Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi atas al-Qur’an telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo
dulu, termasuk para sahabat di zaman Rasulullah SAW. Hal itu tidak lepas dari disiplin
dan keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Al-Qur’an adalah lautan ilmu
yang tidak habis-habisnya untuk dikaji dari berbagai sisi. Bahkan orientalisnya pun tidak
ketinggalan untuk mengetahui rahasia dibalik teks – teks Al-Qur’an tesebut. Ada yang
mencoba mengelaborasi dan melakukan eksploritasi lewat perspektif keimanan, historis,
bahasa dan satra, pengkodifikasian, kemukjizatan, penafsiran , dan telaah huruf-
hurufnya ,sosio cultural dan hermeneutika.
Salah satu pengkajian ,Sekaligus pembuktian kemukjizatan Al-Qur’an adalah
kajian terhadap kata-kata pembuka dan kata-kata penutup Al-Qur’an. Surah-surah Al-
Qur’an yang terdiri atas 114 surah ,ternyata diawali dengan beberapa macam pembuka
( Fawatih Al-Suwar ) dan diakhiri dengan berbagai macam penutup ( khawatim Al-Suwar
). Pembuka dan penutup ini memiliki maksud dan tujuan yang semuanya akan
berimplikasi pada pengungkapan isi suatu surah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Fawatihus Suwar?
2. Sebutkan macam-macam Fawatihus Suwar ?
3. Jelaskan beberapa pendapat ulama tentang Fawatihus Suwar ?
4. Jelaskan manfaat mempelajari Fawatihus Suwar ?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui pengertian Fawatihus Suwar
2. Menjelaskan macam-macam Fawatihus Suwar
3. Menjelaskan beberapa pendapat ulama tentang Fawatihus Suwar
4. Menjelaskan manfaat mempelajari Fawatihus Suwar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fawatihus Suwar


Menurut bahasa fawatih adalah jamak dari kata fatihah, yang berarti pembukaan
atau permulaan atau awalan. Sedangkan kata as-suwar adalah jamak dari kata as-surah
yaitu sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran.
Jadi, Fawatihus Suwar adalah beberapa pembukaan dari surah-surah Al-Qur’an
atau beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur’an. Sebab, seluruh Al-Qur’an yang
berjumlah 114 surah itu dibuka dengan sepuluh macam pembukaan, tidak ada satu surah
pun yang keluar dari sepuluh macam pembukaan itu.
Dari Dr. Shubhi Ash-Shahih dalam kitabnya Mabahits fi’ Umlumil Qur’an istilah
fawatihus suwar ini sering dijumbuhkan orang dengan al-huruf al-muqatha’ah (huruf
terputus-putus yang terdapat di permulaan surah-surah Al-Qur’an).
B. Macam-Macam Fawatihus Suwar
Macam-macam fawatihus suwar itu telah diinvertarisir imam Al-Qasthalani dalam
kitabnya Lathaiful isyaratin menjadi 10 macam pembahasan.
Jadi, dari 114 surah-surah Al-Qur’an fawatishus suwar atau pembukaan-
pembukaan terdapat 10 macam, diantaranya :
1. Menetapkan sifat-sifat terpuji (al itsbaatu sifaatil madhi) yang memakai salah satu
dari 2 lafadz sebagai berikut :
a. Memakai lafal “hamdalah” (bilafzil hamdalah) yakni dibuka dengan lafal ‫ الحمدهلل‬,
terdapat dalam surat berikut :
‫هّٰلِل‬
- Surah Al- An’am dengan lafal ‫ض‬َ ‫ت َوااْل َ ْر‬ َ َ‫ي َخل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬ ْ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ الَّ ِذ‬
- Surah Al-Kahfi dengan lafal ْٓ ‫اَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل ِ الَّ ِذ‬
‫ي اَ ْن َز َل ع َٰلى َع ْب ِد ِه ا ْل ِك ٰت َب‬
b. Mensucikan Allah Subhanahu Wata’ala. Dari sifat-sifat yang negatif (tan"iilu an
shifaatin nuqshaan) yang memakai lafal tasbih, terdapat dalam surah diantaranya :
- Surah Al-Isro dengan lafa ‫س ٰرى ِب َع ْب ِد ٖه‬ ْٓ ‫س ْب ٰحنَ الَّ ِذ‬
ْ َ‫ي ا‬ ُ
Yang artinya : “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya
(Muhammad)

