Anda di halaman 1dari 2

Cinchona succirubra ( Kina )

A. Simplisia
1. Hasil yang diambil dari tanaman kina adalah kulitnya yang merupakan bahan baku farmasi
yang penting karena mengandung senyawa alkaloida antara lain kinina, kinidina, sinkonina
dan sinkonidina (Sukasmono, 1980). Dari keempat alkaloid tersebut kinina dan kinidina yang
mempunyai arti penting. Menurut Tjetje (1980), alkaloid kinina dapat digunakan sebagai
obat malaria, anti kejang otot kaki dan kinidina sebagai obat denyut jantung yang tidak
teratur (Cardiac Arytmic Depresant)
2. Bagian bawah batang berkadar kinina rendah tetapi perakarannya yang lebih baik. Selain
bahan tanaman yang memenuhi syarat secara fisiologis juga ditentukan adanya zat pengatur
tumbuh auksin yang berperan. Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada
ujung batang, akar, dan pembentukan bunga, berperan penting dalam pertumbuhan
tumbuhan. Menurut Weaver (1972) hubungan antara pertumbuhan dan kadar auksin sama
pada akar, batang dan tunas yaitu auksin merangsang pertumbuhan( Jurnal Agro Vol. III, No.
1, Juli 2016 3 ) ada kadar rendah, sebaliknya menghambat pertumbuhan pada kadar tinggi.
Kadar optimum hormon untuk pertumbuhan akar jauh lebih rendah dari kadar optimum
untuk pertumbuhan batang.
B. Gambar dan Simplisia
Simplisia Gambar
C. Kandungan senyawa aktif
Kulit batang pohon kina mengandung alkaloid penting golongan kinolin, yaitu kinin,
kinidin, sinkonin, dan sinkonidin. Kinin merupakan alkaloid utama yang telah dijadikan obat
pilihan untuk mengobati penyakit malaria hingga antimalaria sintetik berhasil diproduksi pada
akhir tahun 1940-an (Trease, 1971).
Kina mengandung alkaloida sekitar 8,5 9%, 20 40% daripadanya adalah kinina,
sinkonina, sinkonidina, dan alkaloida lainnya 9%, kintanat, asam kina, asam tanat, damar dan
malam.
D. Indikasi
Khasiat tanaman ini sebagai antimalaria berasal dari senyawa alkaloid kuinina (alkaloid
cinchona) terutama senyawa kuinina (C20H24N2O2), kuinidina (isomer dari kuinina), sinkonina
(C19H22N2O), dan sinkonidina (isomer dari sinkonina). Hampir keseluruhan bagian tanaman
kina (akar, batang, daun dan kulit) mengandung senyawa alkaloid kuinina tersebut tetapi dalam
persentase yang berbeda (Musalam, dkk., 1980).
E. Masa panen

F. Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai