CIREBON
RAHMI HERMAWATI
191FF02076
BANDUNG
BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
CIREBON
Rahmi Hermawati
191FF02076
Pembimbing I Pembimbing II
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan secara khusus
kepada :
1. Kedua Orang tuaku dan kedua mertuaku yang tercinta atas segala do’a,
2. Suami dan anak-anak saya tercinta atas kasih sayang, pengertian, dukungan
3. Kakak dan adikku serta kakak-adik iparku yang senantiasa mendo’akan, dan
dukungan moral dan kesempatan yang diberikan untuk menimba ilmu dan
5. (Alm) Ibu Tatu Mufaridoh, orang teristimewa yang selalu supel, inspiratif,
Nurul Janah, Vivi Luthfiah atas pengertian dan kerja samanya selama ini.
pembelajaran.
Akhir kata, penulis berharap Allah Yang Maha Esa berkenan membalas
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan petunjuk-
Nya.Shalawat serta salam semoga terlimpah untuk Nabi Muhammad SAW disertai
dengan usaha, do’a dan kesungguhan hati, Alhamdulillah Karya Tulis Ilmiah ini
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir dalam rangka
Kencana.
Kencana.
4. Bapak Asep Roni, M.Si.,Apt selaku Sekretaris Program Studi DIII Farmasi
dosen wali yang telah memberikan bimbingan, do’a dan dorongan dalam
7. Seluruh Dosen dan Staf Universitas Bhakti Kencana yang tidak mungkin saya
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun
Dengan segala kerendahan hati diharapkan, semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya dalam
menjalankan profesinya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
v
GAMBARAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT MEDICATION DI
SALAH SATU INSTALASI FARMASI RS SWASTA KABUPATEN CIREBON
Rahmi Hermawati
Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana
ABSTRAK
Obat HighAlert Medication adalah obat-obatan yang harus diwaspadai karena dapat
menyebabkan kesalahan serius (sentinel event) dan Reaksi Obat Yang Tidak
Diinginkan (ROTD) jika terjadi kesalahan dalam pemberiannya. Tujuan dari
penelitian adalah untuk menggambarkan penyimpanan obat High Alert di Instalasi
Farmasi salah satu RS Swasta di Kabupaten Cirebon dan mengambil kesimpulan
kategori penyimpanan obat High Alert.Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dimana pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar
cheklist .Checklist mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan no.72 tahun 2016 dan
KARS tahun 2017.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan obat High
Alert terdiri dari 4 golongan yaitu golongan narkotik dan psikotropik, golongan
LASA, golongan elektrolit konsentrat dan golongan obat dengan perlakuan khusus
dalam pemberian.Berdasarkan pengamatan penyimpanan obat High Alert dapat
disimpulkan masuk dalam kategori baik.Penyimpanan obat High Alert di Instalasi
Farmasi salah satu Kabupaten Cirebon diharapkan ditingkatkan terutama dalam hal
pemberian tanda peringatan bertuliskan High Alert, pencatatan kartu stok ,
penyusunan secara alphabet dan sistem FEFO atau FIFO sehingga kewaspadaan
tenaga kesehatan terhadap obat High Alert lebih meningkat.
Kata kunci : Rumah Sakit, Sistem penyimpanan Obat High Alert, Pasien Safety
Rahmi Hermawati
Faculty of pharmacy at Bhakti Kencana University
ABSTRACT
HighAlert Medication Medicines are drugs that must be watched out because they
can cause serious errors (sentinel event) and Unwanted Drug Reaction (ROTD) if
there is an error in its administration. The research is to describe the storage of High
Alert drugs in the Pharmacy Installation of one of the Private Hospitals in Cirebon
Regency and draw conclusions of the High Alert drug storage category. This type of
research is a descriptive study in which data collection is carried out using checklist
sheets. Checklist refers to the Minister of Health Regulation no. .72 in 2016 and
KARS in 2017. The results showed that High Alert drug storage consists of 4 groups,
vi
namely narcotics and psychotropic groups, LASA groups, electrolyte concentrates
and drug groups with special treatment in administration. Based on observations of
High Alert drug storage can be concluded included in either category The storage of
High Alert drugs in Pharmacy Installation in one of the Cirebon districts is expected
to be increased, especially in the case of warning signs bearing the High Alert, stock
card recording, alphabetical preparation and FEFO or FIFO system so that the health
care of the health workers for High Alert drugs is increased.
