Anda di halaman 1dari 7

GOLONGAN KLORAMFENIKOL

Nama Obat : Kloramfenikol

Struktur Kimia :

(Martindale 36th, hal: 239)


Golongan Kerja : Antibiotik sistemik, opthalmic dan otic
(Clinician’s Handbook of Prescription Drugs, hal: 195)
Mekanisme Obat : Menghambat sintesa protein bakteri
(Clinician’s Handbook of Prescription Drugs, hal: 195)
Indikasi Sebagai pilihan utama untuk pengobatan tifus dan
paratifus; Untuk infeksi-infeksi berat yang disebabkan
Oleh Salmonella sp., Haemopilus influenzae (terutama
infeksi meningeal), Rickettsia, Lymphogranuloma
psittacosi ; Gram negatif yang menyebabkan bakterimea
meningitis.
(ISO Vol.50 Tahun 2016, hal: 103)
Dosis : Bayi < 2 minggu 25 mg/kgBB/ hari (dalam 4 dosis).
: Bayi > 2 minggu 50 mg/kgBB/ hari (dalam 3-4 dosis).
: Bayi prematur maksimal 25 mg/kgBB sehari per oral
dibagi dalam 2 dosis
: Dewasa dan anak 50 mg/kgBB sehari peroral dibagi dalam
3-4 dosis. Untuk infeksi-infeksi berat dosis dapat
ditingkatkan 2 x pada awal terapi sampai didapatkan
perbaikan klinis.
(Farmakoterapi Ed. VI, hal: 708)
Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap kloramfenikol, riwayat reaksi
toksik sebelumnya terhadap kloramfenikol, Infeksi trivial
atau ketika tidak diindikasikan (misalnya, pilek, influenza,
infeksi tenggorokan, profilaksis), penderita gangguan
fungsi hati berat, penderita gangguan ginjal berat.
(AHFS Drug Information Essentrals: November 2011)
Peringatan dan Perhatian : Digunakan untuk infeksi yang sudah jelas penyebabnya,
kecuali bila ada kemungkinan infeksi berat.
: Pada pemakaian kloramfenikol dalam waktu lama perlu
dilakukan pemeriksaan hematologik berkala.
: Perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan
timbulnya super infeksi oleh bakteri dan jamur.
: Keamanan pada wanita hamil dan menyusui belum
diketahui dengan pasti.
: Jangan digunakan untuk pencegahan infeksi.
: Jangan digunakan untuk mengobati influenza, batuk
pilek atau infeksi tenggorokan.
: Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan
gangguan ginjal.
: Hati- hati bila dugunakan pada bayi prematur dan bayi
baru lahir (2 minggu pertama).
(Informasi Akurat Produk Farmasi di Indonesia Ed.2, Hal: 1443)
Perhatian dan Penggunaan Pada kondisi Khusus :
Kondisi Pasien Keterangan
Wanita Hamil dan Menyusui Kategori Kehamilan : C
Tidak dianjurkan, khususnya selama minggu- minggu
terakhir dari kehamilan, karena dapat menimbulkan
“grey baby syndrome”, akibat ketidakmampuan untuk
menkonyugasi dan mengekskresi obat ini, sehingga
meningkatkan kadarnya dalam darah.
Untuk wanita menyusui, berhubung melintasi
plasenta dan mencapai air susu ibu, maka tidak boleh
diberikan selama laktasi.
Pediatrik Gunakan dengan hati-hati pada neonatus prematur dan
jangka panjang dan bayi karena potensi toksisitas
sindrom abu-abu
Gangguan Organ Konsentrasi kloramfenikol yang berlebihan dapat
(Hati atau Ginjal) terjadi pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan
fungsi ginjal. Turunkan dosis yang sesuai. Tentukan
konsentrasi kloramfenikol pada interval yang tepat.

(AHFS Drug Information Essentrals: November 2011)


Efek samping : Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah dan diare.
Neuropati optis dan neuropati perifer, radang lidah dan mukosa
mulut, depresi sumsum tulang, reaksi hipersensitivitas seperti
anafilatik dan urtikaria. Sindrom Gray pada bayi prematur atau
baru lahir. Kelaianan darah reversible dan ireversibel seperti
anemia aplastik.
(OOP VI, hal: 85)
Interaksi Obat : Kloramfenikol meningkatkan daya kerja dari antikoagulan,
fenitoin dan antidiabetika oral.
: Phenobarbital dan rifampisin mempercepat metabolisme
kloramfenikol sehingga menurunkan kadarnya dalam darah.
(OOP VI, hal: 85)
Penyimpanan :

Contoh Sediaan di Pasaran :


Nama Pabrik atau
Nama Brand
Distributor Komposisi
BUFACETIN Bufa Aneka Kloramfenikol 250 mg/ kaps
Kloramfenikol palmitat 217,4 mg/ 5 ml,
HUFAMYCETIN Gratia Husada Farma
kloramfenikol base 250 mg
CHLORACOL Ifars Kloramfenikol basa 125 mg/5 ml
CHLORAMPHENICOL Indofarma Kloramfenikol 250 mg/ Kaps
Kloramfenikol 250 mg; 125 mg/5 ml; 1
COLSANCETINE Sanbe Farma
g/vial inj
COLME Intebat Kloramfenikol 250 mg; 125 mg/5 ml
KEMICETINE Kalbe Kloramfenikol 1 g/ vial inj
RECO Global Multi Pharmalab Kloramfenikol tts mata 0,05 %; salep 1 %
ERLAMICETIN OBAT
Erela Kloramfenikol 1 % saeb (0,5 %, tetes)
MATA
FARSYCOL CREAM Ifars Kloramfenikol 20 mg/g krim
Kloramfenikol basa 0,2 %, hidrokortisone
CHLORAMFECORT Kimia Farma
asetat 0,25 % dalam krim.
PALMICOL Otto Kloramfenicol 125 mg/ 5 ml

(ISO VOL. 50 Tahun 2016, hal: 100-107)

Gambar Bentuk Sediaan Obat Kloramfenikol :

Kapsul Salep Mata

Tetes Mata Tetes Telinga Suspensi

Cream
GOLONGAN KLORAMFENIKOL
Nama Obat : Tiamfenikol
Struktur Kimia :

(Martindale 36th, hal: 351)


Golongan Kerja : Antibiotik
Mekanisme Kerja : Menghambat sintesa protein
(OOP Ed. VI, hal : 61)
Indikasi : Sebagai pilihan utama pengobatan tipus dan paratipus. Untuk
infeksi-infeksi berat yang disebabkan oleh Salmonella sp, H.
Influenza, Limfogranuloma (psitaksis) (terutama infeksi
meningual), Riketsia, gram negatif yang menyebabkan
bakteremia meningitis atau infeksi berat lainnya. Dan Infeksi-
Infeksi oleh kuman yang resisten terhadap antibiotik lainya
yang sensitif terhadap tiamfenikol, Bruselosis, infeksi sistema
urogenilitas, infeksi sistema hepatobiliar.
(Informasi Akurat Produk Farmasi di Indonesia Ed.2, Hal: 910)
Dosis : Dewasa 1 g sehari dibagi dalam 4 dosis (kapsul 250 dan 500
mg). Anak, 25 mg/kgBB sehari dibagi dalam 4 dosis (Suspensi
125 mg/5 ml). Untuk infeksi berat dosis dapat ditingkatkan
sampai 2 x lipat. Untuk G.O : Single dose 2,5 g.
(Farmakoterapi Edisi VI, hal :708)
Kontra Indikasi : Tidak dianjurkan untuk penderita dengan kelaianan darah,
insuficiensi ginjal dan trimester 1 kehamilan.
Peringatan dan Perhatian : Pada pengobatan dengan Tiamfenikol lebih dari 10 hari,
sebaiknya disertai pemeriksaan darah secara berkala.
Bila jumlah neutrofil menurun, pengobatan harus
dihentikan sementara sampai tercapai jumlah neutrofil
1500/ mm3.
: Pada penderita faal ginjal yang payah dan bayi prematur
takaran harus dikurangiuntuk menghindari terjadinya
kumulasi obat.
: Pada wanita hamil dan bayi yang baru lahir, sebaiknya
pengobatan dibawah pengawasan langsung dari dokter.
: Kemungkinan terjadinya dysvitaminosis, dapat diatasi/
dicegah dengan pemberian preparat multivitamin,
lactobacilli dll.
: Hanya digunakan untuk infkesi yang sudah jelas
penyebabnya kecuali bila ada kemungkinan infeksi
berat.
: Perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan
timbulnya super infeksi dengan bakteri dan jamur.
: Jangan digunakan untuk pencegahan infeksi.
: Jangan digunakan untuk mengobati influenza, batuk
pilek atau infeksi tenggorokan.
: Hati-hati bila digunakan pada bayi prematur dan bayi
yang baru lahir (2 minggu pertama).
(Informasi Akurat Produk Farmasi di Indonesia Ed.2, Hal: 910)
Efek Samping : Depresi sumsum tulang yang reversibel dan berhubungan
dengan besarnya dosis yang diberikan. Efek samping yang
sering dijumpai adalah depresi eritropoesis. Efek hematologik
lainnya ialah leukopenia, trombositopenia dan peningkatan
kadar serum iron
(Farmakoterapi Edisi VI, hal :707)
Interaksi Obat : Hati-hati digunakan bersama dengan obat-obat yang juga
dimetabolisme oleh enzim-enzim mikrosom hati seperti
dikumarol, fenitoin, tolbutamid, fenobarbital.
Penyimpanan :
Contoh Sediaan di Pasaran :
Nama
Nama Brand
Pabrik Komposisi
ALFATIC Aditama Raya Farmindo Tiamfenikol : 250 mg : 500 mg
ANICOL Heroic Tiamfenikol 500 mg
Tiamfenikol 250 mg; 500 mg ; 125 mg/5
BIOTHICOL Sanbe Farma ml sirup kering; 250 mg/5 ml sirup kering
(forte)
CANICOL Caprifarmindo Tiamfenikol 500 mg
CONUCOL Armoxindo Farma Tiamfenicol 500 mg; 125 mg/5 ml
DIONICOL Ifars Tiamfenicol 500 mg; 125 mg/5 ml
FOSICOL Gracia Pharmindo Tiamfenikol 500 mg
Tiamfenikol 125 mg/5 ml; 250 mg; 500
FUSALTRAK Harsen
mg
GENICOL Guardian Pharmatama Tiamfenikol 500 mg
HUFATHICOL Gratia Husada Farma Tiamfenikol 500 mg
THIAMFENICOL
Indofarma Tiamfenikol 500 mg
INDOFARMA
Tiamfenikol 250 mg; 500 mg/ kap; 1000
THIAMYCIN Interbat mg/ kap; 100 mg/4 ml sirup; 250 mg/5 ml
sirup forte

(ISO VOL. 50 Tahun 2016, hal: 100-107)

Anda mungkin juga menyukai