2
‫هّٰلِل‬
- Surah Al-Hadid dengan lafal ِ ۚ ‫ت َوااْل َ ْر‬
‫ض‬ ِ ‫سبَّ َح ِ َما فِى السَّمٰ ٰو‬
َ
Yang artinya : “Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah..”
2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus (isdtiftaahu bil huruufi al
muqatha’ati)
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 28 surah dengan memakai 14
huruf dengan tanpa diulang, yakni: ‫ ي‬,‫ ه‬,‫ ن‬,‫ م‬,‫ ل‬,‫ ك‬,‫ ق‬,‫ ع‬, ‫ ط‬, ‫ ص‬,‫ ر‬, ‫ س‬,‫ ح‬,‫ء‬.
Pembukaan dengan huruf-huruf tersebut dalam pembukaan surah-surah Al-Qur’an
disusun dalam 14 rangkaian, terdiri dari 5 kelompok, yaitu:
- Terdiri atas satu huruf, terdapat pada 3 tempat; ‫( ص‬surah Shad), ‫( ق‬surah
Qaf), dan ‫( ن‬surah Al-Qalam).
- Terdiri atas dua huruf, terdapat pada sembilan tempat; ‫( حم‬Q.S. Al Mu’min,
Q.S. As Sajdah, Q.S. Az Zuhruf, Q.S. Ad Duhkan, Q.S. Al Jatsiyah, dan Q.S.
Al Ahqaf); ‫( طه‬Q.S. Thaha); ‫( طس‬Q.S. An Naml); dan ‫( يس‬Q.S. Yaasin).
- Terdiri atas tiga huruf, terdapat pada tiga belas tempat; ‫( الم‬Q.S. Al Baqoroh,
Q.S. Ali Imron, Q.S. Ar Rum, Q.S. Lukman, dan Q.S. Sajdah); ‫( الر‬Q.S.
Yunus, Q.S. Hud, Q.S. Ibrahim, Q.S. Yusuf, dan Q.S. Al Hijr); dan ‫( طسم‬Q.S.
Al Qoshosh dan Q.S. As Syu’ara).
- Terdiri atas empat huruf, terdapat pada dua tempat; yakni ‫( المر‬Q.S. Ar Ra’du)
dan ‫( المص‬Q.S. Al A’raf).
- Terdapat atas lima huruf, terdapat pada dua tempat; ‫( كهيعص‬Q.S. Maryam) dan
‫( حم عسق‬Q.S. As Syu’ra).
3. Pembukaan dengan Nidah/panggilan (Al-I Al-istiftaahu Bin Nidaa’)
a. Nida / panggilan yang ditunjukkan kepada Nabi Sallallaahu ‘Alaihi Wassalam,
terdapat dalam 5 surah diantaranya Surah Al-Ahzab, Surah At-Tahrin dan Surah
Ath-Thalaq dimulai dengan lafal ‫ “ يا أيها النبي‬. Surat muzammil dimulai dengan
“ ‫”ياأيها المزمل‬
b. Nida yang ditujukan kepada kaum mukminin terdapat dalam Surah Al-Maidah
dan Surah Al-Hujuurat dengan lafal “‫”ياأيها الذين امنوا‬
c. Nida yang ditunjukkan kepada umat manusia yang terdapat dalam Surah An-Nisa
dan Surah Al-Hajj dengan lafal “‫”ياأيها الناس‬
4. Pembukaan dengan jumlah Khabariyah (Al-istiftaahu Bil jumalil Khabariyyaati)
Jumlah Khabariyyaati diawal Surah ada dua macam, diantaranya adalah :
a. Jumlah Ismiyyah, terdapat 11 surat, yaitu:
- ُ ‫“ بَ َرا َءةٌ ِمنَ هّللا ِ َو َر‬
