Anda di halaman 1dari 201

FISIOLOGI DAUN

Fungsi Daun
FOTOSINTESIS
RESPIRASI
TRANSPORT DALAM
TUBUH TUMBUHAN
FOTOSINTESIS
Fotosintesis: adalah sebuah proses dimana energi
cahaya dirubah menjadi energi kimia (ATP) dan
disimpan dalam bentuk ikatan kimia karbohidrat

6 CO2 + 6 H20 6 O2 + C6H12O6

Sumber energi bagi semua mahluk hidup


Pertumbuhan dan hasil tumbuhan ditentukan
oleh kecepatan fotosintesis
Sintesis berbagai senyawa organik
Penyedia molekul O2 bagi kehidupan
Fotosintesis tejadi di kloroplas
RESPIRASI

Reaksi oksidasi senyawa organik yang


menghasilkan energi (ATP) yg diperlukan
untuk aktivitas sel dan kehidupan tumb.
Respirasi menghasilkan senyawa antara
yang digunakan sebagai bahan sintesis
berbagai senyawa lain
Respirasi berlangsung di mitokondria
Substrat respirasi dalam bentuk KH,
protein, lemak atau asam organik
TRANSPORT DALAM
TUBUH TUMBUHAN
PENYERAPAN AIR
Air sel akar
difusi, osmosis, imbibisi
Penyerapan air oleh bulu akar, pada
dinding sel akar masuk melalui membran
plasma secara osmosis dan difusi
Akar dapat menyerap air bila mempunyai
potensial air negatif lebih besar dari
larutan tanah
Fungsi air
Penyusun utama protoplasma
Pelarut berbagai molekul/senyawa
organik dalam sel
Medium berlangsungnya reaksi
metabolisme dalam sel
Alat transport zat hara
Mengatur tekanan turgor dalam sel
Mengatur temperatur
TRANSPORT HASIL
FOTOSINTESIS
Tidak semua sel mampu melakukan
proses fotosintesis, shg hasil
fotosintesis harus ditransport ke sel
lain dalam tumbuhan
Transport hasil fotosintesis berlangsung
melalui floem, dan memerlukan energi
Hasil fotosintesis ditransport dalam
bentuk sukrose
Tumbuhan darat yang adaptif pada
lingkungan
Kurang air ( kering ) /Xerofit
Ciri-ciri tumbuhan xerofit :
daunnya tebal, sempit, kadang-kadang berubah bentuk atau
tereduksi menjadi bentuk duri, sisik, atau bahkan tidak memiliki
daun, dengan demikian maka dapat mengurangi penguapan.
seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh
lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
batangnya tebal memiliki jaringan spons yang berfungsi untuk
menyimpan air.
memiliki akar yang panjang dan tersebar luas sehingga
jangkauannya akar dalam mencari zat makanan sangat luas.
Contoh tumbuhan
xerofit :
kaktus
lili gurun
pohon kurma
lidah buaya (aloevera)
Senseveria
Tumbuhan darat yang adaptif pada
lingkungan lembab yang disebut higrofit.

Ciri- ciri tumbuhan higrofit :


memiliki daun yang tipis dan lebar.
permukaan daunnya memiliki banyak mulut
daun atau stomata sehingga dapat
mempercepat proses penguapan
Contoh tumbuhan higrofit:
tumbuhan paku
lumut
Paku
lumut
Tumbuhan yang adaptif pada lingkungan air disebut hidrofit.

Ciri-ciri tumbuhan hidrofit:

tumbuhan yang mengapung di air memiliki rongga antar sel yang berisi
udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun
menggembung berisi udara. Contoh: enceng gondok, kiambang
tumbuhan air yang terendam di dalam air, memiliki dinding sel yang kuat
dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh :
hydrilla,vallisneria
tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya
tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai
daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan
air. Contoh: teratai, kangkung.
tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang
lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh:
tumbuhan bakau.
DAUN (FOLIUM)
Daun yang pada umumnya berwarna hijau karena
mengandung zat hijau daun atau klorofil, merupakan
salah satu bagian dari organ tumbuhan yang tumbuh dari
ranting.
Warna hijau pada daun itu memiliki fungsi utama sebagai
penangkap energi dari cahaya matahari untuk
fotosintesis.
Daun juga merupakan organ terpenting bagi tumbuhan
dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan
merupakan suatu organisme autotrof obligat yang harus
memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi
cahaya matahari menjadi energi kimia
DAUN (FOLIUM)
Organ yang sangat beragam, secara
morfologi dan anatomi
Struktur b.p. tangkai dan tulang daun
mirip dengan batang
Pertumbuhan apeksnya segera terhenti
Bentuk dan ukuran daun ditentukan oleh
pertumbuhan meristem interkalar
dan meristem marginal
STRUKTUR ANATOMI DAUN
(Mesofit)
Pada melintang, t.d. 3 sistem jaringan:
1. Jar. dermal = epidermis dan derivatnya
2. Jar. dasar = parenkim, mesofil
3. Jar. pengangkut = xilem dan fluem
* Jaringan penguat
* Jaringan sekretori
1. Jaringan dermal = pelindung,
epidermis dan derivatnya
Epidermis daun di permukaan atas dan
bawah
Fungsinya untuk melindungi jaringan yang
terdapat di bawahnya.
T.d. 1 lapisan sel, dapat juga beberapa
lapisan sel (multiple epidermis)
* Hasil pembelahan periklinal protoderm
* terdapat ruang sub stomata
Contoh : Ficus, Nerium, Piper
Dinding sel epidermis penebalan
tidak merata
Dinding menghadap ke arah luar = tebal,
penebalan dg lignin atau kutin membtk
lapisan kutikula
Tebal tipisnya lapisan kutikula,
tergantung pada jenis dan tempat
tumbuh
Tumbuhan xerofit kutikula lebih
tebal
Derivat epidermis
stomata, trikomata, sel kipas

