alif-laam-miim
[2:1] Alif laam miim.
Xx
Tafsir
Alif Laam miim. Beberapa surah dalam Al-Qur'an dibuka dengan huruf abjad seperti Alif Laam
miim, Alif Laam Raa , dan sebagainya. Makna huruf-huruf itu hanya Allah yang tahu. Ada yang
berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama surah dan ada pula yang berpendapat bahwa
gunanya untuk menarik perhatian, atau untuk menunjukkan mukjizat Al-Qur'an, karena Al-Qur'an
disusun dari rangkaian hurufhuruf abjad yang digunakan dalam bahasa bangsa Arab sendiri.
Meskipun demikian, mereka tidak pernah mampu untuk membuat rangkaian huruf-huruf itu
menjadi seperti Al-Qur'an.
Alif Lam Mim. Ayat pertama surah Al-Baqarah ini terdiri dari huruf-huruf lepas. Sebagaimana
pada surah-surah Makkiyah banyak yang dibuka dengan huruf-huruf lepas seperti Alif Lam Ra,
Alif Lam Mim Ra, ha Mim, ta Ha, Kaf Ha Ya 'Ain sad, dan lain-lain.
Ada dua hal yang perlu dibicarakan tentang huruf-huruf abjad yang disebutkan pada permulaan
beberapa surah dari Al-Qur'an itu, yaitu apa yang dimaksud dengan huruf ini, dan apa
hikmahnya menyebutkan huruf-huruf ini.
1.Ada yang menyerahkan saja kepada Allah, dengan arti mereka tidak mau menafsirkan huruf-
huruf itu. Mereka berkata, "Allah saja yang mengetahui maksudnya." Mereka menggolongkan
huruf-huruf itu ke dalam golongan ayat-ayat mutasyabihat.
1
2.Ada yang menafsirkannya. Mufasir yang menafsirkannya ini berlain-lain pula pendapat mereka:
a.Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah isyarat (singkatan dari kata-kata),
umpamanya Alif Lam Mim. Maka Alif adalah singkatan dari "Allah", Lam singkatan dari "Jibril",
dan Mim singkatan dari Muhammad, yang berarti bahwa Al-Qur'an itu datangnya dari Allah,
disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad. Pada Alif Lam Ra, Alif singkatan dari "Ana", Lam
singkatan dari "Allah" dan Ra singkatan dari "ar-Rahman", yang berarti "Aku Allah Yang Maha
Pengasih."
b.Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama dari surah yang dimulai dengan
huruf-huruf itu.
c.Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan huruf-huruf abjad ini adalah huruf-huruf
abjad itu sendiri. Maka yang dimaksud dengan Alif adalah "Alif", yang dimaksud dengan Lam,
adalah "Lam", yang dimaksud dengan Nun adalah "Nun", dan begitu seterusnya.
d. Huruf-huruf abjad itu untuk menarik perhatian. Ada mufasir yang berpendapat bahwa huruf-
huruf abjad ini didatangkan oleh Allah pada permulaan beberapa surah Al-Qur'an untuk menarik
perhatian. Memulai pembicaraan dengan huruf-huruf abjad adalah suatu cara yang belum
dikenal oleh Bangsa Arab pada waktu itu, karena itu maka hal ini menarik perhatian mereka.
e. Untuk tantangan. Menurut para mufasir ini, huruf-huruf singkatan itu disebut Allah pada
permulaan beberapa surah dari Al-Qur'an, hikmahnya adalah untuk "menantang". Tantangan itu
bunyinya kira-kira begini: Al-Qur'an itu diturunkan dalam bahasa Arab, yaitu bahasa kamu
sendiri, yang tersusun dari huruf-huruf singkatan, seperti Alif, Lam Mim Ra, Kaf Ha Ya 'Ain sad,
Qaf, ta Sin dan lain-lain. Maka kalau kamu tidak percaya bahwa Al-Qur'an datangnya dari Allah
dan kamu mendakwakan datangnya dari Muhammad, yakni dibuat oleh Muhammad sendiri,
maka cobalah kamu buat ayat-ayat yang seperti ayat Al-Qur'an ini. Kalau Muhammad dapat
membuatnya tentu kamu juga dapat membuatnya"
Maka ada "penantang", yaitu Allah, dan ada "yang ditantang", yaitu bangsa Arab, dan ada "alat
penantang", yaitu Al-Qur'an. Sekalipun mereka adalah orang-orang yang fasih berbahasa Arab,
dan mengetahui pula seluk beluk bahasa Arab menurut naluri mereka, karena di antara mereka
itu ada pujangga-pujangga, penyair-penyair dan ahli-ahli pidato, namun demikian mereka tidak
bisa menjawab tantangan Al-Qur'an dengan membuat ayat-ayat seperti Al-Qur'an. Ada juga di
antara mereka yang memberanikan diri untuk menjawab tantangan Al-Qur'an itu, dengan
mencoba membuat kalimat-kalimat seperti ayat-ayat Al-Qur'an itu, tetapi sebelum mereka
ditertawakan oleh orang-orang Arab itu, lebih dahulu mereka telah ditertawakan oleh diri mereka
sendiri.
sumber: kemenag.go.id
2
xx
Xx
Tafsir
Alif Laam Miim, shaad. Huruf-huruf abjad pada permulaan surah ini mengisyaratkan
kemukjizatan Al-Qur'an. Beberapa surah dalam Al-Qur'an, memang, dibuka dengan huruf abjad
seperti , Alif Laam miim, Alif Laam Raa, Alif, Laam, Miim, Shaad, dan sebagainya. Makna huruf-
huruf itu hanya Allah yang tahu. Ada yang berpendapat bahwa hurufhuruf itu adalah nama surah
dan ada pula yang berpendapat bahwa gunanya untuk menarik perhatian, atau untuk
menunjukkan mukjizat Al-Qur'an, karena Al-Qur'an disusun dari rangkaian huruf-huruf abjad
yang digunakan dalam bahasa bangsa Arab sendiri. Meskipun demikian, mereka tidak pernah
mampu untuk membuat rangkaian huruf-huruf itu menjadi seperti Al-Qur'an.
