Anda di halaman 1dari 2

Dijelaskan bahwa yang haram dari babi bukan hanya dagingnya saja, tetapi semua

yang berasal dari hewan tersebut. Mulai dari darah, bangkai dan minyak babi.

Saat itu Allah SWT mengharamkan daging babi di Jazirah Arabiah. Padahal di
Jazirah Arabiyyah tidak ada babi sama sekali. Dikutip dari Halal Corner, pada masa
jahiliyah bangsa Arab tidak pernah sekali pun menyebut babi dalam syair dan prosa
mereka, sebagaimana mereka menyebut nama-nama hewan ternak lain. Hal itu
menunjukkan babi tidak ditemukan di kehidupan mereka. Selain itu, tidak pula
ditemukan babi dalam sejarah bangsa Arab sejak zaman Nabi Ibrahim AS sampai
Nabi Muhammad SAW.

Satu-satunya kabilah Arab yang memelihara dan makan babi adalah Bani Taghlib,


yaitu sebuah pecahan dari Bani Bakar bin Wail yang merupakan keturunan dari
Rabi'ah. Kabila tersebut beragama Kristen. Menurut para ahli tarikh, awalnya
mereka hidup di Jazirah Arabiyyah. Kemudian sejak abad ke-7 masehi mereka
bermigrasi ke Iraq.

Lalu, ketika Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Yatsrib atau Madinah
Munawwaroh, di sana juga tidak ada kabilah Arab yang memelihara dan
mengonsumsi babi. Bahkan kaum Yahudi di sana pun tidak demikian karena syarian
mereka juga mengharamkannya.

Dari kisah itulah, sebagian ulama menyebutkan bahwa Rasulullah SAW belum
pernah melihat hewan babi. Menariknya adalah Allah SWT telah mengharamkan
makan babi sejak fase dakwah Islam di Mekkah.

Dapat diartikan bahwa Islam sudah melarang mengonsumsi babi sejak dini. Surat
An-Nahl dan Surat Al-An'am yang di antara ayatnya melarang dan mengharamkan
makan babi adalah surat Makkiyyah atau surat yang diturunkan di Mekkah.

Dan itu turun sebelum hijrah. Lantas mengapa babi diharamkan sementara di
Mekkah tak ada satu pun ekor babi ditemukan? Terdapat ayat Makkiyah yang
berbicara tentang tasyri' atau larangan makan babi.

Setelah hijrah ke Yatsrib, Allah SWT pun menguatkan larangan makan babi. Allah SWT lalu
menurunkan Surah Al-Baqarah dan Surah Al-Maidah.

Juga lantas mengapa babi diharamkan sementara di Kota Yatsrib tak ada babi?
Bahkan bangsa Arab dan Yahudi di sana pun tak ada yang makan babi. Bangsa
Arab tidak makan babi karena syariat Nabi Ibrahim AS.

Syariat itulah yang masih dijaga oleh bangsa Arab di masa Jahiliyah. Menariknya,
semua ayat yang melarang dan mengharamkan babi justru sebelum ditaklukkannya
Persia dan Romawi.
Itulah salah satu kemukjizatan Alquran di mana yang sesungguhnya mengabarkan
kondisi babi di akhir zaman. Alquran sebenarnya tengah mengkhithob generasi umat
Islam modern.

Karena babi di masa kekuasaan dan kejayaan Islam tidak dipelihara dan tidak
ditemui di negeri mereka. Namun, kini daging babi justru banyak diolah menjadi
makanan. Dan itu menyebar luas dalam kehidupan manusia modern.

Perlu ditekankan bahwa babi bukan hanya haram untuk dikonsumsi, tetapi juga


haram untuk diperjualbelikan dan dimanfaatkan. Sesuai dengan sabda Rasulullah
SAW:

"Sesungguhnya Allah bila mengharamkan atas suatu kaum makan sesuatu Dia juga
haramkan atas mereka harganya,"

Anda mungkin juga menyukai