Stoma di kedua perm. = daun amfistomatik


Stoma di bagian bawah = daun hipostomatik
Stoma di bagian atas = daun epistomatik
Letak stoma // perm ep. = stoma aneropor
Letak stoma tenggelam = stoma kriptopor
Letak stoma menonjol di atas perm = daun
terapung
Trikomata sebagai rambut
pelindung maupun rambut kelenjar,
banyak terdapat pada permukaan daun
Sel kipas = sel motor = bulliform cell
sederet sel yang berukuran lebih besar
dari epidermis, dinding sel tipis dan
vakuola besar. Umumnya terdapat di
permukaan atas daun, berfungsi untuk
mengurangi penguapan dengan cara
menggulung daun
Litokis berisi sistolit yang
terdiri atas kristal CaCO3

Epidermis tidak mengandung kloroplas,


kecuali pada sel penutup. Pada daun yang
hidupnya tenggelam di dalam air,
epidermisnya mengandung kloroplas
2. Jaringan dasar = Mesofil
Terdiri atas sel-sel parenkim yang
berdinding tipis, terdiferensiasi menjadi
2 bentuk :
* parenkim palisade (jar. tiang)
* parenkim spons (jar. bunga karang)
Daun dorsiventral = jar. tiang hanya di
permukaan atas daun saja
Daun ekuifasial = isobilateral = jar. tiang
terdapat di kedua permukaan
Daun silindris = jar. tiang di seluruh
permukaan

L daun dikotil,
jar.tiang 2 lapis
dan jar. bunga
karang
berkembang baik.
Selubung b.p.
tanpa kloroplas.
Stomata hanya di
permukaan bawah
Daun ekuifasial
A. Jaringan tiang
terdapat pada
kedua sisi
B. Penampang daun
yang tidak
terdiferensiasi
sbg. Jar. tiang
dan jar. bunga
karang
Jaringan palisade
Bentuk sel silindris, tersusun rapat,
mengandung kloroplas
Pada daun yang menerima cahaya
langsung, jaringan palisade lebih
padat
Permukaan bebas antar sel lebih
besar, shg lebih efisien dalam
fotosintesa
Jaringan spons
Sel-sel tersusun tidak teratur,
dinding sel tipis, kloroplas lebih
sedikit dengan ruang antar sel besar
Ruang antar sel terjadi secara
sizogen atau lisigen
Mesofil yang tidak terdiferensiasi,
tersusun oleh sel-sel parenkim yang
struktur dan ukurannya seragam
Struktur selubung b.p. pada jenis
tumbuhan berbeda
Daun tumbuhan rumput : 2 macam
* tipe panicoid t.d 1 lapisan
* tipe festucoid t.d 2 lapisan
Sel parenkim luar berdinding tipis,
terdapat kloroplas/tidak.
Lapisan dalam = sarung mestom, t.d sel-
sel yang lebih kecil dengan dinding tebal
Penampang lintang b.p. kecil pada daun Graminae
(deretan atas)
B.p. pada daun dikotil sederhana, sarung b.p. tanpa
kloroplas. B.p kecil hanya terdiri dari trakeid tanpa
fluem (deretan bawah)
3. Jaringan berkas pengangkut
Berkas pengangkut daun tulang daun
Secara evolusi :
* berasal dari percabangan dikotom
* diferensiasi diatur secara genetis
Tulang daun terutama yang besar, selain
b.p. terdapat jar. parenkim dengan
sedikit kloroplas, jar. penguat kolenkim
pada L. struktur berbeda dengan
mesofil
B.p daun xilem di atas fluem
Xilem : terdiri dari trakea, trakeid,
serabut dan sel parenkim makin kecil,
berkas pengangkut susunannya makin
sederhana
Fluem : terdiri dari buluh tapis, sel
pengiring dan parenkim fluem
Daun tumbuhan air
xilem lebih sedikit dibanding
fluem terdapat ruang udara, mesofil
tidak terdiferensiasi
Sistem jaringan penguat daun
Sel epidermis, struktur padat dan ada
kutikula
Penebalan dinding sel ----- sel silika
Jaringan kolenkim
Daun dikotil ---- sklereid
Tulang daun serabut sklerenkim
Xilem ---- sebagai jaringan pengangkut
dan penguat
Struktur anatomi daun pada
lingkungan berbeda
HIDROFIT

A. Daun tenggelam: tipis, tidak ada mesofil,


epidermis berkloroplas
B. Epidermis berkloroplas, mesofil tidak
terdiferensiasi, rongga udara besar
Epidermis tidak berfungsi sebagai jaringan pelindung
Pengambilan nutrisi dari dalam air dan untuk
pertukaran gas
Pada banyak tumbuhan air, epidermis berklorofil
Kutikula tipis
Stomata pada umumnya tidak ada
Pada daun tumbuhan air yang terapung, stomata
terdapat pada permukaan atas.

