PENDAHULUAN
mencakup tiga sektor yang saling terkait yaitu pengobatan rumah tangga atau
2011).
1
Sebesar 48,5% di Australia masyarakatnya menggunakan
peningkatan yaitu 15,04% pada tahun 1999 menjadi 30,24% tahun 2001,
peningkatan 30,67% tahun 2003, 32,87% tahun 2004, 35,25% tahun 2005
dan 38,30% pada tahun 2006. Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi
2012).
seperti batuk, sakit kulit, sakit perut, rematik, sesak napas, demam dan
2
untuk mengobati sakit batuk, 13 jenis untuk mengobati sakit kulit, 10 jenis
untuk mengobati sakit pegal linu, 7 jenis untuk mengobati sakit karena
masih kuat dengan budaya dan tradisi yang hingga sekarang masih terus
bahan dari alam serta pengobat tradisional. Penggunaan obat tradisional ini
tidak hanya untuk mengobati penyakit orang dewasa tetapi juga untuk
anak balita. Misalnya jika anak sedang demam panas maka yang dilakukan
biasanya nenek atau kakek, atau anggota keluarga itu sendiri khususnya
ibu untuk mengurut seluruh badan dengan bawang merah tunggal yang di
iris-iris dan dicampurkan dengan minyak goreng. Selain itu jika seseorang
laku orang tersebut sebelumnya, bisa saja karena telah mengambil sesuatu
3
Masyarakat Suku Dayak Jawant ini memiliki sistem kebudayaan
Namun penelitian mengenai hal ini sangat terbatas disebabkan sumber sejarah
Suku Dayak Jawant dari berbagai literatur lokal maupun asing sangat jarang
ditemui. Dikatakan unik karena sebab penerapannya masih sarat akan nuansa
mistis, dengan metode dan cara tradisional mereka meskipun hal tersebut di
bidang medis yang semakin canggih namun pengobatan tradisional ini tetap
Demam pada Anak Balita Suku Dayak Jawant di Desa Mondi Kecamatan
pada balita, mencakup: Penyebab demam pada balita, jenis obat tradisional
4
1.3 Perumusan masalah penelitian
deman pada anak balita Suku Dayak Jawant di desa Mondi Kecamatan Sekadau
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sekadau.
5
4. Alasan masyarakat Suku Dayak Jawant menggunakan obat
6
1.6. Sistemtika Penulisan
BAB I Pendahuluan
- Fokus Penelitian
- Perumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Penulisan
- Balita
- Demam
- Desain penelitian
- Instrumen Penelitian
- Sumber Data
7
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Obat tradisional adaah bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sedian gelanik, atau campuran dari bahan-bahan
hewan dan mineral dan atau sediaan gelaniknya atau campuran bahan-
ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat,
8
Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan
(Notoatmodjo. 2007).
seluruh tumbuhan tersebut digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-
obatan. Tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan yang diketahui atau
9
1. Tumbuhan atau bagian yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau
jamu
penggunaan tumbuhan untuk obat sebenarnya bisa sejajar dan saling mengisi
alasan herbal dijadikan pilihan pertama untuk pengobatan (Kusuma et al., 2005).
10
tersebut, pada prinsipnya bertujuan untuk memelihara kesehatan dan menjaga
kebugaran, pencegahan penyakit, obat pengganti atau pendamping obat medik dan
manusia. Tumbuhan adalah gudang bahan kimia yang memiliki sejuta manfaat
berkhasiat obat dan jamu merupakan warisan turun menurun dan mengakar kuat
tumbuhan secara tradisional tersebut ialah tidak adanya efek samping yang
ditimbulkan seperti yang terjadi pada pengobatan modern (Thomas, 1992 dalam
terbuat dari bahan-bahan tumbuhan yang berkhasiat dan sudah biasa digunakan
tahun 1992 adalah bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan-bahan tersebut
11
yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
hutan yang bermanfaat dari segi ekologi, sosial budaya, maupun ekonomi yang
harus dikelola dengan memperhatikan kebutuhan generasi masa kini dan masa
biologis, psikologis maupun sosio budaya. Istilah sehat sendiri dalam praktiknya
beragam. Dulu dari sudut pandangan kedokteran, sehat sangat erat kaitannya
sehat harus dilihat dari berbagai aspek. Untuk Indonesia sendiri dinyatakan dalam
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu
kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan
12
Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang dilakukan
perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan
(Marimbi, 2009).
faktor yang menentukan perilakunya, yaitu perilaku sehat jika dia menganggap
dirinya sehat. Dan perilaku sakit jika merasa dirinya sakit (Sarwono, 2007).
