Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Alquran yang terdiri dari 114 buah surah itu diawali dengan beberapa
macam pembukaan (fawatihus suwar) dan diakhiri dengan berbagai macam
penutupan (khawatimus suwar).
Ada cabang khusus Ulumul Qur’an yang membicarakan pembukaan
dan penutup surah-surah Alquran itu, yaitu Ilmu Fawatihus Suwar Wa
Khawatimuha.
Jika pembukaan surah-surah itu diamati satu-persatu, maka terdapat
sepuluh macam pembukaan surah-surah Alquran. Inilah yang menjadi objek
pembahasan Ilmu Fawatihus Suwar, yaitu ilmu cabang Ilmu Ulumul Qur’an
yang khusus membahas tentang pembukaan surah-surah Alquran.
Ilmu ini penting sekali untuk dipelajari, karena dengan ilmu itu orang
akan bisa mengetahui rahasia/ hikmah Allah SWT di dalam pembukaan surah-
surah kitab Alquran.
Diantara ulama yang mengarang ilmu ini ialah Abdul ‘Adhim bin
Abdul Wahid, yang terkenal dengan sebutan Ibnu Ishba’. Beliau menulis kitab
Al-Khawathirus Sawabih Fi Asraaril Fawaatih.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fawatihus suwar?
2. Macam-macam fawatihus suwar?
3. Apa pendapat ulama tentang fawatihus suwar?
4. Apa saja hikmah fawatihus suwar?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian fawatihus suwar

Menurut bahasa fawatih adalah jamak dari fatihah, yang berarti


pembukaan atau permulaan atau awalan. Sedangka kata as-suwar adalah
jamak dari kata as-surah, sekumpulan ayat-ayat Alquran yang mempunyai
awalan dan akhiran1.

Jadi, Fawatihus Suwar adalah beberapa pembukaan dari surah-surah


Alquran atau beberapa macam awalan dari surah-surah Alquran. Sebab,
seluruh surah al-qur’an yang berjumlah 114 buah surah itu dibuka dengan
sepuluh macam pembukaan, tidak ada satu surahpun yang keluar dari sepuluh
macam pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam pembukaan itu mempunyai
rahasia/hikmah sendiri-sendiri, hingga perlu sekali untuk dipelajari.

Istilah fawatihus suwar ini sering dijumbuhkan orang dengan al-huruful


muqaththa’ah (huruf terputus-putus yang terdapat di permulaan surah-surah
al-qur’an) seperti Dr. Shubhi Ash-Shahih dalam kitabnya Mabahits fi’Ulumil
Qur’an. Karena itu, perlu ditegaskan bahwa fawatihus suwar itu berbeda
dengan huruful muqaththa’ah yang hanya mempunyai salah satu macam dari
fawatihus suwar yang ada sepuluh macam yang hanya menjadi pembahasan
dari 29 surah dari 114 surah-surah Al-qur’an.

B. Macam-macam fawatihus suwar beserta Hikmahnya

Dalam surah-surah Alquran, Allah mengawali firmannya dengan sepuluh


bentuk ungkapan :

1. Pembukaan dengan pujian kepada Allah Swt ( al istiftaahu bits tsanaa’i


) terdapat dalam 14 surah
Pujian kepada Allah Swt itu ada 2 macam yaitu:

a. Menetapkan sifat-sifat terpuji ( al itsbaatu sifaatil madhi ) yang memakai


salah satu dari 2 lafadz sebagai berikut:

- Surah al-Fatihah dengan lafal ” َ‫ب ْالعَالَ َميْن‬


َ ‫“ أ َ ْل َح ْمد َ َُلِلَ َر‬

1
Abdul Djalal, Ulumul Qur’an (Surabaya : Dunia Ilmu, 2000).168

2
َ ‫ت َواأل َ ْر‬
- Surah al- An’am dengan lafal ” ‫ض‬ َ ‫موا‬
َ ‫س‬ ْ ‫“ أ َ ْل َح ْمد َُلِلَ الَّذ‬
َّ ‫َي َخلَقَ ال‬

َ ‫ع ْب َد َه ْال َك‬
- Surah al- Kahfi dengan lafal ” ‫تب‬ َ ‫َي أ َ ْنزَ َل‬
َ ‫علَى‬ ْ ‫“ أَل َح ْمد َُلِلَ الَّذ‬

َ ‫ت َواأل َ ْر‬
- Surah as-Saba’ dengan lafal ” ‫ض‬ ْ ‫” أ َ ْل َح ْمد َُلِلَ الَّ َذ‬
َّ ‫ي لَهُ َمافَى ال‬
َ ‫سم َوا‬

- Surah al-Furqan dengan lafal ” ‫ع ْب َد َه‬ َ َ‫ذي ن ََّز َل ْالفُ ْرقأن‬


َ ‫علَى‬ ْ َّ‫اركَ ال‬
َ ‫” ت َ َب‬

- Surah al-Mulk dengan lafal” ُ‫َي َب َي َد َه ْال ُم ْلك‬


ْ ‫اركَ الَّذ‬
َ ‫“ ت َ َب‬

b. Mensucikan Allah Swt. Dari sifat-sifat yang negatif ( tanziilu an shifaatin


nuqshaan ) yang memakai lafal tasbih, terdapat dalam 7 surah,
diantaranya:
- Surah al-Isra’ dengan lafal

ْ ‫سبْحنَ الَّذ‬
‫َي اَسْرى بَعَ ْب َد َه لَي ًْل‬ ُ

Artinya:
“ maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu
malam”.
- Surah al- A’ala dengan lafal

َ ‫س َبحَ اس َْم َر َبكَ األَع‬


‫ْلى‬ َ

Artinya:
“ sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi”.
- Surah al-Hadid dengan lafal

َ ‫ت َواأل َ ْر‬
‫ض‬ َ ‫موا‬
َ ‫س‬َّ ‫سبَّ َح َلِلَ َمافَى ال‬
َ

Artinya:
“ semua yang ada dilangit dan yang ada dibumi bertasbih pada Allah (
menyatakan kebesaran Allah”.
- Surah al-Hasyr dengan lafal

َ ‫ت َو َما فَى األ َ ْر‬


‫ض‬ َ ‫موا‬
َ ‫س‬َّ ‫سبَّ َح َلِلَ مافَى ال‬
َ

Artinya:
“ telah bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada
di bumi”.

3
- Surah ash-Shaaffu dengan lafal[6]
َ ‫ت َو َما َفى اًأل َ ْر‬
‫ض‬ َ ‫موا‬
َ ‫س‬َّ ‫سبَّ َح َلِلَ َما َفى ال‬
َ

Artinya:
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja
yang ada dibumi”.
- Surah al-Jumu’ah dengan lafal

َ ‫ت َو َما فَى األ َ ْر‬


‫ض‬ َ ‫موا‬
َ ‫س‬َّ ‫سبَ ُح َلِلَ ما فَى ال‬
َ ُ‫ي‬

Artinya:
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja
yang ada dibumi”.
- Surah at-Taghabuun dengan lafal

َ ‫ت َوما فَى األ َ ْر‬


‫ض‬ َ ‫سموا‬
َّ ‫سبَ ُح َلِلَ ما فَى ال‬
َ ُ‫ي‬

Artinya:
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja
yang ada dibumi”.

2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus ( istiftaahu bil


huruufi al muqaththa’ati )
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 29 surah dengan
memakai 14 huruf dengan tanpa diulang yang terkumpul dalam kalimat
‫اط ٌع لَهُ َس َر‬
َ َ‫َص َح َك ْي ٌم ق‬
َ ‫ن‬, yang terdiri dari huruf-huruf ,‫ ع‬,‫ ط‬,‫ ص‬,‫ س‬,‫ ر‬,‫ ح‬,‫أ‬
‫ ي‬,‫ ه‬,‫ ن‬,‫ م‬,‫ ل‬,‫ ك‬,‫ق‬. Jika dihitung dengan memasukkan huruf-huruf yang
berulang-ulang, maka akan berjumlah 78 huruf.

