TELEFARMASI
DALAM PELAYANAN
KEFARMASIAN
Latar Belakang
Definisi Telemedicine
Standar Regulasi
5
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan yang berkualitas, mudah dijangkau (Pancasila dan UUD 1945)
Dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien (UU No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan)
informasi diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit dan cedera, penelitian dan evaluasi,
dan pendidikan berkelanjutan penyedia layanan kesehatan untuk kepentingan peningkatan
kesehatan individu dan masyarakat (Pasal 1 Angka 1 )
Pelayanan Telemedicine dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki Surat Izin Praktik
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) penyelenggara (Pasal 2)
7
Telemedicine Menurut WHO
Sumber : http://farmalkes.kemkes.go.id
REGULASI YANG KESEHATAN
• UU 36/2009 - Kesehatan
ADA SAAT INI • PP 72/1998 – Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alkes
• PP 51/ 2009 – Tenaga Kefarmasian
• PP 72/2012 – Sistem Kesehatan Nasional
• Permenkes 72,73,74/2016- Standar Pelayanan Kefarmasian di RS,
Apotek dan puskesmas
• Kepmenkes No 02396/A/SK/VIII/1986 Pasal 2 menyebutkan bahwa
obat keras hanya dapat diberikan dengan resep dokter.
TRANSAKSI ELEKTRONIK
• UU 11/2008 jo UU 19/2016 - ITE
• UU 14/2008 Keterbukaan Informasi Publik
• PP 82/2012 Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik (PSTE)
• Permen Kominfo 20/2016 – Perlindungan Data Pribadi
PERLINDUNGAN KONSUMEN/PASIEN
• UU 8/1999 – Perlindungan Konsumen
• UU 40/2009 – Praktek Kedokteran (MR) – Permenkes no 11
269/2008
KETENTUAN RESEP ELEKTRONIK DAN/ATAU ALATKESEHATAN
SE MENKES HK.02.01/MENKES/303/2020
Permenkes No. 20 Tahun 2019 Peraturan BPOM No. 8 Tahun 2020
tentang Pelayanan Telemedicine antar tentang Pengawasan Obat dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Makanan yang Diedarkan secara
Daring
Pasal 6
Penulisan resep elektronik Pasal 6
dikecualikan untuk obat Penyerahan Obat secara
golongan narkotika dan daring yang dilakukan oleh
psikotropika Apotek dapat menggunakan
sistem elektronik yang dimiliki
oleh Apotek dan/Atau yang
disediakan oleh PSEF
Peraturan BPOM No. 8 Tahun 2020 tentang Pengawasan
Obat dan Makanan yang Diedarkan secara Daring
Pasal 27
Apotek dan/atau PSEF dilarang mengedarkan secara
daring untuk Obat yang termasuk dalam:
• PERIZINAN E-FARMASI
A. PSE E Farmasi harus memiliki izin dari Menteri Kesehatan
B. PSE harus terdaftar pada Menkominfo
• RESEP
A. Resep yang dapat dilayani oleh resep elektronik dan resep yg non-
elektronik dapat diverifikasi penulisnya dan tidak menunjukkan
indikasi potensi adanya penyalahgunaan
B. Resep harus disimpan setidaknya 5 tahun untuk menjaga
kerahasiaan dan penelusuran riwayat pengobatan
16
• INFORMASI OBAT
• PRODUK
A. Persediaan Farmasi : Obat, obat tradisional, suplemen kesehatan,
kosmetik
B. Obat termasuk obat bebas dan obat keras dengan resep dokter
C. PKRT dan alat kesehatan yang diperbolehkan di apotek
• PENGANTARAN
A. Pengantaran dapat dilakukan oleh jasa pengantaran yang merupakan
bagian dari apotek maupun pihak ketiga penyedia jasa antaran yang memiliki
perjanjian kerjasama dengan apotek dan PSE e-Farmasi
17
BAGAIMANA PERANAN APOTEKER PADA TELE
FARMASI?
Pelayanan Kefarmasian
(PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian)
Pelayanan Kefarmasian
adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan Sediaan
Farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien. (Pasal
1 Ayat 4)
Pelayanan Kefarmasian
Oleh APOTEKER
Pelayanan Kefarmasian di Era Digitalisasi
Peluang Ancaman
Efisiensi waktu dan biaya Aspek legal
Memperluas jangkauan Cyber crime (e.g.
pelayanan penyalahgunaan data)
Fleksibilitas dalam Operational error (jaringan,
pelayanan perangkat)
Cakupan area pelayanan Error, Misuse, and Abuse of
menjadi lebih luas Medication
Contoh implementasi Telefarmasi
26