Anda di halaman 1dari 73

Perkembangan Farmasi Digital

Peluang dan Tantangan bagi Tenaga Kefarmasian


Seminar Konfercab PC IAI Banyumas, 6 Oktober 2018

Stefanus Nofa, S.Si., Apt


WA 081934191545 I IG : StefanusNofa I FB : nofa.apoteker I Twitter : @nofa_apt
Sharing Digital Farmasi di PIT IAI, PD IAI, BPJS, IYPG, Gema Cermat, PT Farmasi
Revolusi
Industri 4.0
Indonesia 4.0

Revolusi industri ke-4 mengaburkan batasan


antara lingkungan fisik, digital dan biologis
End of Beginning of Beginning of Today
18th century 20th century the seventies

Ubiquitous connectivity of people,


machines and real time data

Industry 4.0
First programmable logic controller
Cyber-physical systems
(PLC) Modicon 084 - 1969

Industry 3.0
First production line, slaughter-
houses in Cincinnati - 1870 Use of electronics and IT to further automate the production

Industry 2.0
Introduction of mass production based on the division of labor
First mechanical loom -
1784

Industry 1.0
Introduction of mechanical production facilities using water and steam power
Video : Welcome to the Future of Healthcare.
Kesehatan 4.0

Video Medical Aplication in VR.


Health 4.0

Bodyo Stetoschope AI
Babylon AI Vein Viewer
Future of Healthcare

https://www.slideshare.net/OFRoca/copia-reducida-health40
Farmasi 4.0 /
Apoteker 4.0 di
Indonesia & dunia
Abilify Pharmacy 4.0
Apakah Farmasi 4.0 ?

Farmasi 4.0 adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas, fleksibilitas, kecepatan,


dan produktivitas proses produksi farmasi.

Manfaat utama dari Farmasi 4.0:

1. Output lebih tinggi


2. Keamanan yang meningkat
3. Kualitas yang lebih tinggi
4. Penggunaan sumber daya yang lebih baik
5. Menurunkan biaya
6. Produksi fleksibel
7. Lebih sedikit sampah
Pharmacy 4.0 – Applying Industry 4.0 Principles to Create the Smart
Pharmacy

Interoperabilitas Sistem - Kemampuan manusia dan mesin untuk mengkomunikasikan


informasi secara lancar (data dianalisis dalam konteksnya) dengan cara yang berarti

Keterbukaan Informasi - representasi digital dari dunia fisik dengan mengintegrasikan


sensor dan data real-time dengan informasi kontekstual

Bantuan Teknis - Penggunaan otomatisasi untuk melakukan tugas dan membuat


informasi tentang proses untuk pengambilan keputusan manusia

Keputusan yang terdesentralisasi - Kemampuan sistem untuk melakukan secara


mandiri tanpa arah dari manusia dan menyesuaikan output atau proses sebagai
tanggapan terhadap informasi baru
Pharmacy in the 21st century - Capitalising on Technology
Obat Pintar

Video
Telepharmacy

https://www.scriptpro.com/blog/2014/10/08/hrsa-awards-grants-for-telepharmacy-and-more-in-rural-areas/
Kios Apotek atau ATM

Video
Video
ATM Dispensing & Robot

Instymeds.com http://www.rethinkrobotics.com/baxter/
Moby adalah toko bertenaga surya di atas roda.
Menggunakan kecerdasan buatan, pengiriman pesawat
tanpa awak, buka 24 jam, dan tidak membutuhkan staf.
Farmasi?
Apa Yang Terjadi di
Indonesia ?
Peran Apoteker dan Lulusannya
7 STARS PHARMACIST DATA APOTEKER
PLUS INDONESIA

1. Care Giver IAI : +- 50.000


2. Decision Maker KFN : 72.500 80-90 %
3. Communicator Bekerja di Industri,
Pertambahan
4. Manager Pelayanan
5. Leader Per Tahun > Kefarmasian, dan
6. Life-Long Learner 5.000 Apt Pegawai atau
7. Teacher Karyawan
8. Researcher Sumber data :
9. Entrepreneur KFN Agt 2018

menjadi wirausaha dalam


mengembangkan kemandirian serta
WIRAUSAHA ?
membantu mensejahterakan masyarakat
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI
NASIONAL TAHUN 2015-2035