3. Pembukaan dengan Nida/panggilan (Al-istiftaahu Bin Nidaa’)[15]


Nida’ (panggilan) itu ada 3 macam, yaitu:

a. Nida/ panggilan yang ditujukan kepada kepada Nabi SAW, terdapat


dalam 5 surah, diantaranya Surah Al-Ahzab, Surah At-Tahrimdan
Surah Ath-Thalaq dimulai dengan lafal “ ُُ‫ ياَاَيُّ َهاالنَّبَي‬,”Surah Al-
ْ ‫“يَااَيُّ َه‬dan
Muzammil dimulai dengan lafal ” ً‫اال ُمزَ َم ُل قَ َم الَّي َل اَلَّقَ َل ْيل‬
Surah Al-Muddatsir dimulai dengan lafal ” ‫ ” َيااَيُّ َهاال ُمد َّثَ ُر‬.

b. Nida yang ditujukan kepada kaum mukminin dengan lafal ” َ‫يَااَيُّ َهاالَّ َذيْن‬
‫“ا َمنُ ْوا‬, terdapat dalam surah, diantaranya:
- Surah Al-Maidah

4
- Surah Al-Hujurat

c. Nida yang ditujukan kepada umat manusia ” ‫اس‬ُ َّ‫ ” َيااَيُّ َهاالن‬, yang
terdapat dalam dua surah, yaitu Surah An-Nisa dan Surah Al-Hajj.

4. Pembukaan dengan jumlah Khabariyah (Al-istiftaahu Bil Jumalil


Khabariyyati)
Jumlah Khabariyyah diawal surah-surah Al-Qur’an ada dua macam, yaitu:

a. Jumlah Ismiyah, yang menjadi pembukaan 11 surah-surah,


diantaranya:
- ُ ‫“بَ َرا َءة ٌ َمنَ ّللاَ َو َر‬
Surah At-Taubah dengan lafal ” ‫س َو َل َه‬

- Surah An-Nur dengan lafal ” ‫س ْو َرة ٌ ا َ ْنزَ ْلن َها َوفَ َرضْن َها‬
ُ “

- Surah Az-Zumar dengan lafal ” ‫حكي َْم‬ َ ‫“ت َ ْن َز ْي ُل ال َكت‬


َ ‫ب َمنَ ّللاَ ال َع َزي َْزال‬

- َ ‫ع ْن‬
Surah Muhammad dengan lafal ” َ‫س َب ْي َل ّللا‬ َ ‫“الَّ َذيْنَ َكفَ ُر َوا َو‬
َ ‫صد ُّْوا‬

- ً ْ‫“إَنَّافَتَحْ نَالَكَ فَت‬


Surah Al-Fath dengan lafal ” ‫حا ُمبَ ْينًا‬

- Surah Ar-Rahman dengan lafal ” َ‫علَّ َم الٌقُ ْران‬ َّ َ ‫“ا‬


ُ ْ‫لرح‬
َ ‫من‬

- َ ‫“ ْال َحآقَّةُ َماال‬


Surah Al-Haqqah dengan lafal ” ُ‫حآقَّة‬

- ً ‫س ْلنَانُ ْو‬
Surah Nuh dengan lafal ” ‫حا َإلَى قَ ْو َم َه‬ َ ‫“ َإنَّاا َ ْر‬

- Surah Al-Qadr dengan lafal ” ‫“ َإنَّاا َ ْنزَ ْلنهُ فَى لَ ْيلَ َةالقَد َْر‬

- Surah Al-Qaqi’ah dengan lafal ” ُ ‫عة‬


َ ‫ار‬ ْ ‫عةُ َم‬
َ َ‫االق‬ َ َ‫“أ َ ْالق‬
َ ‫ار‬

- َ ‫“إَنآَا َ ْع‬
Surah Al-Kautsar dengan lafal” ‫ط ْينَاكَ ال َك ْوث َ َر‬

b. Jumlah Fi’liyah yang menjadi pembukaan 12 surah-surah[16],


diantaranya:
- Surah Al-Anfal dengan lafal ” ‫ع َن األ َ ْنفا َل‬
َ َ‫“يَ ْسئَلُ ْونَك‬

