Anda di halaman 1dari 50

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SESUAI STANDAR AKREDITASI

RUMAH SAKIT

Disampaikan pada :
BiSSA (Bincang Seputar Standart Akreditasi)
02 – Juni - 2022
C U R R I C U L U M V I TA E
B ay u C h a n d r a C a hyo n o Pendidikan Formal
Menikah, 2 Putri
• FK UNEJ 2001
08113237171
• MM (SDM) UNEJ 2012

Pekerjaan • MMR UMY 2015


• Doctoral Program Unair 2021
2010 – 2012 Kasie Penunjang Medik RSU Kaliwates

2012 – 2014 Asst Man Pelayanan Medis RSU Kaliwates

2014 – 2015 Wadir Pelayanan Medis RSU Bhakti Husada


RSU MUJI RAHAYU Surabaya Sertifikasi
2016 – 2017
2015 – 2020 Kantor Direksi PTPN XII • Remunerasi (2018 - BNSP)

2020 – 2021 Kabid Sumber Daya Manusia PT. Rolas • Certified Profesional Human Capital Management (2019 - IHRCI)

Manajer Corporate Planing Investment dan • Konsultan Manajemen Kesehatan (2020 - IKKESINDO - BNSP)
April 21 – Jan 22
Manajemen Risiko PT. Rolas • Certified Profesional Risk Management (2020 - Ieelts Institute)
2017 – Skrg • Certified Profesional Business Process (2020 - Bizani Consulting)
NUSANTARA Group – Hospital Training
• Qualified Risk Management Profesional ( 2021 - BNSP)
Nov 2021 Assesor LARS DHP
ARTI RISIKO

Risiko vs Masalah
Masa Lalu Masa Kini Masa Depan

❖ Telah terjadi
❖ Akibat keputusan
masa lalu
Tindakan
Masalah Manajemen masalah/krisis/bencana
Keputusan/
Aktivitas ❖ Belum terjadi (potensi
risiko)
❖ Akibat keputusan saat ini

Tindakan
Manajemen Risiko
Keputusan/ masalah/ krisis
Aktivitas
ARTI RISIKO Arti Risiko

Keterkaitan antara Sasaran, Ketidakpastian, Risiko dan Peluang:

PELUANG
KPI
+
Proses Bisnis Sasaran
Kondisi
Masa
Saat Ini
Depan

- ƒ(dampak, kemungkinan)?
RISIKO

Ketidakpastian
= Efek dari ketidakpastian pada sasaran
Risiko
(Effect of uncertainty on objectives – ISO 31000)
Manajemen Risiko adalah “aktivitas terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi terkait risiko”
Risk management is “coordinated activities to direct and control an organization
with regard to risk”

• Risiko muncul dari ketidakpastian karena adanya sasaran.


• Beda sasaran, beda risiko.
• Guna menentukan peristiwa risiko perlu memahami sasaran.
• Agar sasaran dapat dipahami, maka harus memenuhi unsur
SMARTER.
S • Specific – Sasaran dinyatakan dengan jelas (apa, siapa, di mana, kapan)

M • Measurable – Pencapaian sasaran dapat diukur melalui ukuran tertentu

A • Attainable – Sasaran yang ada bersifat menantang, namun tetap dapat


dicapai organisasi

R • Relevant – Sasaran yang ada harus sesuai dengan strategi perusahaan

T • Time-bound – Menyatakan secara jelas kapan sasaran ingin tercapai

E • Evaluated – Sasaran yang ada dapat dievaluasi seiring berjalannya waktu


demi menjamin tercapainya tujuan tersebut

R
R
• Recognized – Memungkinkan dilakukan evaluasi pada saat tenggat waktu
pencapaian sasaran telah tiba
Pemilik Risiko

PEMILIK = Orang atau entitas dengan akuntabilitas


RISIKO dan wewenang untuk mengelola risiko

(Person or entity with the accountability


and authority to manage risk – ISO 31000)
Level yang berbeda, memiliki risiko yang berbeda pula

1. Level Organisasi ini nantinya terkait dengan kewenangan


pengelolaan risiko terutama dalam proses risk assessment nya
2. Level Organisasi ini terkait juga dengan penentuan KPI/Sasaran
Level Manajemen yang akan ditetapkan. Hendak nya KPI/Sasaran ini ditetapkan di
semua level fungsi/jabatan sebagai control pencapaiannya dan
bisa juga sebagai bahan penilaian dari masing-masing individu
Level Bagian agar tidak subjektif

Level Unit

Level Seksi
HIERARKI

AKUNTABILITAS
TANGGUNG
JAWAB
▪ Akuntabilitas: mempertanggungjawabkan wewenang
yang diterima.
▪ Tanggung Jawab: berhubungan dengan kewajiban
melaksanakan wewenang yang diterima
PROSES PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO RUMAH SAKIT

Core Business
Asset and revenue C
Core Business
R Rawat
Rawat Inap Optimalization O
Jalan
I N
Income Kepuasan , Mutu &
S Keselamatan Pasien T
Farmasi UGD / ICU / Lab Tingkat Laba R
K
Excellence O
Jasa Rumah
Services L
Sakit Lainnya

RISK CONTROL
Supporting Unit

Fin Acct IT General HR Infrastructure Permit Security

Other
AKP PP

MFK MR HPK MRMIK PAB MR PPI

KPS TKRS MR PKPO KE?

PMKP
Peningkatan
PENINGKATANMutu dan DAN
MUTU Keselamatan Pasien (PMKP)
KESELAMATAN PASIEN
1. Pengelolaan kegiatan
peningkatan mutu, 4. Pencapaian dan
keselamatan mempertahankan perbaikan
pasien dan manajemen mutu
risiko. ( PMKP 6, 7 )
( PMKP 1 )

5. Sistem pelaporan dan


2. Pemilihan dan pembelajaran insiden
pengumpulan data indikator
mutu keselamatan pasien rumah
sakit (SP2KP-RS)
( PMKP 2, 3)
( PMKP 8, 9, 10 )

3. Analisis dan validasi data 6. Penerapan Manajemen


indikator mutu. Risiko
( PMKP 4, 4.1, 5 ) ( PMKP 11 )
Definisi Resiko

Risiko adalah :
• Potensi terjadi kerugian
• Dapat timbul dari proses / kegiatan saat Sekarang
atau Kejadian pada Masa yang akan datang
Manajemen Resiko

• Adalah Pendekatan Proaktif.


• Untuk mengidentifikasi, menilai dan
menyusun Prioritas Risiko.
• Dengan tujuan untuk menghilangkan
atau meminimalkan
dampaknya.
Tujuan Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan

1. Meminimalkan kemungkinan kejadian yang memiliki konsekuensi negatif


bagi konsumen / pasien, staf dan organisasi.
2. Meminimalkan risiko kematian, cedera dan / atau penyakit bagi konsumen /
pasien, karyawan dan orang lain sebagai akibat dari pelayanan yang
diberikan.
3. Meningkatkan hasil asuhan pasien.
4. Mengelola sumber daya secara efektif.
5. Mendukung kepatuhan terhadap regulasi / peraturan Perundang-undangan
dan memastikan kelangsungan dan pengembangan organisasi.
RISIKO DI RUMAH SAKIT

• Operasional adalah risiko yang terjadi saat rumah sakit memberikan


pelayanan kepada pasien baik klinis maupun non klinis.

RISIKO KLINIS RISIKO NON KLINIS


Risiko operasional yang terkait dengan • Risiko PPI (terkait pengendalian dan
pelayanan kepada pasien (keselamatan pencegahan infeksi misalnya
pasien) meliputi risiko yang berhubungan sterilisasi, laundry, gizi, kamar jenazah
dengan perawatan klinis dan pelayanan dan lain-lainnya)
penunjang seperti kesalahan diagnostik, • Risiko MFK (terkait dengan fasilitas
bedah atau pengobatan. dan lingkungan, seperti kondisi
bangunan yang membahayakan, risiko
yang terkait dengan ketersediaan
sumber air dan listrik, dll.
• Risiko kepatuhan terhadap hukum dan regulasi.
• Risiko strategis (terkait dengan rencana
strategis termasuk tujuan strategis rumah sakit); dan
• Risiko reputasi (citra rumah sakit yang dirasakan oleh
masyarakat);
• Risiko keuangan; risiko kepatuhan (terhadap hukum
dan peraturan yang berlaku);
Kategori risiko antara lain & tidak terbatas pada risiko

• strategis (terkait dengan tujuan organisasi);


• operasional (rencana pengembangan untuk mencapai
tujuan organisasi);
• keuangan (menjaga aset);
• kepatuhan (kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan);
• reputasi (image yang dirasakan oleh masyarakat).

Komponen-komponen penting manajemen risiko meliputi :


1) Identifikasi risiko;
2) Prioritas risiko;
3) Pelaporan risiko;
4) Manajemen risiko;
5) Investigasi kejadian yang tidak diharapkan (KTD);
6) Manajemen terkait tuntutan (klaim).
Proses-proses yang dapat terjadi pada pasien yang antara lain
meliputi:

• Manajemen • Risiko Peralatan


pengobatan • Risiko sebagai akibat
• Risiko jatuh kondisi yang sudah
• Pengendalian Infeksi lama berlangsung
• Gizi

Dalam menyusun daftar risiko a) pasien;


diharapkan RS agar b) staf medis;
memperhatikan ruang lingkup c) tenaga kesehatan dan tenaga
manajemen risiko RS yang lainnya yang bekerja di rs;
d) fasilitas RS;
meliputi beberapa hal, namun
e) lingkungan RS; dan
tidak terbatas pada : f) bisnis RS.
Kelompok Standar Berfokus Pasien :

• Pada bab AKP


- Proses Rujukan
- Pelayanan Intensif
- Discharge Planning termasuk Pemulangan Pasien
- Transportasi rujukan - pulang
• Pada HPK, PP, PAP, PAB : terkait semua proses asuhan pasien
• Pada PKPO : Medication error, Insiden Keselamatan Pasien
Kelompok Standar Manajemen :

• PMKP
Risiko Data Manajemen & Klinis
• PPI
Risiko Infeksi
• TKRS • MFK
Risiko pengelolaan keuangan Risiko lingkungan
• KPS
Risiko terkait kompetensi
• MRMIK
Risiko terkait Rekam Medis
Implementasi Manajemen Risiko Klinis

Implementasi program manajemen risiko klinis di semua tingkat organisasi


merupakan tantangan bagi para dokter dan manajer. Tantangan bagi manajemen
adalah mendukung dan mendorong manajemen risiko klinis yang bijaksana
dengan :
• Berkomunikasi dan menunjukkan dukungan untuk manajemen risiko klinis;
• Mempercayai dan memberdayakan semua staf untuk mengidentifikasi,
menganalisis, melaporkan, dan mengelola risiko klinis;
• Mengakui, menghargai, dan memberdayakan praktik manajemen risiko klinis
yang baik;
• Identifikasi dan pengelolaan berkelanjutan masalah sistemik dan faktor
penyebab/ kontribusinya dan memperlakukan mereka dengan tepat;
• Mendorong pembelajaran organisasi;
• Mengembangkan strategi penanganan risiko klinis yang tepat untuk
mengurangi kemungkinan atau terulangnya masalah dan/atau konsekuensi;
dan
• Pemantauan berkelanjutan terhadap strategi yang diterapkan untuk
memastikan mereka efektif dalam mengobati / mengurangi risiko klinis.
Komunikasi & Konsultasi
Tujuan
▪ Komunikasi dan konsultasi adalah elemen kunci
dari proses manajemen risiko klinis.
▪ RS harus mengembangkan strategi komunikasi
yang tepat untuk melibatkan para pemangku
kepentingan internal dan eksternal.
▪ Memastikan bahwa mereka sadar mengapa
strategi dan kebijakan manajemen risiko klinis
telah dikembangkan dan diimplementasikan.
▪ Memastikan bahwa mereka memahami peran dan
tanggungjawab individu mereka untuk
manajemen risiko klinis.
Komunikasi & Konsultasi
Apa Yang Harus Dilakukan
Menetapkan strategi komunikasi yang meliputi :
a) Tujuan yang jelas untuk komunikasi;
b) Identifikasi pemangku kepentingan internal dan eksternal
mana yang harus dikonsultasikan :
1. Kelompok dan individu pemangku kepentingan
2. DPJP dan PPA / Staf Klinis lainnya
3. Tim Komunikasi
c) Identifikasi keyakinan dan perspektif apa yang perlu
dipertimbangkan selama proses manajemen risiko;
d) Pengembangan strategi komunikasi yang akan digunakan
selama proses manajemen risiko;
e) Proses yang akan digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi efektivitas
program komunikasi organisasi.

