Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS,BAYI,BALITA & ANAK

PRASEKOLAH
(NUTRISI PADA BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH)

DWI KISWANTI (PBd19.001)


INDAH LESTARI.M (PBd19.00)
IRNA SEPTIANA ( PBd19.00 )
LILI KURNIATI ( PBd19. 001 )
BAYI, BALITA DAN PRASEKOLAH
Bayi adalah sebutan untuk anak usia 0 – 1 tahun
( Soetjiningsih tahun 2004) dan makhluk hidup yang baru saja
dilahirkan dari Rahim ibu (Muchtar tahun 2002). Pada masa ini
sangat lucu-lucu nya anak baik fisik maupun dalam tingkah
lakunya, karena pada masa ini adalah masa yang polos dan unik
bagi anak.
Batita adalah suatu istilah untuk anak berusia di bawah tiga
tahu yang mana perkembangan nya sudah mulai terlihat.pada
masa ini anak sudah mulai bisa belajar merangkak hingga berjalan
tetapi harus mendapatkan perhatian yang lebih dari kedua orang
tua.
Prasekolah adalah anak yang berusia antara 3 sampai 6
tahun, pada priode ini pertumbuhan fisik melambat dan
perkembangan psikososial serta kognitif mengalami peningkatan.
GIZI PADA BAYI DAN BALITA

1. Bayi
Gizi merupakan asupan yang teramat penting bagi tumbuh kembang
anak. Kecukupan gizi untuk anak akan mendorong perkembangan anak
secara optimal. Orang tua harus memahami standar kebutuhan gizi anak
yang harus terpenuhi.
Berikut ini daftar standar kebutuhan gizi bayi untuk memenuhi
angka kecukupan kalori tersebut :
• Karbohidrat yang diperlukan tubuh bayi berkisar antara 40% dari
kebutuhan kalori bayi.
• Protein yang diperlukan sebesar 10% dari jumlah kebutuhan kalori
bayi per hari.
• Lemak yang diperlukan sebanyak 40 sampai 50% dari total kebutuhan
kalori.
Berikut ini sebagian daftar standar kebutuhan gizi bayi
per hari untuk usia 7 sampai 12 bulan terhadap vitamin dan
mineral yang direkomendasikan oleh The George Mateljan
Foundation for The World’s Healthiest Foods.

• Vitamin D: 5 mg
• Vitamin E: 5 mg
• Vitamin K: 2,5 mg
• Vitamin B6: 0,3 mg
• Folat: 80 mg
• Vitamin B12: 0,5 mg
• Kolin: 150 mg
• Vitamin C:50 mg
• Kalsium 570 mg
• Fosfor: 275 mg
• Magnesium: 75 mg
• Zat besi: 11 mg
• Zinc: 3 mg
• Magnesium: 0,6 mg
Lanjutan.

2. Balita
Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah
yang diperkirakan cukup untuk memelihara
kesehatan pada umumnya. Secara garis besar,
kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis
kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi
badan. Status gizi balita dapat dipantau dengan
menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan
dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).
Lanjutan.

3. Anak Pra-sekolah
Standar kebutuhan gizi anak prasekolah :
• Kalori yang dibutuhkan anak pra-sekolah adalah 80 kkal/kg
BB/hri
• Protein yang dibutuhkan anak pra-sekolah adalah 1,5 g/kg
BB/hari
• Kebutuhan makanan yang berimbang 50% berasal dari
karbohidrat. Sumber makannya : susu, tepung, ubi, seral,
beras, dll
• Kebutuhan makanan yang berimbang 35% berasal dari lemak.
Sumber makannya : susu, keju, kuning telur, mentega, dll
• Cairan yang diperlukan anak pra-sekolah berkisar 100-125
ml/kg BB/hari atau sebanyak 1150-1800 ml/hari
PRINSIP GIZI SEIMBANG PADA BAYI

Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan


bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembangnya, bayi
memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi
harus mendapat makanan tambahan atau pendamping ASI. Jumlah
ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu. Jumlah ASI
tersebut tergantung berbagai faktor seperti jumlah makanan yang
dimakan oleh ibu hamil atau menyusui, faktor stress mental, faktor
bawaan ibu hamil/menyusui itu sendiri dan sebagainya. Dianjurkan
untuk memberi makanan untuk bayi sejumlah 100-110 Kkal energi
tiap kg berat badan bayi per harinya. Susu untuk bayi pada umumnya
mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi dapat
diberikan 150-160 cc susu tiap kg berat badan. Tetapi tidak semua
bayi memerlukan jumlah energi tersebut.
Panduan Lengkap Memenuhi Kebutuhan Gizi Bayi,
Balita dan anak pra-sekolah (Usia 0-6 tahun)