- َ ‫“أَت َى أ َ ْم ُرّللاَ فَ َلت َ ْست‬


Surah An-Nahl dengan lafal ” ُ‫َعجلُ ْوه‬

5
- Surah Al-Anbiya’ dengan lafal ” ‫سابُ ُه ْم‬
َ ‫اس َح‬ َ ‫“ َإ ْقت ََر‬
َ َّ‫ب َللن‬

- Surah Al-Mu’minun dengan lafal ” َ‫ح ْال ُمؤْ َمنُ ْون‬


َ َ‫“قَ ْدا َ ْفل‬

- َّ ‫عةُ َوا ْنش‬


Surah Al-Qamar dengan lafal ” ‫َق القَ َم ُر‬ َ ‫سا‬ َ َ‫“إَ ْقت ََرب‬
َّ ‫ت ال‬

- َ ُ ‫س َم َع ّللاُ قَ ْو َل الَّ َتى ت‬


Surah Al-Mujadilah dengan lafal ” َ‫جا َدلُك‬ َ ‫“ َق ْد‬

- Surah Al-Ma’arij dengan lafal ” ٍ‫ب َوا َقع‬ َ ‫سأ َ َل‬


ٍ ‫سآ َئ ٌل َب َعذَا‬ َ “

- َ ‫“ ََلأ ُ ْق‬
Surah Al-Qiyamah dengan lafal ” ‫س ُم َب َي ْو َم ال َق َيا َم َة‬

- َ ‫“ ََلأ ُ ْق‬
Surah Al-Balad dengan lafal ” ‫س ُم َبهذَ ْالبَلَ َد‬

- Surah Abas dengan lafal ” ‫س َوت ََولَّى‬


َ َ‫عب‬
َ “

- Surah Al-Bayyinah dengan lafal

ْ ‫ب َو ْال ُم‬
” َ‫ش َر َكيْنَ ُم ْنفَ َكيْن‬ َ ‫“لَ ْم يَ ُك َن الَّ َذيْنَ َكفَ ُر ْو َام ْن أ َ ْه َل ال َكت‬

- Surah At-Takatsur dengan lafal ” ‫”ا َ ْله ُك ُم الـت َّ َكاث ُ ُر‬

5. Pembukaan dengan sumpah/ qosam (Al-Istiftaahu Bil-Qasami)


Sumpah Allah yang dipakai dalam pembukaan surah al-Qur’an itu ada 3
macam, dan terdapat dalam 15 surah[17], diantaranya:
a. Sumpah dengan benda-benda angkasa (Al-Istiftaahu ‘Uluwiyyati)
Terdapat dalam 8 surah, yaitu:

- Surah Ash-Shaaffat dengan lafal ” ‫صفَّا‬


َ ‫ت‬
َ ‫صف‬
َّ ‫“ َوال‬

- Surah An-Najm dengan lafal ” ‫“ َوالنَّجْ َم َإذَا ه ََوى‬

- Surah Al-Mursalaat dengan lafal ” ‫ع ْرقًا‬


ُ ‫ت‬ َ ‫“ َو ْال ُم ْر‬
َ ‫سل‬

- Surah An-Nazi’at dengan lafal “ ‫ت غ َْرقًا‬


َ ‫“ َوالنَّ َزع‬

- َ ‫اءذَا‬
Surah Al-Buruj dengan lafal ” َ‫ت الب ُُر ْوج‬ َ ‫س َم‬
َّ ‫“ َوال‬

6
- Surah Ath-Thariq dengan lafal ” ‫ق‬
َ ‫ار‬ َّ ‫اء َو‬
َ ‫الط‬ َ ‫س َم‬
َّ ‫“ َوال‬