Mengenai tafsir ayat "Alif Lam Mim tsad", lihat jilid I Al-Qur'an dan Tafsirnya tentang tafsir
permulaan surah dengan huruf-huruf hijaiyah.
3
sumber: kemenag.go.id
xx
Tafsir
Alif Lam Ra. Hanya Allah yang mengetahui secara pasti makna hurufhuruf yang menjadi
pembuka surah-surah dalam Al-Qur'an. Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang keseluruhannya penuh
hikmah, yakni petunjuk yang hak dan terbaik bagi semua umat manusia. Apabila petunjuk
tersebut diperhatikan dan dijalankan, maka akan mendatangkan kemaslahatan dan
menghindarkan keburukan.
Lihat arti "Alif Lam Ra", pada keterangan tentang "mafatihus suwar" pada jilid pertama.
Allah menerangkan bahwa ayat-ayat yang dibaca ini adalah ayat-ayat yang tinggi nilainya,
tersusun rapi lagi kokoh, baik lafaz maupun maknanya, berisi petunjuk bagi orang-orang yang
mau mengikutinya. Dari ayat-ayat ini tersusun surah-surah itu dan disusun Al-Quran. Pada
firman-Nya yang lain Allah menjelaskan sifat ayat Al-Quran.
Alif Lam Ra, (inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara
terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Mahateliti. (Hud/11: 1)
Dari susunan ayat ini dipahami bahwa Allah memerintahkan manusia agar mengetahui,
mempelajari dan mengingat ayat-ayat yang menjadi petunjuk itu, agar dapat dipahami dan
diamalkan.
sumber: kemenag.go.id
4
surat Yunus karena dalam surat ini terutama ditampilkan kisah Nabi Yunus a.s. dan pengikut-
pengikutnya yang teguh imannya.
xx
Tafsir
Alif Lam Ra. Inilah Kitab, Al-Qur'an yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi, terpelihara dari
kekeliruan, kemudian kandungannya dijelaskan secara terperinci, ada yang mengenai tauhid,
hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan, dan lain-lain, disusun surat demi
surat, ayat demi ayat, yang diturunkan dari sisi Allah Yang Mahabijaksana dalam setiap
keputusan-Nya, Mahateliti dalam semua ketetapan-Nya.
Allah memulai surah ini dengan tiga buah huruf Alif, Lam, Ra, seperti pada permulaan Surah
Yunus yang lalu, dengan maksud yang sama yaitu menuntut perhatian yang sungguh dari
pendengar. Sesudah itu Allah menerangkan bahwa Al-Qur'an itu adalah sebuah kitab yang ayat-
ayatnya tersusun rapi dan padat, lagi jelas artinya. Karena kerapian dan kepadatan susunan
ayat itu, tak mungkin dapat ditukar-tukar kata-katanya, baik letaknya atau hurufnya. Di samping
itu, ayat-ayatnya dijelaskan secara terperinci menurut masalahnya dan tersebar di dalam surah.
Ada ayat yang berhubungan dengan akidah, hukum, akhlak, kisah, dan ada pula yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan, seperti proses kejadian manusia.
Demikianlah ayat-ayat Al-Qur'an itu bagaikan bola kristal yang memantulkan bermacam-macam
cahaya yang cemerlang dan memiliki nilai keseluruhan yang tinggi. Sesungguhnya Al-Qur'an
dengan keserasian susunan redaksi ayat-ayat dan uraiannya yang terperinci menurut isinya,
diturunkan dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui, Dengan Bijaksana, Dia
5
turunkan ayat menurut kebutuhan hamba-hamba-Nya, apa yang baik untuk mereka, karena Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu.
sumber: kemenag.go.id
xx
Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas.
Juz ke-12
Tafsir
Alif Laam Raa. Huruf-huruf Hijaiyyah yang menjadi pembuka surah pada ayat ini dan surah
lainya diungkap Allah untuk menggugah dan menarik perhatian kepada lawan bicara, agar
mereka memperhatikan pesan-pesan yang akan disampaikan Allah. Huruf ini adalah huruf-huruf
yang merangkai ayat-ayat Al-Qur'an hingga menjadi susunan ayat yang indah dan istimewa.
Ayat-ayat berikut yang terdapat dalam surah ini adalah sebagian dari ayat-ayat yang terdapat
dalam Kitab suci Al-Qur'an yang jelas dan nyata bahwa ayat-ayat tersebut adalah wahyu dari
Allah.
Ayat pertama surah Yusuf ini sama bunyinya dengan ayat pertama pada surah Yunus kecuali
pada akhir ayat pertama surah Yunus ada kata "al hakim" sedang pada ayat pertama surah ini
terdapat kata "al-Mubin".
Al-hakim artinya penuh hikmat dan al-Mubin artinya nyata, jelas, dan terang. Biasanya dengan
memperhatikan ayat pertama dari tiap-tiap surah sudah dapat diperkirakan apa pokok-pokok isi
surah itu. Surah Yunus yang ayat pertamanya diakhiri dengan al-Hakim, terdapat di dalamnya
masalah-masalah hikmat dan filsafat, seperti masalah keesaan Allah, sifat-sifat-Nya, kebenaran
risalah yang dibawa para nabi yang dikuatkan dengan berbagai macam mukjizat, masalah hari
kebangkitan, hari pembalasan, dan sebagainya. Semuanya itu adalah masalah-masalah yang
harus direnungkan dan difikirkan secara mendalam dan termasuk masalah hikmat dan filsafat.
