Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Viskositas merupakan ukuran tahanan(resistensi)dari suatu cairan yang mengalir.rheologi berasal
dari bahasa yunani yaitu rheo dan logos.rheo berarti mengalir dan logo berarti ilmu.sehingga rheologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat.rheologi erat kaitannya
dengan viskositas.viskositas adalah merupakan suatu cairan untuk mengalir yang semakin teinggi
viskositasnya semakin besar tahanannya untuk mengalir .viskositas dinyatakan dengan symbol n
Padazat cair,jarak antar molekul jauh lebih kecil dibandingkan gas,sehingga kohesi molekuler
disana kuat sekali.peningkatan temperature mengurangi kohesi molekuler dan ini diwujudkan berupa
beerkurangnya viskositas fluida oleh karena itu,dapatlah ditentukan kekentalannya dengan viskositas
benda yang dijatuhkan pada fluida.misalnya dengan menjatuhkan kelerang.
Pada dasarnya penentuan angka kekentalan atau koefisien viskositas n dengan menggunakan
rumus stokes sangatlah sederhana hanya saja untuk itu secara teknis diperlukan kelereng dari bahan yang
amat ringan
Menurut sistem newton, yaitu dengan ensimulasikanzat cair dalam bentuk tumpukan kartu. Zat
cair diasumsikan terdiri dari lapisan-lapisan molekul yang sejajar satu sama lain. Lapisan terbawah tetap
diam \, sedangkan lapisan atas bergerak dengan kecepatan konstan sehingga setiap lapisan yang akan
bergerak dengan kecepatan yang berbanding langsung dengan jark terhadp lapisan yang dibawahnya
tetap. Perbedaan kecepatan (dv) antara dua lapisan yang dipisahkan dengan jarak (dx) adalah dv/dx atau
kecepatan geser (rate of share). Sedangkan gaya satuan luas yang dibutuhka untuk mengalirkan zat cairan
tersebut adalah (F/A) atau shearing stress.
Menurut Tupamahu (1976) viskositas adlah ketahanan karena gaya gesekan internal dimana
cairan viskos dapat menghalangi gaya, dengan kata lain sebagai penghalang aliran. Dengan demikian
viskositas dapat didefenisikan sebagai gaya tiap satuan luas (dyne/cm3) yang diperlukan untuk
mendapatkan beda kecepatan sebesar 1 cm/detik antara dua lapisan cairan yang sejajar dan berjarak 1
cm.
Menurut Tupamahu (1976), gaya gesek dapat menahan aliran yang besarnya tergantung dari
kekentalan zat.
Rumusnya adalah
𝑑𝑣 𝐺
𝐺 = 𝐴 atau𝑛 𝑑𝑣
𝑑𝑦 𝐴 ⁄𝑑𝑦

Keterangan :
G = gaya gesek
n = viskositas / angka kekentalan dinamis
A = luas lapisan
𝑑𝑣
𝑑𝑦
= gradient kecepatan
𝑔𝑟𝑎𝑚
Dari persamaan tersebut diperoleh angka kekentalan dinamisadalah 𝑐𝑚
, dt, yang disebut poise.
Menurut sukardejo (2002) hubungan antara viskositas dengan kecepatan aliran yang laminar
melalui suatu pipa dinyatakan oleh persamaan polseuille sebagai berikut:
𝜋 𝑟4 𝑝 𝑡
𝑛=
(8𝑉𝐿)
Keterangan :
V: volume fluida dalam cm
t: waktu yang di perlukan fluida mengalir
r: jari jari pipa
L; panjang pipa
P: tekanan

Lambing viskostas adalah 𝜇 dan dinyatakn dalam poise atau dyne cm2 detik. Viskositas fluida
dapat ditentukan dengan membandingkan dua fluida dengan tabung kapiler sama. Untuk dua zat cairan
dengan tabung kapiler sama, maka dinyatakan oleh persamaan poisseuille sebagai berikut :
𝜇1 𝜋 𝑝1 𝑟4 𝑡1 (8 𝐿𝑉 )
𝜇2
= (8 𝐿𝑉) x 𝜋 𝑝2 𝑟4 𝑡2
Karena tekanan berbanding lurus dengan rapatnya, maka :
𝜇1 𝑝1 𝑡1
=
𝜋2 𝑝2 𝑡2
𝜇𝑥 𝑝𝑥 𝑡𝑥
Dimana : = x
𝜋 𝑎𝑖𝑟 𝑝 𝑎𝑖𝑟 𝑡 𝑎𝑖𝑟
Keterangan :
𝜇1 = viskositas cairan pembanding (aquadest)
𝜇2 = viskositas cairan yang diukur
p1 = bobot jenis cairan baku pembanding
p2 = bobot jenis cairan yang diukur
t1 = waktu tempuh cairan baku pembanding
t2= wakktu tempuh cairan yang diatur melalui kapiler

2.2 Uraian Bahan

1. Alkohol (FI III: (1979)


Nama resmi AETHNOLUM
Nama lain alkohol
Rumus molekul C2H6O
Berat molekul 46,07
Pemerian cairan tidak berwarna, jernih, tidak mudah
menguap dan mudah bergerak: bauh khas,, rasa
panas, mudah terbakar dan memberikan nyala
baru tidak berasap.
BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

a. Alat
Buret, corong gelas, gelas ukur, gelas kimia, piknometer, stopwatch, timbangan dikital

b. Baha
Alkohaol, aquadest, gliserin, minyak kelapa, paraffin

3.2 cara kerja

1. Aquadest
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditentuka bobot jenis aquadest dengan menggunakan piknometer
c. Dibersikan buret dengan menggunakan alcohol
d. Dipasang buret dengan menggunakan statif dijepit dengan menggunakan klem
e. Diisi buret dengan aquadest sebanyak 25ml
f. Dibuka kran buret dan diukur waktu aquadest dengan menggunakan stopwatch
g. Dilakukan hal diatas sebanyak 3 kali
𝑛1 𝑡1 𝑝2
h. Dihitung koefisien viskositasnya menggunakan persamaan : 𝑛2 = 𝑡2 𝑝2
2. Gliserin
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditentukan bobot jenis gliserin menggunakan piknometer
c. Dibersikan buret dengan menggunakan alcohol
d. Dipasang buret dengan tegak lurus menggunakan statif, dijepit menggunakan klem
e. Diisi buret dengan gliserin sebanyak 25 ml
f. Dibuka kran dan diukur waktu gliserin dengan menggunakan stopwatch
g. Dilakukan hal diatas sebanyak 3 kali
𝑛1 𝑡1 𝑝2
h. Dihitung koefisien viskositas menggunakan persamaa : 𝑛2 = 𝑡2 𝑝2
3. Minyak kelapa
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditentukan bobot jenis minyak kelapa menggunakan piknometer
c. Dibersikan buret dengan menggunakan alcohol
d. Dipasang buret dengan tegak lurus menggunakan statif, dijepit menggunakan klem
e. Diisi buret dengan minyak kelapa sebanyak 25 ml
f. Dibuka kran dan diukur waktu minyak kelapa dengan menggunakan stopwatch
g. Dilakukan hal diatas sebanyak 3 kali
𝑛1 𝑡1 𝑝2
h. Dihitung koefisien viskositas menggunakan persamaa : 𝑛2 = 𝑡2 𝑝2

4. Parafin
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditentukan bobot jenis parafin menggunakan piknometer
c. Dibersikan buret dengan menggunakan alcohol
d. Dipasang buret dengan tegak lurus menggunakan statif, dijepit menggunakan klem
e. Diisi buret dengan parafin sebanyak 25 ml
f. Dibuka kran dan diukur waktu parafin dengan menggunakan stopwatch
g. Dilakukan hal diatas sebanyak 3 kali
𝑛1 𝑡1 𝑝2
h. Dihitung koefisien viskositas menggunakan persamaa : 𝑛2 = 𝑡2 𝑝2
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.I Hasil dan perhitungan percobaan

a. Bobot jenis
1. Piknometer + gliserin
piknometer kosong = 35,1 gram
piknometer + aquadest = 84,6 gram
piknometer + gliserin = 85,4 gram
𝑤3−𝑤1
Dt = 𝑤2−𝑤1
85,4−35,1
= 84,6−35,1
80,3
= 49,5
= 1,65 gram

2. Piknometer + minyak kelapa


piknometer kosong = 35,1 gram
piknometer + aquadest = 84,6 gram
piknometer + minyak kelapa = 77,6 gram
𝑤3−𝑤1
Dt =
𝑤2−𝑤1
77,6 − 31,6
= 84,6−31,6
46
=
53
= 0,86 gram

3. Piknometer + parafin cair


piknometer kosong = 35,1 gram
piknometer + aquadest = 84,6 gram
piknometer + parafin cair = 76,3 gram
𝑤3−𝑤1
Dt = 𝑤2−𝑤1
76,3−35,1
= 84,6−35,1
41,1
=
49,5
= 0,83 gram

4. Piknometer + propilen glikon


piknometer kosong = 31,6 gram
piknometer + aquadest = 84,6 gram
piknometer + propilen glikol = 83,6 gram
𝑤3−𝑤1
Dt = 𝑤2−𝑤1
83,6−31,6
= 84,6−31,6
52
=
53
= 0,98 gram

b. Menentukan viskositas dengan menggunakan buret


1. Aqudest 25ml sisa 24 ml
t1 = 05,68 s
t2 = 05,86 s
t3 = 05,83 s
t = 05,80 s
2. Gliserin 25ml sisa 24ml
t1 = 2 menit 10 s
t2 = 2 menit 4 s
t3 = 3 menit s
t = 144,47 s
3. Minyak kelapa 25ml sisa 24 ml
t1 = 31,85 s
t2 = 29,45 s
t3 = 33,37 s
t = 31,46 s
4. Parafin cair 25ml sisa 24ml
t1 = 16,4 s
t2 = 16,56 s
t3 = 16,21 s
t = 16,4 s
c. Perhitungan koefisien viskositas
a) Air + gliserin
dik : t1 =9,8 s t2 = 145 s
P1 = 1 P2 = ……?
Penyelesaian:
𝑛1 𝑡1 𝑝1
=
𝑛2 𝑡2 𝑝2
n1t2P2 = n2t1P1
𝑛1 𝑡2 𝑝2
n2 = 𝑡1 𝑝1
145.1.𝑛1
=
5,8 .1
145 𝑛1
n2 = 5,8