Surah At-Taubah dengan lafal ” ‫س َولِ ِه‬
3
- ْ ‫س ْو َرةٌ اَ ْنزَ ْلن َها َوفَ َر‬
Surah An-Nur dengan lafal ” ‫ضن َها‬ ُ “
- َ ‫ب ِمنَ هّللا ِ ال َع ِز ْي ِز‬
Surah Az-Zumar dengan lafal ” ‫الحك ْي ِم‬ ِ ‫“ تَ ْن ِز ْي ُل ال ِكت‬
- Surah Muhammad dengan lafal ” ِ ‫سبِ ْي ِل هّللا‬ َ ‫“ الَّ ِذيْنَ َكفَ ُر َوا َو‬
َ ْ‫صد ُّْوا عَن‬
- Surah Al-Fath dengan lafal ” ‫“ ِإنَّافَت َْحنَالَ َك فَ ْت ًحا ُمبِ ْينًا‬
- Surah Ar-Rahman dengan lafal ” َ‫“ اَل َّر ْحمنُ َعلَّ َم الٌقُ ْران‬
- Surah Al-Haqqah dengan lafal ” ُ‫االحآقَّة‬
َ ‫“ ا ْل َحآقَّةُ َم‬
- Surah Nuh dengan lafal ” ‫س ْلنَانُ ْو ًحاِإلَى قَ ْو ِم ِه‬
َ ‫“ ِإنَّااَ ْر‬
- Surah Al-Qadr dengan lafal ” ‫“ ِإنَّااَ ْن َز ْلنهُ فِى لَ ْيلَ ِةالقَ ْد ِر‬
- Surah Al-Qaqi’ah dengan lafal ” ُ‫“ َأا ْلقَا ِر َعةُ َماا ْلقَا ِر َعة‬
- Surah Al-Kautsar dengan lafal ” ‫“ ِإنَآاَ ْعطَ ْينَا َك ال َك ْوثَ َر‬
b. Jumlah Fi’liyyah, terdapat dalam 12 surat, yaitu :
- Surah Al-Anfal dengan lafal ” ‫“ يَسَْئلُ ْونَ َك َع ِن اَأل ْنفا ِل‬
- ْ َ‫“ َأتَى َأ ْم ُرهّللا ِ فَاَل ت‬
Surah An-Nahl dengan lafal ” ُ‫ستَع ِجلُ ْوه‬
- Surah Al-Anbiya’ dengan lafal ” ‫سابُ ُه ْم‬ ِ ‫“ ِإ ْقتَ َر َب لِلنَّا‬
َ ‫س ِح‬
- Surah Al-Mu’minun dengan lafal ” َ‫“ قَ ْداَ ْفلَ َح ا ْل ُمْؤ ِمنُ ْون‬
- Surah Al-Qamar dengan lafal ” ‫ق القَ َم ُر‬ َ ‫سا َعةُ َوا ْن‬
َّ ‫ش‬ ِ َ‫“ ِإ ْقتَ َرب‬
َّ ‫ت ال‬
- Surah Al-Mujadilah dengan lafal ” ‫س ِم َع هّللا ُ قَ ْو َل الَّتِى ت َُجا ِدلُ َك‬
َ ‫“ قَ ْد‬
- Surah Al-Ma’arij dengan lafal ” ‫ب َواقِ ٍع‬ َ ‫سَأ َل‬
ٍ ‫سآِئ ٌل ِب َع َذا‬ َ “
- ِ ‫“ آَل ُأ ْق‬
Surah Al-Qiyamah dengan lafal ” ‫س ُم بِيَ ْو ِم القِيَا َم ِة‬
- ِ ‫“ آَل ُأ ْق‬
Surah Al-Balad dengan lafal ” ‫س ُم ِبه َذا ْلبَلَ ِد‬
- Surah Abas dengan lafal ” ‫س َوتَ َولَّى‬
َ َ‫“ َعب‬
- Surah Al-Bayyinah dengan lafal ” َ‫ش ِر ِكيْنَ ُم ْنفَ ِّكيْن‬ ِ ‫“ لَ ْم يَ ُك ِن الَّ ِذيْنَ َكفَ ُر ْوا ِمنْ َأ ْه ِل ال ِكت‬
ْ ‫ب َوا ْل ُم‬
- Surah At-Takatsur dengan lafal ” ‫” اَ ْله ُك ُم الـتَّ َكاثُ ُر‬
5. Pembukaan dengan sumpah/qasam (Al-Istiftaahu Bil Qasami).
Terdapat dalam 15 surah, yaitu:
a. Sumpah dengan benda-benda angkasa, terdapat dalam 8 surah yaitu:
- Surah Ash-Shaaffat dengan lafal ” ‫صفَّا‬ ِ ّ ‫صف‬
َ ‫ت‬ َّ ‫“ َوال‬
- Surah An-Najm dengan lafal ” ‫“ َوالنَّ ْج ِم ِإ َذا َه َوى‬

4
- Surah Al-Mursalaat dengan lafal ” ‫ت ع ُْرقًا‬ َ ‫“ َوا ْل ُم ْر‬
ِ ‫سل‬
- Surah An-Nazi’at dengan lafal “‫ت َغ ْرقًا‬
ِ ‫“ َوالنَّ ِزع‬
- Surah Al-Buruj dengan lafal ” ‫ج‬ ِ ‫س َما ِء َذا‬
ِ ‫ت البُ ُر ْو‬ َّ ‫“ َوال‬
- ‫س َما ِء َوالطَّا ِر ِـ‬
Surah Ath-Thariq dengan lafal ” ‫ق‬ َّ ‫“ َوال‬
- ْ ‫“ َوالَفَ ْج ِر َولَيَا ٍل َع‬
Surah Al-Fajr dengan lafal ” ‫ش ٍر‬
- Surah Asy-Syams dengan lafal ” ‫ضح َها‬
ُ ‫س َو‬
ِ ‫ش ْم‬
َّ ‫“ َوال‬
b. Sumpah dengan benda-benda bawah, terdapat dalam 4 surah yaitu:
- Surah Adz-Dzariyat dengan lafal ” ‫ت َذ ْر ًوا‬ َّ ‫“ َو‬
ِ ‫الذا ِري‬
- Surah Ath-Thur dengan lafal ” ‫سطُ ْز ٍر‬
ْ ‫ب َم‬ ُّ ‫“ َوال‬
ٍ ‫ط ْو ِر َو ِكت‬
- Surah At-Tin dengan lafal ” ‫“ َوالتِّ ْي ِن َوال َّز ْيت ُْو ِن‬
- Surah Al-‘Adiyat dengan lafal ” ‫ض ْب ًحا‬ ِ ‫“ َوا ْلع ِدي‬
َ ‫ت‬
c. Sumpah dengan waktu, terdapat dalam 3 surah yaitu:
- Surah Al-Lail dengan lafal ” ‫“ َوالَّ ْي ِل ِأ َذايَ ْغشَى‬
- Surah Adh-Dhuha dengan lafal ” ‫الض َحى‬
ُّ ‫“ َو‬
- ْ ‫“ َوا ْل َع‬
Surah Al-‘Ashr dengan lafal ” ‫ص ِر‬
6. Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu Bis-Syarthi).
Syarat-syarat yang dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah Al-Qur’an ada 2
macam dan digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut:
a. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surah diantaranya:
- Surah At-Takwir dengan lafal ” ْ‫س ُك ِّو َرت‬ َّ ‫“ ِإ َذال‬
ُ ‫ش ْم‬
- Surah Al-Infithar dengan lafal ” ْ‫“ ِإ َذالشّمآ ٌءفَطَ َرت‬
- Surah Al-Insyiqaq dengan lafal ” ْ‫شقَّت‬ َّ ‫“ ْإ َذال‬
َ ‫سمآ ٌءا ْن‬
b. Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, dipakai diawal 4 surah, diantaranya:
- ِ ‫“ ِإ َذا َوقَ َع‬
Surah Al-Waqi’ah dengan lafal ” ‫ت ال َواقِ َع ِة‬
- Surah Al-Munafiqun dengan lafal ” َ‫“ ِإ َذا َجا َء َكال ُمنفِقُ ْرن‬
- ُ ‫ت اَأل ْر‬
Surah Az-Zalzalah dengan lafal ” ‫ض ُز ْل َزالَ َها‬ ِ َ‫“ ِإ َذا ُز ْل ِزل‬
- ِ ‫ص ُرهّللا ِ َوا ْلفَ ْت‬
Surah An-Nashr dengan lafal ” ‫ح‬ َ ‫“ ِإ َذ‬
ْ َ‫اجا َءن‬
7. Pembukaan dengan fi’il amar (Al-Istiftaahu Bil Amri).

