Anda di halaman 1dari 3

Surat Al-fil

Surat ini disepakati turun di Mekah. Ada yang namanya surat alam Tara. Tetapi, namanya yang lebih
populer adalah surat al-fil. Kedua nama itu diambil dari ayatnya yang pertama.

Tema utamanya adalah uraian tentang kegagalan upaya ekspansi yang dilakukan oleh abrahah Al-
asyram Al-habasyidengan pasukan bergajah nya yang dikerahkan dari arah Yaman menuju Mekah untuk
menghancurkan Ka'bah. Al-Biqa'i berpendapat bahwa tujuan utama surat ini adalah ah pembuktian
tentang keberadaan uraian pada akhir surat yang lalu menyangkut kebinasaan para pendurhaka. tujuan
ini jelas dengan memperhatikan nama surat ini serta kenyataan sejarah yang dialami oleh tentara
bergajah itu.

Surat ini merupakan surat yang ke-19 dari segi perurutan turunnya. Ia turun sesudah surat Qul ya
ayyuhal kafirun dan sebelum surat al-falaq. Ada juga yang berpendapat bahwa ia turun sebelum surat Al
Quraisy. Ini karena mereka mengaitkan secara redaksional akhir ayat surat ini dengan awal ayat surat
surat al-quraisy, sebagaimana akan penulis uraian pada awal surat mendatang.

jumlah ayat-ayatnya menurut cara perhitungan semua ulama adalah sebanyak 5 ayat.

‫ف‬ٍ ْ‫م َك َعص‬/ْ ُ‫ تَرْ ِمي ِه ْم بِ ِح َجا َر ٍة ِم ْن ِس ِّجي ٍل فَ َج َعلَه‬. ‫ َوَأرْ َس َل َعلَ ْي ِه ْم طَ ْيرًا َأبَابِي َل‬. ‫ َألَ ْم يَجْ َعلْ َك ْي َدهُ ْم فِي تَضْ لِي ٍل‬. ‫يل‬
ِ ِ‫ب ْالف‬
ِ ‫َألَ ْم تَ َر َك ْيفَ فَ َع َل َربُّكَ بَِأصْ َحا‬
‫ْأ‬
‫َم ُكو ٍل‬
Ayat 1

‫ب ْالفِي ِل‬
ِ ‫ك بَِأصْ َحا‬
َ ُّ‫َألَ ْم تَ َر َك ْيفَ فَ َع َل َرب‬

"Tidaklah engkau melihat bagaimana yang telah diperbuat tuhanmu terhadap Ashab al-fil?"

Dalam surat yang lalu Al humazah dijelaskan bahwa harta benda yang merupakan salah satu faktor
kekurangan manusia atau kelompok, apapun bentuknya, tidak dapat menolong dalam menghadapi
siksaan Allah titik dalam surat ini, hal tersebut dibuktikan dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang
tujuannya bukan bertanya tetapi untuk mengundang pengakuan mitra bicara karena memang tidak ada
lain kecuali harus mengakuinya. Ayat di atas menyatakan:tidaklah engkau, wahai nabi Muhammad atau
siapapun engkau, melihat, yakni mengetahui dengan pengetahuan yang demikian jelas sehingga seakan-
akan terlihat dengan mata kepala, bagaimana, yakni siksa, yang telah diperbuat dan dijatuhkan
Tuhan-------peliharaan--mu-----terhadap Ashab al-fil? Yakni sejumlah besar pasukan yang dilengkapi
dengan beberapa ekor gajah.

Ayat 2

‫َألَ ْم يَجْ َعلْ َك ْي َدهُ ْم فِي تَضْ لِي ٍل‬

"Bukankah dia telah menjadikan tipu daya mereka dalam kesia-siaan"

setelah ayat yang lalu mengajukan pertanyaan yang mengundang perhatian pendengarnya untuk
mencamkan apa yang akan disampaikan lalu membenarkannya,ayat di atas menjelaskan apa yang
dilakukan Allah itu titik ayat diatas masih dalam bentuk pertanyaan dengan tujuan yang sama dengan
sebelumnya menyatakan: bukankah dia, yakni Allah SWT.,telah menjadikan tipu daya mereka dalam
wadah ke sia-siaan sehingga tidak satu sisi pun dari upaya buruk mereka yang berhasil.

Ayat 3

‫َوَأرْ َس َل َعلَ ْي ِه ْم طَ ْيرًا َأبَابِي َل‬

"dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,"

Kata thairan (‫ )طيرا‬berasal dari kata thaara (‫ )طار‬yang artinya terbang. Semua yang terbang bisa disebut
thairan. Secara umum, thairan adalah burung.

Saat kesombongan Abrahah semakin memuncak karena merasa tak ada yang berani menghadangnya,
tiba-tiba datang dari langit kawanan burung seperti walet. Mereka datang berbondong-bondong.
Jumlahnya sangat banyak.

Ayat 4
‫تَرْ ِمي ِه ْم بِ ِح َجا َر ٍة ِم ْن ِس ِّجي ٍل‬

"yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar"

Kata tarmiihim (‫ )ترميهم‬artinya adalah melempari mereka. Sedangkan kata sijjil (‫ )سجيل‬dalam ayat ini
diartikan batu yang terbakar sehingga sangat panas.

Burung-burung yang berbondong-bondong itu membawa batu panas. Masing-masing membawa tiga
butir; satu di paruh dan dua di kaki. Lantas burung-burung itu menjatuhkan batu panas yang dibawanya.
Ada yang terkena kepalanya. Ada yang terkena badannya. Mereka pun kocar-kacir, lari tunggang
langgang.

Ayat 5

‫ف َمْأ ُكو ٍل‬


ٍ ْ‫م َك َعص‬/ْ ُ‫فَ َج َعلَه‬

"lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)"

Kata ashf (‫ )عصف‬artinya adalah daun. Sedangkan kata ma’kul (‫ )مأكول‬berasal dari kata akala (‫ )أكل‬yang
berarti makan. Sehingga ma’kul berarti yang dimakan.

Siapa yang terkena batu itu pasti binasa. Laksana daun yang dimakan ulat. Ibnu Katsir menuliskan, siapa
yang terkena kepalanya, tembus sampai bagian bawah badannya. Mereka yang masih selamat lari
tunggang langgang. Termasuk Abrahah. Ia tak langsung mati. Ia terluka lalu lukanya makin parah hingga
akhirnya tewas dalam kondisi hina.

Anda mungkin juga menyukai