𝑛1 𝑡1 𝑝2
𝑛2
= 𝑡2 𝑝2
𝑛1 5,8 .1
145 𝑛1⁄ =
5,8

IV. 2 Pembahasan

Pada praktikum ini dilakukan pengukuran viskositas dengan menggunakan buret.Viskositas


merupakan ukuran kelarutan fluida yang yang menyatakan besar kecilnya gerakan dalam fluida.Semakin
besar viskositas suatu fluida maka semakin sulit fluida tersebut. Viskositas berbanding terbalik dengan
perubahan tempeatur karena kenaikan temperature akan melemah ikatan antara molekul suatu jenis
cairan sehingga akan menaikkan nilai viskositasnya.

Sebelum melakukan praktikum viskositas terlebih dahulu ditentukan massa jenis dari bahan
percobaan yaitu minyak kelapa, propilen gliko, parafin cair, gliserin dengan menggunakan piknometer.
Piknometer yang kosong serta tutupnya, kemudian diisi denan aquadest lalu diganti dengan minyak
kelapa yang akan ditentukan bobot jenisnya.kemudian dihitung sesuai dengan persamaa. Maka
didapatkan hasil bobot jenis minyak kelapa 0,86gram kemudian piknometer dibersikan dan dikeringkan,
lalu diisi dengan propilen glikol yang akan dikethui bobot jenisnya, selanjutnya dihitung sesuai dengan
persamaan, maka didapatkan hasil bobot jenis propilen glikol yaitu 0,98gram. Piknometer kembali
dibersikan dan dikeringkan lalu diisi dengan parafin cair dan dihitung lalu dilakukan perhitungan bobot
jenisnya sesuai dengan persamaan, maka didapatkan hasil yaitu 0,83gram.Piknometer kembali dibersikan
dan dikeringkan. Lalu diisi dengan gliserin dan dihitung bobot jenisnya sesuai dengan persamaan, maka
yang didapatkan hasil 1,62gram.

Setelah bobot ditentukan pengukuran viskositas menggunakan buret.Buret dibersikan terlebih


dahulu menggunakan alcohol.Kemudian dipasang buret tegak lurus menggunakan statis dijepit
mengunakan klam, kemudian buret diisi dengan aquadest sebanyak 25ml untuk diketahui
viskositasnya.Dibuka kran buret dan dihitung waktu alir aquadest dengan menggunakan stopwatch,
lakukan hal tersebut sebanyak 3 kali kemudian dihitung viskositasnya sesuai dengan persamaan.
Didapatkan waktu alir aquadest yaitu rata-rata £ = 05.30 s buret kembali dibersikan, dikeringkan dipasang
kembali tegak lurus menggunakan statif dan dijepit klem, buret diisi dengan gliserin sebanyak 25ml lalu
kran buret dibuka dan dihitung waktu alir gliserin menggunakan stopwatch, dilakukan hal ini sebanyak 3
kali dan di dapatkan rata-rata £ = 144,67 s. buret kembali dibersikan dan dikeringkan kemudia di pasang
tegak lurus menggunakan statif dan dijepit klem, lalu buret diisi dengan minyak kelapa sebanyak 25ml.
kemudian kran buret dibuka dan dihitung waktu alir minyak kelapa tersebut tersebut menggunakan
stopwatch dan didapatka rata-rata £ = 31,65 s. setelah dilakukan hal tersebut sebanyak 3 kali, buret
kembali dibersikan dan dikeringkan, kemudian dipasang kembali tegak lurus menggunakan statis dan
dijepit menggunakan klem. Buret diisi parafin cair kemudian isi kran buret lalu dihitung waktu alir
parafin cair menggunakan stopwatch, lakukan hal tersebut sebanyak 3 kali. Maka didapatkan hasil rata-
rata £ = 16,41 s

Dari percobaan didapatkan bahwa cairan yang lebih tinggi viskositasnya sampai yang terendah
yaitu berturut-turut gliserin, parafin cair, minyak kelapa, dan aquadest dimana semakin lemah waktu alir
suatu zat cair menunjukkan bahwa semakin tinggi viskositasnya.
BAB V

KESIMPULAN DAN PENUTUP

1. Kesimpulan
dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa viskositas adalah ukuran
tahan dan suatu cairan untuk mengalir. Viskositas tergantung pada waktu yang digunakan untuk
menempuh suatu jarak tertentu.

2. Saran
sebaiknya pada saat praktikum harus memahami dan menguasa materi yang akan diujukan serta
langkah kerja yang akan dilkukan, sehin

3. gga tidak terjadi kesalahan pengamatan dalam praktikum.

Anda mungkin juga menyukai