5
Ada 6 fi’il amar yang dipakai untuk membuka surah-surah al-Qur’an, yang terdiri
dari 2 lafal dan digunakan untuk membuka 6 surah-surah sebagai berikut:
a. Dengan fi’il Amar ‫ ِإ ْق َرْأ‬yang hanya untuk membuka satu surah yaitu Surah
Al-‘Alaq.
b. Dengan fi’il amar ‫ قُ ْل‬, yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
- ْ ‫“ قُ ْل ُأ ْو ِح َي ِإلَ َّي َأنَّهُ ا‬
Surah Al-Jinn dengan lafal ” ِّ‫ستَ َم َع نَفَ ٌر ِمنَ ال ِجن‬
- Surah Al-Kafirun dengan lafal ” َ‫” قُ ْل يآَأ ُّي َهاالكفِ ُر ْون‬
- Surah Al-Ikhlash dengan lafal ” ‫“ قُ ْل ُه َوهّللا ُ َأ َح ٌد‬
- ِ َ‫“ قُ ْل َأع ُْو ُذبِ َر ِّب الفَل‬
Surah Al-Falaq dengan lafal ” ‫ق‬
- ِ ‫“ قَُأْلع ُْو ُذبِ َر ِّب النَّا‬
Surah An-Nas dengan lafal ” ‫س‬
8. Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftaahu Bil Istifhaami).
a. Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk pertanyaan
yang dengan kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya. Terdapat dalam 4
surah yaitu:
- َ ‫” َه ْل َأتَى َعلَى اِإل ْن‬
Surah Ad-Dahru, dengan lafal: ” ‫سا ِن ِحيْنٌ ِمنَ ال َّد ْه ِر‬
“bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
- Surah An-Naba’, dengan lafal: ” ‫ َعنِالنَّبَِإال َع ِظ ْي ِم‬. َ‫” َع َّم يَتَسآ َءلُ ْون‬
“ tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang besar”.
- Surah Al-Ghasyiyyah, dengan lafal: ” ‫سى‬ ُ ‫” َه ْل َأتكَ َح َد ْي‬
َ ‫ث ُم ْو‬
“sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.
- ُ ‫ي يُ َك ِّذ‬
Surah Al-Ma’un, dengan lafal: ” ‫ب بِال ِّد ْي ِن‬ ْ ‫” َأ َر َءيْتَ الَّ ِذ‬
“ tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama”.
b. Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam kalimat negatif. Diantaranya:
- َ ‫“ َألَ ْم نَش َْر ْح لَ َك‬
Surah al-Insyirah dengan lafal ” ‫صد ْْر َك‬
- Surah Al-Fiil dengan lafal ” ‫ب الفِ ْي ِل‬ ْ ‫“ َألَ ْم ت ََر َكيْفَ فَ َع َل َربُّ َك بَِأ‬
ِ ‫صح‬
9. Pembukaan dengan do’a (Al-Istiftaahu Bid Du’aai).
a. Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul Ismiyyu)ada di 2
surat yaitu:
c. Surah Al-Muthaffifin, dengan lafal:“ َ‫” َو ْي ٌل لِ ْل ُمطَفِّفِّيْن‬
“ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”
6
d. Surah Al-Humazah, dengan lafal: ” ٌ‫“ َو ْي ٌل لِ ُك ِّل ُه َمزَ ٍة لُّ َم َز ة‬
“ kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela
b. Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul Fi’liyu) membuka
satu surah saja yaitu surah Al-Lahab ” ‫َب‬ ٍ ‫“ تَبَّــتْ يَدَاَأبِى لَ َه‬
َّ ‫ب َوت‬
10. Pembukaan dengan alasan (Al-Istiftaahu Bit-Ta’lili).