Adapun surah Yusuf ayat pertamanya diakhiri dengan al-Mubin. Hal ini mengisyaratkan bahwa di
6
dalamnya terdapat suatu kisah yang sangat menarik, digubah dengan susunan kata-kata yang
mempesona penuh balagah dan falsafah dalam suatu jalinan cerita yang indah yang mendorong
pembacanya untuk mengikuti sampai akhir, suatu kisah yang patut menjadi contoh dan teladan
yang menggambarkan dengan jelas bagaimana kehidupan seorang nabi yang mulia semenjak
kecilnya mengalami beraneka ragam penderitaan sampai ia menjadi penguasa yang disegani
dan dihormati di negeri Mesir.
sumber: kemenag.go.id
xx
14 Surah Ibrahim Ibrahim 52 Mekkah
alif-laam-raa kitaabun anzalnaahu ilayka litukhrija alnnaasa mina alzhzhulumaati ilaa alnnuuri
bi-idzni rabbihim ilaa shiraathi al'aziizi alhamiidi
[14:1] Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan
izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Terpuji.
Xx
7
dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin
Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha
Terpuji.
Juz ke-13
Tafsir
Surah ar-Ra'd diakhiri dengan penegasan bahwa Allah dan orangorang yang diberi Al-Kitab akan
menjadi saksi atas kebenaran risalah Nabi Muhammad. Sebagai sambungannya, Surah Ibrahim
ini lalu diawali dengan penjelasan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad
untuk mengajak manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya dengan izin Allah. Alif Laam
Raa . Ini adalah Kitab Al-Qur'an yang Kami turunkan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, agar
engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kemusyrikan kepada cahaya tauhid yang terang-
benderang, dengan izin Tuhan, yaitu menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji.
Surah ini dimulai dengan "Alif Lam Ra". (Lihat tafsirnya pada jilid pertama pada judul "mafatihus
suwar".) Dalam firman Allah swt sesudah Alif Lam Ra menjelaskan maksud dan tujuan
diturunkannya Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Allah menurunkan Al-Quran kepada
Rasulullah agar petunjuk dan peraturan-peraturan yang dibawa Al-Quran itu dapat menjadi
tuntunan dan bimbingan kepada umatnya. Dengan petunjuk itu mereka dapat dikeluarkan dari
kegelapan ke cahaya yang terang-benderang, atau dari kesesatan dan kejahilan ke jalan yang
benar dan mempunyai ilmu pengetahuan serta peradaban yang tinggi, sehingga mereka
memperoleh rida dan kasih sayang Allah swt di dunia dan di akhirat.
Penegasan tentang fungsi Al-Quran ini sangat penting sekali, apalagi jika dihubungkan dengan
ayat-ayat yang lalu, di mana Allah swt telah menyebut-kan adanya orang-orang yang
mengingkari Al-Quran, baik sebagian, maupun keseluruhannya.
Selanjutnya dalam ayat ini diterangkan bahwa Rasulullah hanya dapat menjalankan tugas
tersebut di atas dengan izin dan bantuan dari Allah swt, dengan cara memberi kemudahan dan
menguatkan tekad beliau dalam menghadapi segala rintangan. Al-Quran merupakan jalan yang
dibentangkan Allah Yang Mahakuasa dan Maha Terpuji bagi Nabi Muhammad dan umatnya.
sumber: kemenag.go.id
xx
8
[15:1] Alif, laam, raa. (Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al-Kitab (yang
sempurna), yaitu (ayat-ayat) Al Quran yang memberi penjelasan.
Xx
Tafsir
Alif Laam Raa . Ayat-ayat pada surah ini adalah sebagian dari ayat-ayat Kitab yang sempurna,
yaitu ayat-ayat Al-Qur'an yang memberi penjelasan.
Ayat ini menerangkan bahwa ayat-ayat dari surah yang akan dijelaskan ini termasuk salah satu
surah yang ada di dalam kitab yang sempurna dan agung, yaitu Al-Qur'an yang diturunkan Allah
kepada Nabi Muhammad saw, nabi terakhir. Ia merupakan kitab yang paling lengkap di antara
kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para rasul-Nya, membenar-kan kitab yang terdahulu,
serta menerangkan jalan menuju kepada ke-bahagiaan dan jalan sesat yang pernah ditempuh
umat-umat terdahulu. Dengan demikian, manusia dapat membedakan antara kedua jalan itu,
mana yang harus dilalui dan mana yang harus dihindari dan dijauhi.
Dalam Al-Qur'an juga terdapat ayat-ayat yang menerangkan tentang ketauhidan, kisah, budi
pekerti yang baik, ilmu pengetahuan, janji Allah dan ancaman-Nya, dan hukum-hukum yang
menjadi pedoman bagi manusia dalam hidup dan kehidupannya di dunia dan dalam rangka
mencapai keselamatan dan kebahagiaan di akhirat nanti, sebagaimana firman Allah swt:
Alif Lam Ra. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara
terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui. (Hud/11:
1)
Alif Lam Mim shad. (Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu (Muhammad); maka janganlah
engkau sesak dada karenanya, agar engkau memberi peringatan dengan (Kitab) itu dan menjadi
pelajaran bagi orang yang beriman. (al-A'raf/7: 1-2)
sumber: kemenag.go.id
9
karena mendustakan Nabi Shaleh a.s. dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surat ini
terdapat juga kisah-kisah kaum yang lain yang telah dibinasakan oleh Allah seperti kaum Luth
a.s. dan kaum Syu'aib a.s. Dari ke semua kisah-kisah itu dapat diambil pelajaran bahwa orang-
orang yang menentang ajaran rasul-rasul akan mengalami kehancuran.
