Anda di halaman 1dari 11

Nama : Agung Aji Saputra (210313045)

Kelas : TB. B
Mapel : Ulumul Quran
Dosen Pengampu : Moh. Munir, Lc. M. Ag

PEMBAHASAN

(
)
A. Pengertian Fawatihu Suwar
Secara bahasa fawatih as-suwar berarti pembukaan-pembukaan
surat. Karena posisinya yang mengawali perjalanan teks-teks setiap
surat. Bila sebuah surat dimulai oleh huruf-huruf hijaiyah, huruf itu
biasa dinamakan ahruf muqattaah (huruf-huruf yang terpisah) karena
posisi huruf tersebut cenderung menyendiri, tidak bergabung untuk
membentuk sebuah kalimat secara kebahasaan. Namun, segi pembacanya
tidak berbeda lafadz yang diucapkan pada huruf hijaiyah. 1
B. Macam-Macam Fawatih As-Suwar
Menurut Ibn Abi Al-Isba dalam kitab al-khawatir as-Shawanih fi
Asrat Al-Fawatib yang ditulisnya, dia menggunakan istilah al-Fawatih
dengan arti jenis-jenis perkataan yang membuka surah-surah dalam al-
quran. Jenis-jenis perkataan itu dibagi menjadi sepuluh kelompok,
yakni: 2
1. Pujian kepada Allah Azza Wajalla
Pujian ada dua macam, yakni menetapkan sifat terpuji, dan
mensucikan serta menafikan sifat-sifat kurang.
Adapun lafaz pujian yang menetapkan sifat terpuji tersebut

adalah lafadz yang terdapat pada lima surat, yakni :

a. Surat al-Kahfi


1
Ahmad Izzan, Ulumul Quran, (Bandung : Tafakur-Anggota IKAPI, 2009), HAL. 196.
2
Issa J. Boullata, Al-Quran Yanng Menakjubkan (Tanggerang: Lentera Hati,
2008), hal 290.

1
b. Saba
c. Al-Anam
d. Fathir
e. Al-fatihah
Dan ladadz yang terletak pada dua tempat yaitu :
a. Al-Furqan (
)
b. Al-Mulk ( )
Dan ladadz yang menafikan sifat-sifat kurang ataupun mensucikan-
`Nya adalah :
a. Al-Isra

b. Al-Hasyr
c. Al-Ala
d. Al-Taqhabun
e. Al-Hadid
f. As-Shaf
g. Al-Jumah 3
Mengenai lafadz-lafadz pujian yang bersifat mensucikan
tersebut, Al-Kirmani berkata Tasbih adalah kalimat yang dipilih
Allah untuk diri-Nya. Maka, Dia memulai dengan bentuk masdar
pada surat Al-Isra, karena inilah yang dasar, kemudian dengan fiil
madli pada surat Al-hadid dan Al-Hasyr. Karena itu adalah masa
yang paling dahulu dibanding dua masa yang lainnya, lalu dengan
fiil mudhari pada surat Al-Jumah dan At-Taghabun. 4
2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus (huruf hijaiyah)
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 29 surah
dengan memakai 14 huruf dengan tanpa diulang, yang terdiri dari
huruf-huruf :

Kalau dihitung dengan memasukkan huruf-huruf yang
berulang-ulang, maka akan berjumlah 78 huruf. Sebab, huruf Kaf 1
3
Imam Badru ad-din Muhamam Ibn Abdillah Az-Zarkasy. Al-Burhan Fi Ulumil
Quran, (Beriut : Dar al-Fikr, tt) hl 213-2014.
4
Jalaluddin, As-Suyuti, Al-Itqan fi Ulumil Quran, (Beriut : Dar Alfikr, tt), hal, 14-15.