ٍ ‫لف قُ َر ْي‬
Hanya terdapat dalam surah Al-Quraisy, dengan lafal: ” ‫ش‬ ِ ‫” ِإل ْي‬
“karena kebiasaan orang-orang Quraisy”

C. Pendapat Ulama
1. Para mufassir berpendapat bahwa huruf muqatha’ah dalam Al-Qur’an,termasuk ayat
mutasyabihat, yang tidak dapat diketahui maknanya (yang tersirat) kecuali hanya oleh
Allah Subhanahu Wata’ala
2. Ulama tasawuf berpendapat bahwa fawatihus Suwar adalah huruf-huruf yang
tepotong-potong yang masing-masing diambil dari nama Allah, atau yang tiap-tiap
hurufnya merupakan penggantian dari suatukalimat yang berhubungan dengan yang
susudahnya atau huruf itu menunjukkan kepada maksud yang dikandung oleh surat
yang surat itu dimulai dengan huruf-huruf yang terpotong-potong.
3. Rasyid Ridha berpendapat bahwa tanbih ini sebenarnya dihadapkan kepada orang-
orang musyrik mekkah dan ahli kitab madinah. Karena orang-orang kafir apabila
Nabi membaca al-Qur’an mereka satu sama lain menganjurkan untuk tidak
mendengarkannya, seperti dijelaskan dalam Surat Fushshilat ayat ./#
.
D. Hikmah fawatihus suwar
1. Sebagai mukzizat Alquran.
2. Sebagai sarana ketundukan akal manusia kepada Tuhannya.
3. Sebagai penyampaian pesan.
4. Sebagai peringatan bagiu manus

BAB III
KESIMPULAN

7
Fawatihus suwar adalah pembuka-pembuka surat, karena posisinya di awal surat dalam
Al-Quran. Ada beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur’an. Seluruh Al-Qur’an yang
berjumlah 114 surah itu dibuka dengan sepuluh macam pembukaan, tidak ada satu surah pun
yang keluar dari sepuluh macam pembukaan itu.
Istilah fawatihus suwar ini sering dijumbuhkan orang dengan al-huruful muqaththa’ah
(huruf terputus-putus yang terdapat di permulaan surah-surah al-qur’an) seperti Dr.Shubhi Ash-
Shahih dalam kitabnya Mabahits Fi’ Ulumil Qur’an. Karena itu, perlu ditegaskan bahwa
fawatihus suwar itu berbeda dengan huruful muqaththa’ah yang hanya mempunyai salah satu
macam dari fawatihus suwar yang ada sepuluh macam yang hanya menjadi pembahasan dari 29
surah dari 114 surah-surah Al-qur’an.

DAFTAR PUSTAKA

8
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, Dunia Ilmu, Surabaya, 2009.
Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2008.
Shubhi Shaleh, Mabahits fi Ulumil Qur’an (Beirut: Dar al-‘Ilm li al-Malayin,1988), 241

Anda mungkin juga menyukai