QS. Al-Hijr
xx
Tafsir
Bila Surah al-Kahf ditutup dengan penegasan tentang luasnya ilmu Allah dan perintah untuk
berbuat kebajikan dan bertauhid dalam ibadah kepada-Nya, maka Surah Maryam mengingatkan
kembali manusia tentang ilmu Allah lainnya yang terkandung dalam berbagai ayat Al-Qur’an,
seperti Kàf Hà Yà ‘Ain Sàd. Makna sesungguhnya dari ayat ini hanya diketahui oleh Allah.
Tujuannya adalah menggugah perhatian manusia tentang Al-Qur’an yang penuh hikmah dan
tuntunan.
Telah diterangkan dalam tafsir permulaan Surah al-Baqarah bahwa permulaan Surah-surah
yang dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah seperti Alif Lam Mim, Kaf Ha Ya 'Ain shad dan
sebagainya termasuk ayat "Mutasyabihat" yang arti sesungguhnya hanya diketahui oleh Allah
tujuannya agar jadi peringatan dan menambah perhatian tentang Al-Qur'an yang banyak
mengandung hikmah dan rahasia yang mendalam.
sumber: kemenag.go.id
10
pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan
isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.
xx
Tha Ha
Juz ke-16
Tafsir
Bila surah sebelumnya ditutup dengan berita kebinasaan umat terdahulu karena kedurhakaan
mereka, surah ini diawali dengan penjelasan bahwa Al-Qur’an turun untuk kebaikan, bukan
kesusahan, bagi umat. Taha.
thaha termasuk huruf-huruf hijaiyyah yang terletak pada permulaan beberapa surah Al-Qur'an.
Para Mufassirin berbeda pendapat tentang maksud huruf-huruf itu. Untuk jelasnya dipersilahkan
menela'ah kembali uraian yang ada pada permulaan surah al-Baqarah jilid I "Al-Qur'an dan
tafsirnya" dengan judul "Fawatihus Suwar".
sumber: kemenag.go.id
xx
11
[26:1] Thaa Siim Miim
Xx
Tafsir
Tà Sìn Mìm. Nama-nama huruf yang dengannya Al-Qur’an tersusun. Susunan Al-Qur’an tidak
mampu disaingi oleh manusia. Inilah yang menjadikan Al-Qur’an menjadi mukjizat sepanjang
zaman.
Lihat keterangan ayat ini pada jilid I yang menerangkan tentang fawatihus-suwar (al-Baqarah/2:
1).
sumber: kemenag.go.id
Xx
[[26 ~ ASY-SYU'ARA' (PARA PUJANGGA) Pendahuluan: Makkiyyah, 227 ayat ~ Surat ini dibuka
dengan menyebutkan kedudukan al-Qur'ân. Setelah itu, pembicaraan beralih kepada ancaman
atas orang-orang kafir yang akan disiksa oleh Allah Yang Mahakuasa, dan hiburan untuk Nabi
Muhammad saw. dari pendustaan kaumnya dengan mengatakan bahwa perlakuan seperti itu
juga dialami oleh beberapa rasul sebelumnya. Maka disebutlah kisah tentang pertemuan Mûsâ
dan Hârûn dengan Fir'aun yang membangkang; kisah Ibrâhîm a. s., bapak para nabi; kisah Nûh a.
s. bersama kaumnya; kisah Hûd a. s. dengan kabilah 'Ad dan Shâlih a. s. dengan kabilah Tsamûd;
kisah Lûth a. s. yang, dalam surat ini, dipaparkan secara lebih panjang; dan kisah Syu'aib a. s.
tatkala menghadapi penduduk Aykah. Kisah ketujuh nabi ini, jika dicermati, mencerminkan
kesatuan pokok-pokok dasar dakwah seluruh rasul yang diutus kepada umat manusia. Di sisi
lain, dari kisah-kisah itu dapat dipetik satu pelajaran bahwa orang-orang kafir menggunakan cara
yang praktis sama ketika menolak risalah dan seruan para rasul. Surat ini ditutup, sebagaimana
awalnya, dengan menyebutkan kedudukan al-Qur'ân, yang diakhiri dengan menolak anggapan
bahwa Nabi Muhammad saw. adalah seorang pujangga dan al-Qur'ân tidak lebih dari kumpulan
12
syair.]] Thâ, Sîn, Mîm. Dengan huruf-huruf ini dijelaskan bahwa al-Qur'ân merupakan suatu
mukjizat yang menundukkan manusia. Untaian katanya tersusun dari huruf-huruf sejenis itu,
yang masih dalam kemampuan manusia. Karenanya, jika ada yang meragukan bahwa al-Qur'ân
benar-benar diturunkan oleh Allah, tentu manusia dapat membuat seperti itu. Tapi sudah pasti,
tak ada satu makhluk pun yang dapat membuat seperti al-Qur'ân.
xx
27 Surat An-Naml Semut 93 Mekkah
thaa-siin tilka aayaatu alqur-aani wakitaabin mubiinin
[27:1] Thaa Siin (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan (ayat-ayat) Kitab yang
menjelaskan,
Xx
Tafsir
Tà Sìn. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an, dan Kitab yang jelas. Kitab ini adalah Firman Allah dan
menjelaskan pesan-pesan Allah kepada manusia.
Awal surah ini menjelaskan bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad, nabi dan rasul yang terakhir. Ayat-ayat Al-Qur'an diturunkan melalui perantaraan
malaikat Jibril.
Ayat-ayat ini memberikan penjelasan dan keterangan bagi orang yang berpikir bahwa Al-Qur'an
benar-benar kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad. Ia bukan kata-kata tipuan
atau hasil rekayasa Nabi Muhammad, dan bukan pula ciptaan salah seorang makhluk Allah.
