daging, tepung tulang, daging olah, dendeng,
abon,keju, krim, yoghurt, mentega, dan susu.
4. Benda lain adalah media pembawa yang bukan tergolong hewan, BAH,
dan HBAH yang berpotensi menyebarkan hama dan penyakit berupa
bahan biologik, seperti vaksin, sera, hormon, obat hewan, dan bahan
diagnosis seperti antigen dan media pertumbuhan.
5. Media pembawa lain berupa sisa pakan hewan ternak, sisa pakan hewan
kesayangan, sisa makanan penumpang pesawat udara atau kapal laut,
kotoran ternak, sisa pakan dan bangkai hewan, serta barang atau
bahanyang pernah berhubungan dengan hewan yang diturunkan dari alat
angkut.
6
4. Mewujudkan kompetensi sebagai Laboratorium Penguji (Testing
Laboratory) dengan mengimplementasikan secara konsisten ISO/EIC
17025:2008 serta Laboratorium Biosafety Level-2 (BSL-2);
5. Mendorong terwujudnya peran perkarantinaan Surabaya dalam akselerasi
ekspor komoditas pertanian yang akseptabel dan mampu bersaing di pasar
internasional;
6. Mendukung keberhasilan program agribisnis dan ketahanan pangan Jawa
Timur;
7. Membangun masyarakat cinta karantina pertanian di Jawa Timur
(Barantan, 2014).
7
KEPALA
BAGIAN UMUM
Kelompok
jabatan
fungsional
8
budidaya.
g. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-
undangan perkarantinaan hewan pada BBKH, dan koordinasi
penyelenggaraan fungsi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) karantina
hewan kepada balai dan stasiun karantina hewan.
h. Pemberian dukungan teknis pelaksanaan kegiatan operasional kepada balai
dan stasiun karantina hewan.
i. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBKP Surabaya.
9
2.7 Alur Administrasi di BBKP Surabaya
10
No Formulir Keterangan
penugasan kepada medik dan
paramedik veteriner untuk
memberikan pelayanan tindakan
karantina sesuai ketentuan yang
dipersyaratkan terhadap komoditi
karantina sebagaimana diajukan
dalam KH 1.
3. KH 3 Surat keterangan yang dinyatakan
(Surat keterangan muatan hewan/ oleh penanggung jawab alat angkut
produknya) yang menerangkan :
Ada tidaknya perubahan
jumlah/volume
Perubahan hewan/produk
hewan diatas alat angkut
Ada tidaknya terjangkit
penyakit hewan menular
selama dalam perjalanan di
atas alat angkut.
4. KH 4 Surat keterangan yang dikeluarkan
(Surat keterangan penolakan oleh medik veteriner, karena :
bongkar) sesudah melakukan pemeriksaan di
atas alat angkut, ditemukan adanya
penyakit hewan menular.
5. KH 5 Surat keterangan yang dikeluarkan
(Surat Persetujuan Bongkar) oleh medik veteriner karena:
Diatas alat angkut tidak
ditemukan adanya penyakit
hewan menular utama.
Berasal dari negara yang tidak
dilarang pemasukanya.
6. KH 6 Surat persetujuan muat dikeluarkan
(Surat persetujuan muat) oleh medik veteriner karena
hewan/prodak hewan di instalasi
karantina hewan ditemukan
sehat/memenuhi syarat sanitasi
yang ditentukan oleh negara/daerah
tujuan
7. KH 7 Surat perintah yang dikeluarkan
(Surat perintah masuk karantina) oleh medik veteriner untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,
setelah melakukan pemeriksaan
dokumen dan kesehatan/sanitasi
(fisik/klinis) diatas alat angkut
pelabuhan /tempat pemasukan.
11
No Formulir Keterangan
pimpinan puncak setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata :
Dokumen persyaratan karantina
belum lengkap/belum dipenuhi dan
diduga tidak berpotensi membawa
atau menyebarkan penyakit hewan.
KH 8b Berita acara yang dikeluarkan oleh
(Berita acara penolakan) pejabat yang ditunjuk oleh
pimpinan puncak setelah dilakukan
pemeriksaan:
Hewan/produk hewan tertular
penyakit hewan karantina
golongan 1, busuk, rusak atau
jenis-jenis yang dilarang
pemasukanya.
Tidak memenuhi persyaratan
karantina dalam batas waktu
tertentu.
Setelah diberi perlakuan tidak
dapat disembuhkan.
KH 8c Berita acara yang dikeluarkan oleh
(Berita acara pemusnahan) pejabat yang ditunjuk oleh
pimpinan puncak setelah dilakukan
pemeriksaan:
Tertular penyakit hewan
karantina golongan 1, busuk,
rusak atau jenis-jenis yang
dilarang pemasukanya.
Tidak dibawa segera ke
area/wilayah pemasukan
setelah dilakukan penolakan.
Tertular golongan 2 dan tidak
dapat disembukan.
12
BAB 3 METODE KEGIATAN
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mahasiswa berperan aktif dalam tata
laksana kegiatan di BBKP Surabaya. Metode kegiatan yang dipakai dalam
kegiatan koasistensi ini adalah metode survei dengan pengambilan data primer
dan data sekunder. Pengumpulan data primer yang akan digunakan dalam
kegiatan ini melalui :
a. Observasi Partisipatori
b. Wawancara
c. Studi Dokumentasi
13
3.3 Peserta Kegiatan
Selasa, 11 Juli
1. Pengawasan lapang di Kargo 1. Pembimbing
2017 Juanda. lapang
2. Pemeriksaan hewan import, 2. Mahasiswa PPDH
bahan pangan asal hewan, dan
bahan pakan asal hewan (Meat
Bone Meal) serta media
pembawa yang bukan
tergolong hewan (obat hewan,
vaksin dan media biologis).