Proses “Komunikasi dan Konsultasi” sangat penting untuk manajemen


risiko klinis yang efektif dan perlu dilakukan di setiap tingkat proses
manajemen risiko klinis.
1. TETAPKAN KONTEKS
❖ Tujuan
▪ Agar program manajemen risiko klinis RS menjadi efektif, lingkungan operasi
organisasi dan konteks strategis harus diidentifikasikan dan dimengerti secara
memadai.
▪ Keputusan tentang mengelola risiko klinis perlu dibuat dalam konteks lingkungan
internal dan eksternal organisasi serta konteks strategis.
▪ Termasuk definisi kriteria dimana RS akan menentukan apakah risiko dapat
diterima atau tidak.
▪ Jenis dan tingkat perencanaan manajemen risiko klinis, kontrol dan opsi
manajemen juga dipilih.
❖ Membangun Konteks Strategis
▪ Mengidentifikasi dan memeriksa lingkungan operasional, termasuk pengaruh
hukum, politik, klinis, dan sosial-ekonimi.
▪ Identifikasi user internal dan eksternal dari sistem, termasuk dokter, pasien dan
pemangku kepentingan lain. Siapa yang perlu dilibatkan dalam proses?
❖ Tetapkan Konteks Organisasi
▪ Tentukan tujuan dari setiap tugas manajemen risiko klinis
▪ Apa signifikasi aktivitas terhadap program manajemen risiko RS dan terhadap
tujuan, sasaran, nilai, kebijakan, dan strategi yang lebih luas ?
TETAPKAN KONTEKS
❖ Tentukan Konteks Manajemen Risiko Klinis
▪ Tentukan “mengapa” manajemen risiko klinis diperlukan
▪ Tetapkan tujuan untuk tugas”manajemen risiko klinis” yang akan dilakukan
▪ Tentukan jangka waktu, sumber daya dan output yang diperlukan
▪ Tentukan kedalaman analisis yang diperlukan
▪ Tentukan struktur atau pendekatan yang akan digunakan
▪ Identifikasi alat dan dokumentasi yang diperlukan
❖ Mengembangkan Kriteria Evaluasi Risiko Klinis
▪ Kembangkan kriteria untuk menilai risiko klinis
▪ Tentukan tingkat risiko yang dapat diterima untuk setiap tugas
▪ Tentukan tingkat risiko klinis apa yang tidak dapat diterima
❖ Tentukan Struktur Proses
▪ Bagilah kegiatan, proses, proyek atau ubah menjadi bagian-bagian kecil yang
dapat dikelola dan dapat diukur
▪ Kembangkan struktur yang sesuai untuk risiko, lingkup proyek, proses atau
kegiatan
2. IDENTIFIKASI RISIKO
❖ Tujuan
▪ Langkah identifikasi risiko berusaha mengidentifikasi risiko klinis yang perlu
dikelola.
▪ Sistem identifikasi yang komprehensif menggunakan proses sistematis yang
terstruktur dengan baik sangat penting, karena potensi risiko yang tidak
teridentifikasi pada tahap ini akan dikeluarkan dari analisis dan pengelolaan lebih
lanjut.
❖ Persyaratan untuk identifikasi risiko klinis yang efektif
▪ Identifikasi dan pemeriksaan semua sumber risiko klinis internal dan eksternal
▪ Akses ke informasi berkualitas untuk memungkinkan staf mengidentifikasi risiko
klinis dan memahami kemungkinan dan konsekuensi
▪ Staf dan manajemen yang memiliki pengetahuan tentang manajemen risiko klinis
dan kegiatan yang sedang ditinjau
❖ Pertanyaan kunci untuk mengidentifikasi risiko klinis
▪ Apa yang bisa terjadi?
▪ Bagaimana itu bisa terjadi?
▪ Mengapa itu bisa terjadi?
▪ Seberapa sering hal itu bisa terjadi?
❖ Apa yang perlu dikakukan
▪ Tentukan struktur dan metode untuk identifikasi risiko klinis
▪ Tentukan siapa yang perlu dilibatkan dalam langkah ini
▪ Identifikasi dimensi risiko klinis yang akan diperiksa
▪ Putuskan jenis informasi / data apa yang diperlukan untuk membantu
identifikasi risiko klinis
▪ Mendokumentasikan risiko klinis yang teridentifikasi dalam daftar risiko yang
sesuai

❖ Alat untuk membantu identifikasi risiko klinis meliputi antara lain :


▪ Brainstroming ▪ Analisis SWOT
▪ Periksa daftar dan pikirkan petunjuknya ▪ Manajemen insiden dan pelaporan IKP
▪ Pemetaan proses ▪ Pemeriksaan Laporan K3/MFK
▪ Diagram alur / Flow chart ▪ Data medico-legal
▪ Analisis skenario ▪ Audit klinis
▪ Analisis tugas ▪ Indikator kinerja utama
▪ Analisis perubahan prosedural ▪ Indikator keselamatan pasien
▪ Ulasan data masa lalu ▪ Review Morbiditas dan Mortalitas
▪ Audit dan pemeriksaan fisik ▪ Data Pengaduan / Keluhan
▪ FMEA ▪ Survei kepuasan kinerka dan kuesioner
▪ Identifikasi risiko berbasis bahaya
Dimensi Risiko di Pelayanan Kesehatan

Risiko Korporasi Risiko Klinis


FINANSIAL OPERASIONAL
- Alokasi sumber daya - Pelayanan dan tindakan klinis
- Manajemen anggaran dan sumber - Kegagalan proses klinis dan
daya manajemen
- Proses-proses manajemen risiko - Kegagalan peralatan dan prasarana
- Instruksi-instruksi bendahara - Peraturan, kebijakan dan standar
- Manajemen kontrak - Manajemen tenaga kerja
- Kegagalan-kegagalan fiduciary - Pelatihan dan edukasi

POLITIS LEGAL
- Hubungan-hubungan Pemerintah - Komplain-komplain
Pusat-Daerah - Tugas pelayanan
- Budaya rumah sakit - Tanggung jawab legal dan regulasi
- Legislasi dan regulasi Pusat-Daerah - Tanggung jawab medico-legal
- Harapan-harapan komunitas, politik - Tanggung jawab Anggaran Dasar
dan media - Hukum Kesehatan & Keamanan
Tempat Kerja
Kategori Risiko di Rumah Sakit (Categories of Risk)

1. Risiko terkait asuhan pasien


2. Risiko terkait staf
medis/klinis
3. Risiko yang terkait dengan
karyawan
4. Risiko terkait properti
5. Risiko keuangan
6. Risiko lainnya
Kategori Risiko di Rumah Sakit (Categories of Risk)

1. Risiko yang berhubungan dengan asuhan pasien


(Patient care related risks)
Terkait langsung dengan asuhan pasien :
- Konsekuensi dari asuhan medis yang tidak pantas atau tidak dilakukan
dengan benar
- Komunikasi, Kerahasiaan dan keterbukaan informasi yang tidak tepat,
termasuk Rekam Medis
- Perlindungan dari penyalahgunaan, kelalaian dan penyerangan
- Apakah pasien diberitahu tentang risiko?
- Terkait PPI
- Edukasi pasien-keluarga
- Asuhan tidak diskriminatif
- Kepuasan pasien-keluarga
- Triase yang sesuai dan transfer pasien dari IGD
- Partisipasi pasien dalam penelitian dan penggunaan obat
eksperimental-apakah persetujuan diperoleh?
- Apakah pasien dipulangkan dengan benar?
- JKN : meningkatnya volume perawatan, penolakan klaim
Kategori
Kategori Risiko
Risiko di di Rumah
Rumah Sakit (Categories
Sakit (Categories of Risk)of Risk)

2. Risiko yang berhubungan dengan tenaga medis


(Medical staff - related risks)
o Kredensial staf klinis?
o Tindakan medis sesuai kompetensi dan prosedur
baku?
o Apakah pasien dikelola dengan baik?
o Apakah RS memiliki staf yang terlatih?
3. Risiko yang berhubungan dengan karyawan
(Employee related risks)
o Risiko keselamatan dan kecelakaan kerja
o Mempertahankan lingkungan yang aman – K3
o Menyediakan perawatan dan kompensasi pekerja
untuk penyakit atau cedera terkait pekerjaan
Kategori
Kategori Risiko
Risiko di di Rumah
Rumah Sakit (Categories
Sakit (Categories of Risk)of Risk)

4. Risiko yang berhubungan dengan property (PCRA, FRSA, ICRA)


(Property related risks)
o Lindungi aset dari kerugian akibat kebakaran, banjir, dll
o Berkas/catatan elektronik - pasien, bisnis dan keuangan – terlindung
dari kerusakan atau kehancuran
o Prosedur untuk menangani uang tunai dan menjaga barang berharga
o Jaminan/asuransi untuk melindungi fasilitas dari kerugian
5. Risiko keuangan (Financial risks)
o Bad Debt
o Meningkatnya suku bunga
o Reimbursmen
o Kontrak pembelian/pengadaan
6. Risiko lain (Other risks)
o Pengelolaan bahan berbahaya : kimia, radioaktif, pengelolaan limbah
biologis infeksi
o Risiko hukum & peraturan
o Risiko reputasi
Alat bantu dalam mengidentifikasi & pengelolaan
risiko termasuk :

Contoh – contoh Klinis


▪ Koleksi dan penggunaan yang efektif dari indikator klinis
▪ Telaah / review morbiditas dan mortalitas
▪ Audit klinis
▪ Skrining kejadian tidak diharapkan (adverse outcome) dan
pelaporan insiden klinis
▪ Audit rekam medis dan telaah konten klinis
▪ Telaah kedaruratan medis
▪ Strategi manajemen medikasi
▪ Asesmen risiko pasien (miusalnya: jatuh, medication error)
▪ Peer review dan peer surpervise
▪ Penggunaan complain dan feedback/umpan balik dari pasien serta
staf secara efektif
▪ Bukti / evidence, kepustakaan, riset
3. Analisa Risiko

❖ Tujuan
▪ Tujuan dari analisis risiko klinis adalah untuk memisahkan risiko klinis kecil yang dapat diterima dari risiko
klinis besar yang tidak dapat diterima.
▪ Menyediakan data untuk membantu dalam evaluasi dan pengelolaan risiko klinis.
▪ Analisis risiko klinis melibatkan pertimbangan sumber-sumber risiko klinis,
konsekuensinya dan kemungkinan konsekuensi tersebut dapat terjadi.
▪ Faktor-faktor yang mempengaruhi konsekuensi/dampak dan probabilitas/kemungkinan juga dapat
diidentifikasi.
❖ Kedalaman analisis harus ditentukan oleh kompleksitas aktivitas dan ketersediaan informasi / data untuk membantu
proses analisis risiko.
❖ Untuk menghitung tingkat risiko klinis suatu kegiatan, unsur-unsur individu dari risiko klinis dapat dipertimbangkan
secara individual dan kemudian digabungkan untuk menciptakan tingkat risiko, menggunakan rumus berikut :
Tingkat risiko = Konsekuensi / Dampak X Probabilitas / Frekuensi x Detectibility
Risiko klinis dianalisis dengan menggabungkan perkiraan dampak dan Probabilitas dalam
konteks tindakan pengelolaannya
4. Evaluasi Risiko
❖ Evaluasi risiko klinis melibatkan pembandingan tingkat risiko
yang ditemukan selama proses analisis dengan kriteria risiko
yang ditetapkan sebelumnya. Output dari evaluasi risiko
klinis adalah daftar prioritas risiko untuk tindakan lebih
lanjut.

❖ Apa yang perlu dilakukan


• Bandingkan tingkat risiko klinis terhadap kriteria risiko yang ditetapkan pada langkah 1
• Putuskan apakah risiko klinis dapat diterima atau apakahperlu penanganan untuk mengurangi
tingkat risiko pada RS
• Susun / kembangkan daftar peringkat / prioritas risiko klinis untuk pengelolaannya
• Analisis biaya manfaat (setelah diranking, biaya untuk mengurangi risiko dibandingkan dengan
biaya kalau terjadi risiko)
5. Pengelolaan Risiko
❖ Tujuan
▪ Penanganan (“treatment”) risiko digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang terlibat
dalam menangani risiko yang diidentifikasi pada langkah 4.
▪ Penanganan risiko melibatkan identifikasi berbagai pilihan untuk “mengobati” risiko klinis,
menilai opsi-opsi tersebut, menyiapkan rencana “pengobatan” risiko dan
mengimplementasikannya.
▪ Jika risiko tidak dapat dihilangkan, kombinasi opsi “pengobatan” harus diterapkan
untuk mengendalikan atau menangani risiko semaksimal mungkin.
▪ Setiap opsi “pengobatan” harus dievaluasi untuk keefektifannya.

❖ Apa yang harus dilakukan


1. Identifikasi opsi “pengobatan” yang tepat : 2. Kajian kelayakan opsi “pengobatan” – analisis
- Penghindaran risiko biaya – manfaat

- Penerimaan risiko 3. Kajian kelayakan opsi “pengobatan” risiko –


analisis biaya – manfaat
- Transfer risiko
4. Pilih opsi “pengobatan” risiko yang paling sesuai
- Retensi risiko 5. Persiapan rencana “pengobatan” risiko
- Pengurangan dampak/konsekuensi 6. Tentukan tingkat risiko residua dan
- Pengurangan probabilitas/kemungkinan akseptabilitasnya

- Kontrol risiko 7. Terapkan rencana “pengobatan” risiko


Risk Register

• Risk Register / Daftar risiko adalah bagian dari proses pencatatan


bagaimana RS akan mengelola risiko di area kerja.
• Setiap risiko yang diidentifikasi harus dicatat dalam daftar yang
merangkum :
o deskripsi risiko
o penyebab dan dampaknya
o kontrol yang ada untuk risiko
o penilaian dampak dan probabilitas risiko
yang terjadi dengan kontrol yang ada
o peringkat risiko : rendah menengah, tinggi atau sangat
,
tinggi dan prioritas keseluruhan risiko
Risk Register

• RS harus punya Standar yang berisi Program Risk Assessment tahunan


→ Risk Register
• Risk Register :
1. Risiko yang teridentifikasi dalam 1
tahun
2. Informasi Insiden keselamatan pasien, klaim litigasi dan komplain,
investigasi eksternal & internal, exernal assessments dan
Akreditasi
3. Informasi potensial risiko maupun risiko aktual (menggunakan
RCA & FMEA)
Risk Register

ID IDENTIFIKASI RISIKO PENGELOLAAN RISIKO


Peringkat Risk Owner
Risk RESIKO SEBAB RESIKO DAMPAK Severity Probab Detacbi RPN Pencegahan - Mitigasi
Resiko I PIC
(S) ility (P) lity (D) 1
PELAYANAN KLINIS IGD
Form Risk Register
Penyusunan Risk Register pada dasarnya
merupakan dokumentasi dari aktivitas-aktivitas Proses
proses management risiko yang meliputi : Manajemen Resiko
1. Penilaian risiko :
ISO31000-2018
a. Identifikasi risiko
b. Analisis risiko
c. Evaluasi risiko
2. Perlakuan risiko

Eva-
Identifikasi risiko Analisis risiko PerlakuanRisiko Analisis Risko
luasi

Inherent Risk Residual Risk


Nam Deskrip Kateg Sumb Akar Indikat Mitigasi Damp Justifika Justifika Strategi Risk Activity Risk Budg Relat
No Objective Time
a si ori er Penyeb or Eksisti ak Likelihood Impact Risk
si si Respon Treatme Treatme Own et ed Likelihood Impact Risk
Plan
Risik Risiko Risiko Risko ab Risiko ng Kualita Level Likeliho Impact se nt nt er Plan Unit Level
o tif od
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
4. Manajemen Strategis
1.a Identifikasi risiko
CSS, CAM, RKAP,
Tujuan dari identifikasi risiko adalah untuk menemukan, mengenali dan
KM , KPI
mendeskripsikan risiko yang dapat menghambat pencapaian sasaran perusahaan

Sasaran 1
Tahapan proses identifikasi Risko
1. Menentukan sasaran
Identifikasi risiko 2 2. Identifikasi risiko
3. Mencari Penyebab Risiko
4. Menentukan Indikator risiko
Penyebab risiko 3 5. Mengidentifikasi program / action yang telah dilakukan
6. Mengidentifikasi dampak kualitatif apabila risiko terjadi
Indikator risiko 4

1 2 3 4 5 6
Exist. Control 5
Deskripsi Kategori Indikator Mitigasi Dampak
No Objective Nama Risiko Sumber Risko Akar Penyebab
Risiko Risiko Risiko Eksisting Kualitatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dampak kualitatif 6
1.bAnalisis risiko
Pada langkah ini dilakukan analisis tingkat risiko Inherent berdasarkan tingkat
Daftar risiko hasil likelihood dan impactnya
identifikasi

7. Pengukuran Likelihood
Pengukuran 7 Merupakan proses untuk mengetahui tingkat kemungkinan suatu risiko terjadi berdasarkan tabel
Likelihood likehood yang ditetapkan
8. Pengukuran Impact
Merupakan proses untuk mengetahui tingkat impact apabila suatu risiko terjadi berdasarkan tabel
Pengukuran Impact 8 impact yang ditetapkan
9. Pengukuran Risk Level
Merupakan perkalian antara Likehood dan Impact dengan merefer ke Risk Map yang ditetapkan
Pengukuran Risk 9
Level

7 8 9 7 8
Inherent Risk
Justifikasi Likelihood Justifikasi Impact
Likelihood Impact Risk Level
11 12 13 14 15
1.c Evaluasi risiko
10
Merupakan suatu proses yang membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko untuk
Likelihoo

menentukan apakah suatu risiko dapat diterima atau tidak. Hasil dari proses ini adalah prioritas
risiko yang memerlukan perlakuan risiko dan juga opsi perlakuan risiko yang akan dilakukan.
Very Low Low Medium High
d

Terdapat 3 pendekatan yang dapat dilakukan dalam menentukan strategi perlakuan risiko
• Very High dan High Risk : perlakuan risiko mutlak harus dilakukan;
• Medium Risk: dilakukan perlakuan dengan mempetimbangkan cost & benefit
• Very Low dan Low Risk: tingkat risiko dianggap dapat diterima, sehingga tidak perlu
Very High

dilakukan perlakuan risiko tambahan (cukup dengan melanjutkan control/mitigasi


Very Low Low Medium High Very High eksisting)
Garis Appetite Imp ac t
VH H M L VL
AdapunOpsi perlakuan risiko yang dapat dilakukan adalah:
• menghindari risiko → Biaya perlakuan lebih besar dari manfaatnya
• menerima risiko → Level risiko berada di bawah garis appetite
Contoh Evaluasi Risiko • memitigasi risiko→ mengurangi likelihood dan/atau impact
• membagi/mentransfer risiko → berbagi risiko dengan pihak ketiga
Strategi Treatment
16
Mitigasi

Keterangan kolom:
16. StrategiTreatment
Merupakan opsi perlakuan risiko yang dipilih

4
0
4. Manajemen Strategis
2. Perlakuan Risiko
Tujuan dari perlakuan risiko adalah untuk memilih dan menerapkan opsi
untuk menangani risiko

12. Menyusun rencana perlakuan risiko


Identifikasi
Penyebab risiko Setelah opsi perlakuan ditetapkan, maka setiap unit harus menentukan :
a) Program Risk treatment dan detail aktivitasnya
b) Pemilik risiko yang bertanggungjawab melaksanakan program risk treatment
Menyusun progra m 11
c) Sumber daya yang dibutuhkan
risk treatment
d) Timeplan
e) Unit terkait
Analisis Residual 12 13. Analisis Residual Risk *)
Risk Analisis dilakukan untuk menilai perkiraan level risiko setelah perlakuan risiko dilakukan.
Apabila Perlakuan risiko diperkirakan kurang efektif untuk menurunkan risiko sesuai yang
diharapkan, maka risk owner harus merencanakan program lain yang diperkirakan dapat
menurunkan level risiko ke level yang dapat diterima.

11 12
Activity Residual Risk
Risk Treatment Risk Owner Budget Plan Time Plan Related Unit
Treatment Likelihood Impact Risk Level
17 18 19 20 21 22 23 24 25

*) tidak termasuk klausul perlakuan risiko, namun dapat digunakan untuk memperkirakan efektivitas Risk Treatment
IDENTIFIKASI RISIKO PENGELOLAAN RISIKO
Detect RPN 1 Pencegahan - Mitigasi
Peringkat
RESIKO SEBAB RESIKO DAMPAK ability Risk Owner I PIC
Proba Resiko
(D)
Severit bility
y (S) (P)
PELAYANAN KLINIS
IGD
1 Darah pasien naik ke Perawat dan bidan memahami KAINST/KAPER
selang iv catheter. program/perencanaan pemberian cairan/terapi KEPALA JAGA
Nyeri di lokasi IV selama 24 jam/selama bertugas.
catheter. Tulis labeling/etiket pada flabot infuse tanggal
Penurunan rasa dan jam pasang serta jam habisnya.
Risiko infus blong. Kurang pantauan percaya dari pasien ke Control tetesan infuse, posisi dan lokasi
Kolf Infus yang petugas. pihak RS. pemasangan infuse 1-2 jam.
terpasang habis Pasien tidak Libatkan keluarga/pasien dalam perencaman
2 3 3. 18 2 infus dalam jam
dan tidak segera memanggil/menggunaka
diganti dengan n bell unntuk memanggil Untuk mempermudah pengontrolan pemasangan
yang baru. petugas. infus agar
tidak blong dipantau pada lembar pasien yang
terpasang infus di NS.
Informasikan kepada pasien jika posisi
berpengaruh pada kelancaran tetesan infus.
Pengawasan berjenjang.
2 Complain Menambah SDM
pasien/keluarga Menambah bed pasien
SDM terbatas pasien Petugas IGD aktif memberi informasi kepada
Pasien rawat inap Ruangan penuh Cedera pasien pasien/keluarga pasien terkait keterlambatan
lama di IGD Rotasi pasien rawat inap pemindahan pasien dari IGD ke ruang perawatan KAINST/KAPER
(terlambat naik di yang diperbolehkan 2 3 3 18 2 IGD dan ruang perawatan berkoordinasi dengan KEPALA JAGA
ruang pulang lama baik
perawatan) Ruang rawat inap yang DPJP visite sesuai jadwal
belum siap Pihak kebersihan stand by langsung bila ada
pasien rencana pulang
IDENTIFIKASI RISIKO PENGELOLAAN RISIKO
Peringkat Pencegahan - Mitigasi
RISK NUMBER
RESIKO SEBAB RESIKO DAMPAK Risk Owner I PIC
Resiko
S P D RPN 1

Lakukan sosialisasi SPO 7 benar obat secara berkala, KAINST/KAPER


dilanjutkan dengan simulasi. KEPERAWATAN
Salah pemberian
70 Kurang telitinya petugas RS Cedera pasien 2 1 1 2 7 Melakukan pengontrolan PN dalam pemberian terapi PELAYANAN MEDIS
terapi
Penyimpanan obat di nurse station dan setiap KAINST/KAPER
pengoplosan dan penyiapan dilakukan di depan pasien KEPERAWATAN
Kurangnya SPO mengenai Kartu obat di tanda tangani oleh perawat dan pasien PELAYANAN MEDIS
pencegahan pasien jatuh. Lakukan komunikasi efekif bila ada instruksi dokter
Tidak terpasangnya gelang Pengecekan ulang
identitas pasien risiko jatuh Pemantauan penerapan komunikasi efektif
yang bewarna kuning. Pemahaman SPO mengenai pencegahan pasien jatuh.
Assessment awal risiko jatuh Skala nyeri pasien
Pemasangan gelang identitas pasien risiko jatuh yang
dilakukan dengan kurang bertambah.
bewarna kuning.
benar Pasien/keluarga
Assessment awal risiko jatuh dilakukan dengan benar
• complain terkait
Assessment ulang dilakukan dengan benar minimal setiap
Assessment awal kurang pengawasan petugas RS
71 Risiko pasien jatuh 1 3 3 6 4 shift dan bila pasien ada perubahan kondisi.
dilakukan dengan benar kurang.
Pendidikan dan edukasi hasil assessment risiko jatuh
setiap pergantian shift terkait Perbaikan kondisi rawat dilakukan baik pada pasien maupun pada keluarga.
perubahan kondisi pasien. inap pasien tertunda.
Informasi/edukasi hasil assessment risiko jatuh dan upaya
Pendidikan dan edukasi yang Cedera baru/bertambah pencegahan
kurang terkait hasil asessmet pada pasien.
Fasilitas untuk pasien risiko jatuh sesuai (alas kaki anti
risiko jatuh. slip, penerangan, lantai tidak licin, posisi TT rendah, pagar
KginAnsWIVIRWil'ailni TT terpasang, roda TT berfungsi baik.
dan upaya pencegahan. Pemasangan tanda warna kucing pada TT pasien.

Simpan barcode pada status pasien KAINST/KAPER


Lakukan identifikasi barcode sebelum ditempel KEPERAWATAN
Buang barcode yang tidak dipakai PELAYANAN MEDIS
Melakukan identifikasi setiap akan melakukan tindakan KAINST/KAPER
Lakukan identifikasi status dengan data pasien KEPERAWATAN
Risiko terjadinya Ketidaktelitiannya petugas Cedera pasien Lakukan identifikasi ulang setiap akan menempelkan PELAYANAN MEDIS
72 kesalahan identitas Kurangnya kerja sama antara Complain pasien/keluarga 1 1 1 1 9 barcode baik ke formulir rawat jalan, rawat inap, formulir KAINST/KAPER
pasien petugas dnegan pasien pasien rencana tindakan, formulir pemeriksaan penunjang
maupun resep
Pengawasan berienjang
Konfirmasi ulang
Monitoring dan evaluasi kondisi pasien secara berkala
TERIMA KASIH
Bayu Chandra Cahyono
08113237171

Anda mungkin juga menyukai