Industri andalan : industri prioritas yang berperan besar sebagai penggerak utama
(prime mover) perekonomian
VISI : INDONESIA MENJADI NEGARA INDUSTRI TANGGUH TAHUN 2035
Kondisi Saat Ini

Sumber : Kementerian UMKM Data tahun 2013-2014 : 1.67% terjadi kenaikan


2017 rasio di Indonesia
eHEALTH MATURITY LEVEL
Level 0-The baseline: This is an initiative
condition where some systems are single
system. This system is possible of a small
scale integrated.
Level 1-Integration: in this condition, there
is an integrated system in functional
application and applied a communication of
standarization data exchange.
Level 2-Health 2.0: In this stage, all
stakeholders are able to interact in virtual
scope which is running in integrated
technology and system.
EVOLUTION OF THE INTERNET
HEALTH MOBILE APPLICATIONS
DIGITAL ACTIVISM THROUGH SOCIAL
MEDIA
DIGITAL ACTIVISM = GOAL OF SOCIAL/POLITICAL CHANGE + DIGITAL TECHNOLOGY
Treatment #1 Treatment #3

60% of e-patients said health information found


online affected their treatment decisions
KESEHATAN MASYARAKAT VS MASALAH KESEHATAN
JKN-KIS - UHC 2019
Apotek Landscape JKN eksisting

Faskes
3 plus
Yanfar

Klaim INA
CBGS (+obat
khusus)

Faskes
Pel RB + 2 Plus
Prg RB Yanfar

Klaim
Dokter Keluarga

Faskes
APOTEK
1 MANDIRI
+/- Fee for
Ada 144 penyakit. Dokter dan Service
Yanfar
Apoteker didorong untuk kerjasama
dalam tim Pharmacist Pasien Private/
selfcare
Consultant
BPJS KESEHATAN, TIDAK MELAKUKAN PERJANJIAN KERJA SAMA
DENGAN INDIVIDU TENAGA KESEHATAN (DOKTER, APOTEKER
DAN LAINNYA )
BPJS MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN INSTITUSI YANG
DISEBUT DENGAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG
BERHIMPUN DALAM ASOSIASI, YANG DISEBUT DENGAN
ASOSIASI FASILITAS KESEHATAN.
ASOSIASI FASKES YANG MANA YANG AKAN BEKERJASAMA
DENGAN BPJS KES. DITETAPKAN DENGAN KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN
BPJS-K
SESUAI PASAL
23(1)
APOTE UU40/2004
K

ASOSIASI
APOTEK
APOTE
K INDONESIA

APOTEK
APOTE
Mewujudkan apotek sebagai tempat INDONESIA
K
apoteker melakukan praktek profesi FORMAT
Melakukan intesifikasi Apotek , sebagai BARU
kegiatan yang memiliki nilai ekonomi yang
wajar
Reformasi di era JKN
Tidak ada praktek konvensional yang berbasis
fee for service (jasa layanan) untuk dokter
maupun tenaga kesehatan lainnya

Fasiltas Kesehatan harus Efektif dan Efisien dan


seluruh tenaga kesehatan harus bekerjasama
didalam satu Team Health Care

Tenaga Kesehatan Harus membagi tugas sesuai


perannya dan membagikan hasil operasional
faskes dengan fair

Apoteker harus membuktikan interfensinya,


berdampak kepada kendali mutu dan kendali
biaya pelayanan kesehatan
Transforming
DOKTER
PERAWAT /
Healthcare Together
ASISTEN
PERSONAL

COACH
KESEHATAN
Pasien
APOTEKER /
PHARMACIST

KELUARGA
RELAWAN
DOKTER
SPESIALIS

Dokter dan Apoteker memiliki tanggung jawab yang saling melengkapi dan saling
mendukung dalam mencapai tujuan menyediakan terapi obat yang optimal bagi Pasien.
Dibutuhkan komunikasi, rasa hormat, kepercayaan dan saling mengakui terhadap
kompetensi profesional masing-masing.
Evidence of the Value of the Pharmacist

LOW COST
= HIGH
INCENTIVE
Integrasi Pelayanan dan Data Pasien PRB
Per Wilayah Layanan

Faskes
2+3

Apotek
Faskes 1 PRB
Increase Pharmacists Value-ad

Private Insurance
Fee for Sector MTM Sector
Service Insentif
Fee Incl
dispensing
DoPATIENT
All
PATIENT Process
PROCESS
to
PROCES BPJSCARE
S CARE incentives
Fee Incl
Fee Incl dispensing
dispensing

Fee Incl
dispensing
TRACK AND TRACE SYSTEM BPOM

API API API

Note:
= Aliran data Scanning dapat dilakukan
= Alur distribusi
melalui scanner ataupun mobile
apps yang sedang
dikembangkan
3 PIHAK YANG TERLIBAT

Fasilitas Distributor Saryanfar:


Masyarakat
produksi / PBF Apotek, RS

Pemindaian produk (Mobile Apps BPOM) saat


1. Penerimaan produk
Aktivitas yang dilakukan di
2. Pengeluaran produk
Sarana Distribusi
3. Penjualan Produk
Beberapa Fenomena Apotek (er)
Terkini
GHOST pharmacists” due to the
number of Pharmacy that display
certificates but do not have a licensed
pharmacist on the site.

VAMPIRE PHARMACIST

Apotek Online
Penjualan Online
Marketplace Obat /
Farmasi / Alkes
Perubahan Bisnis Model Retail Apotek /
Farmasi
Well apoteker masyarakat
berada di pusat
Diagn Medi ekosistem ritel
Relational
perawatan
kesehatan,
Man Coor diagnostik,
Indentured dinati
Retail Hub kesehatan, dan
Apoteker terjebak dalam kontrak melayani Apotek Servitude
mereka pembiayaan.
Production Line Empowerment
Approach to Service Approach to Service

Pharmacy Gig Apoteker mendapatkan gigs individu


Phactory Economy menggunakan situs web atau aplikasi
seluler yang membantu untuk
mencocokkan mereka dengan pelanggan
atau majikan sementara. Gigs adalah
durasi terbatas. Mereka bisa menjadi
Transactional sangat singkat atau bulan lama suka
dengan kontrak layanan kerja.

Ketika salah satu pertunjukan berakhir,


Pabrik Farmasi Apoteker bekerja di jalur perakitan apoteker harus mencari yang lain.
kondisi seperti mail order - obat dispensing, tidak Kadang kadang, full time membayar
menyediakan perawatan kesehatan membutuhkan menyulap beberapa
pekerjaan sekaligus.
Anda mungkin tidak dapat mengubah masa depan, tetapi Anda

dapat mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan itu

DIMANA kita hari ini ?


Penjualan Obat
secara Online
Global tren Penjualan Obat Online (online selling) ...(1)

Terjadi tren
kenaikan obat
palsu sampai
Asosiasi Industri 122% dari
Farmasi dan LSM (2015)
tahun
2005- 2010
Internet

Negara melarang apotek Online: China, Prancis,


Irlandia, Italy, Jepang, Korea, Rusia, Spanyol,
Thailand dan Turki

Sebanyak 30 -35 Ribu apotek online 96 % 8-13 % menjual


tidak sesuai regulasi & 4 % merupakan obat golongan
sarana sah dan sesuai persyaratan Napza
The Center for Safe
Internet
Pharmacies
(2016) Analisa aspek legalitas, validitas resep dan produk
→ 92 % TMS (satu atau ketiga aspek tsb).
46
Global tren Penjualan Obat Online (online selling)…(2)

Obat adalah Komoditi khusus yang


penggunaannya sesuai kebutuhan
terapi dan berbahaya jika terjadi
RISIKO penggunasalahan/disalahgunakan

Penjualan
Online
• Tidak terjaminnya mutu, khasiat, dan
keamanan obat;
• Tidak mendapatkan pelayanan yang
lengkap termasuk pelayanan informasi
• Kemudahan akses; obat dan konsultasi obat;
• Kenyamanan dan kemudahan • Mendapatkan obat palsu, tanpa izin
edar dan/atau kadaluarsa;
masyarakat berbelanja produk
secara online; • Mendapatkan obat dengan kemasan
rusak atau penyimpanan yang tidak
• Cepat memperoleh produk; sesuai;
• Tanpa biaya transportasi (kurir); • Informasi tidak objektif dan cenderung
• Identitas penjual yang dapat menyesatkan.
disamarkan
47
Penjualan Obat Secara Online

Sarana resmi Sarana Tidak


Berwenang
•Apotek yang dapat
melakukan penjualan
secara online pun •Tidak dapat diketahui
haruslah apotek yang pihak yang melakukan
sudah ada secara fisik, penjualan obat.
tidak semata- mata hadir Memberikan identitas dan
dalam bentuk digital saja. alamat yang palsu atau tidak
•Sarananya ini adalah jelas.
bisa apotek atau toko •S i t u s m a n d i r i , m e d i a
obat yang telah memiliki sosial, aplikasi chatting,
izin secara offline dan
memenuhi standar penjualan melalui
pelayanan ke farmasian marketplace
sesuai dengan ketentuan
perundang- undangan

48
Penjualan Obat Secara Online

49
Penjualan Tidak Sesuai

Obat saluran
pencernaan Obat Anastesi Obat
yang untuk bius golongan
digunakan
untuk
menggugurkan antibiotik
kandungan
Obat Obat-obat
berisiko
golongan seperti obat
napza kanker

50
Penjualan Obat Online

Internet menjadi kebutuhan utama termasuk dalam pelayanan


obat online untuk menjawab tututan kemudahan akses

Meningkatnya self-diagnosis dan self-medication karena konsumen bisa


membeli obat resep tanpa pernah berkonsultasi dengan apoteker atau
dokter

Perlu adanya peningkatan layanan termasuk layanan online dan


juga potensi pelanggaran yang akan terjadi.

Isu keamanan data perlu mejadi perhatian karena Privasi atau kerahasiaan
pasien adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam
setiap praktik medis

Sistem pengantaran barang perlu mendapatkan perhatian agar


tidak terjadi kehilangan atau kesalahan pengantaran/tertukar.

10
Regulasi Penjualan Obat Online di Beberapa Negara lain
No Negara 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pertanyaan US Aus Brazil CanadaChina Prancis Jerman Irlandia Italy Jepang Kore Belanda Rusia Spanyo Thai Turkey UK
a l
1 Apakah Yes Yes Yes Yes No No Yes No No No No Yes No No No No Yes
diperbolehkan
?
2 Apa ada Fisik Yes Yes Yes Yes No Yes Yes
Apotek ?
3 Syarat Ijin Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes
Apotek ?
4 Apa Apotek No Yes Yes No No No Yes No No Yes Yes No No No No No Yes
LN bisa
supply?
5 Beli dg isi No No No No No No No No No Yes
form tanpa ke
dokter?
6 Apa ada Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes
Peraturan?

Catatan :
Jepang telah melakukan revisi peraturan dengan memperbolehkan penjualan obat online hanya untuk over
the counter (OTC)/tanpa resep.