1. Kebutuhan gizi bayi usia 0-6 bulan


Sebelum menginjak usia balita, air susu ibu (ASI) adalah
makanan utama untuk memenuhi gizi bayi di 6 bulan pertamanya,
atau disebut sebagai ASI eksklusif. Namun hebatnya, kebutuhan gizi
harian bayi dapat terpenuhi dengan baik meski hanya dari ASI saja.

Jadi sebisa mungkin, pastikan bayi mendapatkan ASI


eksklusifnya selama 6 bulan penuh tanpa pemberian makanan dan
minuman lainnya. Ada 2 jenis tekstur ASI yang mesti diketahui ibu,
Hindmilk adalah ASI dengan tekstur kental yang biasanya keluar saat
akhir menyusu. Foremilk adalah ASI yang keluar di awal menyusu.
Lanjutan.

Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi usia 0-6 bulan :


Kebutuhan zat gizi makro harian anak:
• Energi: 550 kkal
• Protein: 12 gram (gr)
• Lemak 34 gr
• Karbohidrat 58 gr
Kebutuhan zat gizi mikro harian anak:
Vitamin
• Vitamin A: 375 mikrogram (mcg)
• Vitamin D: 5 mcg
• Vitamin E: 4 miligram (mg)
• Vitamin K: 5 mcg
Mineral
• Kalsium: 200 mg
• Fosfor: 100 mg
• Magnesium: 30 mg
• Natrium: 120 mg
• Kalium: 500 mg
Lanjutan.

Panduan makanan untuk bayi usia 0-6 bulan :


Sebelum masuk ke usia balita, makanan sekaligus
minuman yang baik diberikan untuk memenuhi gizi anak
usia 0-6 bulan adalah ASI. Ada berbagai manfaat lain
yang bisa diperoleh melalui pemberian ASI.
• ASI biasanya lebih mudah diserap dan dicerna oleh
tubuh bayi ketimbang makanan dan minuman lainnya.
• ASI bisa membantu mencegah risiko serangan
berbagai penyakit, sekaligus menurunkan tingkat
kematian karena penyakit tersebut. Misalnya penyakit
infeksi seperti diare dan radang paru.
Lanjutan.

Berikut komposisi zat gizi yang terkandung di dalam ASI:


• Karbohidrat. Laktosa adalah jenis karbohidrat pada ASI yang dapat
menyumbang sekitar 42 persen total energi.
• Protein. ASI memiliki dua jenis protein, yakni whey sebanyak 60
persen dan kasein sebanyak 40 persen.
• Lemak. ASI mengandung asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan
asam alfa-linolenat. Keduanya merupakan zat pembangun senyawa
AA (arachidonic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid). Asupan lemak
akan menyumbang sekitar 40-50 persen energi harian.
• Vitamin. Vitamin yang ada di dalam ASI mampu memenuhi semua
kebutuhan harian bayi. Termasuk vitamin larut lemak seperti A, D, E,
dan K, serta larut air seperti B dan C.
• Mineral. Berbagai mineral yang terkandung di dalam ASI di antaranya
zat besi, seng, kalsium, tembaga, mangan, fluor, kromium, selenium,
dan lainnya.
Lanjutan.

Nutrisi berikut ini akan membantu tumbuh


kembang bayi mulai dari fisik hingga
perkembangan otaknya.
• Zat besi
• Zing
• Kalsium dan Vitamin D
• Omega-3
• Vitamin A, B, C dan E
Lanjutan.

Cara memberikan ASI untuk bayi


• Normalnya, bayi memperoleh ASI dengan cara menyusu
langsung pada payudara ibu. Namun sayangnya, tidak semua
bayi dan ibu dapat melakukan hal tersebut setiap waktu. Pada
beberapa kasus, cara pemberian ASI bisa tidak melalui payudara
langsung, sehingga ASI harus diperah dan disimpan dengan
tepat.
• Cara tersebut biasanya dilakukan oleh ibu menyusui yang
bekerja, atau ibu menyusui yang persediaan ASI-nya sudah
harus dikeluarkan, tapi bayi belum ingin menyusu. Alhasil, ibu
menyusui tersebut akan memompa ASI-nya untuk diberikan
kepada bayinya saat sudah lapar. Penting untuk diperhatikan,
ASI yang sudah diperah tidak boleh disimpan sembarangan.
Lanjutan.

Cara menyimpan ASI perah


• ASI yang sudah diperah dimasukkan ke dalam wadah steril
(botol atau kantung khusus ASI), kemudian diberi label
bertuliskan tanggal dan waktu ASI diperah.
• ASI perah disimpan ke dalam freezer atau lemari pendingin,
tapi bukan diletakkan di bagian pintu lemari pendingin.
• Aturan suhu penyimpanan ASI, ASI perah segar bisa bertahan
di dalam freezer bersuhu -17 derajat Celcius, atau lebih
rendah selama 6 bulan atau lebih.
• Periksa suhu freezer dan kulkas sebanyak 3 kali sehari.
• Pastikan ASI yang telah disimpan tetap dalam kondisi dingin
selama diperjalanan, bila diperah dalam jarak yang jauh.
Misalnya dari rumah ke kantor atau sebaliknya.
Lanjutan.

Cara mencairkan dan menghangatkan ASI perah


• Pilih ASI perah dari yang disimpan paling awal terlebih dahulu.
• Hindari mencairkan ASI perah pada suhu kamar. Sebagai
gantinya, pindahkan ASI perah beku di dalam kulkas (24 jam),
letakkan di semangkuk air hangat, atau membasahi wadah ASI
perah dengan air dingin mengalir yang dilanjutkan dengan air
hangat.
• Hindari mencairkan ASI perah beku pada microwave atau di
dalam air yang sangat panas. Pasalnya, suhu terlalu panas
justru dapat merusak kandungan gizi di dalamnya.
• Kocok ASI yang sudah hangat dan mencair agar
lemak handmilk dan foremilk menyatu dengan baik.
• Hindari membekukan kembali ASI perah yang sudah mencair.
2. Kebutuhan gizi bayi usia 7-11 bulan

Memasuki usia 6 bulan ke atas atau sampai


awal usia balita, ASI bisa tetap diberikan untuk
memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Akan
tetapi, pemberian ASI sebaiknya disertai juga
dengan makanan padat. Pasalnya, di usia 6
bulan sampai awal usia balita, ASI tidak dapat
sepenuhnya lagi memenuhi kebutuhan gizi
harian anak.
Lanjutan.

Angka kecukupan gizi (AKG) Kebutuhan zat gizi mikro harian


anak:
harian bayi usia 7-11 bulan
Vitamin
• Vitamin A: 400 mikrogram (mcg)
Kebutuhan zat gizi makro • Vitamin D: 5 mcg
harian anak: • Vitamin E: 5 miligram (mg)
• Energi: 725 kkal • Vitamin K: 10 mcg
Mineral
• Protein: 18 gr • Kalsium: 250 mg
• Lemak 36 gr • Fosfor: 250 mg
• Karbohidrat 82 gr • Magnesium: 55 mg
• Natrium: 200 mg
• Serat: 10 gr
• Kalium: 700 mg
• Air: 800 mililiter (ml) • Besi: 7 mg
Lanjutan.

Panduan makan harian usia 7-11 Syarat MP-ASI yang baik


bulan Menurut WHO, beberapa syarat MP-
Di usianya yang semakin ASI yang baik meliputi:
bertambah, kebutuhan anak akan • Diberikan pada waktu yang tepat,
berbagai zat gizi tentu semakin yakni ketika pemberian ASI saja
meningkat. Ini karena ASI hanya sudah tidak mampu untuk
dapat memenuhi sekitar 65-80 memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
persen dari total kebutuhan • Aman, yakni MP-ASI harus
energi, dan sangat sedikit disimpan dan diberikan kepada
kandungan mikronutriennya.Itu anak dengan tangan atau
sebabnya, pemberian ASI saja perlengkapan makan yang bersih.
tidak mampu memenuhi semua • Kaya akan gizi, yakni MP-ASI
nutrisi harian anak.Untuk mampu mencukupi kebutuhan zat
melengkapinya, anak harus mulai gizi makro dan mikro nutrien bayi
diperkenalkan dengan makanan dan balita.
pendamping ASI (MP-ASI) sejak • Teksturnya disesuaikan dengan
usianya 6 bulan. usia dan kemampuan anak.
Lanjutan.

