Anda di halaman 1dari 23

MOTOR

LISTRIK 1
LUKMAN
Your best quote that reflects your
approach… “It’s one small step for
man, one giant leap for mankind.”

- NEIL ARMSTRONG
Curiculum Vitae
Nama : Lukman, S.S.T

TTL : Banjarmasin, 19 Juni 1977

Pendidikan : D3 Mekatronika dan Otomasi POLMAN Bandung 1995-1998

D4 Telekomunikasi Multimedia PENS-ITS Surabaya 2001-2003

Pekerjaan : 1998 – 2008 Dosen POLMAN Bandung

2008 – 2011 Teknikal Support di PT. Paramartha Sidiwaskita

2011 – 2013 Engineering di PT. Transcool

2013 – 2018 Engineering di PT. Galanusa

2018 – 2019 Freelance Engineer di PT. LEN (Project SCADA LRT PALEMBANG)

2020 – 2021 Freelance Engineer di PT. Trisaka Selaras Indonesia (Project SCADA KRL Jogja Solo)

2021 – skrg Engineering di RCE Engineering untuk control PLTMH


1.1 Motor Listrik
◦ Motor listrik adalah mesin yang mampu mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
◦ Motor induksi adalah jenis motor yang paling banyak digunakan karena menggabungkan semua
keuntungan yang ditawarkan oleh energi listrik seperti:
◦ biaya rendah,
◦ mudah pasokan dan distribusi,
◦ penanganan yang mudah dan
◦ kontrol sederhana
Motor Listrik umumnya:

a) Direct Current (DC) Motor

Motor ini cukup mahal membutuhkan sumber arus searah atau perangkat pengubah untuk
mengonversi arusbolak-balik menjadi arus searah.

Mereka mampu beroperasi dengankecepatan yang dapat disesuaikan pada rentang yang luas
dan sangat cocokuntuk kontrol kecepatan yang akurat dan fleksibel.
b) Alternating Current (AC) Motor
◦ Synchronous Motor
Motor AC 3 phase yang berjalan dengan kecepatan tetap, tanpa slip, dan umumnya diterapkan untuk
output besar (karena relatif tinggi biaya dalam ukuran bingkai yang lebih kecil).
◦ Induction Motor
motor ini umumnya berjalan pada kecepatan konstan yang sedikit berubah ketika beban mekanis
adalahditerapkan pada poros motor. Karena kesederhanaannya, kekokohannyadan biaya rendah,
jenis motor ini adalah yang paling banyak digunakandan, secara praktis, sangat cocok untuk hampir
semua jenisdari mesin. Saat ini dimungkinkan untuk mengontrol kecepatan motor induksi oleh
inverter
1.2 Konsep Dasar
1.2.1 Torsi

Torsi, juga dikenal sebagai momen gaya, adalah ukuran energi yang diperlukan untuk memutar
poros

𝐶 = 𝐹 × 𝐸 (𝑁 ∙ 𝑚)

𝐶 = 20𝑁 × 0.10𝑚 = 10𝑁 × 0.20𝑚 = 5𝑁 × 0.4𝑚 = 2.0𝑁𝑚


1.2.2 Energi dan Daya Mekanik

Power/Daya adalah mengukur "kecepatan" energi yang diterapkan atau dikonsumsi.

Pada contoh sebelumnya, jika dalam sumur adalah 24.5 meter, maka daya [W] yang dibutuhkan
untuk mengangkat ember dari dasar sumur ke permukaan adalah sama:

20𝑁 × 24.5𝑚 = 490𝑁𝑚

Note: unit pada energi mekanik Nm sama dengan unit pada torsi

𝑊 =𝐹×𝑑 𝑁∙𝑚

Note : 1 Nm = 1 J = Daya x Waktu = Watt x detik


Dengan menggunakan motor listrik untuk mengangkat ember air dalam waktu 2.0 detik, maka
dibutuhkan daya [P] sebesar :
𝐹×𝑑
𝑃𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑘 = 𝑊
𝑡