LAMPIRAN
vii
Label Obat High Alert dan LASA
viii
Obat High Alert di ruang perawatan ICU
ix
Obat High Alert yang sudah diberi label
DAFTAR ISI
x
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK ................................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
4.4 Defini Operasional Variabel................................................................................ 18
4.7 Kesimpulan……………………………………………………………………. 22
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
xii
BAB I
PENDAHULUAN
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Permenkes
No 3 tahun 2020).
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang aman,
kesehatan rumah sakit yang baik bagi pasien.Di Indonesia melalui Peraturan
1
2
terjadi kesalahan / kesalahan serius (sentinel event) dan Obat yang berisiko
ISMP (Institute for Safe Medication Practice) telah membuat daftar obat
yang termasuk dalam golongan obat high alert diantaranya elektrolit pekat,
yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di rumah sakit.Kebijakan atau
prosedur tersebut juga mengidentifikasi area mana saja yang boleh menyimpan
serta penyimpanan khusus untuk elektrolit konsentrat tinggi, ikut serta dalam tim
merupakan rumah sakit swasta yang mempunyai cukup banyak obat high alert,
kesalahan dalam penyimpanan obat dapat berakibat fatal . Oleh karena itu
Penyimpanan Obat-obat High Alert di Instalasi Farmasi salah satu Rumah Sakit
penelitiannya adalah :
1. Bagi Penulis
2. Bagi Institusi
3. Bagi Pembaca
4
profesional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tahun 2019 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayana rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.Hal ini dianggap perlu dilakukan karena untuk menyesuaikan
masyarakat.
kemampuan pelayanannya.
5
6
miskin.
9. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak meliputi sarana ibadah,
parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak,
lanjut usia.
11. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan
12. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien.
maupun nasional.
17. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau
laws}.
7
19. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas rumah sakit
rokok.
21. Mengupayakan keamanan dan pembatasan akses pada unit kerja tertentu yang
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu unit atau bagian di rumah
Nomor 72 tahun 2016 adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai
hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien (Siregar dkk,
2004) .
pakai meliputi :
a. Pemilihan
b. Perencanaan kebutuhan
c. Pengadaan
8
d. Penerimaan
e. Penyimpanan
f. Pendistribusian
h. Pengendalian dan
i. administrasi
pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi assesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
insiden.
yang salah,
disemua rumah sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Safety Solutions dari WHO Patient Safety (2007) yang digunakan juga oleh
diwaspadai
kesehatan
Obat-obat High Alert adalah obat yang harus diwaspadai karena sering
2016 :
a) Obat risiko tinggi, yaitu sediaan farmasi dengan zat aktif yang akan
b) Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip ( Nama Obat Rupa
dan Ucapan Mirip / NORUM atau Look Alike Sound Alike / LASA)
atau lebih dari 2 mEq/ml, kalium fosfat, natrium klorida dengan konsentr
asi lebih dari 0,9%e dan magnesium sulfat injeksi dengan konsentrasi
High Alert, menggunakan label dan tanda peringatan, menggunakan sistem cek
Cirebon dalam pengelolaan obat High Alert membuat “Panduan High Alert”
yaitu :
kelompok obat High Alert sesuai “Daftar Obat High Alert RS Mitra
Plumbon”.
ditengahnya.
primer / terkecil.
menerima instruksi.
Label untuk obat yang perlu diwaspadai dapat dibedakan menjadi dua jenis :
putih.
Tabel 2.1 Daftar Obat High Alert Medication dalam perawatan akut
norepinefrin)
metoprolol,labetalol)
akibat insulin.
rendah,heparin IV)
fondaparinux, apixaban,rivaroxaban)
(misalnya
argatroban,bivalirudin,dabigatran
etexilate)
Thrombolitik (misalnya
alteplase,reteplase,tenecteplase)
(misalnya eptifibatide)
digoksin, milrinone)
desoksikolat)
Narkotika / opiod
IV
Transdermal
berkelanjutan)
Agen radiocontras, IV
Agen kemoterapi, oral (termasuk agen Cairan hidrat kloral, untuk sedasi
mercaptopurine, temozolomide)
cyclosporine, tacrolimus)
onkologis
anak
pengukuran