Sumber :
https://www.legitscript.com/Country_by_Country_-_Internet_Pharmacy_Regulations_-_3-23-15.pdf

52
Point-Point Usulan Pengaturan
Penjualan Daring (Online)
• Apotek dan toko obat yang telah memiliki izin secara luring
(offline).
• Memenuhi ketentuan standar pelayanan kefarmasian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Saran • Orang perorangan dilarang menjual Obat secara daring


(online).
• Situs umum atau melalui penyelenggara aplikasi

a
• Penjualan melalui Blog, Medsos dilarang

• Obat harus memiliki Ijin Edar (Teregistrasi)


• Obat Bebas dan Bebas terbatas

Komoditi • Obat Keras hanya dengan resep elektronik hanya


dilakukan di Apotik
• Tidak termasuk Narkotik dan Psikotropik

• Sistem diregistrasi di Kemkenkes, BPOM dan Kemenkominfo


• Untuk Apotik, memiliki mekanisme untuk menjamin validitas
resep yang ditulis secara elektronik oleh dokter dan/atau dokter

Prasarana gigi
• Sistem pengantar mampu jamin keamanan dan integritas
produk yang dikirim
24
Point-Point Usulan Pengaturan Penjualan
Daring (Online)
• didukung oleh ketersediaan sumber daya
kefarmasian yang mempunyai kompetensi untuk
SDM penyelenggaraan kefarmasian secara elektronik
dan berorientasi kepada keselamatan pasien.

• Pelayanan jumlah eceran sesuai kebutuhan terapi


• Sistem KIE secara online
Pelayanan • Pencatatan layanan termasuk monitoring ESO

• Mencantumkan Nama, Izin sarana, Izin


praktek APJ, alamat dan informasi produk
Website • Dapat diakses petugas dalam rangka
pengawasan (secara elektronik)
25
Point-Point Usulan Pengaturan Penjualan
Daring (Online)
• Dilakukan secara daring (e was) melalui akses
yang diberikan oleh sarana daring

• Mendatangi ke sarana dan pemeriksaan


setempat di sarana rillnya (luring)
Pengawasan • Sarana daring/luring harus memberikan akses
pada petugas pengawas untuk melakukan
pemeriksaan
• Bekerjasama dengan K/L lain terkait (Kominfo,
Kemenkes,dsb) untuk tindakan lebih lanjut yang
diperlukan
• Administratif :
• Peringatan
• Penghentian Sementara Kegiatan
Sanksi • Penutupan Website
• Usulan Pencabutan Izin sarana Daring
atau sekaligus luringnya
• Hukum bila terjadi pelanggaran tindak 26
pidana
Memilih Aplikasi &
Situs yang
Compliance
Ketentuan Penjualan Obat berdasarkan surat Direktur
Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT BPOM
1.Surat Edaran Menkominfo No 5 tahun 2016 tentang Batasan dan
tanggung Jawab Penyedia Platform dan Pedagang (Merchant)
Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang berbentuk User
Generated Content

2.Kemenkes sedang menyusun regulasi yang akan mengatur


Pelayanan Kefarmasian secara elektronik

3.Yang dimaksud pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan


LANGSUNG dan BERTANGGUNG JAWAB kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti peningkatan mutu kesehatan pasien.

4.Sebelum regulasi no 2 ditetapkan, BPOM meminta Direktur


Keamanan Informasi, Dirjen Aptika, Kominfo untuk
menginformasikan perarutan perundang-undangan di bidang
kefarmasian yang terkait dengan sediaan farmasi berupa obat
bagi pihak yang saat ini melakukan penjualan obat secara online.
Ketentuan peraturan perundang-undangan yang dimaksud :
https://www.slideshare.net/nofa999/bpom-ketentuan-penjualan-obat
Ketentuan Penjualan Obat berdasarkan surat Direktur
Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT BPOM
a. PENJUAL
* Penjual adalah FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN berupa APOTEK dan PEDAGANG ECERAN
OBAT yang memiliki izin yg masih berlaku (Permenkes No 9 tahun 2017 tentang APOTEK dan
Permenkes no 167/Kab/B.VII/72 tentang PEDAGANG ECERAN OBAT sebagimana telah diubah dengan
Kepmenkes No 1331/MENKES/SK/X/2002 tentang perubahan atas Permenkes No 167/Kab/B.VII/72
tentang PEDAGANG ECERAN OBAT)
* Mencantumkan nomor izin dan alamat fasilitas pelayanan kefarmasian sebagaimana tercantum
dalam izin.
* Memiliki tenaga kefarmasian Apoteker untuk Apotek dan TTK untuk pedagang eceran obat.

b. PRODUK
* Produk yang dapat diedarkan adalah obat yang telah memiliki Nomor Izin Edar dari BPOM
* Apotek dapat mengedarkan obat yang tergolong sebagai Obat Keras (daftar G / resep dokter), obat
bebas terbatas (daftar W) dan obat bebas.
* Pedagang Eceran Obat hanya dapat obat bebas terbatas (daftar W) dan obat bebas dalam kemasan
asli dari pabrik.