Daun yang terendam dalam air termodifikasi menjadi


bentuk
silindris,
meminimalisasikan arus air yang melewati daun /
mencegah koyaknya daun
L daun mesofit dari jenis sama tetapi berasa di tempat banyak cahaya (A) dan di tempat teduh (B). Perkembangan mesofil di tempat teduh terhambat
Daun xerofit dengan bentuk berbeda
A. Daun xerofit seperti kulit, kutikula tebal, hipodermis berisi tanin
dan lendir, stomata kriptopor dan banyak trikoma
B. Daun xerofit bentuk silindris, jar.tiang melingkar, sel parenkim air
besar, stoma paneropor. Mesofil susunannya silindris
Selamat Belajar
Semoga Sukses
DAUN (FOLIUM)

Sifat-sifat umum dari daun


Melebar
Berwarna hijau
Bersifat fototrop
Terdapat di bagian permukaan tanah
Berfungsi utk fotosintesa, transpirasi, respirasi
PERKEMBcANGAN DAUN

Bakal daun (primordia/pimordium)


berkembang menjadi daun disebabkan adanya aktivitas meristem

Aktivitas
meristem apeks
Ukuran daun bertambah melalui pembelahan
dan pembesaran sel sampai mencapai
ukuran tertentu

Aktivitas Aktivitas
meristem interkalar meristem marginal

Menyebabkan daun panjang Menyebabkan daun menjadi


lebar

Bentuk dan ukuran daun dipengaruhi oleh sifat :

genetik, hormonal dan interaksi lingkungan


JARINGAN MERISTEM
PERKEMBANGAN DAUN
Lanjutan
Lanjutan
MACAM-MACAM TIPE DAUN

1. Folium ( daun hijau)


Daun dalam arti sempit digunakan untuk fotosintesa

2. Katafil (cataphyllum)
Sisik pada kuncup/tunas ketiak dan pada batang
dibawah tanah
Fungsi untuk pelindung dan penyimpan cadangan
makanan
Lanjutan

3. Profil
Daun pertama pada ranting tumbuhan monokotil
berjumlah sehelai dan pada dikotil 2 helai

4. Hipsofil ( Hypsophyllum )
Biasanya lebih kecil dari daun hijau, dan bentuk dapat
berbeda serta melekat di dasar perbungaan (bractea)

5. Kotiledon (daun pertama tumbuh)


ALAT TAMBAHAN PADA DAUN
A. Daun penumpu (stipula)
Fungsi : Melindungi kuncup waktu masih muda
Daun kecil terdapat di sekitar nodus menyertai
tangkai daun
a. Daun penumpu bebas (stipula liberae)
contoh: Arachis hypogae (kacang tanah)
b. Stipula adnatae
contoh: Rosa sp. (mawar)
c. Stipula intrapetiolaris
contoh: Melianthus major
Daun penumpu bebas
(stipula liberae)

Stipula
intrapetiolaris

Arachis hypogae Helianthus annus

Stipula adnatae

Rosa sp.
d. Stipula petiola opposita/antidroma
Alchemilla mollis
contoh :

e. Stipula interpetiolaris
contoh : Morinda citrifolia (mengkudu)
Lanjutan
B. Selaput bumbung (ocrea)
Selaput tipis yang menyelimuti bagian ruas batang pada pangka
nodus
contoh :Polygonum sp

C. Lidah (ligula)
selaput tipis yg terletak antara hlaian dan pelepah
BAGIAN-BAGIAN DAUN

1. Pelepah daun/upih daun (vagina)


merupakan bagian paling bawah dari daun
mengelilingi batang
2. Tangkai daun (petiolus)
bagian yang mendukung helaian daun, seringkali
berbentuk silindris ramping
3. Helain daun (lamina)
umumnya bagian ini pipih dan lebar
BAGIAN-BAGIAN
DAUN
KELENGKAPAN BAGIAN DAUN

a. Daun lengkap (folium completus)


Bila terdapat pelepah, tangkai dan helaian daun
Contoh : Daun Cocos nucifera (kelapa)
Colocasia esculenta (talas)

b. Daun tidak lengkap


Satu atau dua bagian daun tidak terdapat pada daun
Daun lengkap Daun berupih
Lanjutan

Daun tidak lengkap,


dibedakan menjadi :

1. daun berpelepah (pelepah dan helaian daun)


Contoh: Daun Zea mays (jagung)
2. daun bertangkai (tangkai dan helaian daun)
3. daun tak bertangkai
-Daun duduk (sessilis)
-Daun memeluk batang (amplexicaulis)
-Daun saling memeluk (folium equitant)
4. daun terdiri atas tangkai saja
-tangkai memipih menyerupai helaian daun (filodia)
Daun duduk cth. Biduri atau Calotropis gigantea

Biduri atau Calotropis gigantea

Tapak liman
Daun Memeluk Batang (amplexicaulis)
cth Sanchus arvensis
Daun saling memeluk (folium equitant)
Daun hanya tdr tangkai (filodia) cth : Acasia sp
PELEPAH DAUN (VAGINA)

Bagian daun yang melekat di dasar daun dan dapat dibedakan dengan bagian daun lainnya.

Umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil

Fungsi : - pelindung tunas di ketiak daun


- memberi kekuatan pada batang tanaman
(Pseudocaulis)
TANGKAI DAUN (PETIOLUS)

Bagian daun yang mendukung helaian daun

Umumnya tangkai daun berbentuk silindris


lanjutan

Berdasarkan penampang melintangnya


bentuk tangkai dibedakan :

- Bulat dan berongga


contoh : Carica papaya (pepaya)

- Pipih dan tepi melebar


contoh : Citrus sp. (jeruk)

- Bersegi
contoh : Fam. Cyperaceae (teki-tekian)

- Beralur
contoh : Musa paradisiaca. (pisang)
HELAIAN DAUN (LAMINA)

Mempunyai beragam bentuk, ukuran maupun warna

Sifat-sifat helaian daun


1. Bentuk daun (circumcriptio)
2. Ujung (apex folii)
3. Pangkal (basis folii)
4. Tulang daun (nervus/nervatio)
5. Tepi daun (margo filii)
6. Daging daun (intervenium)
7. Warna daun
8. Aroma daun
BENTUK DAUN (CIRCUMSCRIPTIO )

A. Bagian terlebar terdapat di tengah-tengah helaian daun

B. Bagian terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun

C. Bagian terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun

D. Tidak ada bagian yang terlebar


Bagian terlebar di tengah helaian

1:1 1:1
Bulat (orbicularis) Perisai (peltatus)

1,5-2 : 1 2,5-3 : 1
Jorong (ovalis/elips) 3-5 : 1
Bulat memanjang (oblongus) Lanset (lanceolatus)
Bagian terlebar ada di bawah helaian

A. Pangkal daun tidak bertoreh

Segi tiga Delta Belah ketupat


Bulat telur (triangularis) (deltoides) (rhomboideus
(ovatus) )

B. Pangkal daun bertoreh/ada lekukan

Bentuk ginjal
Bentuk jantung Anak panah Bentuk tombak Bertelinga
(reniformis)
(cordatus) (sagitatus) (hastatus) (auriculatus)
bangun bulat telor (ovatus).
contoh: Daun kembang Sepatu (Hisbiscus rosa-sinensis)
Mirabilis jalapa ( bunga pukul empat) btk daun triangularis
Deltoideus cth Antigonon leptopus
bangun belah ketupat (rhomboideus).
contoh: daun bangkuwang (Pachyrrhizus eresus Urb)
. Pangkal daun bertoreh/ada lekukan

Bangun Jantung (Cordatus).


Contoh: Daun waru (Hibiscus tiliaceus L)
bangun ginjal atau krinjal (reniformis).
contoh: daun pegagan (Centella asiatica)
bangun anak panah (sagittatus).
contoh: daun enceng (Sagittaria sagittifolia L
bangun tombak (hastatus).
Cth. Monochoria hastata
bertelinga (auriculatus).
contoh: daun tempuyung(Sonchus asper Vill.)
Bagian terlebar ada di atas helaian

Segi tiga terbalik Bangun sudip


Bulat telur terbalik Jantung terblik
(obovatus) (obcordatus) (cuneatus) (spatulatus)
Bulat telur terbalik
Jambu mete (Anacardium occidentale)
Bentuk daun jantung terbalik Bangun segitiga terbalik ( Cuneatus )
(obcordatus) Anak daun semanggi ( Marsilea
cth Daun Oxsalis (calincing)
crenata Pres )

Bangun sudip ( Spathulatus )


Tidak ada bagian yang terlebar dari helaian

Bangun garis Bangun pita Bangun pedang Bangun paku


(linearis) Bangun jarum
(ligulatus) (ensiformis) (subulatus) (acerosus)
UJUNG DAUN (APEX FOLII)

a. Runcing (acutus)
b. Meruncing (acuminatus)
c. Tumpul (obtusus)
d. Membulat (rotundatus)
e. Rompang (truncatus)
f. Terbelah (retusus)
g. Berduri (mucronatus)
h. Bergelombang (emarginatus)
UJUNG DAUN
(AFEX FOLII)

PANGKAL DAUN
(BASIS FOLII)
UJUNG DAUN
(AFEX FOLII)

PANGKAL DAUN
(BASIS FOLII)

TEPI DAUN
(MARGO FOLII)
TULANG DAUN (NERVATIO)

Terdiri dari :
A. Ibu tulang daun (costa)
B. Tulang daun lateral (nervus lateralis)
C. Urat daun (vena)
TULANG DAUN
(NERVATIO)
Menurut susunan tulang daun dikenal :

A. Jika tulang daun terpencar ke arah tepi daun (nervis


divergentibus)
1. Bertulang menjari (Palminervis).
Cabang tulang daun berpencar dari
satu tempat di dasar tulang daun utama.
contoh : Hibiscus tiliaceus (waru)

2. Bertulang menyirip (penninervis).


Cabang tulang daun akan keluar dari
berbagai tempat di tulang daun utama.
contoh : Mangifera indica (mangga)
B. Di bagian atas dan bawah helaian daun, tulang daun menyatu

1. Tulang daun lurus (rectinervis).


contoh : Familia Poaceae (rumput-rumputan)

2. Tulang daun melengkung (curvinervis)


contoh : Familia Melastomaceae
TEPI DAUN (MARGO FOLII)

