Anda di halaman 1dari 10

TOR (Term Of Reference)

SEKSI PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN


TAHUN ANGGARAN 2015

URUSAN PEMERINTAH : KESEHATAN


UNIT ORGANISASI : Dinas Kesehatan
PROGRAM : Pengawasan Obat dan Makanan
KEGIATAN : Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/masyarakat di bidang
obat dan makanan.

Keluaran : 1. Terlaksananya Penyuluhan Keamanan Pangan PIRT


2. Terlaksananya Sertifikasi Layak Sehat Rumah Makan
Tempat & Tanggal Kegiatan : Aula Dinas Kesehatan Kab. Kupang
Pelaksana : Bidang Kefarmasian dan Sarana Kesehatan
Penanggung Jawab Kegiatan : Seksi Pengawasan Obat an Makanan
Sumber Dana : APBD Kab. Kupang
Jumlah Dana : Rp 14,932,000,- (rincian terlampir)

Detil Kegiatan :
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan pemilik/pengelola Industri Rumah Tangga Pangan dan
pemilik/pengelola Rumah Makan/Depot mengenai pangan yang aman dan bermutu bagi masyarakat
serta untuk mencegah terjadinya keracunan makanan di Kabupaten Kupang, maka perlu diadakan
Sertifikasi Penyuluhan Keamanan Pangan pada Industri Rumah Tangga Pangan dan Sertifikasi Layak
Sehat pada Rumah Makan/Depot.

Sertifikasi Penyuluhan Keamanan Pangan pada Industri Rumah Tangga Pangan dan Sertifikasi Layak
Sehat pada Rumah Makan/Depot merupakan hal yang sangat penting sebab pada masa kini sering
ditemukan adanya bahan kimia dan mikro organisme berbahaya yang terdapat dalam makanan yang
dapat menimbulkan terjadinya kasus keracunan makanan serta dapat menyebabkan penyakit yang
berbahaya jika dikonsumsi oleh masyarakat.

Beberapa masalah yang berkaitan dengan Penyuluhan Keamanan Pangan pada Industri Rumah
Tangga Pangan dan Sertifikasi Layak Sehat pada Rumah Makan/Depot adalah masih banyak
ditemukan makanan yang dijual dipasaran tanpa ijin ( tidak ada No. PIRT) dan Rumah Makan/Depot
yang tidak memiliki Sertifikat Layak Sehat. Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan pada Industri
Rumah Tangga Pangan dan Sertifikat Layak Sehat pada Rumah Makan/Depot adalah Sertifikat yang
menyatakan bahwa produk pangan yang dihasilkan oleh rumah Makan/Depot tersebut memenuhi
persyaratan mutu dari keamanan pangan selain daripada itu untuk mencegah kasus keracunan
makanan.

Dengan segala permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan Sertifikasi Penyuluhan Keamanan
Pangan pada Industri Rumah Tangga Pangan dan Sertifikasi Layak Sehat pada Rumah Makan/Depot,
untuk meningkatkan kemampuan pemilik/pengelola Indutri Rumah Tangga Pangan dan
pemilik/pengelola Rumah Makan/Depot Tingkat Kabupaten Kupang khususnya mengenai sanitasi,
hygiene, cara memilih dan mengolah Makanan yang memenuhi standar kesehatan di masyarakat,
serta pentingnya kepedulian konsumen/masyarakat tentang mutu Keamanan Pangan.

Dasar Hukum :
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun Nomor 5063 )
2. Keputusan Kepala Badan POM RI No.02001/SK/KBPOM Tanggal 26 Pebruari 2001
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan.
3. Keputusan Kepala Badan POM RI No. 05018/SK/KBPOM Tanggal 17 Mei 2001 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Tehnis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan,Mutu dan Gizi Pangan

B. KEGIATAN YANG DI LAKSANAKAN

1. Penyuluhan Keamanan Pangan pada 10 orang Pemilik/Pengelola Industri Rumah Tangga Pangan.
2. Sertifikasi Layak Sehat Rumah Makan pada 10 orang Pemilik/pengelola Rumah Makan.

C. TUJUAN.
 UMUM :
Pemilik/Pengelola Industri Rumah Tangga Pangan dan Pemilik/Pengelola Rumah
Makan/Depot di Kabupaten Kupang memiliki Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan dan
Sertifikat Layak Sehat yamg menyatakan bahwa produk pangan yang dihasilkan oleh Industri
Rumah Tangga pagan dan Rumah Makan/Depot tersebut memenuhi persyaratan mutu dari
keamanan pangan, juga untuk mencegah kasus keracunan makanan.
 KHUSUS :
1. Meningkatnya kemampuan pemilik/pengelola Industri Rumah Tangga Pangan dan
Rumah Makan/Depot di Kabupaten Kupang mengenai pangan yang bermutu, yang
meliputi cara memilih dan mengolah makanan yang memenuhi standar kesehatan.
2. Meningkatnya kemampuan pemilik/pengelola Industri Rumah Tangga Pangan dan
Rumah Makan/Depot di Kabupaten Kupang tentang berbagai bahaya pada pemakaian
bahan tambahan makanan dan minuman
3. Pemilik/pengelola Industri Rumah Tangga Pangan dan Rumah Makan/Depot di
Kabupaten Kupang mengetahui Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman
sehingga mutu keamanan pangan terjamin.
4. Mengetahui racun alamiah yang terdapat pada makanan dan berbagai jenis bahaya
keracunan makanan serta cara mencegah dan mengatasinya.

D. OUTPUT/HASIL YANG DIHARAPKAN


Pemilik/Pengelola Industri Rumah Tangga Pangan dan Rumah Makan/Depot di Kabupaten Kupang
mengetahui pangan yang bermutu, meliputi cara memilih dan mengolah makanan yang memenuhi
standar kesehatan, mengetahui tentang berbagai bahaya pada pemakaian bahan tambahan makanan
dan minuman, mencegah dan mengatasi kasus keracunan makanan serta mengetahui hygiene dan
sanitasi makanan dan minuman sehingga mutu keamanan pangan terjamin

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
 Peserta :
Peserta sebanyak 10 orang Pemilik/Pengelola Industri Rumah Tangga Pangan dan 10 orang
Pemilik/Pengelola Rumah Makan/Depot di Kab. Kupang.

Narasumber :
Untuk memperlancar pelaksanaan Penyuluhan Keamanan Pangan PIRT dan Sertifikasi Layak
Sehat pada Rumah Makan/Depot di Tingkat Kabupaten Kupang dibentuk Panitia
Pengarah/Narasumber.
 Kegiatan Pelatihan Keamanan Pangan di Kab. Kupang dilaksanakan pada :
Hari/tgl : Bulan Juni-Juli 2015
Waktu : 9.00 WITA - selesai
Tempat : Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang.
Jln. Timor Raya Km. 37 – Oelamasi.

F. BIAYA
 Biaya Pelatihan bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Dinas Kesehatan Kabupaten
Kupang Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 14.932.000,-

G. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan dasar untuk
mengajukan dana kegiatan.

Oelamasi, 18 Mei 2015


Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kupang

- dr. Robert A.J. Amaheka -


Pembina
NIP.19691121 200212 1 006
TOR (Term Of Reference)
SEKSI PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
TAHUN ANGGARAN 2015

URUSAN PEMERINTAH : KESEHATAN


UNIT ORGANISASI : Dinas Kesehatan
PROGRAM : Pengawasan Obat dan Makanan
KEGIATAN : Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya

Keluaran : 1. Terlaksananya Penyuluhan Keamanan Jajanan dan


Pengujian Sampel Jajanan Anak Sekolah.
2. Terlaksananya Pengawasan Terhadap Industri Rumah
Tangga Pangan Secara Rutin.
Tempat & Tanggal Kegiatan : Aula Dinas Kesehatan Kab. Kupang
Pelaksana : Bidang Kefarmasian dan Sarana Kesehatan
Penanggung Jawab Kegiatan : Seksi Pengawasan Obat dan Makanan
Sumber Dana : APBD Kab. Kupang
Jumlah Dana : Rp 20,250,000,- (rincian terlampir)

Detil Kegiatan :
A. LATAR BELAKANG PENYULUHAN KEAMANAN JAJANAN DAN PENGUJIAN SAMPEL
JAJANAN ANAK SEKOLAH .
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai jajanan / pangan yang sehat, aman dan
bermutu bagi anak sekolah serta untuk mencegah terjadinya keracunan makanan pada anak sekolah
di Kabupaten Kupang, maka perlu diadakan Penyuluhan Keamanan Jajanan Anak Sekolah yang
dilaksanakan dengan menggunakan media pemutaran film Boneka Pompi, dalam rangka mencegah
terjadinya keracunan makanan pada anak sekolah di Kabupaten Kupang.

Penyuluhan Keamanan Jajanan Anak Sekolah merupakan hal yang sangat penting sebab pada masa
kini sering ditemukan adanya bahan kimia dan mikroorganisme berbahaya yang terdapat dalam
makanan yang dapat menimbulkan terjadinya kasus keracunan makanan serta dapat menyebabkan
penyakit yang berbahaya jika dikonsumsi oleh masyarakat khususnya pada anak-anak sekolah.

Beberapa masalah yang berkaitan dengan Penyuluhan Keamanan Jajanan Anak Sekolah adalah masih
banyak ditemukan jajanan/pangan yang dijual oleh pemilik kantin sekolah / penjual makanan yang
tidak memenuhi standard kesehatan.

Dengan segala permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan Penyuluhan Keamanan Jajanan Anak
Sekolah yang dilaksanakan dengan menggunakan media pemutaran film Boneka Pompi, kepada anak
sekolah di SD Inpres di Kupang Barat dan SD Inpres di Kupang Timur, Kabupaten Kupang, dengan
maksud sejak dini anak-anak sekolah mengetahui sanitasi, hygiene, cara memilih jajanan / pangan
yang memenuhi standar kesehatan, serta pentingnya Keamanan Pangan bagi anak-anak sekolah sebab
anak-anak merupakan generasi penerus bangsa.

LATAR BELAKANG PENGAWASAN TERHADAP INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN


SECARA RUTIN.
Dalam rangka mencegah terjadinya keracunan makanan pada masyarakat di Kabupaten Kupang,
serta penggunaan bahan tambahan pangan yang berbahaya pada makanan dan minuman maka perlu
diadakan Pengawasan terhadap Industri Rumah Tangga Pangan Secara Rutin yang dilaksanakan
dengan cara memeriksa kelayakan Industri Rumah Tangga Pangan dengan menggunakan format
Pengawasan dari Dinkes Kabupaten Kupang, Seksi Pengawasan Obat dan Makanan serta membeli
sampel makanan dari pedagang untuk dilakukan uji laboratorium mengenai kelayakan makanan, serta
dilakukan pengujian terhadap kandungan bahan tambahan pangan berbahaya pada makanan tersebut.

Pada masa kini sering ditemukan adanya bahan kimia dan mikroorganisme berbahaya yang terdapat
dalam makanan yang dapat menimbulkan terjadinya kasus keracunan makanan serta dapat
menyebabkan penyakit yang berbahaya jika dikonsumsi oleh masyarakat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang melakukan Pengawasan terhadap Industri Rumah Tangga
Pangan Secara Rutin sebab masih banyak ditemukan makanan/jajanan/bahan pangan yang dijual oleh
penjual makanan yang tidak memenuhi standard kesehatan

Dengan segala permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan Pengawasan terhadap Industri Rumah
Tangga Pangan Secara Rutin dengan maksud agar Industri Rumah Tangga Pangan mengetahui
sanitasi, hygiene, cara mengolah jajanan / pangan yang memenuhi standar kesehatan, serta
menghindari terjadinya kasus keracunan makanan.

Dasar Hukum :
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun Nomor 5063 )
2. Keputusan Kepala Badan POM RI No.02001/SK/KBPOM Tanggal 26 Pebruari 2001
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan.
3. Keputusan Kepala Badan POM RI No. 05018/SK/KBPOM Tanggal 17 Mei 2001 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Tehnis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan,Mutu dan Gizi Pangan

B. KEGIATAN YANG DI LAKSANAKAN

1. Terlaksananya Penyuluhan Keamanan Jajanan dan Pengujian Sampel Jajanan Anak Sekolah.
2. Pengawasan Terhadap Industri Rumah Tangga pangan Secara Rutin.

