Anda di halaman 1dari 2

KITAB RIYADHUSH SHALIHIN

Bab Yakin dan Tawakkal

‫) في َوا ٍد كثير‬1( ُ‫ فَأَد َْر َكتْ ُه ُم القَائِلَة‬،‫ قَفَ َل معَ ُه ْم‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫سول هللا‬ ُ ‫ فَلَ َّما قَفَ َل َر‬،ٍ‫ قِب َل نَجْ د‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ أَنَّهُ غَزَ ا َم َع النبي‬:‫ رضي هللا عنه‬- ‫ عن جابر‬:‫ الخامس‬-
َ ‫س ُم َرة فَعَلَّقَ بِ َها‬
‫ فَإِذَا‬،ً‫سيفَه ُ َون ِْمنَا ن َْو َمة‬ َ َ‫] تَحت‬46:‫ صلى هللا عليه وسلم [ص‬- ‫سول هللا‬ ُ ‫ َونَزَ َل َر‬،‫ش َج ِر‬ َّ ‫اس يَ ْستَظِ لُّونَ بال‬
ُ َّ‫ َوتَف ََّرقَ الن‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫سول هللا‬ ُ ‫ فَنَزَ َل َر‬،‫ضاه‬ َ ‫ال ِع‬
‫ ثالثًا» َولَ ْم‬- ُ‫ هللا‬: ُ‫ َم ْن يَ ْمنَعُكَ مِ نِي؟ قُ ْلت‬:َ‫ قَال‬،‫صلتًا‬ ْ َ‫سيفِي َوأنَا نَائ ٌم َفا ْستَيق‬
َ ‫ظتُ َوه َُو في يَ ِد ِه‬ َ ‫ي‬َّ َ‫ط َعل‬ َ ‫اخت ََر‬
ْ ‫إن َهذَا‬َّ « :َ‫ فَقَال‬،‫ي‬ ٌّ ِ‫ َيدْعونَا َوإِذَا ِع ْندَهُ أع َْراب‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫رسو ُل هللا‬
)2( .ِ‫ ُمتَّفَقٌ َعلَيه‬.‫س‬
َ َ‫يُعاقِ ْبهُ َو َجل‬

Kelima: Dari Jabir r.a. bahwasanya ia berperang bersama Nabi s.a.w. di daerah dekat Najad -
yakni perang Dzatur Riqa'. Setelah Rasulullah s.a.w. kembali - dari perjalanannya – iapun
kembali pula beserta mereka, kemudian mereka sama memperoleh tidur siang dalam suatu lembah
yang banyak pohon durinya. Rasulullah s.a.w. turun dan orang-orang lainpun sama berteduh di
bawah pohon. Rasulullah s.a.w. itu turun di bawah pohon samurah kemudian menggantungkan
pedangnya di situ. Kita semua tidur, tiba-tiba Rasulullah s.a.w. memanggil-manggil kita dan di
sisinya ada seorang A'rab - orang Arab dari pegunungan, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Orang ini
telah mengacungkan pedangku padaku, sedang saya tidur tadi, kemudian saya bangun, sedangkan
pedang itu terhunus di tangannya, ia berkata: "Siapakah yang dapat menghalanghalangi engkau
dari perbuatanku ini?" Saya menjawab: "Allah" sampai tiga kali. Tetapi beliau s.a.w. tidak
menghukum orang - yang akan membunuhnya - tadi dan beliaupun duduklah. (Muttafaq 'aiaih)

Pelajaran yang Dapat Diambil :

1. Keberanian dan keteguhan hati Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika menghadapi kondisi
genting, serta keyakinan dan sikap tawakkal beliau kepada Allah.
2. Kesabaran nabi terhadap gangguan yang datang.
3. Kecintaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat terhadap jihad fi sabilillah.
4. Buah dari sikap tawakkal kepada Allah, yaitu diberi jalan keluar pada kondisi yang menghimpit.
5. Penjagaan Allah Ta’ala kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
6. Pemimpin bergabung dengan pasukannya dalam perang.
7. Sifat pemaaf Nabi serta kemuliaan akhlak beliau. Beliau tidak menghukum orang karena
kepentingan pribadi.

‫صا َوت َُرو ُح‬ َّ ُ‫ « َل ْو أَنَّ ُك ْم تَت ََو َّكلُونَ َعلَى هللاِ َح َّق ت ََو ُّك ِل ِه لَ َرزَ قَ ُك ْم َك َما يَرْ زُ ق‬:‫ يقول‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫سول هللا‬
ً ‫ تَ ْغدُو خِ َما‬،‫الطي َْر‬ ُ ‫ سمعتُ َر‬:َ‫ َقال‬- ‫ رضي هللا عنه‬- ‫ع َمر‬
ُ ‫ عن‬:‫السادس‬
َ ِ‫ب‬
.»‫ «حديث حسن‬:َ‫) َوقال‬1( ،‫ رواه الترمذي‬.»‫طانًا‬

ِ ‫ َوتَرج ُع‬،ِ‫ون ِمنَ ال ُجوع‬


‫آخ َر‬ ِ ‫ط‬ُ ُ‫ام َرةَ الب‬
ِ ‫ض‬َ ‫ أي‬:‫صا‬ ِ ‫هب أَ َّو َل النَّ َه‬
ً ‫ار ِخ َما‬ ُ ‫ تَ ْذ‬:‫معناه‬
.‫ون‬ ُ ُ‫ أَي ُم ْمتَ ِلئَةَ الب‬.‫طانًا‬
ِ ‫ط‬ َ ‫ار ِب‬
ِ ‫النَّ َه‬
Keenam: Dari Umar r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Andaikata
engkau sekalian itu suka bertawakkal kepada Allah dengan sebenarbenarnya tawakkal,
niscayalah Dia akan memberikan rezeki padamu sekalian sebagaimana Dia memberikan
rezeki kepada burung. Pagi-pagi burung-burung berperut kosong dan soresore kembali
dengan perut penuh berisi. Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini
adalah Hadis hasan. Adapun makna Hadis itu ialah bahwa burung-burung itu pada
permulaan hari siang, yakni mulai pagi harinya sama pergi dalam keadaan khimash, artinya
kosong perutnya, sebab lapar, sedangkan pada akhir siang, yakni pada sore harinya sama
kembali dalam keadaan bithaan, artinya perutnya penuh sebab kenyang. Inilah tanda
.tawakkalnya burung pada Allah

Pelajaran yang Dapat Diambil:

1. Hasungan untuk mewujudkan tawakkal yang hakiki kepada Allah Ta’ala. Selayaknya dengan
tawakal yang benar dan yakin kepada Allah Ta’ala.
2. Menempuh sebab datangnya rizki merupakan bentuk tawakkal yang hakiki kepada Allah Ta’ala.
Seperti burung yang terbang mencari makan, tidak berdiam di sarangnya.
3. Tawakkal yang benar dan berusaha adalah jalan datangnya rezeki yang thayyib.
4. Rezeki tidak didapatkan semata-mata dengan kekuatan, namun didapatkan dengan menempuh
sebab dan bertawakkal.

Referensi : Bahjatun Nazhirin

Anda mungkin juga menyukai