Industry 4.0
First programmable logic controller
Cyber-physical systems
(PLC) Modicon 084 - 1969
Industry 3.0
First production line, slaughter-
houses in Cincinnati - 1870 Use of electronics and IT to further automate the production
Industry 2.0
Introduction of mass production based on the division of labor
First mechanical loom -
1784
Industry 1.0
Introduction of mechanical production facilities using water and steam power
Video : Welcome to the Future of Healthcare.
Kesehatan 4.0
Bodyo Stetoschope AI
Babylon AI Vein Viewer
Future of Healthcare
https://www.slideshare.net/OFRoca/copia-reducida-health40
Farmasi 4.0 /
Apoteker 4.0 di
Indonesia & dunia
Abilify Pharmacy 4.0
Apakah Farmasi 4.0 ?
Video
Telepharmacy
https://www.scriptpro.com/blog/2014/10/08/hrsa-awards-grants-for-telepharmacy-and-more-in-rural-areas/
Kios Apotek atau ATM
Video
Video
ATM Dispensing & Robot
Instymeds.com http://www.rethinkrobotics.com/baxter/
Moby adalah toko bertenaga surya di atas roda.
Menggunakan kecerdasan buatan, pengiriman pesawat
tanpa awak, buka 24 jam, dan tidak membutuhkan staf.
Farmasi?
Peluang dan
Tantangan Era
Informasi
JKN-KIS - UHC 2019
TRACK AND TRACE SYSTEM BPOM
Note:
= Aliran data Scanning dapat dilakukan
= Alur distribusi
melalui scanner ataupun mobile
apps yang sedang
dikembangkan
3 PIHAK YANG TERLIBAT
VAMPIRE PHARMACIST
Apotek Online
Penjualan Online
Marketplace Obat /
Farmasi / Alkes
Perubahan Bisnis Model Retail Apotek /
Farmasi
Well apoteker masyarakat
berada di pusat
Diagn Medi ekosistem ritel
Relational
perawatan
kesehatan,
Man Coor diagnostik,
Indentured dinati
Retail Hub kesehatan, dan
Apoteker terjebak dalam kontrak melayani Apotek Servitude
mereka pembiayaan.
Production Line Empowerment
Approach to Service Approach to Service
Terjadi tren
kenaikan obat
palsu sampai
Asosiasi Industri 122% dari
Farmasi dan LSM (2015)
tahun
2005- 2010
Internet
Penjualan
Online
• Tidak terjaminnya mutu, khasiat, dan
keamanan obat;
• Tidak mendapatkan pelayanan yang
lengkap termasuk pelayanan informasi
• Kemudahan akses; obat dan konsultasi obat;
• Kenyamanan dan kemudahan • Mendapatkan obat palsu, tanpa izin
edar dan/atau kadaluarsa;
masyarakat berbelanja produk
secara online; • Mendapatkan obat dengan kemasan
rusak atau penyimpanan yang tidak
• Cepat memperoleh produk; sesuai;
• Tanpa biaya transportasi (kurir); • Informasi tidak objektif dan cenderung
• Identitas penjual yang dapat menyesatkan.
disamarkan
33
Penjualan Obat Secara Online
34
Penjualan Obat Secara Online
35
Penjualan Tidak Sesuai
Obat saluran
pencernaan Obat Anastesi Obat
yang untuk bius golongan
digunakan
untuk
menggugurkan antibiotik
kandungan
Obat Obat-obat
berisiko
golongan seperti obat
napza kanker
36
Penjualan Obat Online
Isu keamanan data perlu mejadi perhatian karena Privasi atau kerahasiaan
pasien adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam
setiap praktik medis
10
Regulasi Penjualan Obat Online di Beberapa Negara lain
No Negara 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pertanyaan US Aus Brazil CanadaChina Prancis Jerman Irlandia Italy Jepang Kore Belanda Rusia Spanyo Thai Turkey UK
a l
1 Apakah Yes Yes Yes Yes No No Yes No No No No Yes No No No No Yes
diperbolehkan
?
2 Apa ada Fisik Yes Yes Yes Yes No Yes Yes
Apotek ?
3 Syarat Ijin Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes
Apotek ?
4 Apa Apotek No Yes Yes No No No Yes No No Yes Yes No No No No No Yes
LN bisa
supply?
5 Beli dg isi No No No No No No No No No Yes
form tanpa ke
dokter?
6 Apa ada Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes
Peraturan?
Catatan :
Jepang telah melakukan revisi peraturan dengan memperbolehkan penjualan obat online hanya untuk over
the counter (OTC)/tanpa resep.
Sumber :
https://www.legitscript.com/Country_by_Country_-_Internet_Pharmacy_Regulations_-_3-23-15.pdf
38
Point-Point Usulan Pengaturan
Penjualan Daring (Online)
• Apotek dan toko obat yang telah memiliki izin secara luring
(offline).
• Memenuhi ketentuan standar pelayanan kefarmasian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Chain Drug Review. 2014 Outlook: Industry adapts as pharmacy evolves. January 14, 2014. Chain Drug Review Online. Retrieved June 13, 2014 from http://www.chaindrugreview.com/front-page/newsbreaks/2014-outlook- industry-adapts-as-
pharmacy-evolves
Now or Never: Shaping pharmacy for the future
expect pharmacists to offer far more than just medicines
Apot eker M asa Depan perlu banyak kesempat an berlat ih dalam aspek yang
berkait an dengan F a r masi Sosial; membent uk kemampuan dir i ( capacity
building) untuk member i pelayanan ter baik bagi pasien/ pelanggan/ pengguna
ter kait di set iap fungsi profesi.
Pharmacist Enterpreneur
• Pilihan Konvensional - Buat dan kembangkan Apotek /
Toko Obat Mandiri
• Paling mudah dan memungkinkan
• Investasi tidak terlalu Tinggi
• Bosan - Tidak terlalu menantang
• Penurunan profit
• Pojok Skin care dapat meningkatkan pelanggan dan
penjualan
• Paling penting adalah mempertahankan integritas
sebagai profesi Apoteker bukan hanya sebagai
penjual obat / alkes / kosmetik
Pharmacist Enterpreneur
• Membuat Industri Farmasi (Obat / Bahan Baku
Obat)
• Tantangan investasi Tinggi
• Fasilitas Farmasi industri
• Full scale AHU (Air Handling Unit)
• Organisasi dan SDM
• Besar pasar dan profit yang semakin kecil
Pharmacist Enterpreneur
• Membangun Pabrik OT / BBOT
• Masih butuh investasi cukup Tinggi untuk pemenuhan persyaratan
CPOTB
• Kemampuan menyeimbangkan biaya Operasional dan profit
• Mendukung biodiversitas alam Indonesia
• Potensi berbagai zat aktif alam / tumbuhan
• Butuh integrasi dan kolaborasi ABG
• Industri membukan peluang Riset bagi mahasiswa farmasi
• Akademisi harus melakukan riset sesuai kebutuhan pasar
• Pemerintah memberikan biaya Riset untuk pemanfaatan hasil riset
Pharmacist Enterpreneur
• Membuka dan membangun pabrik Kosmetik
• Investasi yang mungkin dilakukan
• Persyaratan CPKB tidak seketat CPOTB or CPOB
• Kemampuan dan Pengetahuan Teknis
• Formulasi
• Mesin
• Dokumentasi
• Produk milik sendiri atau pemasok produk orang lain
melalui maklon (pembuatan kontrak)
Pharmacist Enterpreneur
• Sebagai Founder Digital Farmasi / Kesehatan :
Membuat startup digital farmasi dan kesehatan
• Investasi minimal yang mungkin dilakukan
• Kemampuan dan Pengetahuan Teknis
• Design Thinking
• Tuang Ide jadi model bisnis
• PEngenalan dan pemahaman tentang startup digital
• Kolaborasi dengan Co founder dengan kompetensi IT
dan Bisnis/keuangan
Perubahan Bisnis Model Retail Apotek /
Farmasi
Wellness
Diagnostics Medication
Managing Coordinatin
Relational
b. PRODUK
* Produk yang dapat diedarkan adalah obat yang telah memiliki Nomor Izin Edar dari BPOM
* Apotek dapat mengedarkan obat yang tergolong sebagai Obat Keras (daftar G / resep dokter),
obat bebas terbatas (daftar W) dan obat bebas.
* Pedagang Eceran Obat hanya dapat obat bebas terbatas (daftar W) dan obat bebas dalam
kemasan asli dari pabrik.
5. 5Penjualan obat secara online oleh pihak yang tidak memiliki kewenangan merupakan
PELANGGARAN atas peraturan perundang-undangan di bidang kefarmasian dan dapat
dikenai sanksi berupa sanksi administratif dan / atau sanksi pidana.
https://www.slideshare.net/nofa999/bpom-ketentuan-penjualan-obat
Promosi/Iklan dan Penjualan Obat pada media Internet
yang Melanggar Peraturan :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Pasal 106 ayat (2) yaitu "Sedian farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah
mendapat izin edar"
• Pasal 107 ayat (2) yaitu "Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alkes harus
memenuhi persyaratan objektivitas dan kelangkapan serta tidak menyesatkan".
• Pasal 108 ayat (1) yaitu "Praktik Kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan baku obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
per UU”.
• Pasal 196 “Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan
farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan
keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98
ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”
• Pasal 197 yaitu "Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan
sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima
belas) tahun dan denda paling banyak Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta
rupiah). “
• 198 yaitu "Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan
praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam pasal 108 DIPIDANA dengan pidana
denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah).
Promosi/Iklan dan Penjualan Obat pada media Internet
yang Melanggar Peraturan :
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
• Pasal 28 ayat (1) yaitu "Hal-hal yang dilarang : setiap orang yang dengan
sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan
yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik".
• Pasal 45 ayat (2) yaitu "setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana
dimaksud dalam pasal 28 ayat (1) DIPIDANA dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)
Media
Media Online
Sistem
Adminstrasi Organisasi
SKP Online Apoteker
IAI
Terintegrasi e Farmasi
ISO Online
Knowledge Management Indonesia
Data Serkom & Data Apoteker Data Pabrik Data PBF Data Sebaran &
PORTAL FARMASI NASIONAL SIPA
Data ISO
Nasional Data Apotek
Pelayanan
Data RS Data Klinik Kefarmasian
BPJS Kampus /
Kemenkes BPOM Pabrik Obat dll PBF/PAK Apotek RS / Klinik DINKES Masyarakat
Mahasiswa
ISO Online | Solusi Pelayanan Informasi Obat
Apoteker di e Apotek
ISO ONLINE
Nama Dagang
Pengolongan
Obat
Komposisi
Indikasi
PBF/ DISTRIBUTOR
Kontraindikas
i Perhatian
APOTEK
Efek samping
Dosis
Interaksi Obat
RUMAH
SAKIT Pabrik MANUFACTURE
ASURANSI
Harga
KESEHATAN
BPJS
MASYARAKA
T
Nomor BPOM
ID_OBAT
Advance Data
Platform Digital Farmasi untuk Apoteker dan Konsumen
Apa yang Harus
disiapkan Apoteker
Kini dan Masa Depan
Penget ahuan apa
yang diperlukan untuk
bersaing di dunia
global dan di dunia
virtual yang
memasuki era
INDUSTRY 4.O ?
10 Ket r ampilan U tama yang Relevan
pada Era Revolusi Industr y 4 .0
Beberapa keterampilan yang penting bagi
apoteker sukses di masa depan
Keterampilan
klinis
Farmako Manajemen
genomik praktek
Komunikasi
Farmako Lisan &
ekonomi Keterampilan &
Tertulis
Pelatihan
Dibutuhkan di
apotek
Mengakses &
Epidemiologi Menambah
& Diagnostik Pengobatan
Berbasis Bukti
2. Pelayanan Apotek berbasis spesialistik / dasar : Apotek geberik, apotek khusus penyakit kronis, apotek
khusus diabetes dll
2. Pelayanan Apotek berbasis spesialistik / dasar : Apotek geberik, apotek khusus penyakit
kronis, apotek khusus diabetes dll
Dengan melihat jumlah tanaman di Indonesia yang berlimpah dan baru 180 tanaman yang digunakan
sebagai bahan obat tradisional oleh industri maka peluang bagi profesi kefarmasian untuk meningkatkan
peran sediaan herbal dalam pembangunan kesehatan masih terbuka lebar. Standardisasi bahan baku dan
obat jadi, pembuktian efek farmakologi dan informasi tingkat keamanan obat herbal merupakan tantangan
bagi apoteker agar obat herbal semakin dapat diterima oleh masyarakat luas.
