Disampaikan oleh :
DR. Zulheldi, M.Ag.
Pengertian
Jam’ul Qur’an
Pengertian Bahasa
Istilah
Jam' (اجلمع/pengumpulan),
terbanyak
Kitâbah (الكتابة/penulisan),
sebagian saja
Tadwîn (التدوين/pengumpulan,
kodifikasi), sebagian saja
Jam’ul Qur’an di
Masa Nabi
2 Metode
Hafalan ()اجلمع ىف الصدور
Punya tradisi hafalan yang sangat
kuat
Taurat dan Injil tidak dihafal oleh
umat dan pendetanya
Nabi tergesa-gesa (75:16-19)
Tulisan ()اجلمع ىف السطور
Motivasi Menghafal
خريُكم من تعلّم القرآن و علّمه (عن عثمان ابن عفان وعلى ابن أىب طالب)
اّللُ َعلَْيه َو َسلَ َم َم ْن قَ َرأَ َح ْرفًا م ْنصلَى َ اّلل َ ول َ ول قَ َال َر ُس ُ اّلل بْ َن َم ْسعُود يَ ُق ُ عن َعْبد َ
ول امل َح ْرف َولَك ْن أَلف َح ْرف َوَلم اْلَ َسنَةُ ب َع ْشر أ َْمثَاِلَا َل أَقُ ُ
اّلل فَلَهُ به َح َسنَة َو ْ كتَاب َ
َح ْرف َوميم َح ْرف (ت)
اّللُ َعلَْيه َو َسلَ َمصلَى َاّلل َول َ اّللُ َعْنهُ قَ َال :قَ َال َر ُس ُ
ي َرض َي َ وسى ْاْلَ ْش َعر ّ 440 عن أَب ُم َ
َمثَ ُل الْ ُم ْؤمن الَذي يَ ْقَرأُ الْ ُق ْرآ َن َمثَ ُل ْاْلُتْ ُر َجة رحيُ َها طَيّب َوطَ ْع ُم َها طَيّب َوَمثَ ُل الْ ُم ْؤمن
يح َِلَا َوطَ ْع ُم َها ُح ْلو َوَمثَ ُل الْ ُمنَافق الَذي يَ ْقَرأُ الْ ُق ْرآ َن
َ ر لَ ةر َمتال ل
َ َ ْ َ ُ َْ ث
َ م ن
َ آر ق
ُ ل
ْ ا ُ
أر ق
ْ ي لَ ي ذَال
اْلَْنظَلَةَمثَ ُل الَرْحيَانَة رحيُ َها طَيّب َوطَ ْع ُم َها ُمر َوَمثَ ُل الْ ُمنَافق الَذي َل يَ ْقَرأُ الْ ُق ْرآ َن َك َمثَل ْ
س َِلَا ريح َوطَ ْع ُم َها ُمر لَْي َ
Penghafal terbanyak lebih berhak menjadi imam
Nabi mengajar dengan dialek
Keragaman dialek
Bahasa Arab
Kata Qultu ()قلت, dibaca berbeda, walau tulisan sama
Mesir: ult ([ قqaf] tidak dibaca, dihilangkan)
Yaman: gultu (qaf diganti dengan ghain)
Orang Teluk Parsi
Jasim, padahal mereka juga mengganti j dengan y (rijal [orang laki-
laki], disebut dengan raiyyal).
Bahasa Inggris
Sama-sama di New York, tetapi aksen beda jika beradal dari kultur dan
sosio-ekonomi berbeda.
Akses London beda dengan Glasgow dan Dublin.
Ejaan Amerika berbeda dengan ejaan Inggris.
Sekalipun al-Qur’an diturunkan dengan dialek Quraisy, Nabi
terkadang mengajarkan al-Qur’an dengan dialek kaumnya, jika hal itu
memang dibutuhkan. (Muhammad Musthafa al-A’zhami).
Penulisan Qur’an Masa Nabi
Abdullah bin Abi Sarh (pertama di Mekah, Quraish; murtad, muallaf pada Fath
Makkah)
Tulis secara keseluruhan (mencapai 40 orang)
Penulis di masa Mekah
Abdullah bin Sa’d bin Abî as-Sarh (pertama di Mekah, dituduh sebagai pemalsu ayat, dibantah keras
oleh MM ‘Azami)
Khâlid bin Sa’îd bin al-‘Âs
4 khalifah, Zubai bin Awwam, Khalid bin Sa’id (penulis bismillah ar-rahman ar-rahim pertama),
Mu’awiyah, Khalid bin Walid, Aban bin Sa’id, Hanzalah bin Rabi’, Mu’aiqib bin Abi Fatimah, Abdullah
bin Arqam, Syarahbil bin Hasanah dan Abdullah bin Rawahah.
Madinah: Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, dll
Penghimpun Qur’an di masa Nabi
Ali bin Abi Thalib
Sa’id bin Ubayd bin Nu’man
Abu Darda’’
Mu’adz bin Jabal
Zaid bin Tsabit
Ubaid bin Mu’awiyah.
Penulisan di Masa Nabi
Nabi mendiktekan al-Qur’an, dalam dialek
Quraisy.
Zaid bin Tsabit, turun ayat al-jihâd,
dipanggil, bawa kertas dan tinta,
didiktekan, tulis, baca ulang untuk
yakinkan tidak ada sisipan.
Ditulis pada kepingan tulang, pelepah
kurma, batu, belum ada kertas. Hasilnya
disimpan di rumah Nabi, juru tulis juga
tulis untuk dirinya sendiri.
Susunan al-Qur’an
Susunan Surah dan Ayat
Hak Allah
)19-75/17( ُ إ َن َعلَْي نَا ََجْ َعهُ َوقُ ْرآنَهُ فَإ َذا قَ َرأْ ََنهُ فَاتَب ْع قُ ْرآنَهُ ثَُ إ َن َعلَْي نَا بَيَانَه
Memberi hak kepada Nabi untuk menjelaskannya
Utsman bin Abi al-‘Ash, “Letakkan ayat-ayat tersebut dalam surah yang beliau sebut (sesuai
perintah Jibril)”.
Sedang duduk bersama Nabi, Nabi palingkan pandangan pada satu titik, Jibril perintahkanku
untuk letakkan ayat ini (16:90) pada bagian surat tertentu.
Zaid bin Tsabit, “Kami akan kumpulkan al-Qur’an di depan Nabi”.
Penyusunan surah
Tuduhan: mushaf Ubay bin Ka’b dan Ibn Mas’ud beda susuan suratnya dengan yang lain
Jumhur
Seperti yang ada, selalu merujuk pada Nabi, dipegang A’zami
Bukan kemestian dalam shalat, bacaan, belajar, hafalan, dll; masing-masing berdiri sendiri dengan legalitas sama
Menyatukan bacaan
Sepulang perang Armenia dan Azerbaijan
Huzaifah al-Yamani berkata pada Said bin 'Ash
Imam
Hims (dari Miqdad); Damsyiq, Syam (Ubay bin Ka'ab); Kufah (dari Ibn Mas'ud); Bashrah (Abu
Musa al-Asy'ari); Saling klaim bahwa qiraat mereka yang terbaik, nyaris saling kafirkan
Upaya Huzaifah
Sampaikan pada penduduk Kufah, tidak diterima, mereka membela Ibn Mas'ud
Langsung datang Ustman
Usul Huzaifah disepakati sahabat, kecuali Ibn Mas'ud
Diusulkan tahun 25 H, dan masalah ini dituntaskan Utsman di tahun itu juga
Umar sudah antisipasi, utus Ibn Mas’ud ke Irak, tapi mengajarkan dengan dialek
Huzail, Umar marah (inna al-qur’ân nuzila bi lisân quraisy)
فَاقْ َرء على الناس بلسان، إ َن اْل ُق ْرآ َن نُزَل بل َسان قَُريْش:ب إ ََل ابْن َم ْسعُ ْود
َ َ أَ َن عُ َمَر َكت
(A’zami) )قريش ل بلسان هزيل (رواه أبو داود عن كعب اْلنصاري
Panitia
Awalnya 4
Zaid bin Tsabit (Anshar)
Said bin Ash, Abdullah bin Zubair, Abdullah bin Haris bin
Hisyam (Quraisy)
Ditambah (jadi 12)
Ubay bin Ka'ab (sayid al-qurra), Malik bin Abi Amir, Katsir bin
Aflaj, Anas bin Malik, Abdullah bin Abbas, Mush'ab bib Sa'ad,
Abdullah bin Futhaimah, Nafi’ ibn Zubair.
Dipimpin Zaid bin Tsabit (menuliskan) dan Ubay bin Ka'ab
(mengimlak, lebih fasih)
Respon
Ibn Mas'ud, “Apa aku tidak layak masuk, dipimpin seorang
yang masih ada dalam shulbi orang kafir ketika aku sudah
Islam”
Dialek Quraisy
Nasihat Utsman bin Affan
اختَ لَ ْفتُ ْم أَنْتُ ْم َوَزيْ ُد بْ ُن ََثبت ىف َش ْيء
ْ اذ
َ إ
فَإنَهُ إََّنَا،م َن اْل ُق ْرآن فَا ْكتُبُ ْوهُ بل َسان قَُريْش
نُزل بل َساِن ْم
Jika kalian berbeda pendapat dengan Zaid bin Tsabit
dalam menuliskan al-Qur’an, maka tulislah dengan lisan
Quraisy, karena al-Qur’an diturunkan dengan lisan
mereka.
Mengecek dari Shahifah
Membahas seluruh sumber
(mustanadat)
Menangguhkan jika beda pendapat,
kosongkan, tunggu yang terima
langsung dari Nabi
Dikoreksi Ubay bin Ka'ad
Lil-khalqillah(jadi: li khalqillah)
Fa amhilil kafirin (jadi: famahhilil)
Lam yatasanna (jadi: lam yatasannaha)
Ciri-ciri
Semua ayat mutawatir berasal dari Nabi
Tidak masukkan ayat yang telah di-nasakh
bacaannya
Susunan ayat dan surat seperti yang ditemui
sekarang, mushaf Abu Bakar tertib ayatnya
seperti sekarang sedang tertib suratnya sesuai
masa turun
Tidak terdapat keterangan sahabat, seperti yang
tertulis dalam shahifah sahabat
Mencakup tujuh huruf
Dikirim ke Daerah
Jumlah Mushaf Usman
4 (Madinah, Kufah, Basra, Syam)
7 (4 + Mekah, Bahrain, Yaman)
8 (7+ Utsman)
9 (8 + Mesir)
Para Imam
Zaid bin Tsabit (Madinah), Abdullah bin al-Sa’ib
(Mekah), Abdullah al-Sulami (Kufah), Amir bin Abdul al-
Qais (Basrah), Mughirah bin Syihab (Syam).
Para Muqri’ dikirim untuk memastikan bahwa al-Qur’an
dibacakan seperti bacaan Nabi, tidak tergantung
kepada ejaan yang dipakai.
Pembakaran
Membakar (at-tahrîq/ )التحريقsemua mushaf yang ada. Ada
4 makna (Ibn Hajar)
Membakar, merobek, menghapus dan mengkoreksi
Ditemukan Abu Musa al-Ash’ari, Hudaifah al-Yamani dan
‘Abdullah bin Mas’ud berkumpul mengelilingi Mushaf
yang dikirim Utsman dan mengoreksi shahifah masing-
masing.
Semua menerima, Ali bin Abi Talib berkata,