490
𝑃1 = = 245 𝑊
2.0

Jika daya motor diperbesar sehingga dapat mengangkat dalam waktu 1.3 detik, maka daya yang
diperlukan adalah
490
𝑃2 = = 377 𝑊
1.3
Pada umumnya unit pada Daya Mekanik ditulis Note: C = torsi [Nm]
dalam HP(horsepower) sama dengan 0,7457kW F = Gaya [N]
r = radius Pulley [m]
P [kW] = 0.7457 P [HP]
v = kecepatan sudut [m/s]
P [HP] = 1.341 P [kW] d = diameter [m]
n = speed [rpm]
Untuk Gerakan melingkar

𝐶 = 𝐹 × 𝑟 𝑁𝑚

𝜋∙𝑑∙𝑛 𝑚Τ
𝑣= 𝑠
60

𝐹×𝑑
𝑃𝑚𝑒𝑐 = 745×𝑡 𝐻𝑃
1.2.3 Energi dan Daya Listrik

Meskipun energi sesuatu yang sama, itu bisa disajikan dalam beberapa bentuk. Dengan
menghubungkan resistansi ke sumber tegangan, arus listrik akan mengalir melalui hambatan
yang akan dipanaskan. Resistensi menyerap energi, mengubahnya menjadi panas yang juga
merupakan bentuk energi. Motor listrik menyerap energi listrik dari catu daya, mengubahnya
menjadi energi mekanik yang tersedia di ujung poros.
DC Circuit

"Daya listrik" pada rangkaian DC dapat diperoleh dengan:rasio antara tegangan (U), arus (I) dan
hambatan (R) yang terlibatdalam rangkaian tersebut, yaitu:
𝑃 =𝑈×𝐼 𝑊
U = Tegangan [V]
Atau
I = Arus [Amp]
𝑈2
𝑃= 𝑊
𝑅 R = Resistansi [Ohm]
Atau
P = Daya rata-rata [W]
𝑃=𝑅× 𝐼2 [𝑊]
AC Circuit
a. Resistansi/Tahanan
Dalam kasus "resistansi", semakin tinggi tegangan dan arus suplai maka akan cepat
menghasilkan panas. Artinya kebutuhan daya listrik akan semakin tinggi.
Pada kasus 1-phase

𝑃 = 𝑈𝑓 × 𝐼𝑓

Dalam 3-phase

𝑃 = 3 ∙ 𝑃𝑓 = 3 ∙ 𝑈𝑓 ∙ 𝐼𝑓
Star-connection 𝑈= 3 ∙ 𝑈𝑓 dimana 𝐼 = 𝐼𝑓

Delta-connection 𝑈 = 𝑈𝑓 dimana 𝐼 = 3 ∙ 𝐼𝑓

𝑃 = 3 ∙ 𝑈 ∙ 𝐼 [𝑊]
b. Beban Reakatif

Pada beban reaktif, terdapat pergeseran phasa, dalam kasus ini ada pada motor induksi,
sehingga harus dimasukkan dalam perhitungan
1.2.4 Daya Nyata, Aktif, dan Reaktif

Daya Nyata (S)

Hasil perkalian antara Tegangan dan Arus dan tanpa pergeseran phasa. Cos-phi = 1

S=UxI

Atau

𝑆= 3 × 𝑈 × 𝐼 [𝑉𝐴]
Daya Aktif (P)

Merupakan bagian dari Daya Nyata yang digunakan dalam kerja, atau yang diubah menjadi Energi
Daya reaktif (Q)

Bagian dari daya Nyata yang tidak digunakan dalam kerja, hanya ditransfer dan disimpan dalam
komponen pasif (kapasitor dan inductor) dalam rangkaian.
Segitiga Daya
1.2.5 Faktor Daya (PF)

Faktor Daya ditampilkan dalam cos φ , dimana φ merupakan sudut antara tegangan dan arus
Motor tidak hanya menarik daya aktif, diubah setelahnya dalam daya mekanik dan panas (rugi),
tetapi juga menyerap daya reaktif yang dibutuhkan untuk magnetisasi, tetapi itu tidak
menghasilkan kerja. Pada diagram gambar dibawah, vektor Pmewakili daya aktif dan Q daya
reaktif, yan ghasil tambahan dalam daya nyata S. Faktor daya adalah ditentukan dengan
mengukur daya input, tegangan dan, nilai arus beban.
1.2.6 Efisiensi

Konversi daya elektrik menjadi daya mekanik


1.2.7 Torsi versus Power ratio

Anda mungkin juga menyukai