Manusia dan jin tidak mungkin dapat membuat Al-Qur'an atau menyamainya, meskipun
keduanya bekerja sama untuk itu.
Maksud dari kalimat "Kitab yang menjelaskan" adalah Al-Qur'an. Dalam ayat ini berkumpul dua
nama dari Al-Qur'an itu, yaitu "Al-Qur'an" (yang dibaca) dan "al-Kitab" (yang dituliskan). Dua
buah nama yang mempunyai arti dan maksud yang sama. Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:
Alif Lam Ra. (Surah) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Kitab (yang sempurna) yaitu (ayat-ayat)
Al-Qur'an yang memberi penjelasan. (al-hijr/15: 1)
Ayat-ayat Al-Qur'an memberi penjelasan tentang arti ayat-ayatnya, karena di dalamnya terdapat
ayat-ayat yang saling menjelaskan. Maksudnya ialah ada ayat yang membahas satu persoalan
secara rinci dan menjelaskan maksud ayat lain yang mengandung persoalan yang sama, tetapi
turun secara global. Ayat-ayat Al-Qur'an juga memberi penjelasan tentang tujuan-tujuan
penurunannya, seperti hukum-hukum yang terkait dengan halal dan haram, janji dan ancaman,
serta perintah dan larangan. Kesemuanya itu dijadikan pedoman hidup di dunia sebagai jalan
mencapai kebahagiaan hidup di akhirat kelak.
13
sumber: kemenag.go.id
xx
Tafsir
Tà Sìn Mìm.
14
tha Sin Mim, lihat tafsir mengenai huruf-huruf hijaiyah pada awal Surah al-Baqarah.
sumber: kemenag.go.id
xx
Tafsir
Alif Làm Mìm adalah huruf-huruf fonemis yang digunakan untuk menerangkan bahwa al-Qur'an,
sebagai suatu mukjizat, terdiri atas huruf-huruf yang dapat mereka ucapkan dengan baik, di
samping untuk menarik perhatian orang-orang yang mendengarnya serta memalingkan
perhatian mereka kepada kebenaran.
Alif Lam Mim, lihat tafsir mengenai huruf-huruf hijaiyah pada awal Surah al-Baqarah
sumber: kemenag.go.id
15
surat ini, dimana Allah mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu, dengan
laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia
menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil
saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada
kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu
yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga
menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum
Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di
akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan
melindungi mereka.
xx
16
30 Surah Ar-Rum Bangsa Romawi 60 Mekkah
alif-laam-miim
[30:1] Alif Laam Miim
Xx
Tafsir QS. Ar Rum (30) : 1. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
[1] Ayat-ayat 1 sampai 4 surat ini mengisyaratkan dua peristiwa, yang pertama benar-
benar telah terjadi dan kedua belum terjadi.
Yang kedua ini berupa kabar tentang hal-hal gaib (dan telah ditentukan terjadinya di
antara tiga sampai tujuh tahun).
Perincian peristiwa pertama bahwa orang-orang Persia dan Bezantium bertikai satu
sama lain dalam suatu pertempuran di negeri Syam pada masa Kisra Abroiz atau
Kisra Dua, Raja Persia yang dikenal di kalangan kaum Arab dengan Kisra dan masa
Heraklius Muda, Kaisar Romawi yang dikenal di kalangan kaum Arab dengan Heraql.
Pada tahun 614, Persia menguasai Anthakia, kota terbesar di bagian timur imperium
Romawi.
Hati orang-orang Nasrani sangat takut dengan bencana yang sangat mengerikan ini.
Dan pada saat kekalahan ini menjadi sumber kegembiraan bagi orang-orang musyrik
Mekkah dan penyebab ejekan mereka kepada orang-orang muslim–karena orang-
orang Romawi adalah Ahl al-Kitab sebagaimana sahabat-sahabat Nabi Muhammad
17
ﷺ.
, dan orang-orang Persia bukan Ahl al-Kitab seperti orang-orang musyrik–maka Allah
menurunkan ayat-ayat yang jelas ini kepada Nabi Muhammad untuk memberikan
kabar gembira kepada mereka dengan kemenangan Ahl al-Kitab dan kegembiraan
mereka, dan juga dengan kekalahan orang-orang musyrik dan kesudahan mereka
yang buruk dalam jangka waktu yang telah ditentukan beberapa tahun setelahnya.
Perincian kejadian kedua adalah bahwa Heraklius, Kaisar Romawi dan tentaranya
yang telah menderita kekalahan, belum merasa putus asa untuk meraih
kemenangan.
Maka dari itu, ia segera mempersiapkan dirinya untuk pertempuran yang akan
menghapus kehinaan dari kekalahannya.
Pada tahun 622 M (tahun pertama Hijriah), ia memaksa Persia untuk melakukan
pertempuran di Armenia, dan kemenangan ada di pihak Romawi.
Kemenangan ini adalah sebagai pembukaan dari kemenangan-kemenangan Romawi
selanjutnya atas Persia.
Begitulah kemenangan Ahl al-Kitab atas orang-orang musyrik, sehingga terwujudlah
kabar gembira yang dibawa Alquran.
Dan juga terdapat kejadian ketiga yang dapat dipahami dari konteks ayat-ayat ini
yang menjadi pembangkit rasa gembira orang-orang muslim, yaitu kemenangan
mereka atas orang-orang musyrik Quraisy pada Perang Badar yang terjadi pada hari
Jumat, 17 Ramadan tahun 2 Hijriah atau tahun 624 Masehi.
xx
Tafsir
Alif Làm Mìm.
