Anda di halaman 1dari 3

NAMA: Raka Wastu Anggara S

KELAS: X IPS 2
-Sejarah Peradaban Bangsa Arab Sebelum Islam
Sebelum Islam datang, masyarakat Arab dikenal dengan nama masyarakat Jahiliyah, yang
berarti bodoh. Sebutan Jahiliyah diberikan kepada masyarakat Arab dikarenakan pola
kehidupan mereka yang bersifat primitive dan ummi yang berarti buta (tidak mengenal baca
dan tulis). Masyarakat Arab pra-Islam hidup berpindah-pindah (nomaden) dan berkabilah-
kabilah. Sebuah kabilah yang dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Syaikh Al-
Qabilah. Antara kabilah satu dan yang lain sering terjadi persaingan dan perselisihan.
Perselisihan keras antar kabilah memaksa bangsa Arab pra-Islam menghabiskan sebagian
besar waktu mereka dalam peperangan.

Sebab-sebab terjadinya perang adakalanya bersifat elementer seperti perebutan kekuasaan,


adakalanya bersifat spele seperti kata-kata yang bersifat menyinggung perasaan seseorang,
dan lain sebagainya.Akibat dari perselisihan itu tidak sedikit darah yang tertumpah sia-sia.
Kebiasaan buruk masyarakat Arab Jahiliyah adalah membunuh anak perempuan mereka
dengan dalih kemuliaan dan kesucian.Sebagian besar bangsa Arab Jahiliyah adalah
penyembah berhala, masing-masing kabilah memiliki berhala sendiri-sendiri. Yang terkenal
diantaranya adalah Lata, Uzza, Manah, dan Hubal. Patung milik Quraisy yang terbuat dari
aqiq dan batu hitam.

Arab pada zaman Jahiliyah sudah mencapai kebudayaan rohani yang tidak kalah maju dari
kebudayaan bangsa-bangsa lain semasa di sekitarnya. Akan tetapi, mereka tertinggal jauh
oleh bangsa lain dalam aspek kebudayaan yang bersifat materi. Gambaran mengenai
kebudayaan bangsa Arab Jahiliyah dapat disimak dari bahasa Arab dan syair Jahiliyah yang
menunjukkan kehidupan yang telah mencapai tingkat kemajuan.

Peranan syair sangat dominan dalam kehidupan masyarakat Jahiliyah. Syair pada zaman
Jahiliyah memiliki peranan sebagai pers dalam kebudayaan modern dengan syair mobilitas
sosial bisa dilakukan dengan efektif.
-Sejarah Islam Datang DiMakkah Dan Mengubah Ajaran Terdahulu

Setelah Islam mencapai puncak keemasannya (650-1000M), maka tibalah masa


disintegrasi  (1000-1250) yang ditandai dengan lemahnya kekuasaan khalifah dan semata-
mata sebagai boneka bagi pengawalnya dan lemahnya control pemerintahan pusat
terhadap daerah-daerah yang jauh letaknya dari pusat.

Pada masa kemajuan itu, ditandai dengan diutusnya Nabi menjadi Rosul, dan adapula
yang berpendapat bahwa periode ini di tandai dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah ke
Madinah (16 Juli 622M). Nabi diutus untuk menyebarkan agama Islam dan perantaranya
adalah Al-Qur’an. Karena pada saat itu masyarakat Jahiliyah sangat gandrung dengan
kesastraan. Maka dari itu, Al-Qur’an di turunkan dengan bahasa sastra, seperti yang
lazim dipakai oleh masyarakatnya. Hal ini didasarkan atas pertimbangan:

1.Untuk menyesuaikan diri dengan tradisi masyarakatnya, sehingga dengan demikian


mereka bisa berkomunikasi dengan bahasa Arab.

2.Untuk menantang mengungguli syair-syair Jahiliyah, sehingga Al-Qur’an memiliki daya


hidup dan vitalis yang tinggi di tenah-tengah aktivitas dan kepandaian orang Arab dalam
bersyair. Fungsi Al-Qur’an sebagai mu’jizat bagi kelangsungan tugas Nabi Muhammad
SAW.

Selama 10 tahun Rasulullah tinggal di Madinah, sehingga ia dan kaum muslimin


mendapatkan untuk menaklukan Makkah dan membebaskan Ka’bah dari berhala yang
sebelumnya berada disekitarnya. Nabi meninggal pada usia 63 tahun pada tahun
632M/11H. Setelah itu kepemimpinan berada ditangan Abu Bakar (W.634M/11H).
Kebijakan yang pertama dilakukannya adalah memerangi orang-orang yang murtad dan
golongan yang menolak membayar zakat. Pada masa itu pula ia berhasil mengumpulkan
Al-Qur’an dalam satu mushaf yang sebelumnya berserakan dalam berbagai tulisan di
pelepah kurma, batu tipis, tulang, dan lembaran kain.

-Kondisi Masyarakat Arab Makkah Saat Islam Datang


Keadaan bangsa arab setelah kedatangan islam adalah terjadinya perubahan-perubahanbaik
dari segi watak, budaya dan kepercayaan. Dari segi watak, perubahan yang terjadi yaitu
bangsa Arab yang semula sangat bangga dengan kabila, darah dan turunannya masing-
masing maka ketika Islam telah menjadi agama yang mereka anut mereka dipersatukan di
atas suatu bendera dengan satu nama yaitu Islam.

Sehingga bangsa Arab saat itu saling menghormati satu sama lain dan karena itu pula
perselisihan-perselisihan antar kabilah yang sering terjadi pada masa jahiliyah dapat
dihindarkan.Islam juga mengajarkan untuk saling menyayangi satu sama lain ,menyambung
tali silaturahim dan bertetangga dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai