Anda di halaman 1dari 22

Tips Memenuhi Kebutuhan Nutrisi

Bayi (0-1 tahun)


dr. Afif Azhrul Firdaus
Kapan Mulai Memberi Nutrisi?
Inisiasi Menyusu Dini
• Bertujuan merangsang anak untuk menyusu sedini mungkin
setelah kelahiran
• Durasi minimal IMD adalah 60 menit
• IMD dilakukan dengan cara meletakkan bayi di atas dada ibu.

Manfaat
• Meningkatkan keberhasilan penyusuan berikutnya
• Menjaga komposisi bakteri baik di usus bayi
• Kolostrum mengandung berbagai zat yang penting bagi bayi
• Menghindarkan dari hipotermi
(Edmond et al., 2006)
ASI sebagai Nutrisi Terbaik

• Komposisi ASI paling sesuai dengan kebutuhan bayi


• Risiko kontaminasi rendah
• Mengurangi risiko kesulitan nutrisi karena alergi susu
• Mencegah berbagai penyakit. Di antaranya infeksi saluran
napas dan pencernaan, alergi, diabetes, obesitas.

(AAP, 2021; Unicef, 1993))


ASI sebagai Nutrisi Terbaik
ASI Susu Hewani Susu Formula

Kontaminasi Bakteri Tidak Mungkin Mungkin, ketika sudah


dicampur
Komponen Antiinfeksi Ada Tidak ada Tidak ada

Faktor Pertumbuhan Ada Tidak ada Tidak ada


Protein Jumlah sesuai, mudah Jumlah terlalu banyak, sulit Sebagian jumlahnya sesuai
dicerna dicerna
Lemak Mengandung asam lemak Asam lemak esensial kurang; Asam lemak esensial kurang;
esensial yang cukup; terdapat tidak mengandung lipase tidak mengandung lipase
lipase untuk mencerna
Zat besi Jumlah sedikit, dapat diserap Jumlah sedikit, tidak diserap Jumlah banyak, tidak diserap
dengan baik dengan baik dengan baik
Vitamin Cukup Kandungan vitamin A dan C Diberi vitamin tambahan
kurang
Air Cukup Ditambahkan dalam jumlah Kemungkinan butuh ditambah
besar air

(Unicef, 1993)
Tanda Kebutuhan ASI Bayi Terpenuhi

• Ada dua parameter penting kecukupan ASI, yakni produksi


urin cukup (6-8 kali sehari) dan kenaikan berat badan yang
sesuai.
• Selain itu, dapat dilihat dari perilaku bayi setelah menyusu:
• Bayi tidak tampak puas setelah menyusu;
• Bayi menyusu terlalu lama atau terlalu sering;
• Bayi menolak menyusu;
• Tinja bayi keras dan berwarna kehijauan;
Agar Kebutuhan ASI Tercukupi

• Cukupi frekuensi dan durasi menyusui


• Perhatikan posisi dan perlekatan yang baik saat menyusui
• Hindari MPASI terlalu dini
• Dukung kondisi psikologis ibu

Catatan : secara umum ibu mampu menghasilkan ASI yang cukup, bahkan melebihi
kebutuhan bayi. Dengan demikian, saat diduga asupan ASI bayi kurang, jangan
terburu-buru beranggapan bahwa kemampuan produksi ASI kurang. Perlu dievaluasi
apakah proses penyusuan telah optimal
Kebutuhan Energi Sesuai Usia

(WHO, 2000)
Kebutuhan Zat Besi Sesuai Usia

(WHO, 2000)
Pentingnya Zat Besi
• Dua tahun pertama kehidupan adalah masa emas untuk
perkembangan otak
• Zat Besi (Fe) penting untuk pembentukan struktur otak
• kekurangan zat besi juga menyebabkan gangguan sinyal informasi
saraf otak
• Prevalensi defisiensi besi pada bayi berusia 0-6 bulan yang
mendapatkan ASI adalah 6%, dan meningkat menjadi 65% pada usia
9-12 bulan.
• Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sangat merekomendasikan
pemberian suplemen zat besi sebesar 2mg elemental zat
besi/kgBB/hari untuk anak usia 6 bulan hingga 2 tahun.

(Gatot et al., 2011)


Rekomendasi Suplementasi Zat Besi (IDAI)
Usia (tahun) Dosis besi elemental Lama pemberian

Bayi* :

BBLR (<2.500 gram) 3 mg/kgBB/hari Usia 1 bulan s.d. 2 tahun

Cukup bulan 2 mg/kgBB/hari Usia 4 bulan s.d. 2 thn


2-5 (balita) 1 mg/kgBB/hari 2x/minggu selama 3 bulan berturut-
turut setiap tahun
>5-12 (usia sekolah) 1 mg/kgBB/hari 2x/minggu selama 3 bulan berturut-
turut setiap tahun
12-18 (remaja) 60 mg/hari# 2x/minggu selama 3 bulan berturut-
turut setiap tahun

Keterangan : *Dosis maksimum untuk bayi: 15 mg/hari, dosis tunggal; #Khusus remaja perempuan ditambah 400
mikrogram asam folat.

(Gatot et al., 2011)


Langkah Lain Mencegah Kekurangan Zat
Besi
• Pertahankan ASI eksklusif hingga 6 bulan dan tunda pemberian susu sapi
hingga 1 tahun
• Berikan makanan tambahan yang difortifikasi (diberi nutrisi tambahan) zat
besi pada waktu yang tepat, yaitu setelah 6 bulan
• Berikan vitamin C setelah atau saat makan karena vitamin C membantu
penyerapan zat besi
• Hindari zat-zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi, seperti teh
dan fosfat
• Tingkatkan asupan zat besi hewani dan hindari minum susu berlebihan
• Pendidikan kebersihan lingkungan untuk menghindari infeksi penyakit.
Kondisi sakit membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pemulihan.

(PPM IDAI, 2010)


Langkah Lain Mencegah Kekurangan Zat
Besi
• Pertahankan ASI eksklusif hingga 6 bulan dan tunda pemberian susu sapi
hingga 1 tahun
• Berikan makanan tambahan yang difortifikasi (diberi nutrisi tambahan) zat
besi pada waktu yang tepat, yaitu setelah 6 bulan
• Berikan vitamin C setelah atau saat makan karena vitamin C membantu
penyerapan zat besi
• Hindari zat-zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi, seperti teh
dan fosfat
• Tingkatkan asupan zat besi hewani dan hindari minum susu berlebihan
• Pendidikan kebersihan lingkungan untuk menghindari infeksi penyakit.
Kondisi sakit membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pemulihan.

(PPM IDAI, 2010)


Makanan Pendamping ASI
Tujuan Pemberian MPASI

Pada dasarnya pemberian MPASI bertujuan untuk:


• Memenuhi kebutuhan nutrisi
• Membentuk pola makan yang baik
Prinsip Pemberian MPASI
Secara prinsip, tata cara pemberian MPASI adalah sebagai berikut (PAHO-WHO,
2003):
1. Durasi ASI eksklusif dan usia mulai diberi MPASI
ASI eksklusif diberikan hingga usia 6 bulan (180 hari). Setelah itu, muai perkenalkan
MPASI.
2. Lanjutkan penyusuan hingga anak berusia minimal dua tahun
3. Berikan makanan secara responsive feeding (Sjarif et al., 2015):
• Bayi disuapi oleh orang tua/pengasuh
• Orang tua peka terhadap tanda lapar dan kenyang bayi
• Pemberian makan dilakukan secara perlahan dan sabar
• Anak didorong untuk makan tanpa paksaan
• Jenis makanan, rasa, dan tekstur bervariasi sehingga ada alternatif bila anak menolak
makan
• Hindari distraksi perhatian anak
• Aktivitas makan sebagai penyaluran kasih sayang
Prinsip Pemberian MPASI
4. Penyiapan dan penyimpanan MPASI secara higienis
5. Jumlah yang cukup (usia 6-8 bulan : 200 kkal/hari; usia 9-11 bulan : 300
kkal/hari; usia 12-23 bulan : 550 kkal/hari)
6. Kepadatan MPASI yang sesuai
7. Frekuensi makan dan kandungan energi
• MPASI diberikan 2-3 kali sehari pada anak berusia 6-8 bulan dan 3-4 kali sehari
di usia 9-24 bulan, ditambah snack yang padat nutrisi sebanyak 1-2 kali sehari.
8. Kandungan nutrisi dalam MPASI
9. Pemberian suplemen vitamin-mineral atau makanan yang difortifikasi untuk bayi
dan ibu
10. Pemberian makanan saat anak sakit dan di masa pemulihan.
Pemantauan Pertumbuhan untuk Menilai
Kecukupan Nutrisi
• Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak sangat cepat
• Gangguan pada satu periode dapat menghambat proses
pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya
• Gangguan harus segera diatasi karena waktu optimal untuk
tumbuh kembang sangat terbatas
Tabel Standar Laju Pertumbuhan WHO (2009) untuk Anak
Laki-laki (dalam satuan gram)
Interval 5th 15th 25th 50th 75th 85th 95th
0 - 3 bln 2083 2409 2608 2989 3383 3600 3972
1 - 4 bln 1733 2031 2214 2565 2931 3132 3480
2 - 5 bln 1284 1542 1702 2012 2337 2518 2833
3 - 6 bln 940 1166 1307 1582 1874 2038 2323
4 - 7 bln 707 910 1038 1289 1558 1709 1975
5 - 8 bln 550 739 859 1096 1350 1494 1748
6 - 9 bln 436 618 733 962 1208 1348 1595
7 - 10 bln 346 526 639 865 1108 1246 1489
8 - 11 bln 271 452 567 793 1036 1173 1414
9 - 12 bln 210 393 509 738 982 1120 1360
Tabel Standar Laju Pertumbuhan WHO (2009) untuk Anak
Perempuan (dalam satuan gram)
Interval 5th 15th 25th 50th 75th 85th 95th
0 - 3 bln 1784 2067 2247 2604 2992 3215 3610
1 - 4 bln 1542 1785 1941 2254 2600 2799 3159
2 - 5 bln 1197 1409 1545 1819 2123 2299 2619
3 - 6 bln 913 1106 1229 1478 1752 1911 2197
4 - 7 bln 694 878 995 1230 1488 1636 1901
5 - 8 bln 528 710 825 1055 1305 1447 1700
6 - 9 bln 400 582 697 925 1170 1309 1554
7 - 10 bln 301 484 598 824 1066 1202 1442
8 - 11 bln 230 413 528 753 992 1126 1360
9 - 12 bln 181 366 481 706 944 1077 1308

Catatan : Berat badan anak dapat bertahan di atas -2SD hingga usia dua tahun jika ia mengalami
kenaikan berat badan minimal 25th persentil. Batas ini sejalan dengan sejalan dengan pendapat
Healey et al. (1988 dalam sitasi WHO, 2009) dan Bozzola & Meazza (2012).
Referensi
American Academy of Pediatrics. Policy Statement - Breastfeeding and the Use of
Human Milk. Pediatrics. 2012; 129(3): e827-e841.
Bozzola, M & Meazza, C (2012). Growth Velocity Curves: What They Are and How to
Use Them. In V.R. Preedy (Ed.), Handbook of Growth and Growth Monitoring in Health
and Disease (pp. 3007). London: Springer.[online at Google Books, cited December 2,
2021].
Edmond, KM, et al., 2006. Delayed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal
Mortality. Journal of Pediatrics, Vol. 117.
Gatot, D, Idjradinata, P, Abdulsalam, M, Lubis, B, Soedjatmiko, Hendarto, A et al. 2011,
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia - Suplementasi Besi untuk Anak, Jakarta:
IDAI.
PAHO-WHO 2003, Guiding Principles for Complementary Feeding of The Breastfed
Child, WHO: Division o Health Promotion and Protection Food and Nutrition Program.
Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: IDAI. 2010.
Referensi
Sjarif, DR, Yuliarti, K, Lestari, ED, Sidiartha, IGL, Nasar, SS, & Mexitalia, M, Rekomendasi
IDAI - Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di
Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi, Jakarta: UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2015.
UNICEF. 1993. Breastfeeding counselling: a training course.
WHO 2009, WHO Child Growth Standards - Growth velocity based on weight, length,
and head circumference, Geneva: WHO - Department of Nutrition for Health and
Development.
WHO 2009, Infant and Young Child Feeding.
WHO 2000, Complementary Feeding - Family food for breastfed children, WHO:
Department of Nutrition for Health and Development.

Anda mungkin juga menyukai