Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ULUMUL QUR’AN

ILMU FAWATIHUL SUWAR

MATA KULIAH : ULUMUL QUR’AN


DOSEN PEMBIMBING : RADIAN ARMIANSA, M.H

DISUSUN OLEH :
ASYURA
FITRI FAUZIAH
WULAN NADIA
MUHAMMAD ARIF

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QURAN
TAHUN 2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur kita panjatkan ke


hadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini, saya ucapkan terima kasih kepada bapak Radian Armiansa, M. H, atas
arahan dan bimbingannya dan teman- teman yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah yang membahas tentang Ilmu Fawatihul Suwar
dalam Proses Pendidikan dapat mudah di mengerti oleh pembaca, penulis pribadi
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan makalah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Aceh Jaya, 18 November 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.LatarBelakangMasalah ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan macam fawatihul suwar............................................... 4
B. Kedudukan pembuka surat al-Qur’an .................................................. 9
C. Pendapat para ulama tentang huruf-huruf fawatihul suwar ................. 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam al-Qur’an ada berbagai bentuk yang digunakan oleh Allah dalam
memulai firmannya. Terkadang sebuah surat diawali dengan tahmid, tasbih,
nida’ sumpah, amr dan lainnya. Fawatihul suwar berarti pembukaan-
pembukaan surah, karena berada diawal surah-surah dalam al-Qur’an.
Pembuka-pembuka surat dalam al-Qur’an (fawatih al-suwar) biasa juga
disebut dengan fawatih al-suwar (permulaan-permulaan);al-huruf al
Muqatha’ah (Penggalan huruf-huruf). Al-Quran sebagaimana diketahui terdiri
dari 114 surat, yang di awali dengan beberapa macam pembukaan (Fawatih Al-
Suwar), di antara macam pembuka surat yang tetap aktual pembahasannya
hingga sekarang ini huruf muqatha’ah. Menurut Watt, huruf-huruf yang terdiri
dari huruf-huruf hijaiyah ini, selain mandiri juga mengadung banyak misterius,
karena sampai saat ini belum ada pendapat yang dapat menjelaskan masalah
itu secara memuaskan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan macam-macam Fawatihus Suwar ?
2. Bagaimana Kedudukan Fawatihus Suwar ?
3. Bagaimana Pendapat Ulama tentang Huruf Fawatihus Suwar ?

C. Tujuan Permasalahan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dan macam-macam Fawatihus Suwar ?
2. Untuk mengetahui bagaimana Kedudukan Fawatihus Suwar ?
3. Untuk mengetahui bagaimana Pendapat Ulama tentang Huruf Fawatihus
Suwar ?

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan macam-macam fawatihul suwar
Kata Fawatih al-Suwar berasal dari bahasa Arab, sebuah kalimat yang terdiri dari
susunan dua kata, fawatih dan al-Suwar. Menurut bahasa “fawatih” adalah bentuk
jamak dari kata “fatih” yang artinya pembukaan atau permulaan. Sedangkan Al-
suwar adalah bentuk jamak dari kata Al-suwar yang artinya sekumpulan ayat-ayat al-
Qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran. Jadi, “fawatih al-suwar” diartikan
dengan beberapa pembukaan dari surat-surat al-Qur’an atau macam-macam awalan dari
surat al-Qur’an. Istilah fawatih al-suwar (pembuka-pembuka surat) dalam al-Qur’an
bisa disebut juga dengan Awail al-suwar (permulaann-permulaan surat).
Banyak ulama telah melakukan kajian mendalam tentang pembukaan surah-surah
al-Qur’an seperti Ibnu Abi al-Asba’ yang menulis kitab tentang fawatih as-suwar, yaitu
kita al-Khawathir al -Sawanih fi asrar al-fawatih. Ia mencoba menggambarkan tentang
beberapa kategori dari pembukaan-pembukaan surah yang ada didalam al-Qur’an,
yaitu: pertama, pujian terhadap Allah Swt yang dinisbahkan kepada sifat-sifat
kesempurnaan Allah., Kedua, dengan menggunakan huruf-huruf hijaiyah, yang terdapat
dalam 29 surah., ketiga, dengan menggunakan kata seru (ahrufu nida) yang terdapat
dalam 10 surah., keempat, kalimat berita (jumlah khabariyah) yang terdapat dalam 23
surah., kelima, dalam bentuk sumpah (al-qasam) yang terdapat dalam 15 surah

B. Macam-macam fawatihul suwar


1. Pembukaan dengan Pujian kepada Allah (Al-Istifham bi Al-Tsana)
yaitu:
a. Menetapkan sifat-sifat terpuji dengan menggunakan hamdalah,
yakni dibuka dengan Alhamdulillah yang terdapat pada 5 surah yaitu
sebagai berikut:
1) Surah Al-Fatihah dengan lafal “ َ‫ ْﺍﻟ َﻌﺎ َﻟﻤِ ﻴْﻦ‬Oُ ِ َ ِ ‫” َﺭﺏّ ِ ﺃ َ ْﻟ َﺤ ْﻤﺪ‬
ْ ‫ ﱠﺍﻟﺬ‬Oُ
2) Surah Al-An’am dengan lafal “ ‫ِﻱ‬ ِ ّ ِ ‫ﺽ ﺃ َ ْﻟ َﺤ ْﻤﺪ‬ َ ‫ﺕ َﻭﺍﻷ َ ْﺭ‬ َ ‫" َﺧ َﻠﻖَ ﺍﻟﺴ‬
ِ ‫ﱠﻤﻮﺍ‬
َ ‫ﻋ َﻠﻰ‬
3) Surah Al-Kahfi dengan lafal “ ‫ﻉ‬ َ ‫ِﻱ ﺃ َ ْﻧﺰَ َﻝ‬ ْ ‫ ﺍ ﱠﻟﺬ‬Oُ ِ ّ ِ ‫” ْﺑ ِﺪ ِﻩ ْﺍﻟﻜِﺘﺐ ﻟ َﺤ ْﻤﺪ‬

4
5

b. Mensucikan Allah dari sifat-sifat negatife dengan menggunakan lafal


tasbih yang terdapat pada tujuh surah yaitu :
1) Surah Al-Isra’ dengan lafal:
‫ِﻱ ﺍَﺳْﺮﻯ ِﺑ َﻌ ْﺒ ِﺪ ِﻩ َﻟﻴ ًْﻼ‬ْ ‫ﺳﺒْﺤﻦَ ﺍ ﱠﻟﺬ‬
ُ
“ maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu
malam”.
2) Surah Al-A’la dengan lafal:
َ ‫ﺳ ِّﺒﺢِ ﺍﺳ َْﻢ َﺭ ِّﺑﻚَ ﺍﻷَﻋ‬
‫ْﻠﻰ‬ َ
“ sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi”.
3) Surah Al-Hadid dengan lafal:
‫ﺽ‬ِ ‫ﺕ َﻭﺍﻷ َ ْﺭ‬
ِ ‫ﱠﻤﻮﺍ‬
َ ‫ َﻣﺎﻓِﻰ ﺍﻟﺴ‬O ِ ِ ‫ﺳ ﱠﺒ َﺢ‬
َ
“ semua yang ada dilangit dan yang ada dibumi bertasbih pada Allah (
menyatakan kebesaran Allah”.
2. Pembukaan dengan Huruf-Huruf Yang Terputus-Putus (Al-Ahruf
Al-
Muqatha’ah)
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 29 surat dengan
memakai 14 huruf tanpa diulang yaitu:
Pembukaan surat-surat tersebut dalam Al-Qur’an disusun dalam 14
rangkaian, yang terdiri atas kelompok:
a. Kelompok sederhana, yakni pembukaan yang hanya satu huruf,
terdapat pada 3 surat, yakni Shad (surah shad), Qaf (surah Aaf), Nun (surah
Al-Qalam)1
b. Kelompok yang terdiri dari dua huruf, terdapat pada 9 surah,
yakni Haamim (surah Al-Mukminun, Asy-syura, Al-Zukhruf, Ad-Dukhan, Al-
Jatsiyah), Al-Ahqaf). Thaaha (surah Thaha), Thaasiin (surah An-
Naml), Yaasin (surah Yaasiin).
c. Kelompok yang terdiri atas 3 huruf, terdapat pada 13 surah yakni Alif
laam miim (surah Al-Baqarah, Ali-Imran, Ar-ruum, Luqman, dan surah
sajdah); Alif laam raa (surah Hud, Yunus, Ibrahim, dll) Thaa saa
miim (surah Al-Qasas dan Asy-syuara’)
d. Kelompok yang terdiri dari empat huruf, yakni Alif lam miim
raa (surah Ar-rad) dan Alif lam mim sha’ (surah Al-Araf).
e. Kelompok yang terdiri atas lima huruf, yakni kaaf haa yaa ’ain
sha (surah Maryam) dan Haa miim ‘ain siin qaaf (surah al-Sura)

1
. Jurnal al-wajid, Junaid bin Junaid, Fawa h al-Suwar dalam al-Qur’an, IAN BONE, Vol.3
No.2 Juni 2022. Hal. 705
6

3. Pembukaan dengan panggilan Istiftah bii Al-Nida


yaitu:
a. Nida untuk nabi dengan lafal ‫ ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺒﻲ‬pada surah Al-ahzab, At-tahrim
dan At-thalaq.
b. Nida untuk nabi dengan lafal ‫ﻳﺎﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻤﺰﻣﻞ‬pada surah Al-muzammil.
c. Nida untuk nabi dengan lafal ‫ﻳﺎﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻤﺪﺛﺮ‬pada surah Al-Muddatsir

4. Pembukaan dengan Kalimat Berita (Al-Istifhah fi Al-jumlah Al-


khobariah)2

Dalam pembukaan surah ada dua macam, yaitu:


a. Kalimat Nomina (Jumlah Al-Ismiah)
Kalimat ini terdapat dalam 11 surah, yaitu :
1) Surah At-Taubah dengan lafal “‫ﺳ َﻮ ِﻟ ِﻪ‬
ُ ‫{ َﻭ َﺭ‬ِ ّ َ‫“ َﺑ َﺮﺍ َءﺓٌﻣِ ﻦ‬
2) Surah An-Nur dengan lafal “ ‫ﺳ ْﻮ َﺭﺓ ٌ ﺍ َ ْﻧﺰَ ْﻟﻨ َﻬﺎ َﻭ َﻓ َﺮﺿْﻨ َﻬﺎ‬
ُ “
3) Surah Az-Zumar dengan lafal “ ‫{ ﺍﻟ َﻌ ِﺰﻳ ِْﺰﺍﻟ َﺤﻜﻴ ِْﻢ‬ ِ ّ َ‫ﺐ ﻣِ ﻦ‬ ِ ‫“ ﺗَ ْﻨ ِﺰ ْﻳ ُﻞ ﺍﻟﻜِﺘ‬

b. Kalimat Verba (Al-jumlah Fi’liah)


Kalimat ini terdapat pada 12 surah, yaitu :
1) Surah Al-Anfal dengan lafal ” ‫ﻋ ِﻦ ﺍﻷ َ ْﻧﻔﺎ ِﻝ‬
َ َ‫“ َﻳ ْﺴﺌَﻠُ ْﻮﻧَﻚ‬
2) Surah An-Nahl dengan lafal ” ُ‫َﻌﺠﻠُ ْﻮﻩ‬ ِ ّ ‫“ ﺃَﺗَﻰ ﺃ َ ْﻣ ُﺮ‬
ِ ‫{ َﻓ َﻼﺗَ ْﺴﺘ‬
3) Surah Al-Anbiya’ dengan lafal ” ‫ﺴﺎﺑُ ُﻬ ْﻢ‬ َ ِ‫ﺎﺱ ﺣ‬ ِ ‫ﺏ ﻟِﻠ ﱠﻨ‬ َ ‫“ ِﺇ ْﻗﺘ ََﺮ‬