- Surah Al-Fajr dengan lafal ” ‫ش ٍر‬ َ ‫“ َوالَفَجْ َر َولَيَا ٍل‬


ْ ‫ع‬

- Surah Asy-Syams dengan lafal ” ‫ضح َها‬ َّ ‫“ َوال‬


ُ ‫ش ْم َس َو‬

b. Sumpah dengan benda-benda bawah (Al-Qasamu Bis-


Sufliyaati)terdapat dalam 4 surah, yaitu:
- َ ‫“ َوالذَّ َاري‬
Surah Adz-Dzariyat dengan lafal ” ‫ت ذَ ْر ًوا‬

- ُ ‫ب َم ْس‬
Surah Ath-Thur dengan lafal ” ‫ط ْز ٍر‬ ُّ ‫“ َو‬
ٍ ‫الط ْو َر َو َكت‬

- Surah At-Tin dengan lafal ” ‫ْن َوال َّز ْيت ُ ْو َن‬


َ ‫“ َوالتَي‬

- Surah Al-‘Adiyat dengan lafal ” ‫حا‬


ً ‫ض ْب‬ َ ‫“ َو ْالعدَي‬
َ ‫ت‬

c. Sumpah dengan waktu (Al-Qasamu Bil-Waqti), terdapat dalam 3


surah, diantaranya:
- Surah Al-Lail dengan lafal ” ‫“ َوالَّ ْي َل أَذَايَ ْغشَى‬

- Surah Adh-Dhuha dengan lafal ” ‫حى‬


َ ‫ض‬
ُّ ‫“ َوال‬

- ْ ‫“ َو ْال َع‬
Surah Al-‘Ashr dengan lafal ” ‫ص َر‬

6. Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu Bis-Sarthi)


Syarat-syarat yang dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah Al-
Qur’an ada 2 macam dan digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut:

a. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surah


diantaranya:
- ْ ‫س ُك َو َر‬
Surah At-Takwir dengan lafal ” ‫ت‬ َّ ‫“ َإذَال‬
ُ ‫ش ْم‬

- Surah Al-Infithar dengan lafal ” ‫ت‬ َ َ‫“ َإذَالشمآ ٌءف‬


ْ ‫ط َر‬

- ْ َّ‫شق‬
Surah Al-Insyiqaq dengan lafal ” ‫ت‬ َّ ‫“ إْذَال‬
َ ‫سمآ ٌءا ْن‬

b. Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, dipakai diawal 4 surah,


diantaranya:

7
- Surah Al-Waqi’ah dengan lafal ” ‫الواقَ َع َة‬
َ ‫ت‬ َ ‫“ َإذَا َوقَ َع‬

- Surah Al-Munafiqun dengan lafal ” َ‫جا َء َكال ُمن َفقُ ْرن‬


َ ‫“ إَذَا‬

- Surah Az-Zalzalah dengan lafal ” ‫ض ُز ْلزَ الَ َها‬ َ َ‫از ْل َزل‬


ُ ‫ت األ َ ْر‬ ُ َ‫“ إَذ‬

- Surah An-Nashr dengan lafal ” َ‫ص ُرّللاَ َو ْالفَتْح‬


ْ َ‫“ َإذَا َجا َءن‬

7. Pembukaan dengan fi’il amar (Al-Istiftaahu bil Amri)


Ada 6 fi’il amar yang dipakai untuk membuka surah-surah al-Qur’an, yang
terdiri dari 2 lafal dan digunakan untuk membuka 6 surah-surah sebagai
berikut[19]:
a. Dengan fi’il Amar ْ‫ َإ ْق َرأ‬yang hanya untuk membuka satu surah yaitu
Surah Al-‘Alaq.
b. Dengan fi’il amar ‫قُ ْل‬, yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
َ َ‫ي أَنَّهُ ا ْست َ َم َع نَفَ ٌر َمن‬ ُ
1. Surah Al-Jinn dengan lafal ” ‫الج َن‬ َ ‫“ قُ ْل أ ْو َح‬
َّ َ‫ي إَل‬
2. Surah Al-Kafirun dengan lafal” َ‫” قُ ْل يآأَيُّ َهاالك َف ُر ْون‬
3. Surah Al-Ikhlash dengan lafal ” ٌ ‫حد‬ َ َ ‫“ قُ ْل ُه َوّللاُ أ‬
4. Surah Al-Falaq dengan lafal ” ‫ق‬ َ َ‫ب الفَل‬ َ ‫ع ْوذُبَ َر‬ُ َ ‫“ قُ ْل أ‬
5. Surah An-Nas dengan lafal ” ‫اس‬ َ َّ‫ب الن‬ َ ‫ع ْوذُبَ َر‬ُ َ ‫“ قُ ْْل‬
8. Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftaahu bil Istifhaami)
Bentuk pertanyaan/ istifham yang dipakai sebagai pembukaan dari 6
surah-surah al-Qur’an itu ada 2 macam sebagai berikut:

a. Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk


pertanyaan yang dengan kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya.
Terdapat dalam 4 surah yaitu:
- Surah Ad-Dahru, dengan lafal:

” ‫ْن َمنَ الدَّ ْه َر‬


ٌ ‫ان َحي‬
َ ‫س‬ َ ‫” ه َْل أَت َى‬
َ ‫علَى‬
َ ‫اإل ْن‬

Artinya:
“ bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
- Surah An-Naba’, dengan lafal:
” ‫ظي َْم‬ َ . َ‫ع َّم يَت َسآ َءلُ ْون‬
َ َ‫عنَالنَّبَإَالع‬ َ ”

Artinya:
“ tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang
besar”.
- Surah Al-Ghasyiyyah, dengan lafal:

8
” ‫سى‬ ُ ‫” ه َْل أَتكَ َحدَي‬
َ ‫ْث ُم ْو‬

Artinya:
“ sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.
- Surah Al-Ma’un, dengan lafal:

” ‫ْن‬
َ ‫الدي‬
َ ‫ب َب‬ ْ ‫” أ َ َر َءيْتَ الَّذ‬
ُ ‫َي يُ َك َذ‬

Artinya:
“ tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama”.
b. Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam kalimat negatif.
Diantaranya[20]:
- َ َ‫“ أَلَ ْم نَ ْش َرحْ لَك‬
Surah al-Insyirah dengan lafal ” َ‫صد ْْرك‬

- Surah Al-Fiil dengan lafal ” ‫ب ال َف ْي َل‬ ْ َ ‫ْف فَ َع َل َربُّكَ َبأ‬


َ ‫صح‬ َ ‫“ أَلَ ْم ت ََر َكي‬

9. Pembukaan dengan do’a


Do’a atau harapan yang digunakan sebagai pembukaan dari 3 surah ada 2
macam sebagai berikut[21]:
a. Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul
Ismiyyu)ada di 2 surat yaitu:
 Surah Al-Muthaffifin, dengan lafal:
َ ‫” َو ْي ٌل َل ْل ُم‬
َ‫ط َف َفيْن‬

Artinya:
“ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”.
 Surah Al-Humazah, dengan lafal:
” ٌ ‫ه َمزَ ةٍ لُّ َمزَ ة‬
ُ ‫“ َو ْي ٌل َل ُك َل‬

Artinya:
“ kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela
b. Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul
Fi’liyu)membuka satu surah saja yaitu surah Al-Lahab ” ‫َّــت يَدَاأ َ َبى‬
ْ ‫تَب‬
ٍ ‫“لَ َه‬
َّ‫ب َوتَب‬
10. Pembukaan dengan alasan ( Al-Istiftaahu bit-Ta’lili)
Seperti yang digunakan untuk membuka surah Al-Quraisy[22], dengan
lafal:
” ‫ْش‬ٍ ‫ْلف قُ َري‬
َ ‫” َإلي‬

Artinya:

9
“karena kebiasaan orang-orang Quraisy”