2
nun masing-masing hanya dipakai satu kali, sedang huruf ain, ya, ha,
dan qaf dipakai dua kali. Dan huruf shadnya dipakai tiga kali, sedang
huruf Tha dipakai sampai empat kali. Huruf siin dipakai lima kali,
huruf raa enam kali dan huruf ha tujuh kali, yang banyak sekali
adalah huruf Alif dan lam, yang masing-masingnya dipakai sampai
13 kali tetapi yang terbanyak adalah huruf mim yang dipakai sampai
17 kali. 5
Penggunaan huruf-huruf tersebut tersusun dalam 14 rangkaian
terdiri dari lima kelompok sebagai berikut :
a. Kelompok yang terdiri dari satu huruf
Terdapat dalam 3 surah, yakni :
surah Shad
surah Qaaf
surah al-Qolam
b. Kelompok yang terdiri dari dua huruf
Terdapat dalam 9 surah, yakni yang tersusun dari rangkaian Ha
dan Mim ( )terdapat pada 6 surah, yaitu:
surat Ghafir
Hamim Sajadah,
Az-Zukhruf,
Ad-Dukhan,
Al-Jatsiyah,
dan al-Ahqaf,
Dan yang tersusun dari lafadz hanya satu surah
yakni surah Thaha. Dan rangkaian dalam satu surah yakni

an-Naml serta yang tersusun dari Ya dan Sin ( )hanya


satu surah saja yaitu yasin.
c. Kelompok yang terdiri dari 3 huruf terdapat pada 13 surah yaitu :

5
Abdul Djalal, Ulumul Quran. (Surabaya: Dunia Ilmu, 2008) hal.,173.

3
1) Rangkaian huruf terdapat dalam 6 surah, adalah surah Al-
Baqarah, Ali Imran, Al-Ankabut, Ar-Rum, Lukman, As-
Sajadah.
2) Rangkaian huruf Alif, lam, ra ( )yang terdapat pada 5
surah, yakni surah Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim dan Al-Hijr.
3) Rangkaian huruf Tha, sin, mim ( ), yang terdapat
pada dua surah, yakni, Al-Qashash dan asy-syuara.
d. Kelompok yang terdiri dari 4 huruf (Al-Muraabah)
Ini hanya terdapat dalam 1 surah, yakni surah Ar-rad atau yang
terangkai dari huruf Alif, lam, mim dan ra ( )dan surah Al-

Araf, yang terangkai dari huruf Alif, lam, mim dan shad (

)
e. Kelompok yang terdiri dari 5 huruf (Al-Mukhaamasatu).
Kelompok ini hanya terdapat dalam dua surah, yakni surah
Maryam atau rangkaiannya terdiri dari huruf :kaf, Ha, Ya, Ain,
dan Shad ( )dan surah Asy-Syura adapun surah ini

tersusun dari huruf ha, mim, ain, sin dan qaf ( ) 6


3. Pembukaan dengan Nida atau panggilan
Pembukaan dengan nida (panggilan) ini terdapat pada sepuluh
surah. Sedangkan nida (panggilan) itu ada 3 macam, yaitu :
a. Nida (panggilan) yang ditujukan kepada Nabi
Hal ini terdapat dalam lima surah, yakni :
1) Surah al-Ahzab (

)
2) Surah At-Tahrim (


)
. )
3) Surah Aath-Thalaq (

4) Surah Al-Muzammil (

)
5) Surah Al-Muddatsir (
)
b. Nida (panggilan) yang ditujukan kepada kaum mukminin
6
Ibid., hal 174-181.

4
Terdapat dalam tiga surah, sebagai berikut :
1) Surah Al-Maidah ( )

2) Surah Al-Hujurat (
)
3) Surah al-Mumtahanah) (

c. Nida (panggilan) yang ditujukan kepada manusia dengan
menggunakan lafadz ( ) ini terdapat pada dua surah,
yakni surah an-Nisa dan al-Hajj. 7
4. Pembukaan dengan jumlah Khabariyah
Jumlah khabariyah diawal surah-surah al-quran ada dua macam,
yaitu :
a. Jumlah ismiyah, yang semuanya terdapat pada 11 surah dalam al-
quran, sebagai berikut :
1) Surah at-taubah


2) Surah An-Nur

3) Surah Az-Zumar


4) Surah Muhamamd



5) Surah Al-Fath


6) Surah Ar-Rahman


7) Surah al-Haqqah




8) Surah Nuh

9) Surah al-Qadr
10) Surat Al-Qoriah




11) Surah al-Kautsar 8
b. Jumlah filiyah, dan semuanya terdapat pada 12 surah
diantaranya:
7
Ibid., hal 181-183
8
Ibid. hal 183-185.