3. Melakukan kegiatan pengujian
di Laboratorium Virologi dan
Serologi BBKP Juanda.
4. Diskusi dengan pembimbing
lapang.
Rabu,12 Juli 1. Pengawasan dan pengecekan 1. Pembimbing
2017 kelengkapan surat di pos lapang
penjaga dan pelayanan 2. Mahasiswa PPDH
karantina hewan di terminal
pelabuhan
2. Melakukan kegiatan pengujian
di Laboratorium Uji Pakan di
14
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Pelaksana
Unit Pelayanan II Tanjung
Perak dan Laboratorium
Virologi dan Serologi BBKP
Juanda
3. Diskusi dengan pembimbing
lapang.
Kamis, 13 1. Mengikuti kegiatan 1. Pembimbing
Juli 2017 pemeriksaan fisik di Kargo lapang
Juanda. 2. Mahasiswa PPDH
2. Melakukan pengambilan
sampel darah pada unggas di
karantina juanda.
3. Melakukan kegiatan pengujian
di Laboratorium Uji Pakan di
Unit Pelayanan II Tanjung
Perak dan Laboratorium
Virologi dan Serologi BBKP
Juanda.
4. Diskusi lapang.
Jumat, 14 Juli 1. Diskusi dan presentasi hasil 1. Pembimbing
2017 laporan lapang
2. Pelepasan mahasiswa PPDH 2. Mahasiswa PPDH
15
4. Melakukan pengambilan sampel darah hewan, bahan pangan asal hewan, dan
hasil bahan pangan asal hewan dan benda lain tanpa terkecuali satupun.
Kemudian, dilakukan pengujian sampel dapat dilakukan di Laboratorium
Virologi dan Serologi BBKP Juanda dan Laboratorium Uji Pakan Unit
Pelayanan II Tanjung Perak.
5. Melakukan pengawasan dan pengecekan kelengkapan surat hewan karantina
dan produk-produk asal hewan yang akan masuk atau keluar di pos penjaga
dan pelayanan karantina hewan di terminal pelabuhan.
16
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
17
melihat titer antibodi protektif terhadap AI, sedangkan swab trakea dilakukan uji
Real Time PCR (Q-PCR).
Selama mengikuti kegiatan di Pelayanan Teknis III Kargo Bandara Juanda
pemeriksaan terhadap ayam jago dinyatakan baik atau sehat. Selanjutmya Kepala
BBKP Surabaya menerbitkan Sertifikat Pembebasan (KH-12) bersama dengan
KH-9 setelah pengguna jasa menyelesaikan kewajiban pembayaran Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada petugas. Kemudian hewan dapat
diberangkatkan ke daerah tujuan, yaitu Balikpapan, Sorong, Ambon, dan
Makassar.
Gambar 4.1 Pengambilan sampel yang dilakukan di Instalasi Karantina Unit Pelayanan
Teknis III Kargo Bandara Juanda (Sumber : dok.pribadi).
18
swab trakea unggas dilakukan uji Real Time PCR (Q-PCR) untuk melihat adanya
genom AI.
Hasil selama mengikuti uji HA/HI di laboratorium pusat BBKP Surabaya
adalah didapatkan titer antibodi protektif terhadap semua sampel serum darah
unggas yang diperiksa yaitu 26 IU. Sedangkan hasil dari kegiatan Q-PCR di
laboratorium pusat BBKP Surabaya adalah semua sampel swab trakea unggas
yang diperiksa tidak mengandung genom virus AI. Dari hasil pemeriksaan
unggas dinyatakan tidak terdapat penyakit AI sehingga dikeluarkan sertifikat
kesehatan hewan (KH-9) dan dikeluarkan sertifikat pelepasan karantina (KH-12).
19
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melaksanakan kegiatan koasistensi
PPDH di BBKP Surabaya ini adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan terhadap pengiriman ayam jago dari Surabaya ke Balikpapan,
Sorong, Ambon, dan Makassar diperoleh hasil dokumen yang diperlukan
lengkap dan ayam jago dalam keadaan sehat, sehingga dikeluarkan KH-12
diikuti KH-9 yang artinya ayam jago diperbolehkan untuk menuju daerah
tujuan.
2. Hasil pemeriksaan Q-PCR terhadap sampel swab trakea menunjukan hasil
negatif, dimana tidak ditemukan genom virus AI terhadap sampel yang
diperiksa. Sehingga unggas yang diperiksa dapat dikirim menuju daerah
tujuan.
3. Hasil pemeriksaan HA/HI terhadap sampel serum darah menunjukan hasil
unggas yang diperiksa memiliki titer antibodi protektif yaitu 26 IU. Sehingga
unggas yang diperiksa dapat dikirim menuju daerah tujuan.
5.2 Saran
Perlu dilakukan koordinasi dan kesadaran baik kepada pengguna jasa dan
seluruh pihak terkait dalam upaya pengawasan dan pengendalian media
pembawa penyakit hewan karantina.
20
DAFTAR PUSTAKA
21