C. Pendapat para Ulama tentang fawatihus suwar

1. Para mufassir berpendapat bahwa huruf muqatha’ah dalam Al-Qur’an,


termasuk ayat mutasyabihat, yang tidak dapat diketahui makananya
(yang tersirat) kecuali hanya oleh Allah SWT.
2. Ulama’ tasawuf berpendapat bahwa fawatihus Suwar adalah huruf-huruf
yang tepotong-potong yang masing-masing diambil dari nama Allah,
atau yang tiap-tiap hurufnya merupakan penggantian dari suatu kalimat
yang berhubungan dengan yang susudahnya atau huruf itu
menunjukkan kepada maksud yang dikandung oleh surat yang surat itu
dimulai dengan huruf-huruf yang terpotong-potong.
3. Al-Khuwaibi mengatakan bahwa kalimat- kalimat itu merupakan tanbih
bagi Nabi. Mungkin ada suatu waktu Nabi berada dalam alam manusia
dalam keadaan sibuk maka Jibril memerintahkannya untuk
mengucapkannya agar Nabi mendengar ucapan Malaikat Jibril maka
Nabi mendengarkannya dengan seksama.
4. As-Sayyid Rasyid Ridha tidak membenarkan al-Khuwaibi diatas, karena
nabi senantiasa dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti
kedatangan wahyu. Rasyid ridha berpendapat bahwa tanbih ini
sebenarnya dihadapkan kepada orang-orang musyrik mekkah dan ahli
kitab madinah. Karena orang-orang kafir apabila nabi membaca al-
Qur’an mereka satu sama lain menganjurkan untuk tidak
mendengarkannya,seperti dijelaskan dalam surat Fushshilat ayat 26.2

D. Hikmah fawatihus suwar

1. Sebagai mukjizat Alquran.3


2. Sebagai sarana ketundukan akal manusia kepada Tuhannya.
3. Sebagai penyampaian pesan.
4. Sebagai peringatan bagiu manusia.

2
Shubhi Shaleh, Mabahits fi Ulumil Qur’an (Beirut: Dar al-‘Ilm li al-Malayin,1988), 241
3
Imam Abi Al-fad, Tafsir Al-Qur’an al-Adhim (Lebanon : maktabah Ilmiyah,1994), 35

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini nadalah sebagai berikut :

1. Fawatih as-suwar adalah pembuka-pembuka


surat, karena posisinya di awal surat dalam al-quran.
2. Seluruh surat dalam al-quran dibuka dengan sepuluh
macam pembukaan tidak ada satu surat pun yang keluar dari sepuluh
macam tersebut
3. Para ulama berpendapat bahwa huruf-huruf fawatih as-suwar itu secara
umum telah sedemikian azali maka banyak ulama yang tidak
berani menafsirkannya dan tidak berani
mengeluarkan pendapat yang tegas terhadap makna huruf-huruf
tersebut
4. Pembukaan-pembukaan surat yang ada di dalam Al-
Quran. Pembagian Karakter pembukaannya adalah sebagai berikut:

a. Pujian kepada Allah


b. Huruf-huruf Hija’iyyah
c. Panggilan
d. Ungkapan
e. Sumpah
f. Syarat
g. Perintah
h. Istifham
i. Doa
j. Alasan

11
DAFTAR PUSTAKA

 H, Jalal, Abdul. Ulumul Qur’an.. Surabaya: Dunia Ilmu, 2000.

 Shaleh,Shubhi. Mabahits fi Ulumil Qur’an. Beirut: Dar al-‘Ilm li al-


Malayin, 1988.

 Al-fad, Abi. Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim. Lebanon : Maktabah Ilmiyah,


1994.

 ‘Alawy, bin Muhammad. Zubdatul Itqan fi ‘Ulumil Qur’an. Jeddah: Dar


al-Syuruq, 1983.

 http://intelek-muda.blogspot.com/2011/101fawatihus-al-suwar-pendapat-
diunduh-tanggal 10-03-2015

 Al-Qur’an Digital

12

Anda mungkin juga menyukai