Surah Luqman ini dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah "Alif Lam Mim". Selanjutnya lihat tafsir Alif
Lam Mim pada jilid I.
sumber: kemenag.go.id
18
Keterangan mengenai QS. Luqman
Surat Luqman terdiri dari 34 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah
surat Ash Shaffaat. Dinamai Luqman karena pada ayat 12 disebutkan bahwa Luqman telah
diberi oleh Allah nikmat dan ilmu pengetahuan, oleh sebab itu dia bersyukur kepadaNya atas
nikmat yang diberikan itu. Dan pada ayat 13 sampai 19 terdapat nasihat-nasihat Luqman kepada
anaknya.Ini adalah sebagai isyarat daripada Allah supaya setiap ibu bapak melaksanakan pula
terhadap anak-anak mereka sebagai yang telah dilakukan oleh Luqman.
xx
Yasin
19
Juz ke-22
Tafsir
Allah memulai surah ini dengan huruf Yà Sìn.
Pada surah-surah sebelumnya telah dibicarakan mengenai awal surah yang dimulai dengan
huruf-huruf abjad. Pada kesimpulannya disebutkan bahwa pendapat yang terkuat menetapkan
huruf-huruf abjad itu dimaksudkan sebagai peringatan untuk membangkitkan minat orang yang
membacanya kepada hal-hal penting yang akan disebutkan dalam ayat-ayat sesudahnya.
Tetapi, dari riwayat Ibnu 'Abbas diperoleh keterangan bahwa ya sin bermakna ya insan (wahai
manusia) yakni wahai Muhammad. Demikian pula pendapat Abu Hurairah, 'Ikrimah, adh-ahhak,
Sufyan bin Uyainah dan Sa'id bin Jubair. Menurut mereka, ya sin berasal dari logat Habsyah.
Sedang Malik yang meriwayatkan dari Zaid bin Aslam menyebutkan arti ya sin adalah
kependekan dari nama-nama Allah. Ada lagi yang berpendapat ya sin ringkasan dari kalimat "Ya
Sayidal Basyar", yakni Nabi Muhammad sendiri. Atau ia adalah salah satu nama dari Al-Qur'an.
Namun demikian, mayoritas ulama menyerahkan arti ya sin kepada Allah. (untuk lebih jelasnya,
lihat tafsir surah al-Baqarah/2: 1)
sumber: kemenag.go.id
QS. Yasin
xx
Tafsir
Pada ayat terakhir Surah as-Sàffàt Allah menjelaskan perjuangan Rasulullah dan sahabat dalam
menegakkan ajaran tauhid. Meski mendapat tantangan besar, tetapi dengan kesabaran dan
20
kegigihan mereka akhirnya memperoleh kemenangan. Tema itu dilanjutkan dengan
pembicaraan pada awal surah ini yang menegaskan bahwa upaya orang kafir menghalangi
tersebarnya ajaran tauhid pasti berakhir dengan kehancuran. Allah memulai surah ini dengan
fawatih as-suwar "Sad" untuk menarik perhatian lawan bicara supaya memperhatikan dengan
seksama pesan-pesan yang akan disampaikan. Demi Al-Qur'an yang mengandung peringatan,
memiliki kedudukan yang mulia, dan mengandung hukum-hukum yang sempurna.
Allah memulai firman-Nya dengan Fawatih as-Suwar "shad.", seperti halnya Dia memulai
beberapa surah yang diturunkan di Mekah dan dua buah surah yang diturunkan di Medinah.
Mengenai penafsiran Fawatih as-Suwar telah dikemukakan secara luas pada penafsiran ayat
yang pertama surah yang kedua (al-Baqarah dalam Al-Qur'an dan Tafsirnya Jilid 1).
Kemudian Allah bersumpah dengan Al-Qur'an yang mempunyai keagungan isinya, kemuliaan
martabatnya serta kesempurnaan hukumnya yang mengagungkan dan menakjubkan.
Al-Qur'an disifati dengan "yang mempunyai keagungan" agar manusia memahami bahwa Al-
Qur'an yang diturunkan kepada rasul-Nya itu benar-benar dari Allah, dan mengandung ajaran
yang benar yang disampaikan oleh Rasulullah kepada seluruh manusia.
sumber: kemenag.go.id
QS. Sad
xx
Tafsir
Sungguh, pasti beruntung orang-orang mukmin yang telah mantap imannya dan terbukti dengan
mengerjakan amal-amal saleh. Orang yang demikian itu ialah orang yang khusyuk dalam
21
salatnya, yakni tumakninah, rendah hati, fokus, serta menyadari dengan sepenuuhnya bahwa
dia sedang menghadap Sang Penciptanya (Lihat juga: al-Baqarah/2: 45–46).
Beriman kepada Allah dan rukun iman yang enam. Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa
sungguh berbahagia dan beruntung orang-orang yang beriman, dan sebaliknya sangat merugi
orang-orang kafir yang tidak beriman, karena walaupun mereka menurut perhitungan banyak
mengerja-kan amal kebajikan, akan tetapi semua amalnya itu akan sia-sia saja di akhirat nanti,
karena tidak berlandaskan iman kepada-Nya.
sumber: kemenag.go.id
xx
Haa Mim
Juz ke-24
Tafsir
Hà Mìm. Hanya Allah saja Yang Maha Tahu tentang apa maksudnya.
Penjelasan tentang arti "ha Mim" dapat dilihat pada Al-Qur'an dan Tafsirnya jilid I, tentang
keterangan arti dari fawatih as-suwar.
sumber: kemenag.go.id
22
23
42 Surah Ash-Shura Musyawarah 53 Mekkah
haa-miim
[42:1] Haa Miim.