5. 5Penjualan obat secara online oleh pihak yang tidak memiliki kewenangan merupakan
PELANGGARAN atas peraturan perundang-undangan di bidang kefarmasian dan dapat dikenai
sanksi berupa sanksi administratif dan / atau sanksi pidana.

https://www.slideshare.net/nofa999/bpom-ketentuan-penjualan-obat
Promosi/Iklan dan Penjualan Obat pada media Internet
yang Melanggar Peraturan :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Pasal 106 ayat (2) yaitu "Sedian farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah
mendapat izin edar"
• Pasal 107 ayat (2) yaitu "Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alkes harus memenuhi
persyaratan objektivitas dan kelangkapan serta tidak menyesatkan".
• Pasal 108 ayat (1) yaitu "Praktik Kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian
mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan
baku obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan per UU”.
• Pasal 196 “Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat
atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”
• Pasal 197 yaitu "Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan
farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal
106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling
banyak Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah). “
• 198 yaitu "Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik
kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam pasal 108 DIPIDANA dengan pidana denda paling
banyak Rp 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah).
Promosi/Iklan dan Penjualan Obat pada media Internet
yang Melanggar Peraturan :
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
• Pasal 28 ayat (1) yaitu "Hal-hal yang dilarang : setiap orang yang dengan
sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang
mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik".
• Pasal 45 ayat (2) yaitu "setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana
dimaksud dalam pasal 28 ayat (1) DIPIDANA dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah)

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen


pasal 10 butir b yaitu "dilarang mempromosikan atau membuat pernyataan yang
tidak benar mengenai kegunaan suatu barang dan/atau jasa"
4. Permenkes No 1010/Menkes/Per/XI/2008 tentang registrasi obat pasal 23 yaitu
"Kepala BPOM dapat memberikan sanksi administratif berupa pembatalan izin
edar apabila terjadi penandaan dan promosi menyimpang dari persetujuan izin
edar"
Promosi/Iklan dan Penjualan Obat pada media Internet
yang Melanggar Peraturan :

5. Permenkes No 9 tahun 2017 tentang APOTEK dan Permenkes no 167/Kab/B.VII/72


tentang PEDAGANG ECERAN OBAT sebagimana telah diubah dengan Kepmenkes No
1331/MENKES/SK/X/2002 tentang perubahan atas Permenkes No 167/Kab/B.VII/72
tentang PEDAGANG ECERAN OBAT bahwa "fasilitas pelayanan kefarmasian berupa
apotek dan pedagang eceran obat yang memiliki kewenangan adalah Apotek dan
pedagang eceran obat yang memiliki izin yang masih berlaku dan memiliki tenaga
kefarmasian yg tercantum dalam izin sesuai ketentuan Per UU.
6. Kepmenkes No 386/Menkes/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat
Tradisional, Alat kesehatan, Kosmetik, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan
Makanan Minuman , butir 3 Ketentuan Umum Pedoman Periklanan Obat Bebas yaitu
"IKlan obat dapat dimuat di media periklanan setelah rancangan iklan tersebut mendapat
persetujuan"
7. Perka BPOM No HK.03.1.23.10.11.08481 tahun 2011 tentang Kriteria dan Tata Laksana
Registrasi Obat sebagimana telah diubah dengan Perka BPOM No 3 tahun 2013.
8. Perka BPOM No 8 tahun 2017 tentang Pedoman Pengawasan Periklanan Obat.
9. Kep KaBPOM NOMOR HK.00.05.3.02706 TAHUN 2002 TENTANG PROMOSI OBAT
pasal 5 yaitu "Promosi Obat melalui media visual dan elektronik hanya diperbolehkan untuk
obat bebas dan obat bebas terbatas."

https://www.slideshare.net/nofa999/bpom-promosi-iklan-obat-pada-internet-yang-melanggar-peraturan
Beberapa Konsep dan
Solusi Digital yang
dikembangkan
Solusi Digital Untuk Organisasi Profesi IAI terintegrasi dengan ASAPIN,
Kemenkes, BPOM, PT Farmasi, BPJS dan Pemangku Kepentingan lain

Media
Sistem
Media Online
SKP Online Adminstrasi
IAI Apoteker ASAPIN
Terintegrasi
ISO Online
Knowledge Management

Data Serkom & Data Apoteker Data Pabrik Data PBF Data Sebaran &
PORTAL FARMASI NASIONAL SIPA
Data ISO
Nasional Data Apotek
Pelayanan
Data RS Data Klinik Kefarmasian

BPJS Kampus /
Kemenkes BPOM Pabrik Obat dll PBF/PAK Apotek RS / Klinik DINKES Masyarakat
Mahasiswa
ISO Online | Solusi Pelayanan Informasi Obat
Apoteker di e Apotek
ISO ONLINE

Nama Dagang
Pengolongan
Obat
Komposisi
Indikasi
PBF/ DISTRIBUTOR
Kontraindikas
i Perhatian
APOTEK
Efek samping
Dosis
Interaksi Obat
RUMAH
SAKIT Pabrik MANUFACTURE

ASURANSI
Harga
KESEHATAN
BPJS

MASYARAKA
T

MAHASISWA Status Verifikasi


Klasifikasi
Brand
Owner

Nomor BPOM
ID_OBAT
Advance Data
Platform Digital Farmasi untuk Apoteker dan Konsumen
Apa yang Harus disiapkan
Apoteker & TTK Kini dan
Masa Depan
Penget ahuan apa
yang diperlukan untuk
bersaing di dunia
global dan di dunia
virtual yang
memasuki era
INDUSTRY 4.O ?
10 Ket r ampilan U tama yang Relevan & Pekerjaan
yang Muncul/Hilang pada Era Revolusi Industr y 4 .0
Beberapa keterampilan yang penting bagi
apoteker sukses di masa depan
Keterampilan
klinis

Farmakoge Manajemen
nomik praktek

Komunikasi
Farmakoek Lisan &
onomi Keterampilan &
Tertulis
Pelatihan
Dibutuhkan di
apotek

Mengakses &
Epidemiologi & Menambah
Diagnostik Pengobatan
Berbasis Bukti

Otomasi & Bekerja


Teknologi dalam Tim
Perkembangan Pelayanan Kefarmasian

Pelayanan kefarmasian saat ini telah semakin berkembang selain berorientasi kepada produk (product
oriented) juga berorientasi kepada pasien (patient oriented) seiring dengan peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan pergeseran budaya rural menuju urban yang menyebabkan
peningkatan dalam konsumsi obat terutama obat bebas, kosmetik, kosmeseutikal, health food,
nutraseutikal dan obat herbal.

Saya percaya New Healthcare Disrupter bukan tentang teknologinya tetapi


adalah Apoteker dan Pasien yang diberdayakan
Kita harapkan saat ini dan ke depan,
Apoteker Masa kini dan masa depan :
Omni Channel & Omni Presence
PENUTUP

Mahasiswa farmasi dan apoteker dapat meningkatkan kesempatan


dengan mengamati tren utama dan beradaptasi dengan mereka.
Adaptasi membutuhkan hal-hal pembelajaran seperti
• JKN-KIS - Apotek PRB & Farmasi Klinis
• Track & Trace / Serialization BPOM
• Farmasi Informatika - Farmasi Digital
• Model Bisnis baru : Herbal, Kosmetik, Veteriner, Functional Food/
Nutrisi
• Entepreneurship

Anda mungkin juga menyukai