C. TUJUAN.
 UMUM PENYULUHAN KEAMANAN JAJANAN DAN PENGUJIAN SAMPEL
JAJANAN ANAK SEKOLAH :
Penyuluhan Keamanan Jajanan Anak Sekolah yang dilaksanakan dengan menggunakan media
pemutaran film Boneka Pompi dengan maksud sejak dini anak-anak sekolah mengetahui
sanitasi, hygiene, cara memilih jajanan / pangan yang memenuhi standar kesehatan di
masyarakat, juga untuk mencegah kasus keracunan makanan.
 KHUSUS PENYULUHAN KEAMANAN JAJANAN DAN PENGUJIAN SAMPEL
JAJANAN ANAK SEKOLAH :
1. Meningkatnya kemampuan anak sekolah untuk memilih jajanan / pangan yang bermutu
dan memenuhi standar kesehatan.
2. Meningkatnya kemampuan anak sekolah mengetahui makanan yang mengandung
bahan tambahan makanan dan minuman yang berbahaya dapat menimbulkan terjadinya
penyakit.
3. Anak sekolah sejak dini diajarkan untuk mengetahui hygiene dan sanitasi makanan dan
minuman.

TUJUAN PENGAWASAN TERHADAP INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN SECARA


RUTIN.
1. Menghindari terjadinya kasus keracunanan makanan.
2. Diharapkan Industri Rumah Tangga Pangan mengolah pangan yang memenuhi standar
sanitasi, hygiene, cara mengolah jajanan / pangan yang memenuhi standar kesehatan, serta
pangan yang dihasilkan tidak mengandung bahan tambahan pangan berbahaya.

D. OUTPUT/HASIL YANG DIHARAPKAN


Makanan/Bahan pangan yang jual oleh Kantin Sekolah dan Industri Rumah Tangga Pangan adalah
makanan yang memenuhi standar kesehatan, yaitu makanan yang proses pembuatannya mengikuti
kaidah hygiene dan sanitasi makanan, makanan yang tidak mengandung bahan tambahan makanan
dan minuman yang berbahaya, serta mencegah terjadinya kasus keracunan makanan

E. PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN KEAMANAN JAJANAN DAN PENGUJIAN


SAMPEL JAJANAN ANAK SEKOLAH :
 Peserta :
Peserta Pelatihan sebanyak 70 orang Anak Sekolah di SD Inpres Batakte di Kupang Barat dan
70 orang Anak Sekolah di SD Inpres Tasipa di Kupang Timur, Kab. Kupang.
Panitia Penyelenggara :
Untuk memperlancar pelaksanaan Penyuluhan Keamanan Jajanan Anak Sekolah Lewat
Boneka Pompi dibentuk :
a. Panitia Pelaksana Kegiatan
b. Panitia Pengarah/Narasumber
 Kegiatan Penyuluhan Keamanan Jajanan Anak Sekolah Lewat Boneka Pompi dilaksanakan
pada :
Direncanakan pada Hari/tgl: 6-7 Mei 2015
Waktu : 9.00 WITA - selesai
Tempat : SD Inpres Tasipa di Kupang Timur

Direncanakan pada Hari/tgl: 8-9 Mei 2015


Waktu : 9.00 WITA - selesai
Tempat : SD Inpres Batakte di Kupang Barat

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGAWASAN TERHADAP INDUSTRI RUMAH TANGGA


PANGAN SECARA RUTIN.
Direncanakan pada Bulan Mei dengan wilayah Amarasi, Amarasi Selatan, Amarasi Timur,
Amarasi Barat, Nekamese, Kupang Timur dan Takari dan membeli serta melakukan pengujian
terhadap 5 sampel makanan.

F. BIAYA

 Biaya Penyuluhan Keamanan Jajanan dan Pengujian Sampel Jajanan Anak Sekolah bersumber
dari Dana Alokasi Umum (DAU) Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Tahun Anggaran 2015,
Rp. 11.150.000,-
 Biaya Kegiatan Pengawasan terhadap Industri Rumah Tangga Pangan secara rutin bersumber
dari Dana Alokasi Umum (DAU) Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Tahun Anggaran 2015,
Rp. 9.100.000,-

G. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan dasar untuk
mengajukan dana kegiatan.

Oelamasi, 10 April 2015


Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kupang

- dr. Robert A.J. Amaheka -


Pembina
NIP.19691121 200212 1 006

TOR (Term Of Reference)


SEKSI PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
TAHUN ANGGARAN 2015

URUSAN PEMERINTAH : KESEHATAN


UNIT ORGANISASI : Dinas Kesehatan
PROGRAM : Pengawasan Obat dan Makanan
KEGIATAN : Peningkatan Penyidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Obat
dan Makanan.

Keluaran : Penyelidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Obat dan


Makanan
Tempat & Tanggal Kegiatan : Aula Dinas Kesehatan Kab. Kupang
Pelaksana : Bidang Kefarmasian dan Sarana Kesehatan
Penanggung Jawab Kegiatan : Seksi Pengawasan Obat an Makanan
Sumber Dana : APBD Kab. Kupang
Jumlah Dana : Rp 29.380,000,- (rincian terlampir)

Detil Kegiatan :
LATAR BELAKANG
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melindungi konsumen /masyarakat dari barang (makanan,
minuman, obat dan kosmetik) kadaluarsa serta mencegah beredarnya makanan,minuman, obat dan
kosmetik illegal di pasaran.

Kegiatan ini merupakan hal yang sangat penting sebab sampai dengan saat ini masih ditemukan
adanya kios-kios yang menjual makanan, minuman yang telah kadaluarsa dan makanan dan
minuman yang sudah rusak sebelum tanggal kadaluarsa tetapi tetap dijual kepada
konsumen/masyarakat.

Tanggal kadaluarsa/expire date artinya tanggal yang menunjukkan makanan dan minuman
mempunyai batas akhir yang aman untuk dapat dikonsumsi dan dijamin mutunya, dengan
penyimpanan yang sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh produsen. Makanan dan minuman
kadaluarsa adalah makanan dan minuman yang telah melewati batas tanggal kadaluarsa. Makanan
dan minuman yang sudah rusak sebelum atau sesudah lewat kadaluarsa dinyatakan sebagai bahan
berbahaya dan harus ditarik dari peredaran sebab membahayakan kesehatan.

Jika makanan yang telah kadaluarsa dikonsumsi oleh konsumen/masyarakat dapat menimbulkan
terjadinya kasus keracunan makanan serta dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya.

Kosmetika illegal dan kosmetika yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri atau air
raksa (Hg) dilarang untuk beredar di masyarakat.
Pemakaian kosmetika yang mengandung merkuri dapat menyebabkan:
1. Dapat memperlambat pertumbuhan janin dan mengakibatkan keguguran (kematian janin dan
mandul).
2. Efek ”Rebound” yaitu memberikan respon berlawanan jika pemakaian dihentikan (Kulit akan
menjadi gelap/kusam saat pemakaian dihentikan).
3. Dapat menyebabkan kanker kulit.
4. Dapat menyebakan gangguan sistem saraf, seperti tremor (gemetar), Insomia( tidak bisa
tidur), pikun, gangguan englihatan, ataxia (gerakan tangan tidak normal) serta depresi.
5. Jika digunakan dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal yang sangat
parah, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Dengan segala permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan Penyelidikan dan Penegakan hukum
dibidang obat dan makanan dengan cara melakukan sidak di kios-kios yang terdapat di 12 kecamatan
di Kabupaten Kupang. Kegitan ini hanya dilakukan di 12 kecamatan disebabkan karena keterbatasan
dana.

B. KEGIATAN YANG DI LAKSANAKAN


Melakukan penyelidikan dan penegakan hukum di bidang obat dan makanan pada kios-kios yang
terdapat di 12 kecamatan yang dilaksanakan oleh tim gabungan yang terdiri dari Balai Pengawasan
Obat dan Makanan, Dinas Perindustrian, Polres Kupang, Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang.

C. TUJUAN.
Melindungi konsumen /masyarakat dari makanan, minuman, obat dan kosmetika yang
membahayakan kesehatan dan menghindari terjadinya kasus keracunan makanan.

D. OUTPUT/HASIL YANG DIHARAPKAN


Menghindari barang ( makanan, minuman, obat dan kosmetika) kadaluarsa serta mencegah
beredarnya barang (makanan, minuman, obat dan kosmetika) illegal yang beredar di pasaran.

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
 Kegiatan Pelatihan Keamanan Pangan di Kab. Kupang dilaksanakan pada :
Waktu : Bulan Agustus-September 2015
Tempat : 12 Kecamatan di Kabupaten Kupang

F. BIAYA
 Biaya Kegiatan bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Dinas Kesehatan Kabupaten
Kupang Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 29.380.000,-

G. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan dasar untuk
mengajukan dana kegiatan.

Oelamasi, 18 Mei 2015


Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kupang

- dr. Robert A.J. Amaheka -


Pembina
NIP.19691121 200212 1 006

Anda mungkin juga menyukai