Haa Mim
Juz ke-25
Tafsir
Hanya Allah yang lebih tahu tentang makna Hà Mìm
Kedua ayat ini terdiri dari huruf-huruf hijaiah, sebagaimana terdapat pada permulaan beberapa
surah Al-Qur'an. Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud huruf-huruf itu. Selanjutnya
dipersilakan menelaah masalah ini pada "Al-Qur'an dan Tafsirnya" jilid I yaitu tafsir ayat pertama
Surah al-Baqarah."
sumber: kemenag.go.id
Haa Mim
Juz ke-25
Tafsir
Hà Mìm. Kedua huruf ini termasuk huruf-huruf yang terletak pada permulaan sebagian dari
surah-surah Al-Quran seperti: Alif Làm Mìm, Alif Làm Rà, Alif Làm Mìm Sàd, dan sebagainya. Di
24
antara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena di pandang
termasuk ayat-ayat mutasyabihat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surah, dan ada pula yang berpendapat
bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya
memperhatikan Al-Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Quran itu diturunkan dari
Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya
bahwa Al-Quran di turunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad semata-mata, maka
cobalah mereka buat semacam Al-Quran itu.
Permulaan ayat ini terdiri dari huruf-huruf hijaiah, sebagaimana terdapat pada permulaan
beberapa surah lainnya. Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud huruf-huruf itu.
Selanjutnya silakan menelaah masalah ini pada "Al-Qur'an dan Tafsirnya" jilid I yaitu tafsir ayat
pertama Surah al-Baqarah."
sumber: kemenag.go.id
Haa Mim
Juz ke-25
Tafsir
Hà Mìm
Ayat ini terdiri dari huruf-huruf hijaiah, sebagaimana terdapat pada permulaan beberapa surah
Al-Qur'an. Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud huruf-huruf itu. Selanjutnya
dipersilahkan menelaah masalah ini pada "Al-Qur'an dan Tafsirnya" jilid I yaitu tafsir ayat
pertama Surah al-Baqarah."
sumber: kemenag.go.id
25
sesudah Az Zukhruf. Dinamai Ad Dukhaan (kabut), diambil dari perkataan Dukhaan yang
terdapat pada ayat 10 surat ini.Menurut riwayat Bukhari secara ringkas dapat diterangkan
sebagai berikut: Orang-orang kafir Mekah dalam menghalang-halangi agama Islam dan
menyakiti serta mendurhakai Nabi Muhammad s.a.w. sudah melewati batas, karena itu Nabi
mendoa kepada Allah agar diturunkan azab sebagaimana yang telah diturunkan kepada orang-
orang yang durhaka kepada Nabi Yusuf yaitu musim kemarau yang panjang. Do'a Nabi itu
dikabulkan Allah sampai orang-orang kafir memakan tulang dan bangkai, karena kelaparan.
Mereka selalu menengadah ke langit mengharap pertolongan Allah. Tetapi tidak satupun yang
mereka lihat kecuali kabut yang menutupi pandangan mereka.Akhirnya mereka datang kepada
Nabi agar Nabi memohon kepada Allah supaya hujan diturunkan. Setelah Allah mengabulkan
doa Nabi, dan hujan di turunkan, mereka kembali kafir seperti semula; karena itu Allah
menyatakan bahwa nanti mereka akan diazab dengan azab yang pedih.
Hari Kiamat,
Juz ke-30
Tafsir
Hari kiamat yang mengerikan;
Dalam ayat ini, Allah menyebutkan kata al-qari'ah, yaitu salah satu nama hari Kiamat, seperti al-
haqqah, as-sakhkhah, ath-thammah, dan al-Gasyiyah. Hari Kiamat itu juga disebut al-qari'ah
karena ia menggetarkan hati setiap orang akibat kedahsyatannya. Kata al-qari'ah juga
digunakan untuk menyebut suatu bencana hebat. Allah berfirman:
Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri. (ar-
Ra'd/13: 31)
Maksudnya mereka ditimpa malapetaka hebat yang mengetuk hati mereka dan menyakiti tubuh
mereka, sehingga mereka mengeluh karenanya.
sumber: kemenag.go.id
26
46 Surat Al-Ahqaf Bukit-bukir Pasir 35 Mekkah
haa-miim
[46:1] Haa Miim.
Haa Mim
Juz ke-26
Tafsir
Ha Mìm.
ha mim termasuk huruf-huruf hijaiah yang terletak pada permulaan beberapa surah Al-Qur'an.
Para mufasir berbeda pendapat tentang maksud huruf-huruf itu. Untuk jelasnya dipersilakan
menelaah kembali uraian yang ada pada permulaan Surah al-Baqarah jilid I "Al-Qur'an dan
Tafsirnya" dengan judul "Fawatihus-suwar".
sumber: kemenag.go.id
Tafsir
27
Qàf. Allah bersumpah dengan kitab-Nya : Demi Al-Qur’an yang mulia.
Telah diungkapkan sebelum ini bahwa huruf-huruf abjad yang ada pada permulaan surah
biasanya memperingatkan betapa pentingnya perkara yang disebut kemudian, dan sering sekali
yang disebut itu ialah sifat Al-Qur'an seperti yang disebutkan di sini.
Dalam ayat ini, Allah bersumpah dengan kitab-Nya, yang mengandung banyak berkah dan
kebajikan (Al-Qur'an) yang sangat mulia bahwa Nabi Muhamammad benar-benar seorang
utusan-Nya yang memberi peringatan kepada kaumnya tentang adanya hari kebangkitan.
Senada dengan pernyataan ini, dalam permulaan Surah Yasin juga telah diterangkan bahwa
Nabi Muhammad sungguh-sungguh adalah salah seorang rasul yang diutus agar memberi
peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan. Oleh
karena itu, mereka lalai dan disebut zaman Jahiliah.
sumber: kemenag.go.id
QS. Qaf
Xx
28
keselamatan dan siapa yang akan mendapat azab. Nùn. Demi pena yang biasa digunakan untuk
menulis oleh malaikat atau oleh siapa pun, dan juga demi apa yang mereka tuliskan.
Para mufasir berbeda pendapat tentang arti huruf "nun" yang terdapat dalam ayat ini.
(Selanjutnya lihat jilid I dalam keterangan tentang huruf-huruf hijaiah yang terdapat pada
permulaan surah dalam Al-Qur'an). Dalam ayat ini Allah bersumpah dengan al-qalam (pena) dan
segala macam yang ditulis dengannya.
Suatu sumpah dilakukan adalah untuk meyakinkan pendengar atau orang yang diajak berbicara
bahwa ucapan atau perkataan yang disampaikan itu adalah benar, tidak diragukan sedikit pun.
Akan tetapi, sumpah itu kadang-kadang mempunyai arti yang lain, yaitu untuk mengingatkan
orang yang diajak berbicara atau pendengar bahwa yang dipakai untuk bersumpah itu adalah
suatu yang mulia, bernilai, bermanfaat, dan berharga. Oleh karena itu, perlu dipikirkan dan
direnungkan agar dapat menjadi iktibar dan pengajaran dalam kehidupan dunia yang fana ini.
Sumpah dalam arti kedua ini adalah sumpah-sumpah Allah yang terdapat dalam surah-surah Al-
Qur'an, seperti wal-'asr (demi masa), was-sama' (demi langit), wal-fajr (demi fajar), dan
sebagainya. Seakan-akan dengan sumpah itu, Allah mengingatkan kepada manusia agar
memperhatikan masa, langit, fajar, dan sebagainya. Segala sesuatu yang berhubungan dengan
yang disebutkan itu perlu diperhatikan karena ada kaitannya dengan hidup dan kehidupan
manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dalam ayat ini, Allah bersumpah dengan qalam (pena) dan segala sesuatu yang ditulis
dengannya. Hal itu untuk menyatakan bahwa qalam itu termasuk nikmat besar yang
dianugerahkan Allah kepada manusia, di samping nikmat pandai berbicara dan menjelaskan
sesuatu kepada orang lain. Dengan qalam, orang dapat mencatat ajaran agama Allah yang
disampaikan kepada para rasul-Nya, dan mencatat pengetahuan-pengetahuan Allah yang baru
ditemukannya. Dengan surat yang ditulis dengan qalam, orang dapat menyampaikan berita
gembira dan berita duka kepada keluarga dan teman akrabnya. Dengan qalam, orang dapat
mencerdaskan dan mendidik bangsanya, dan banyak lagi nikmat yang diperoleh manusia
dengan qalam itu.
Pada masa Rasulullah saw, masyarakat Arab telah mengenal qalam dan kegunaannya, yaitu
untuk menulis segala sesuatu yang terasa, yang terpikir, dan yang akan disampaikan kepada
orang lain. Sekalipun demikian, belum banyak di antara mereka yang mempergunakannya
karena masih banyak yang buta huruf dan ilmu pengetahuan belum berkembang.
Pada masa itu, kegunaan qalam sebagai sarana menyampaikan agama Allah sangat dirasakan.
Dengan qalam, ayat-ayat Al-Qur'an ditulis di pelepah-pelepah kurma dan tulang-tulang binatang
atas perintah Rasulullah. Beliau sendiri sangat menghargai orang-orang yang pandai menulis
dan membaca. Hal ini tampak pada keputusan Nabi Muhammad saw pada Perang Badar, yaitu
seorang kafir yang ditawan kaum Muslimin dapat dibebaskan dengan cara membayar uang
tebusan atau mengajar kaum Muslimin menulis dan membaca.
Dengan ayat ini, seakan-akan Allah mengisyaratkan kepada kaum Muslimin bahwa ilmu-Nya
sangat luas, tiada batas dan tiada terhingga. Oleh karena itu, cari dan tuntutlah ilmu-Nya yang
sangat luas itu agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan duniawi. Untuk mencatat dan
menyampaikan ilmu kepada orang lain dan agar tidak hilang karena lupa atau orang yang
memilikinya meninggal dunia, diperlukan qalam sebagai alat untuk menuliskannya. Oleh karena
itu, qalam erat hubungannya dan tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan ilmu,
kesejahteraan, dan kemaslahatan umat manusia.
Masa turun ayat ini dekat dengan ayat Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad saw, yaitu lima ayat pertama Surah al-'Alaq. Setelah Nabi menerima ayat 1-5 Surah
al-'Alaq itu, beliau pulang ke rumahnya dalam keadaan gemetar dan ketakutan. Setelah hilang
rasa gentar dan takutnya, Nabi saw dibawa Khadijah, istri beliau, ke rumah Waraqah bin Naufal,
anak dari saudara ayahnya (saudara sepupu). Semua yang terjadi atas diri Rasulullah di gua
Hira itu disampaikan kepada Waraqah, dan menanggapi hal itu, ia berkata, "Yang datang
29
kepada Muhammad saw itu adalah seperti yang pernah datang kepada nabi-nabi sebelumnya.
Oleh karena itu, yang disampaikan malaikat Jibril itu adalah agama yang benar-benar berasal
dari Allah." Kemudian Waraqah mengatakan bahwa ia akan mengikuti agama yang dibawa
Muhammad itu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Qalam
Surat ini terdiri atas 52 ayat,termasuk golongan surat-surat Makkiyah,diturunkan sesudah surat
Al Alaq. Nama Al Qalam diambil dari kata Al Qalam yang terdapat pada ayat pertama surat
iniyang artinya pena. Surat ini dinamai pula dengan surat Nun (huruf nun).
xx
Sumber : https://adinawas.com/daftar-surat-dalam-al-quran-dan-jumlah-ayatnya.html
30