Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU

PEMERIKSAAN FUNGSI HATI

INTERPRETASI DATA KLINIK

Oleh :

Lestari Juita Sinaga

1701022

S1-VIIA

DOSEN PENGAMPU :

Dr. apt. MEIRIZA DJOHARI, M.Kes

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

PEKANBARU

2020
PEMERIKSAAN FUNGSI HATI
1. Pemeriksaan metode Prealbumin
Metode pemeriksaan : ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay)
Prinsip : Penggunaan indikator enzim untuk reaksi imunologi
Alat : Mesin Sentrifuge dan Microsentrifuge

Panjang gelombang :-
Nilai :-
2. Pemeriksaan metode Fosfatase alkali
Metode pemeriksaan : Kalorimetri untuk menentukan orthophosphoric monoester
phosphohydrolase
Prinsip : Alkali phosphatase mengkatalisa dalam media alkali yang
mentransfer 4-nitrophenilphosphat dan 2-amino-2-metil-1-propanol (AMP) menjadi 4-
nitrophenol. Kenaikan   4-nitrofenol diukur secara fotometri pada panjang gelombang 405
nm yang sebanding dengan aktivitas  alkali phosphatase dalam sampel. 
Alat : Spektrofotometer dan Sentrifuge
Panjang gelombang :-
Nilai :
 Laki-laki : 61- 232 U/L
 Perempuan : 49-232 U/L
 Dewasa : 42-136U/L

3. Pemeriksaan metode CHE


Metode pemeriksaan : Tes fotometri kinetik, metode optimal menurut rekomendasi dari
German Society of Clinical Chemistry (DGKC).
Prinsip : Cholinesterase menghidrolisis butyrylthiocholine ditandai dengan
pelepasan asam butirat dan thiocholine. Thiocholine menurunkan kalium kuning
hexacyanoferrate (III) menjadi potassium hexacyanoferrate (II) yang tak berwarna.
Alat : Unit Cholinestersae Analyzer atau Spektrofotometri
Panjang gelombang : 405 nm
Nilai :
 Wanita : 3,93 - 10,8 kU/L 65,5 - 180 μkat/L
 Pria : 4,62 - 11,5 kU/L 77,0 - 192 μkat/L

4. Pemeriksaan metode SGPT dan SGOT


 SGPT atau dinamakan ALT (Alananin aminotransferase) merupakan enzim yang
banyak ditemukan di sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi
hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal
dan otot rangka.
 SGOT atau dinamakan AST (Aspartat aminoferase) merupakan enzim yang dijumpai
dalam otot jantung dan hati, sementara dalam konsentrasi sedang dijumpai pada otot
rangka,ginjal dan pankreas. Konsentrasi rendah dijumpai dalam darah,kecuali jika
terjadi cedera seluler,kemudian dalam jumlah banyak dilepaskan ke dalam sirkulasi.
Metode pemeriksaan : Metode kinetik IFCC (International Federation of Clinical
Chemistry)
Prinsip Pemeriksaan : Aminotransferasi (AST) mengkatalis transminasi dari L aspartate
dan a-kataglutarate membentuk L- glutamate dan oxaloacetate.Alanine aminotransferase
(ALT) mengkatalisis transminase dari Lalanine dan a- kataglutarate membentuk I –
glutamate pyruvate, pyruvate yang terbentuk direduksi menjadi laktat oleh enzym laktat
dehidrogenase (LDH) dan (NADH) terioksidasi menjadi NAD.
Alat : Spektrofotometer

Panjang gelombang : 365 nm


Nilai :
 Nilai normal SGPT/ALT : 5-35 U/L
 Nilai normal SGOT/AST : 10-40 U/L
 Nilai rujukan SGOT/AST :
 Pria : <50 U/L
 Wanita : <35 U/L

5. Pemeriksaan metode bilirubin direct


Metoda Pemeriksaan   :  2,4-dichloroaniline DCA (Dichloro anilin)
Prinsip  Pemeriksaan :  Bilirubin  direk  bereaksi  dengan  dichloro  anilin  pada  suasana
asam membentuk senyawa diazo yang berwarna merah dengan 2,4-dichloroaniline
diazotasi.
Alat yang digunakan : ABX-Pentra 400

Panjang gelombang : 546 nm


Nilai Normal : 
Anak-anak >1 bulan : 0,2-1,0 mg/dl
Dewasa 0,1 – 0,2 mg/dl

6. Pemeriksaan metode Gamma GT


Metode pemeriksaan : Metode kinetik Fotometri menurut Persijn atau Szasz dengan
bahan pemeriksaan berupa serum.
Prinsip : Mengkatalisis pemindahan asam glutamat ke akseptor seperti
glisilglisin. Proses ini melepaskan 5-amino-2-nitrobenzoate yang dapat diukur pada Panjang
gelombang 405 nm. Peningkatan absorbansi pada panjang gelombang ini menunjukkan
aktivitas Gamma GT.
Alat : Spektrofotometer
Panjang gelombang : 405 nm
Nilai :

7. Pemeriksaan metode CHE


Metode pemeriksaan : Tes fotometri kinetik, metode optimal menurut rekomendasi dari
German Society of Clinical Chemistry (DGKC).
Prinsip : Cholinesterase menghidrolisis butyrylthiocholine ditandai dengan
pelepasan asam butirat dan thiocholine. Thiocholine menurunkan kalium kuning
hexacyanoferrate (III) menjadi potassium hexacyanoferrate (II) yang tak berwarna.
Alat : Unit Cholinestersae Analyzer atau Spektrofotometri
Panjang gelombang : 405 nm
Nilai :
 Wanita : 3,93 - 10,8 kU/L 65,5 - 180 μkat/L
 Pria : 4,62 - 11,5 kU/L 77,0 - 192 μkat/L

8. Pemeriksaan metode protein total


Metode pemeriksaan : Biuret
Prinsip : Protein bereaksi dengan cupri  membentuk senyawa kompleks
berwarna biru. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar protein total dalam
sampel
Alat :  analyser TMS Superior 50i

Panjang gelombang : 546 nm


Nilai :
Anak-anak : 4,6-7,0 g/dl
Dewasa : 6,6 – 8,8 g/dl
9. Pemeriksaan metode GLDH
Metode pemeriksaan : Tes UV enzimatik : "Urease - GLDH”
Prinsip :
Urea+2 H 2 O 2 NH 4+ 2 HCO3
Urease

2−Oxoglutarate + NH 4+ NADH L-Glutamate + NAD + H 2 O


GLDH

Alat : Spektrofotometer UV-Vis Single beam

Panjang gelombang : 340 nm, Hg 334 nm, Hg 365 nm


Nilai :

10. Pemeriksaan metode Albumin


Metode pemeriksaan : Brom Cresol Green (BCG)
Prinsip : Albumin dengan  BCG  dalam buffer sitrat dan suasana  asam pH
4,2 akan membentuk kompleks warna hijau biru, intensitas warna yang terbentuk sebanding
dengan konsentrasi albumin dalam sampel.
Alat : Spektrofotometri

Panjang gelombang : 546 nm (photometer 4010)


Nilai : 3,5 – 6,0 g/dl (Dewasa)

Anda mungkin juga menyukai