Teori 4 kuadran Panduan makan harian anak pra-


• Salah satu syarat MP-ASI yang sekolah
baik yakni kaya akan gizi. Maka menu sehari untuk memenuhi gizi anak
itu, sebaiknya pastikan MP-ASI prasekolah Sebenarnya tidak sulit
yang Anda berikan pada si kecil untuk mencukupi kebutuhan gizi
mengandung 4 hal berikut: anak prasekolah setiap harinya. Anda
bisa menggabungkan makanan
• Karbohidrat, contohnya nasi,
kesukaan anak, dengan
kentang, mie, roti, dan bihun. mengenalkannya pada jenis makanan
• Protein, terutama sumber baru lainnya secara perlahan.
hewani. Contohnya daging, Supaya lebih mudah, contoh menu
ayam, ikan, dan telur. sehari yang bisa diberikan untuk
• Buah atau sayur anak:
• Lemak, yang berasal dari minyak, • Makan pagi (sarapan)
santan, margarin, dan lain • Makan siang
sebagainya. • Makan malam
Kebutuhan gizi balita usia 1-3 tahun

Jika memungkinkan, ASI sebaiknya diberikan


sampai anak berusia 2 tahun atau sebelum balita
untuk membantu mencukupi gizi
hariannya.Pasalnya, ASI mengandung zat gizi
penting yang masih dibutuhkan untuk tumbuh
kembang anak, walaupun harus tetap didampingi
dengan asupan makanan lainnya.
Lanjutan.

Angka kecukupan gizi (AKG) Kebutuhan zat gizi mikro harian anak:
harian balita usia 1-3 Vitamin
• Vitamin A: 400 mikrogram (mcg)
tahun
• Vitamin D: 15 mcg
Kebutuhan zat gizi makro • Vitamin E: 6 miligram (mg)
harian anak: • Vitamin K: 15 mcg
• Energi: 1125 kkal Mineral
• Kalsium: 650 mg
• Protein: 26 gr
• Fosfor: 500 mg
• Lemak 44 gr • Magnesium: 60 mg
• Karbohidrat 155 gr • Natrium: 1000 mg
• Serat: 16 gr • Kalium: 3000 mg
• Besi: 8 mg
• Air: 1200 mililiter (ml)
Lanjutan.

Angka kecukupan gizi (AKG) Panduan makan harian usia 1-3


harian anak pra-sekolah tahun
Sesuai dengan angka Setelah usia anak menginjak 1
kecukupan gizi (AKG) dari tahun dan mulai terbiasa
Kementerian Kesehatan RI, dengan makanan padat,
rata-rata kebutuhan energi Anda mulai bisa memberikan
harian anak usia 4-6 tahun makanan lainnya. Idealnya,
yakni 1.600 kalori. Maka makanan dengan bentuk dan
sebisa mungkin, sajikan menu tekstur yang biasanya
menjadi menu makan
makan untuk memenuhi gizi
anggota keluarga. Bukan
anak prasekolah dalam porsi
hanya itu, Anda juga harus
yang mudah digenggam dan
pintar-pintar dalam
dikunyah.
memvariasikan makanan si
kecil.
Lanjutan.

Usia 1-1,5 tahun


Anak akan terbiasa menggenggam dan melepaskan
makanan dengan jari. Cara memegang sendoknya juga
belum benar, bahkan bisa memasukkan sendok ke mulut
dengan posisi terbalik.
Usia 1,5-2 tahun
Anak biasanya lebih senang makan dengan tangan,
serta suka bereksperimen dengan berbagai tekstur
makanan.
Usia 2-3 tahun
Karasteristik makan anak sudah lebih baik di usia ini.
Anak cukup mahir memegang gelas, mampu mengunyah
makanan dalam jumlah banyak, serta memasukkan
sendok ke mulut di posisi yang tepat.
Lanjutan.