8. Medical devices
Kemajuan di bidang teknologi instrumen dan reagensia mendukung sains laboratorium klinik. Interaksi
sinergis antara bidang ilmu biomedik, farmasi dan bioteknologi telah melahirkan peluang-peluang dalam
menciptakan metode baru bidang sains laboratorium klinik. Pengetahuan penggunaan peralatan medis dan
diagnostik laboratorium merupakan modal untuk kemajuan laboratorium kesehatan dan memerlukan
sumberdaya manusia yang kompeten.
Pelayanan kefarmasian saat ini telah semakin berkembang selain berorientasi kepada produk (product
oriented) juga berorientasi kepada pasien (patient oriented) seiring dengan peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan pergeseran budaya rural menuju urban yang menyebabkan
peningkatan dalam konsumsi obat terutama obat bebas, kosmetik, kosmeseutikal, health food,
nutraseutikal dan obat herbal.
Berbagai tuntutan yang ada di masyarakat menjadi tantangan untuk pengembangan dunia kefarmasian
seperti : Pharmaceutical care yaitu obat sampai ketangan pasien dalam keadaan baik, efektif dan aman
disertai informasi yang jelas sehingga penggunaannya tepat dan mencapai kesembuhan; timbulnya
penyakit baru dan perubahan pola penyakit yang memerlukan pencarian obat baru atau obat yang lebih
Perkembangan Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian saat ini telah semakin berkembang selain berorientasi kepada produk (product
oriented) juga berorientasi kepada pasien (patient oriented) seiring dengan peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan pergeseran budaya rural menuju urban yang menyebabkan
peningkatan dalam konsumsi obat terutama obat bebas, kosmetik, kosmeseutikal, health food,
nutraseutikal dan obat herbal.
Berbagai tuntutan yang ada di masyarakat menjadi tantangan untuk pengembangan dunia kefarmasian
seperti : Pharmaceutical care yaitu obat sampai ketangan pasien dalam keadaan baik, efektif dan aman
disertai informasi yang jelas sehingga penggunaannya tepat dan mencapai kesembuhan; timbulnya
penyakit baru dan perubahan pola penyakit yang memerlukan pencarian obat baru atau obat yang lebih
unggul ditinjau dari efektivitas dan keamanannya; meningkatnya penyalagunaan obat dan ketergantungan
pada narkoba dan psikotropika merupakan tuntutan untuk dapat mengawasi penggunaan obat tersebut,
mencari/mensintesis obat yang lebih aman dan mampu memberikan informasi tentang bahaya
penyalahgunaan obat; apoteker sebagai partner dokter memacu apoteker untuk menguasai lebih mendalam
ilmu farmakologi klinis dan farmakoterapi serta ilmu farmasi sosial dan komunikasi; apoteker sebagai
penanggung jawab pengadaan obat di apotek, rumah sakit, pedagang besar farmasi, puskesmas dll. harus
menguasai farmakoekonomi dan manajemen farmasi; tuntutan apoteker untuk dapat berperan dalam
perkembangan industri Farmasi perkembangan drug delivery system, pengembangan cara produksi dan
metode control kualitas; apoteker untuk menempati bidang pemerintahan yang berfungsi dalam perizinan,
pengaturan, pengawasan, pengujian, pemeriksaan dan pembinaan; perkembangan farmasi veteriner,
perkembangan medical devices (alat kesehatan, pereaksi diagnostik).
Saya percaya New Healthcare Disrupter bukan tentang teknologinya tetapi adalah Apoteker dan
Pasien yang diberdayakan