5

surah Al-Anfal,

Surah an-Nahl
Surah al-Anbiya
Surah al-muminun,
Surah al-Qamar,
Surah al-Mujadilah,
Surah al-Maarij,
Surah al-Qiyamah,
Surah al-Balad,
Surah Abasa,
Surah Al-Bayinah,

Surah At-Takatsur, 9
Sebenarnya, masih banyak lagi ke surah-surah al-quran
yang dibuka dengan jumlah khabariyah, seperti tersebut diatas,
tetapi karena dimasukkan dalam kategori pembukaan-pembukaan
surah yang lain, seperti termasuk macam pertama (dengan
pujian), dan masuk macam kesepuluh (dengan doa) dan
sebagainya, maka tidak dimasukkan dalam macam yang keempat
ini.
5. Pembukaan dengan sumpah (Qosam)
Sumpah Allah yang dipakai dalam pembukaan Surah Al-Quran itu
ada 3 macam, dan terdapat pada 15 surah, yakni :
a. Sumpah dengan benda-benda angkasa (Al-Qasamu bi al-
uluwiyati).
Yakni sumpah seperti ini dipakai pada 8 surah yakni surah an-

Najm ( ) , surah Ash-Shaffat, surah Al-


Mursalat, An-Naziat, Al-Buruj, At-Thariq, Al-Fajr, Asy-Syams.

9
Farikh Marzuqi Ammar, Samudera Ulumul Quran. (Surabaya : PT Bina Ilmu,
2007), hal 517-519.

6
b. Sumpah dengan benda-benda bawah (Al-Qasamu bi as-sufliyati)
Hal ini terdapat pada 4 surah, yakni surah Adz-Dzariyat
(demi angin yang menerbangkan debu dengan sekuat-kuatnya), surah
at-Thur, at-Tin, dan surah Al-Adiyat).
c. Sumpah dengan waktu (al-Qasamu bi al-waqti) yang terdapat

dalam 3 surah, yakni Al-Lail, demi malam


apabila menutupi (cahaya siang), surah Adh-Dhuha & Al-Ashr. 10
6. Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu bi asy-Syarthi)
Syarat-syarat yang dipakai Allah SWT sebagai pembukaan surah-
surah Al-Quran itu ada dua macam dan terdapat pada 7 surah,
sebagai berikut :
a. Syarat yang masuk kepada jumlah ismiyah, yang terdapat dalam 3
surah, yakni surah at-Takwir, Al-Infithar, dan surah Al-Insyiqaq
b. Syarat yang masuk pada jumlah filiyah, yang terdapat dalam 4
surah, yakni surah Al-Waqiah , surah al-
munafiqun, surah az-zalzalah, dan surah an-Nashr. 11
7. Pembukaan dengan Fiil amr (al-istiftahu bi al-Amri).
Ada beberapa fiil amr (kata kerja perintaj) yang dipakai
untuk membuka surah-surah al-quran, yang terdiri dari dua lafadz
dan digunakan untuk membuka 6 surah sebagai berikut :

yang hanya terdapat
a. Fiil amr yang terbantuk dari lafadz
pada satu surah, yakni surah al-Alaq.
yang digunakan dalam 5 surah,
b. Fiil Amr dengan lafadz
yakni surah al-jin, al-Kafirun, Al-Ikhlas, al-Falaq dan surah an-
Nash. 12
8. Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiflahu bi al-Istifhami). Bentuk
pertanyaan (istifhan) yang dipakai pembukaan dari 6 surah al-quran
itu ada dua macam, sebagai berikut :

10
M. Bin Alawi Al-Maliki, Mutiara Ilmu-ilmu Al-Quran. (Jedah : Dar Asy-
Syuruq, 1983) 298
11
Abdul Djalal, Ulumul Quran. (Surabaya : Dunia Ilmu, 2008) 192-193.
12
Ibid., hal 194-195.

7
a. Pertanyaan positif atau tanpa menggunakan huruf nafi.
Pertanyaan yang demikian itu dipakai dalam 4 surah yakni surah
an-Naba, al-Ghasyiah, dan surah Al-Maun, serta al-Insan.
b. Pertanyaan yang negatif atau dengan menggunakan huruf nafi,
yang terdapat pada 2 surah, yakni surah al-Insyirah


dan surah al-fiil 13
9. Pembukaan dengan doa, yaitu pada 3 surah yakni:
surah al-Muthafifin,
al-Humazah,
al-Lahab 14
10. Pembukaan dengan alasan atau dengan penjelasan sebab yaitu pada
surah al-quraisy,
Menurut Abu syamah yang kamu sebutkan dalam bagian doa itu
dapat dimasukkan ke dalam kalimat berita. Demikian juga pujian
seluruhnya, kecuali lafadz

, karena ini termasuk fiil amr,
begitu pulalafadz


karena dapat bermakna amr dan berita. 15
C. Pendapat Ulama Tentang Fawatih As-Suwar
1. Menurut Ibnu Abi Al-Asba fungsi fawatih as-suwar adalah untuk
menyempurnakan dan memperindah bentuk cara penyampaian
dengan sarana pujian atau melalui huruf-huruf, serta untuk
merangkum segala materi yang akan disampaikan lewat kata-kata
awal. Dalam hal ini, surat al-fatihah dapat digunakan sebagai
ilustrasi tentang pembuka yang merangkum seluruh pesan ayat dan
surah yang terdapat dalam al-quran.
2. Menurut al-Hubbi, awal surah merupakan bentuk warning khusus
bagi Nabi Muhammad karena bahwa Allah mengetahui bagian-bagian
waktu yang dimiliki Nabi sebagai manusia yang terkandung sibuk
oleh Aktivitas. Atas dasar itu, Malaikat Jibril menyampaikan firman
Allah seperti alif-lam-mim dan sebagainya supaya Nabi bisa
menerima dan memperhatikannya.

13
Jalaludin as-Suyuthi, Al-Itqqan Fi Ulumi Al-Quran (Beriut : Dar Al-Fikr, tt), hal 106.
14
Ibid., hal 106
15
Ibid., hal 1106.

8
3. Menurut Sayid Rashid Ridha
Ia menyatakan bahwa huruf-huruf tersebut merupakan peringatan
yang diutamakan kepada ruh dan watak kejiwaan Nabi.
4. As-Syafii, berpendapat bahwa awal surah merupakan rahasia Al-
Quran
5. Abu Bakar Ash-Shidiq berkata bahwa setiap Kitab mempunyai
rahasia dan rahasia al-quran adalah awal surahnya. 16
6. Az- Zarkasyi berkata dalam tafsirnya al-Qassyaf tentang huruf-
huruf itu bahwa di dalamnya terdapat beberapa pendapat yaitu:
merupakan rahasia Allah yang hanya Allah sendiri nyang
mengetahuinya. Atau merupakan nama surat, dan sumpah Allah swt
dan supaya dapat menarik perhatian orang yang mendengarnya.

D. Manfaat MEMPELAJARI FAWATIHUS SUWAR


Al-Quran yang menjadi sumber hukum bagi umat islam serta
memiliki keistimewaan baik dari segi makna maupun dari
bahasa..Pernyataan tersebut bukanlah sebuah pernyataan yang tidak
berdalil, Allah SWT telah beberapa kali berfirman dalam al-Quran
tentang keistimewaan dalam alquran bahkan dalam al-quran Allah
SWT menantang kafir quraisy untuk membuat surat yang dapat
menandingi keindahan bahasa dalam al quran akan tetapi mereka tidak
mampu melakukannya.
Al-Quran yang diturunkan ditengah masyarakat quraisy yang ahli
dalam kebahasaan tentunya mempunyai keistimewaan dalam aspek
kebahasaan yang dapat melemahkan mereka mengingat eksistensinya
sebagai mukjizat, dengan membahas fawatihus suwar ini akan
terungkaplah mukjizat yang terkandung di dalamnya serta mengetahui
akan keterbatasan akal manusia dalam memahami sesuatu yang
sifatnya ghaib serta memberikan pemahaman ilahiah kepada manusia
melalui pengalaman inderawi yang biasa digunakan. 17

16
Ahmad Izzan, Ulumul Quran (Bandung : Tafakur Anggota IKAPI, 2009), hal 196-197.
17
Rosihon anwar, Ulumul quran, (Bandung: Pustaka setia, 2000) hlm., 142

9
Penting untuk diketahui bahwa dengan membahas fawatihus suwar
ini yang mempelajari akan huruf-huruf mistis dalam al-Quran setiap
orang akan berusaha untuk menafsirkan akan makna apa yang
terkandung didalamnya.hal yang demikian tersebut memberikan udara
pemikiran yang berbeda dan bersifat kontinuitas karena penggalian
makna yang tidak bersifat dogmatis.pemahaman yang berbeda ini
disebabkan perbedaan setiap orang dalam menanggapi sebuah
gambaran inderawi.

KESIMPULAN

A. Pengertian fawatihu-Suwar
Secara bahasa fawatih as-suwar berarti pembukaan-pembukaan surah
karena posisinya yang mengawali perjalanan teks-teks setiap surah.

B. Macam-Macam
Fawatihu Suwar dalam al-quran ada sepuluk kelompok, yakni pujian
kepada Allah, huruf-huruf yang terputus-putus (huruf hijaiyah), nida
(panggilan), jumlah khobariyah, sumpah (Qosam), syarat (al-Istiftahu bi
asy-Syarthi), fiil amr, pertanyaan doa dan pembukaan dengan alasan.
C. Pendapat ulama tentang fawatihu suwar
Menurut ibnu Abi al-Asba, fawatihu suwar adalah untuk
menyempurnakan dan memperindah dan cara penyampaian. Sedangkan
menurut al-Hubbi, fawatihu as-suwar adalah bentuk warning khusus bagi
Nabi. Adapun Rasyid Ridlo, menyatakan bahwa fawatih suwah
merupakan peringatan yang diutamakan kepada ruh dan watak Nabi. As-
Syafii, berpendapat bahwa awal surah merupakan rahasia Al-Quran .
Abu Bakar as-Shidiq, fawatih Suwar adalah rahasi dari al-quran. Az-
Zarkasyi berkata dalam tafsirnya al-Qassyaf
merupakan rahasia Allah yang hanya Allah sendiri nyang
mengetahuinya.

D. Manfaat Mempelajari Fawatihus Suwar

10
Penting untuk diketahui bahwa dengan membahas fawatihus suwar
ini yang mempelajari akan huruf-huruf mistis dalam al-Quran setiap
orang akan berusaha untuk menafsirkan akan makna apa yang
terkandung didalamnya. Hal yang demikian tersebut memberikan udara
pemikiran yang berbeda dan bersifat kontinuitas karena penggalian
makna yang tidak bersifat dogmatis pemahaman yang berbeda ini
disebabkan perbedaan setiap orang dalam menanggapi sebuah
gambaran inderawi.

DAFTAR PUSTAKA
As-Suyuthi, Jalaludin. tt. Al-Itqan Fi Ulumil Quran. Beirut : Dar al-Fikr.

Az-Zarkasy, tt. Al-Burhan Fi Ulumil Quran. Beirut : Dar al-Fikri.

Ammar, Farikh Marzuqi. 2007. Samudra Ulumul Quran. Surabaya : PT. Bina
Ilmu.
Al-Maliki, M.Bin Alawi. 1983. Mutiara Ilmu-Ilmu Al-Quran. Jedah : Dar Asy-
Syuruq.
Djalal, Abdul. 2008. Ulumul Quran. Surabaya : Dunia Ilmu.

Izza, Ahmad. 2009. Ulumul Quran. Bandung : Tafakur-Anggota IKAPI.

J. Boullata, Issa. 2008. Al-Quran Yang Menakjubkan. Tanggerang : Lentera Hati.


Anwar, Rosihon. 2000. Ulumul quran, Bandung: Pustaka setia.

11

Anda mungkin juga menyukai