A. Rata, utuh (integer)


Kebanyakan pada monokotil

B. Bertoreh (divisus)
1. Merdeka, bangun daun tidak dipengaruhi oleh
torehan.
a. Bergerigi (serratus)
b. Bergerigi ganda (biserratus)
b. Bergigi (dentatus)
c. Beringgit (crenatus)
d. Berombak (repandus)
TEPI DAUN
(MARGO FILII)
2. Tepi daun berdasarkan dalamnya torehan :

a. Bercangap (fissus)
jika torehan mencapai setengah panjang tulang daun
b. Berbagi (partitus)
jika torehan mencapai lebih dari setengah panjang tulang
daun.
c. Berlekuk (lobatus)
jika dalamnya toreh kurang dari setengah panjang
tulang daun.
TEPI DAUN
(MARGO FILII)
Berdasarkan macam torehan serta kaitanya dengan
tulang daun, dapat dibedakan :
a. Berlekuk menjari (palmatilobus)
contoh : Sechium edule (labu siam)

b. Bercangap menjari (palmatividus)


contoh : Ricinus communis (jarak)

c. Berbagi menjari (palmatipartitus)


contoh : Manihot esculenta (ketela pohon)
lanjutan

Berlekuk menjari Bercanganp menjari Berbagi menjari


(palmatilobus) (palmatifidus) (palmatipartitus)
Bangun daun yang dipengaruhi oleh torehan :
a. Berlekuk menyirip (pinnatilobus)
contoh : Solanum melongena

b. Bercangap menyirip (pinnatifidus)


contoh : Artocarpus communis

c. Berbagi menyirip (pinnatipartitus)


contoh : Cosmos caudatus
lanjutan

Berlekuk menyirip Bercanganp menyirip Berbagi menyirip


(pinnatilobus) (pinnatifidus) (pinnaitpartitus)
DAGING DAUN (INTERVENIUM)

Yang dimaksud daging daun yaitu seluruh mesofil yakni jaringan dasar
daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun.

Tebal mesofil dan sifat sel ikut menentukan macam daging daun yg
ditemukan

Warna daun tidak senantiasa hijau jika banyak terdapat antosian dalam
sel maka warna bisa merah tua karena warna klorofil tertutup
Karakter daging daun bervariasi, yaitu :

Tipis seperti selaput (membranaceus)


contoh : paku selaput

Tipis lunak (herbaceus)

Tipis namun kuat (papyraceus)


contoh : Musa sp.

tipis dan keras (perkamenteus)


contoh : Cocos nucifera

Tebal dan keras spt kulit (coriaceus)


contoh : Ananas comosus

Berdaging tebal berair (carnosus)


contoh : Aloe vera
Rambut pada daun (Pilus)
ada bermacam-macam bentuk rambut :
Berambut (pilosus)
Berambut panjang (villosus)
Berambut beludru (velutinus)
Berambut kasar/kaku (hirsutus)
Berambut bintang (stellato-pillosus)
Berambut bulu (plumosus)
Berambut wol (lanatus) panjang, keriting tak
teratur
Permukaan daun

A. Licin (laevis)
- Nitidus (mengkilat) - Coffea robusta
- Opacus (suram) - Ipomoea batatas
- Pruinosus (selaput lilin) Musa sp.

B. Gundul (glaber) Eugenia aquea

C. Kasap (scaber) - Tectona grandis

D. Berkerut (regusus) - Psidium guajava

E. Berbingkul (bullatus) - Antigonon leptopus


DAUN MAJEMUK

Memiliki lebih dari 1 helai daun

Setiap helaian daun disebut anak daun (Foliolum)

Meristem marginal hanya aktif di tempat tertentu


sepanjang sumbu daun, maka setiap tempat yang aktif
akan menghasilkan tonjolan seperti halnya bakal daun
dan akan berkembang menjadi anak daun
DAUN
MAJEMUK
Bagian-bagian daun majemuk

Ibu tangkai daun (petiolus communis)

Rakis / kepanjangan ibu tulang daun (rachis)

Tangkai anak daun (petiololus)

Helaian anak daun (foliolum)

Tangkai anak daun tingkat 1, 2, 3 dst.

Stipula (daun penumpu dikaki anak daun)

Upih daun (vagina)


Berdasarkan susunan foliolum

Daun majemuk menyirip (Pinnatus)


jika anak daun tersusun sepanjang sumbu
rakis

Daun majemuk menjari (Palmatus)


jika dari ujung ibu tangkai terdapat /
memancar 2 atau lebih anak daun
lanjutan

Daun majemuk bangun kaki (Pedatus)


seperti menjari, tapi 2 anak daun pinggir tidak
duduk

Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)


Campuran antara susunan menjari dan
menyirip
Daun majemuk Bangun kaki (pedatus)
cth Arisaema dracontium
DAUN MAJEMUK MENYIRIP

Menyirip gasal (Imparipinnatus)


di ujung ibu tangkai terdapat satu anak daun,
jumlah keseluruhan anak daun bisa gasal & genap

Menyirip genap (Abrupte pinnatus)


di ujung ibu tangkai tidak terdapat anak daun
lanjutan

Menyirip berselang-seling (Interrupte pinnatus)


bila di antara daun berukuran besar terdapat anak daun ukuran kecil
di sepanjang rakis

Menyirip ganda dua (Bipinnatus)


jika anak daun terdapat pada cabang pertama rakis, jadi merupakan
cabang tk. 1

Menyirip ganda tiga (Tripinnatus)


jika anak daun terdapat pada cabang tingkat dua dari rakis
lanjutan

Menyirip ganda empat, dst.


pada umumnya jarang ditemukan daun menyirip ganda lebih
dari 3

Menyirip beranak daun satu (unifoliolatus)


dengan analisis yg cermat dapat dikenal sebagai anak daun ujung
dari daun majemuk menyirip.
DAUN MENJARI/PALMATUS

Menurut jumlah anak daun dikenal :


Menjari beranak daun lima (quinquefoliolatus)
contoh: Schefflera aromatica

Menjari beranak daun 7 (Septemfoliolatus)

Menjari beranak daun 9 (Novemfolilatus)


contoh: Ceiba pentandra (kapuk randu)

Menjari beranak daun banyak


DAUN
MAJEMUK
Beberapa aspek khusus pada daun
A. Daun tidak sama dalam satu tumbuhan

1.Heterofili
Yaitu suatu tanaman yg memperlihatkan bentuk daun
yang berlainan pd satu pohon.
Cth. Artocarpus camansi (kluwih)

2. Anisofili
Yaitu pada satu cabang mempunyai 2 macam
bentuk daun.
Cth. Lycopodium scariosum (paku sisik)
Artocarpus camansi Lycopodium scariosum
kluwih (paku sisik)
lanjutan

3.Heteroblastis
Yaitu perubahan dalam bentuk daun sejalan dengan
bertambah usia
Cth. - Zingiber officinale (jahe)
- Helianthus annus (bungga matahari)
Zingiber officinale Helianthus annus
(jahe) (bungga matahari)
lanjutan

B.Sendi daun /Pulvinus


Pembengkakan di pangkal tangkai daun
Seperti engsel menyebabkan gerakan bolak balik
diantara bagian daun
Gerakan tidur juga karena adanya sendi daun
Cth. - Acacia heterophylla (akasia)
- Mimosa pudica (putri malu)
DAUN (FOLIUM)
Daun yang pada umumnya berwarna hijau karena
mengandung zat hijau daun atau klorofil, merupakan
salah satu bagian dari organ tumbuhan yang tumbuh dari
ranting.
Warna hijau pada daun itu memiliki fungsi utama sebagai
penangkap energi dari cahaya matahari untuk
fotosintesis.
Daun juga merupakan organ terpenting bagi tumbuhan
dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan
merupakan suatu organisme autotrof obligat yang harus
memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi
cahaya matahari menjadi energi kimia
DAUN (FOLIUM)
Organ yang sangat beragam, secara
morfologi dan anatomi
Struktur b.p. tangkai dan tulang daun
mirip dengan batang
Pertumbuhan apeksnya segera terhenti
Bentuk dan ukuran daun ditentukan oleh
pertumbuhan meristem interkalar
dan meristem marginal
STRUKTUR ANATOMI DAUN
(Mesofit)
Pada melintang, t.d. 3 sistem jaringan:
1. Jar. dermal = epidermis dan derivatnya
2. Jar. dasar = parenkim, mesofil
3. Jar. pengangkut = xilem dan fluem
* Jaringan penguat
* Jaringan sekretori
1. Jaringan dermal = pelindung,
epidermis dan derivatnya
Epidermis daun di permukaan atas dan
bawah
Fungsinya untuk melindungi jaringan yang
terdapat di bawahnya.
T.d. 1 lapisan sel, dapat juga beberapa
lapisan sel (multiple epidermis)
* Hasil pembelahan periklinal protoderm
* terdapat ruang sub stomata
Contoh : Ficus, Nerium, Piper
Dinding sel epidermis penebalan
tidak merata
Dinding menghadap ke arah luar = tebal,
penebalan dg lignin atau kutin membtk
lapisan kutikula
Tebal tipisnya lapisan kutikula,
tergantung pada jenis dan tempat
tumbuh
Tumbuhan xerofit kutikula lebih
tebal
Derivat epidermis
stomata, trikomata, sel kipas

Stoma di kedua perm. = daun amfistomatik


Stoma di bagian bawah = daun hipostomatik
Stoma di bagian atas = daun epistomatik
Letak stoma // perm ep. = stoma aneropor
Letak stoma tenggelam = stoma kriptopor
Letak stoma menonjol di atas perm = daun
terapung
Trikomata sebagai rambut
pelindung maupun rambut kelenjar,
banyak terdapat pada permukaan daun
Sel kipas = sel motor = bulliform cell
sederet sel yang berukuran lebih besar
dari epidermis, dinding sel tipis dan
vakuola besar. Umumnya terdapat di
permukaan atas daun, berfungsi untuk
mengurangi penguapan dengan cara
menggulung daun
Litokis berisi sistolit yang
terdiri atas kristal CaCO3

Epidermis tidak mengandung kloroplas,


kecuali pada sel penutup. Pada daun yang
hidupnya tenggelam di dalam air,
epidermisnya mengandung kloroplas
2. Jaringan dasar = Mesofil
Terdiri atas sel-sel parenkim yang
berdinding tipis, terdiferensiasi menjadi
2 bentuk :
* parenkim palisade (jar. tiang)
* parenkim spons (jar. bunga karang)
Daun dorsiventral = jar. tiang hanya di
permukaan atas daun saja
Daun ekuifasial = isobilateral = jar. tiang
terdapat di kedua permukaan
Daun silindris = jar. tiang di seluruh
permukaan

L daun dikotil,
jar.tiang 2 lapis
dan jar. bunga
karang
berkembang baik.
Selubung b.p.
tanpa kloroplas.
Stomata hanya di
permukaan bawah
Daun ekuifasial
A. Jaringan tiang
terdapat pada
kedua sisi
B. Penampang daun
yang tidak
terdiferensiasi
sbg. Jar. tiang
dan jar. bunga
karang
Jaringan palisade
Bentuk sel silindris, tersusun rapat,
mengandung kloroplas
Pada daun yang menerima cahaya
langsung, jaringan palisade lebih
padat
Permukaan bebas antar sel lebih
besar, shg lebih efisien dalam
fotosintesa
Jaringan spons
Sel-sel tersusun tidak teratur,
dinding sel tipis, kloroplas lebih
sedikit dengan ruang antar sel besar
Ruang antar sel terjadi secara
sizogen atau lisigen
Mesofil yang tidak terdiferensiasi,
tersusun oleh sel-sel parenkim yang
struktur dan ukurannya seragam
Struktur selubung b.p. pada jenis
tumbuhan berbeda
Daun tumbuhan rumput : 2 macam
* tipe panicoid t.d 1 lapisan
* tipe festucoid t.d 2 lapisan
Sel parenkim luar berdinding tipis,
terdapat kloroplas/tidak.
Lapisan dalam = sarung mestom, t.d sel-
sel yang lebih kecil dengan dinding tebal
Penampang lintang b.p. kecil pada daun Graminae
(deretan atas)
B.p. pada daun dikotil sederhana, sarung b.p. tanpa
kloroplas. B.p kecil hanya terdiri dari trakeid tanpa
fluem (deretan bawah)
3. Jaringan berkas pengangkut
Berkas pengangkut daun tulang daun
Secara evolusi :
* berasal dari percabangan dikotom
* diferensiasi diatur secara genetis
Tulang daun terutama yang besar, selain
b.p. terdapat jar. parenkim dengan
sedikit kloroplas, jar. penguat kolenkim
pada L. struktur berbeda dengan
mesofil
B.p daun xilem di atas fluem
Xilem : terdiri dari trakea, trakeid,
serabut dan sel parenkim makin kecil,
berkas pengangkut susunannya makin
sederhana
Fluem : terdiri dari buluh tapis, sel
pengiring dan parenkim fluem
Daun tumbuhan air
xilem lebih sedikit dibanding
fluem terdapat ruang udara, mesofil
tidak terdiferensiasi
Sistem jaringan penguat daun
Sel epidermis, struktur padat dan ada
kutikula
Penebalan dinding sel ----- sel silika
Jaringan kolenkim
Daun dikotil ---- sklereid
Tulang daun serabut sklerenkim
Xilem ---- sebagai jaringan pengangkut
dan penguat
Struktur anatomi daun pada
lingkungan berbeda
HIDROFIT

A. Daun tenggelam: tipis, tidak ada


mesofil, epidermis berkloroplas
B. Epidermis berkloroplas, mesofil tidak
terdiferensiasi, rongga udara besar
Epidermis tidak berfungsi sebagai jaringan pelindung
Pengambilan nutrisi dari dalam air dan untuk
pertukaran gas
Pada banyak tumbuhan air, epidermis berklorofil
Kutikula tipis
Stomata pada umumnya tidak ada
Pada daun tumbuhan air yang terapung, stomata
terdapat pada permukaan atas.

Daun yang terendam dalam air termodifikasi menjadi


bentuk
silindris,
meminimalisasikan arus air yang melewati daun /
mencegah koyaknya daun
L daun mesofit dari jenis sama tetapi berasa di tempat banyak cahaya (A) dan di tempat teduh (B). Perkembangan mesofil di tempat teduh terhambat
Daun xerofit dengan bentuk berbeda
A. Daun xerofit seperti kulit, kutikula tebal, hipodermis berisi tanin
dan lendir, stomata kriptopor dan banyak trikoma
B. Daun xerofit bentuk silindris, jar.tiang melingkar, sel parenkim air
besar, stoma paneropor. Mesofil susunannya silindris
Selamat Belajar
Semoga Sukses
TATA LETAK DAUN ( PHYLLOTAXIS)
susunan daun pada batang tanaman (dari Phyllon Yunani
Daun membagi
Kunosumbu batang
"daun" menjadi:
dan taksi "pengaturan"
1.Buku (nodus) : tempat melekatnya daun
2.Ruas (internodus) : bagian batang diantara 2 buku yg berturutan

Phyllotaxis: istilah yg digunakan bagi letak daun terhdp


sesama di batang

Biasanya konstan dan seringkali merupakan ciri pengenal bagi


tumbuhan
PERKEMBANGBIAKAN

TUMBUHAN
ALAT PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

Bagian tubuh tumbuhan yang dapat tumbuh


& berkembang menjadi individu baru

organum reproductivum
(diaspora, propagulum, disseminulum)
ALAT PERKEMBANGBIAKAN

Vegetatif (aseksual)
Bagian tubuh tumbuhan yang dapat menjadi individu baru,
tanpa adanya proses perkawinan

Generatif (seksual)
Perkembangbiakan yang terjadinya didahului oleh peristiwa
perkawinan
Melibatkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
PERKEMBANGBIAKAN
VEGETATIF

ALAMI
Tanpa adanya campur tangan manusia

- Umbi batang - Rimpang / Rhizom


- Umbi lapis - Geragih / Stolon
- Anakan - Tunas batang
- Tunas daun - Tunas akar
Perkembangbiakan vegetatif alami
dengan menggunakan batang yang menjalar
(runner)
Rimpang
(rhizome)
Umbi
(tuber)
Anakan
Anakan
Tunas batang
VEGETATIF BUATAN
Sudah adanya campur tangan manusia
Stek / turus
- Stek akar
- Stek batang
- Stek daun
Cangkokan
Rundukan/layerige
Kultur jaringan
PERKEMBANGBIAKAN
VEGETATIF BUATAN

Cangkok
CANGKOK
Stek batang
Stek daun
Stek akar
Tunas bulbus
Kultur jaringan
Bibit dalam proses aklimatisasi
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF

Pembentukan alat kelamin

Penyerbukan

Pembuahan
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF
PERKEMBANGBIAKAN GENERATIF
lanjut
TIPE-TIPE PHYLLOTAXIS

A. Pada buku melekat sehelai daun :


1.Monostik (Monosticha)
Semua daun terletak di satu sisi batang yg sama dan bila tumbuhan
diamati dari atas keseluruhan daun tampak berada dalam
baris lurus vertikal yg sejajar sumbu batangt

Deretan yg berbtk grs lurus disebut Ortostik

(Garis yang menghubungkan 2 daun yang saling tegak lurus)

Daun pada batang tersusun seperti heliks dangkal dan


filotaksis disebut :f.spiromonosticha

Cth : Costus
lanjutan

2.Distik (f.disticha)

Daun tersusun dlm dua baris lurus vertikal sejajar sumbu batang,
2 ortostik dsbt : distik
Filotaksis distik umum ditemukan, merupakan ciri khas Familia
Gramineae
Sudut antara 2 daun berturutan adalah sdt antara bidang
vertikal yang melalui setiap ibu tlg daun dari daun
Besar sudut 180
lanjutan

3. Tristik (tristicha)
Daun terdapat dalam 3 baris lurus atau ortostik
Sudut yg terjadi antara bidang vertikal yg melalui ortostik dan sumbu
batang adalah sama yaitu 120
contoh . Cyperaceae

4. Daun spiral
Daun tersebar/ folia sparsa , digunakan pada tumbuhan
dengan ortostik lebih dari 3
B. Pada buku melekat dua helai daun

Pada satu buku melekat dua helai daun. Berhadapan bersilang(decussata)

C. . Pada buku melekat tiga helai daun

Pada buku melekat 3 helai daun atau lebih. Daun berkarang (verticillata)

Pada setiap buku melekat 3 atau lebih yg jumlahnya tetap.


Contoh: Nerium oleander
disetiap buku terdapat 3 helai daun
Pada satu buku melekat dua helai
daun. Berhadapan
bersilang(decussata)

Daun ixora
( daun soka)
Pada buku melekat 3 helai daun
atau lebih. Daun berkarang
(verticillata)

Nerium oleander Daun alamanda


PHYLLOTAXIS PADA FOLIA SPARSA

Daun pada satu titik akan tegak lurus dengan daun diatasnya yg melewati
beberapa daun dan apabila dihubungkan akan membentuk garis spiral

Garis yang menghubungkan 2 daun yang saling tegak lurus di sebut garis
Ortostik

Perbandingan banyaknya garis spiral melingkari batang dengan jumlah


daun yg dilewati disebut Rumus daun/Divergensi
lanjutan

Sudut antara daun dapat dihitung dan sering kali dinyatakan dlm
pecahan

Angka pecahan menunjukkan ukuran dari sudut antara bidang


tegak yang melalui dua daun yang berturutan terhadap keliling
batang

Sudutnya disebut SUDUT DIVERGENSI


lanjutan
Sudut divergensi adalah sudut yg terjadi antara 2 daun melalui
sehelai daun dengan bidang tegak melalui helaian daun
berikutnya.

Spiral Genetik atau spiral generatif adalah garis yang


menghubungkan daun-daun secara berturutan pada batang dan
membentuk spiral

Jumlah daun yang dilampaui pada tindakan butir 3 dipakai


sebagai penyebut dan jumlah lingkaran (putaran) yang perlu
dibuat untuk sampai daun ke N dipakai sebagai pembilang dari
pecahan yang menyatakan sudut divergensi
Sudut divergensi dapat dihitung :

Tentukan sehelai daun pd batang yang diberi no : 0

Carilah daun yang tepat berada di atas daun 0 jadi terdapat pd


ortostik yg sama. Daun itu adalah daun ke N

Grs yg ditarik keatas mulai dr daun 0 melalui daun terdekat dan


yg berturutan seterusnya sampai tercapai daun 0 +N akan
membentuk spiral.

Jumlah daun yang dilampaui pada butir ke 3 dipakai sebagai


penyebut

Dan jumlah lingkaran yang dibuat sampai daun ke N


dipakaisebagai pembilang dari pecahan yang menyatakan sudut
divergensi.
Diagram
daun

bagan daun
TATA LETAK DAUN

(PHYLLOTAXIS)
TATA LETAK DAUN

(PHYLLOTAXIS)
Penyimpangan phyllotaksis

A. Spirostik
- Garis ortostik berubah menjadi garis spiral
- Pertumbuhan batang tidak lurus melainkan memutar.
- Cth. Costus sp. (spirostik 1)/imonostik
Pandanus sp. (spirostik 3)

B. Parastik
- Ortostik dan spiral genetik sukar dibedakan
- Cth. Ananas comosus

Anda mungkin juga menyukai