5. Pembukaan dengan Sumpah ( Al-istifhah Al-qasam)


Sumpah yang digunakan dalam pembukaan surah-surah al-Qur’an ada
tiga macam :
a. Sumpah dengan Benda-Benda Angkasa
1) Surah Ash-Shaaffat dengan lafal ” ‫ﺻ ﱠﻔﺎ‬
َ ‫ﺖ‬ ِ ‫ﺼ ّﻔ‬
‫“ َﻭﺍﻟ ﱠ‬
2) Surah An-Najm dengan lafal ” ‫“ َﻭﺍﻟ ﱠﻨﺠْ ِﻢ ِﺇﺫَﺍ ﻫ ََﻮﻯ‬
3) Surah Al-Mursalaat dengan lafal ” ‫ﺖ ﻋ ُْﺮ ًﻗﺎ‬ ِ ‫ﺳﻠ‬ َ ‫“ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺮ‬

b. Sumpah dengan benda-benda Bawah


1) Surah Adz-Dzariyat dengan lafal ” ‫ﺖ ﺫَ ْﺭ ًﻭﺍ‬ ِ ‫“ َﻭﺍﻟﺬﱠ ِﺍﺭﻳ‬
2) Surah Ath-Thur dengan lafal ” ‫ﻄ ْﺰ ٍﺭ‬ ُ ‫ﺐ َﻣ ْﺴ‬ ‫“ َﻭ ﱡ‬
ٍ ‫ﺍﻟﻄ ْﻮ ِﺭ َﻭﻛِﺘ‬
‫“ َﻭﺍﻟ ِﺘّﻴ ِْﻦ َﻭ ﱠ‬
3) Surah At-Tin dengan lafal ” ‫ﺍﻟﺰ ْﻳﺘ ُ ْﻮ ِﻥ‬

2
. https/: tafsiralquran.id/macam-macam-fawatih as-suwar-dalam-al-qur’an
7

c. Sumpah dengan waktu,


1) Surah Al-Lail dengan lafal ” ‫“ َﻭ ﱠﺍﻟ ْﻴ ِﻞ ﺃِﺫَﺍ َﻳ ْﻐﺸَﻰ‬
2) Surah Adh-Dhuha dengan lafal ” ‫ﻀ َﺤﻰ‬ ‫“ َﻭﺍﻟ ﱡ‬
3) Surah Al-‘Ashr dengan lafal ” ‫ﺼ ِﺮ‬ ْ
ْ ‫“ َﻭﺍﻟ َﻌ‬

6. Pembukaan dengan Syarat (Al-Istiftah Bilsyarth)


Syarat-syarat yang dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah
al- Qur’an ada dua macam, sebagai berikut:

a. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah


diantaranya:
1) Surah At-Takwir dengan lafal ” ‫ﺕ‬ ْ ‫ﺲ ُﻛ ّ ِﻮ َﺭ‬ ُ ‫ﺸ ْﻤ‬‫“ ِﺇﺫَﺍﻟ ﱠ‬
2) Surah Al-Infithar dengan lafal ” ‫ﺕ‬ْ ‫ﻄ َﺮ‬ َ ‫ﺸﻤﺂ ٌء َﻓ‬ ّ ‫“ ﺇِﺫَﺍﻟ‬
3) Surah Al-Insyiqaq dengan lafal ” ‫ﺖ‬ ْ ‫ﺸ ﱠﻘ‬ َ ‫“ ﺇْﺫَﺍﻟﺴﱠﻤﺂ ٌءﺍ ْﻧ‬

b. Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah


diantaranya:
1) Surah Al-Waqi’ah dengan lafal ” ‫ﺍﻟﻮﺍ ِﻗ َﻌ ِﺔ‬ َ ‫ﺖ‬ ِ ‫“ ﺇِﺫَﺍ َﻭ َﻗ َﻌ‬
2) Surah Al-Munafiqun dengan lafal ” َ‫“ ﺇِﺫَﺍ َﺟﺎ َءﻛَﺎﻟ ُﻤﻨ ِﻔﻘُ ْﺮﻥ‬
3) Surah Az-Zalzalah dengan lafal ” ‫ﺽ ُﺯ ْﻟﺰَ ﺍ َﻟ َﻬﺎ‬ُ ‫ﺖ ﺍﻷ َ ْﺭ‬ ِ ‫ﺍﺯ ْﻟ ِﺰ َﻟ‬
ُ َ‫“ ﺇِﺫ‬
4) Surah An-Nashr dengan lafal ” ‫ﺢ‬ ْ
ِ ‫{ِ َﻭﺍﻟ َﻔ ْﺘ‬
ّ ‫ﺼ ُﺮ‬ْ ‫“ ِﺇﺫَﺍ َﺟﺎ َء َﻧ‬

7. Pembukaan dengan Kata Kerja Perintah (Al-istiftah Bil al-amar)


Ada 6 fi’il amar yang dipakai untuk membuka surah-surah al-Qur’an,
yang terdiri dari 2 lafal sebagai berikut:
a. Dengan fi’il Amar ْ‫ ﺇِ ْﻗ َﺮﺃ‬yang hanya untuk membuka satu surah yaitu
Surah Al-‘Alaq.
b. Dengan fi’il amar ‫ﻗُ ْﻞ‬, yang digunakan sebagai berikut:
ِ َ‫ﻲ ﺃ َ ﱠﻧﻪُ ﺍ ْﺳﺘَ َﻤ َﻊ َﻧﻔ ٌَﺮﻣِ ﻦ‬ ُ
1) Surah Al-Jinn dengan lafal ” ‫ﺍﻟﺠ ِّﻦ‬ َ ِ‫“ ﻗُ ْﻞ ﺃ ْﻭﺣ‬
‫ﻲ ِﺇ َﻟ ﱠ‬
2) Surah Al-Kafirun dengan lafal” َ‫” ﻗُ ْﻞ ﻳﺂﺃ َ ﱡﻳ َﻬﺎﺍﻟﻜﻔ ُِﺮ ْﻭﻥ‬
8

8. Pembukaan dengan Pertanyaan (Al-Istiftah bi Al-Istifham)


Bentuk pertanyaan ini ada dua macam, yaitu:

a. Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk


pertanyaan yang dengan kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya,
yaitu:

1). Surah Ad-Dahru, dengan lafal:


“ ‫ﺎﻥ ﺣِ ﻴ ٌْﻦ ﻣِ ﻦَ ﺍﻟﺪﱠ ْﻫ ِﺮ‬ ِ ‫ﺴ‬ ِ ‫ﻋ َﻠﻰ‬
َ ‫ﺍﻹ ْﻧ‬ َ ‫” ﻫ َْﻞ ﺃَﺗَﻰ‬
“ bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
2). Surah An-Naba’, dengan lafal:
َ . َ‫ﻋ ﱠﻢ َﻳﺘَﺴﺂ َءﻟُ ْﻮﻥ‬
“ ‫ﻋﻨِﺎﻟ ﱠﻨ َﺒﺈِﺍﻟ َﻌﻈِ ﻴ ِْﻢ‬ َ ”
“ tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang
besar”.
3). Surah Al-Ghasyiyyah, dengan lafal:
“ ‫ﺳﻰ‬ َ ‫ْﺚ ُﻣ ْﻮ‬ ُ ‫” ﻫ َْﻞ ﺃَﺗﻚَ َﺣﺪَﻳ‬
“ sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.

9. Pembukaan Dengan Doa (Al-Istiftah Bi Ad-Du’a)


a. Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul Ismiyyu)
yaitu:
1). Surah Al-Muthaffifin, dengan lafal:
َ ‫” َﻭ ْﻳ ٌﻞ ﻟ ِْﻠ ُﻤ‬
“ َ‫ﻄ ِّﻔ ِّﻔﻴْﻦ‬
“ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”.
2). Surah Al-Humazah, dengan lafal:
“ ‫” ِﻟ ُﻜ ِّﻞ ُﻫ َﻤﺰَ ﺓٍ ﱡﻟ َﻤﺰَ ﺓ ٌ َﻭ ْﻳ ٌﻞ‬
“ kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela

10. Pembukaan dengan Alasan (Al-Istiftah bi al-ta’lil)


Hanya terdapat dalam surah Al-Quraisy, dengan lafal:
“ ‫” ِﻹﻳْﻠﻒِ ﻗُ َﺮﻳ ٍْﺶ‬
“karena kebiasaan orang-orang Quraisy”
9

C. Keududukan Fawatihul Suwar


Fawatihus Suwar Al-Qur’an memiliki banyak keistimewaan dari segi
makna dan kebahasaan. Fawatihus suwar merupakan salah satu realitas
keistimewaan misterius yang terdapat di dalam Al_Qur’an . Pemaparan
tentang fawatihus Suwar, khusunya menyangkut Al-Huruf Al Muqotta’ah,
tidak banyak bahkan hampir tidak ada yang berhasil mengungkapkan latar
belakang ataupun keterangan yang valid yang secara historis bisa membuktikn
hubungan-hubungan fawatihus suwar.Dari segimakna, memang banyak sekali
penafsiran-penafsiran spekulatif terhadap huruf-huruf itu.

Dikatakan spekulatif, karena penafsiran-penafsiran mengenai hal itu tidak


didahului pengungkapan konteks historisnya. Lain halnya dengan Fawatihus
Suwar dalam bentuk lain misalnya Al Qosam (sumpah), An Nida’ (seruan), Al
Amr (perintah), al Istifham dan lain-lain. Urgensi terhadap fawatihus suwar tidak
terlepas dari konteks penafsiran Al-Qur’an. Pengggalian-penggalian makna
yang terlebih dahulu akan memberikan nuansa tersendiri, baik yang
didasarkan pada data historisyang konkrit ataupun penafsiran yang menduga-
duga. Lebih dari itu tentu saja kitatetap meyakini eksistensi Al-Qur’an,
kebesarannya, keagungannya, juga rahasia kemu’jizatannya.

Adapun beberapa manfaat fawatihus suwar:

1. Sebagai Tanbih (peringatan ) dan dapat memberikan perhatian baik bagi

nabi,maupun umatnya dan dapat menjadi pedoman bagi kehidupan ini.

2. Sebagai pengetahuan bagi kita yang senantiasa mengkajinya bahwa

dalam fawatih as-suwar banyak sekali hal-hal yang mengandung

rahasia rahasia Allahyang kita tidak dapat mengetahuinya,

3. Sebagai motivasi untuk selalu mancari ilmu dan mendekatkan diri kepada

Allah SWT.
10

Untuk menghilangkan keraguan terhadap al-Qur,an terutama bagi kaum


muslimin yang masih lemah imannya karena sangat mudah terpengaruh oleh
perkataanmusuh -musuh islam yang mengatakan bahwa al-qur’an itu adalah
buatan Muhammad. Dengan mengkaji Fawatih al-Suwar kita akan merasakan
terhadap keindahan bahasa al-Qur’an itu sendiri bahwa al-Qur’an itu datang
dari Allah SWT3

D. Pendapat ulama tentang fawatihul suwar


ada beberapa pendapat ulama tentang ilmu fawatihul suwar
 Menurut Dr. Shubhi as Sholeh dalam kitabnya “Mabahits Fi Ulumil
Qur’an”, fawatih al-suwar berbeda dengan huruf muqqotha’ah. Karena
huruf muqotha’ah merupakan salah satu macam fawatih suwar. Menurutnya,
seluruh surat-surat dalam al-Qur’an dibuka dengan sepuluh macam
pembukaan, dan salah satunya adalah huruf-huruf hijaiyah yang terputus
(huruf muqothah’ah).
 Menurut Az-zumarkasyi dalam tafsirnya, mengenai huruf-huruf ini ada
beberapa pendapat, pertama nama surat, kedua sumpah Allah. Tuhan
bersumpah dengan dia. Ketiga, disebut huruf itu di permulaan surat, supaya
menarik perhatian orang yag diperdengarkan Al-Qur’an kepadanya.
 Adapun pendapat As-Sayuthi menerangkan, bahwa yang demikian itu suatu
rahasia (sir) dari rahasia-rahasia yang hanya diketahui oleh Allah SWT sendiri.
 Menurut Ibn Abi al-Ishba`, istilah fawatih adalah jenis-jenis perkataan yang
membuka surah-surah dalam al-Qur’an. Jenis jenis perkataan itu dibagi
menjadi sepuluh, yaitu:

3
. Dhani Ramadani, Arum Shofina, Aceng Ahmad, Fawatihul Suwar;Sejarah dan
Peradaban Islam, Adab Dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati, 2017. Hal.4
11

a. Istiftah bi al-Sana',
b. Istiftah bi al-Huruf al-Muqatta'ah,
c. Istiftah bi al-Nida',
d. Istiftah bi al-Jumal al-Khabariyyah,
e. Istiftah bi al-Qasam
f. Istiftah bi al-Syart
g. Istiftah bi al-Amr,
h. Istiftah bi al-Istifham,
i. Istiftah bi al-Du'a',
j. Istiftah bi al-Ta'lil

Para ulama berbeda pendapat mengenai pembahasan ini, yang mana

menjadi bukti bahwa al-Quran diturunkan dengan menggunakan hururf-hururf yang

mereka kenal. Ini merupakan teguran keras bagi mereka membuat semisal al-

Quran. Untuk lebih jelasnya dari apa yang telah dijelaskan diatas berikut adalah

pendapat para ulama mengenai fawatihus suwar:

1. Mufasir dari kalangan tasawuf berpendapat, huruf-huruf yang terpotong

masing-masing diambil dari nama Allah SWT, atau tiap-tiap hurufnya

merupakan pengganti dari suatu kalimat yang berhubungan dengan

sesudahnya.

2. Huruf-huruf itu terdapat diawal surah guna menarik perhatian manusia agar

mendengarkan dan memahami isi al-Quran, karena manusia biasanya selalu

tertarik terhadap sesuatu yang unik atau asing yang belum pernah didengar.

3. Al-Khuwaibi mengatakan bahwa kalimat-kalimat merupakan tanbih bagi

nabi, disaat beliau dalam keadaan sibuk dan lain sebagainya. Adapun
12

pendapat Rasyid Ridha pengertian tanbih diharapkan kepada orang-orang

musrik di Mekkah, kemudian kepada ahli kitab di Madinah.

4. Mufasir orientalis mengemukakan pendapatnya huruf fawatihus suwar

merupakan singkatan dari nama sahabat seperti sin dari Sa’ad bin Abi

Waqqas, Mim al-Mugirah dan lain-lain4

. Zulfahmi al-Puteh, Pandangan Ulama tentang Fawatihus Suwar dan Studi Ulum al-
4

Qur’an Makkiyah wa Al-Madaniyah, publikasi 2020. Hal.8


PENUTUP

Kesimpulan

Dari pemaparan di atas, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. Di

antaranya. Fawatihus suwar adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang huruf-huruf,

kata atau kalimat permulaan surah-surah. Al-Quran. 10 macam Fawatihus suwar

pembahasan sebagai berikut: Allah SWT memuji kepada Dzatnya sendiri dengan

tetapnya pujia, dan bersihnya Allah (dari sifat tercela) (dibuka dengan) amar, syarat,

nida’, ta’lil, qosam, do’a, dan huruf-huruf tahajji serta istifham dan jumlah

khabariyah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dhani Ramadani, Arum Shofina, Aceng Ahmad, Fawatihul Suwar;Sejarah dan Peradaban
Islam, Adab Dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati, 2017

Jurnal al-wajid, Junaid bin Junaid, Fawa h al-Suwar dalam al-Qur’an, IAN BONE, Vol.3
No.2 Juni 2022

Zulfahmi al-Puteh, Pandangan Ulama tentang Fawatihus Suwar dan Studi Ulum al-
Qur’an Makkiyah wa Al-Madaniyah, publikasi 2020

https/: tafsiralquran.id/macam-macam-fawatih as-suwar-dalam-al-qur’an

14

Anda mungkin juga menyukai