Tindakan yang harus dilakukan untuk


mengatasi kebiasaan makan anak Usia 4-6 tahun
Kalau anak sudah mulai bertingkah saat Cara menyikapi kebiasaan
makan, berikut tindakan yang bisa Anda
lakukan:
makan anak prasekolah
• Berikan makanan dalam porsi sedikit Mengingat usia prasekolah
dulu. merupakan masa peralihan
• Perkenalkan makanan baru satu per satu. dari balita, kebiasaan makan
• Sajikan beberapa jenis makanan baru
anak umumnya belum
agar anak bisa memilih.
• Mulai dengan makanan padat kemudian
sepenuhnya berkembang
cair. dengan baik.
• Angkat makanan bila anak mulai 1. Pilih-pilih makan
memainkan atau membuang
makanannya. 2. Makan berantakan
• Bersihkan mulut anak setelah selesai 3. Susah makan makanan
makanan. tertentu
• Ajak anak makan bersama anggota
keluarga lainnya.
Lanjutan.

Komplikasi Gizi Buruk


Komplikasi akibat gizi buruk atau kwashiorkor
sangat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.Bila komplikasi terjadi, anak
dapat mengalami tahap-tahap perkembangan
menjadi lebih lambat dibanding anak normal
seusianya.
Diagnosis Gizi Buruk
Diagnosis gizi buruk atau kwashiorkor dapat
dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap
riwayat kesehatan anak.Kekurangan asupan makanan
bergizi bisa dilihat dari kebiasaan makan anak.
Lanjutan.

Penyebab Gizi Buruk


Penyebab gizi buruk atau kwashiorkor adalah
karena anak tidak memeroleh makanan dengan
kandungan energi dan protein yang
cukup.Umumnya hal ini sering dikaitkan dengan
tingkat perekonomian yang rendah.
2. Obesitas
Faktor yang paling berperan sebagai
penyebab obesitas pada anak adalah pola makan,
aktivitas fisik dan pola istirahat yang diterapkan
pada si Kecil.
Lanjutan.

Gejala Gizi Buruk


Gejala gizi buruk atau kwashiorkor yang akan tampak adalah:
• Pucat, kurus, perut cembung, dan kehilangan massa otot pada
keempat anggota geraknya
• Anak terlihat sering gelisah
• Terjadi gangguan pertumbuhan meliputi berat badan dan tinggi badan
• Rambutnya menjadi mudah tercabut, tampak kusam, kering, dan
sering terjadi perubahan warna
• Dapat pula terjadi perubahan pada kulit, kulit menjadi bersisik,
terdapat bercak-bercak putih dan merah muda dengan tepi kehitaman
• Anak juga akan menderita anemia akibat kekurangan nutrien seperti
zat besi dan vitamin B kompleks.
Pengobatan Gizi Buruk
Untuk mengatasi gizi buruk atau kwashiorkor dibutuhkan asupan
nutrisi berupa kalori dan protein yang mencukupi.Namun, pemberian
nutrisi tersebut harus dilakukan secara bertahap.
Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi Pada
Bayi dan Balita

Bayi
• Berat bayi lahir rendah (BBLR)
• Gangguan pertumbuhan
• Kurang Energi Kronis (KEK)
• Gangguan pertahanan tubuh
Balita dan anak pra-sekolah
• Marasmus
• Kwashiorkor
• Marasmik-kwashiorkor
• Obesitas
Lanjutan.

Pentingnya Aktivitas Fisik Balita


• Anak usia 1-5 tahun
• Anak usia 1-3 tahun
• Anak usia 3-5 tahun
Perkembangannya lebih lambat
Bayi obesitas juga diketahui mengalami perkembangan
yang lebih lambat dibandingkan bayi yang memiliki berat
badan ideal.Perkembangan yang dimaksud adalah seperti
menegakkan kepala, duduk, merangkak, berdiri, berjalan, dan
sebagainya.Ini dapat mengakibatkan aktivitasnya berkurang
sehingga sulit untuk menurunkan berat badan.
Lanjutan.

Faktor-faktor yang berperan pada obesitas bayi


Studi juga menunjukkan bahwa bayi obesitas lebih
banyak terjadi pada ibu yang sebelum hamil juga obesitas
atau ibu mengalami kenaikan berat badan secara drastis
ketika hamil.Temuan ini membuktikan bahwa memang
obesitas dipengaruhi oleh faktor genetik (keluarga).
Ancaman penyakit yang mengintai bayi obesitas
Bayi obesitas juga berhubungan dengan penyakit
serius seperti diabetes, penyakit jantung, dan tekanan
darah tinggi atau hipertensi. Obesitas pada anak balita
(bawah lima tahun) mengakibatkan kelainan metabolisme
pada insulin serta enzim hati dan kolesterol.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai