Anda di halaman 1dari 16

Hukum & Etika Farmasi Online

PIFI Digital Talk #3


18 Juni 2022

Stefanus Nofa
Perkumpulan Informatika Farmasi indonesia
2022
Visi
Menjadi hub eksosistem hilirisasi riset di bidang teknologi
farmasi/alkes/biofarmasi/Farmakogenomik

Misi
Mendukung anggota tumbuh dan berkembang dalam bisnis melalui
ekosistem di bidang Farmasi dan Kesehatan serta berkontribusi
dalam ekonomi digital Indonesia melalui Informatika Farmasi
Anggota PIFI
Perkumpulan Informatika Farmasi Indonesia (PIFI) Member dari ABGC :

1. Academic : Perguruan Tinggi Farmasi / Science / Biomedik


2. Business : pendiri startup : Farmasi, alat kesehatan, genomik, nutrisi/pangan ,
biofarmasi
3. Government : Kementrian / Lembaga dan Badan Kesehatan dan terkait
4. Community : komunitas kesehatan, komunitas pengembang IT, asosiasi
fasiltas kesehatan , Fasyankes , NGO dan komunitas kesehatan / farmasi
lainnya. - Healthcare Information Management System Society (HIMSS)
Indonesia
5. Media : Online, content creators
6. Venture Capital : Angel Investor, CSR, Bank, NGO

• Daftar Nama dan institusi A/B/G/C/M/V https://bit.ly/registrasimemberPIFI

• Kami berharap para peneliti dan pelaku bisnis farmasi ikut


terlibat mendukung RPJMN sektor kesehatan yaitu dalam
transformasi tekonologi kesehatan dan transformasi
ketahanan sistem kesehatan (sektor farmasi & alkes).
Mari berkolaborasi dalam membangun ekosistem
kesehatan digital di Indonesia, khususnya di bidang farmasi,
alat kesehatan, herbal, biofarmasi, dan genomik.
Apa manfaat PIFI bagi Anggota ?

Sudah ada +- 168 anggota mendaftar


1. Kesempatan Kolaborasi
2. Memperluas Jejaring
3. Advokasi Standar & Kebijakan di dalam
Digital Farmasi dan Kesehatan ke pemangku
kebijakan (regulator) terkait.
4. Peningkatan kompetensi dan keilmuan di
Digital Health & Pharmacy Informatics
Kajian Telemedisin, panduan IDI, Pedoman
KKI, MKEK sudah ada.
Telefarmasi ?
Telemedicine di Indonesia
Temporary Permit
Tantangan
Perkembangan
Pelayaran
Kefarmasian di Era
Digital
TELEHEALTH - TELEMEDICINE - TELEPHARMACY
WORK

Penggunaan teknologi yang lebih luas


pada pelayanan kesehatan (misal:
kesehatan masyarakat, pendidikan medis,
layanan non- klinis)

Pelayanan medis jarak jauh (misal:


konsultasi dokter online, kunjungan virtual)

Pelayanan kefarmasian jarak jauh


(misal: MTM/medication therapy
management, konsultasi online)
Contoh Penerapan TIK
dalam Pelayanan Kefarmasian

Electronic prescribing
CDDS (Clinical Decision
/CPOE
Support System) : Alert
(Computerized Physician Pelayanan berbasis
system, guidelines
Order Entry) barcode

Pharmacy Automated Dispensing


Information Cabinet (terintegrasi
System (PIS) dengan PIS)
Pelayanan Kefarmasian diatur dalam
PP No 51 Tahun 2009

Pelayanan kefarmasian adalah pelayanan


langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan
sediaan farmasi dengan tujuan mencapai
hasil yang pasti untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien. (pasal 1 ayat 4).
Regulasi Pelayanan Kefarmasian Komunitas
1. Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies (Permenkes No. 73 of 2016)
2. Pharmaceutical Service Standards in Hospitals (Permenkes No. 72 Year 2016)
3. Pharmaceutical Service Standards in Puskesmas (Permenkes No. 74 of 2016)

Peraturan Menteri Kesehatan 72, 73, 74 /2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, Apotek dan Puskesmas,
meliputi standar sebagai berikut:
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai; dan
2. Pelayanan Farmasi Klinis.
Ulasan resep;
pengeluaran;
Layanan Informasi Obat (PIO);
penyuluhan;
Pelayanan kefarmasian di rumah (home Pharmacy care);
Pemantauan Terapi Obat (PTO); dan
Pemantauan Efek Samping Obat (MESO);
Oleh seorang apoteker
From this To this
(ABCD) (ABDEFGH)

A: AI, B:Blockchain, E: Ethics, F: Financing,


C:Cloud D:Data G: Governance,H:humanity
Pemikiran Bersama
1. Apotek & Apoteker dalam penyelenggaraan telefarmasi
harus memenuhi standar pelayanan kefarmasian
komunitas dan memiliki sertifikat kompetensi khusus di
bidang telefarmasi.
2. Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan
Makanan mendukung layanan telefarmasi dengan fokus
pada keselamatan pasien dan pemberdayaan pasien.
3. Telemedicine dan telepharmacy diharapkan dapat
memperkuat pelayanan kesehatan, BUKAN MENGGANTI
standar pelayanan.
4. Pengembangan pengetahuan kesehatan digital di sekolah
farmasi harus segera dilaksanakan untuk mendapatkan
tenaga kerja yang berkemampuan digital
5. Peningkatan kompetensi bagi profesi yang sudah bekerja
harus dilakukan untuk memastikan bahwa pekerja
memahami kemajuan teknologi telefarmasi dan
telemedicine

Anda mungkin juga menyukai