Setiap individu sejak lahir terkait didalam suatu kelompok, terutama kelompok
yang lain. Oleh karena pada setiap kelompok senantiasa berlaku aturan-aturan
atau norma-norma sosial tertentu maka perilaku tiap individu anggota kelompok
Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat
penyakit, selain itu hasil berbagai kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit.
dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan pada konsep panas dingin seperti masuk
13
angin dan penyakit bawaan. Dalam perspektif lain sehat bagi seseoarang berarti
suatu keadaan yang normal, wajar nyaman, dan dapat melakukan aktivitas sehari-
hari dengan gairah. Sedangkan sakit di anggap sebagai keadaan badan yang
disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan
manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manuusia (tukang sihir,
Kalimantan Barat memiliki ciri budaya yang sama akan tetapi setiap suku
penggunaan tumbuhan sebagai bahan obat oleh berbagai suku bangsa atau
masyarakat tidak terlepas dari kaitan budaya setempat. Persepsi mengenai konsep
sakit, sehat, dan keragaman jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat
tradisional terbentuk melalui suatu proses sosialisasi yang secara turun temurun
14
2.5. Balita
dialami anak-anak adalah kurang gizi, pola makan, kurang olah raga dan
perkembangan kesehatan anak. Pola makan sangat berkaitan erat dengan hal ini.
Maraknya makanan cepat saji dengan berbagai variasi yang sangat menarik untuk
dikarenakan pola jajanan yang ada di sekitar lingkungan mereka, sehingga dapat
2.6 Demam
akibat adanya pelepasan panas yang tidak addekuat atau akibat kelainan
1999).
endogen yang dilepaskan dari proses fagosit sel-sel leukosit, dapat dirangsang
kalajengking, dan radiasi susunan saraf pusat). Peningkatan suhu tubuh dikenal
15
sebagai hipertermia melalaui mekanisme peningkatan produksi panas (Suandi,
1999).
Demam adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh diatas normal, yaitu
diatas 380C. Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan dapat pula
tubuh yang bermanfaat karena timbul dan menetap sebagai respon terhadap suatu
penyakit. Namun suhu tubuh yang terlalu tinggi juga akan berbahaya.
Menurut Guyton dan Hall, (1997) demam adalah temperatur tubuh yang
berada di atas batas normal, yang disebabkan oleh kelainan otak, keadaan
pengaturan temperatur. Suhu tubuh normal manusia secara umum adalah 98,00 F
dan 98,60 F atau 36,70 C bila diukur per oral ddan kira-kira 10 F (0,60 C) lebih
melainkan hanya merupakan gejala dari suatu penyakit. Demam dapat juga
merupakan suatu gejala dari penyakit yang serius seperti Demam Berdarah
Dengue, demam tiphoid, dan lain-lain. Penelitian yang dilakukan oleh Kazeem
karena infeksi (43,7%), sakit gigi (33%), dan paparan sinar matahari (27%). Pada
bayi dan anak yang mendapat demam dan menunjukkan tanda-tanda sakit
16
mendiagnosis pada penyakit septikemia, pnemomia dan meningitis dapat
baik pada temperatur demam dibandingkan suhu normal. Namun, pada saat
demam akan terjadi peningkatan metabolisme tubuh yang membuat anak anak
tubuh.
Selain itu, demm di atas 410 C dapat menyebabkan hiperpireksia yang sangat
fisiologi, dan akhirnya kerusakan susuna saraf pusat. Pada awalnya anak
tampak gelisah disertai nyeri kepala, pusing, kejang, serta akhirnya tidak sadar.
Keadaan koma terjadi bila suhu >430 C dan kematian terjadi dalam beberapa
17
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Desa Mondi merupakan Desa yang di huni oleh suku dayak Jawant,
18
dan bagaimana mereka bisa menggunakan obat tradisional tertentu
lapangan. Kedua metode ini digunakan , karena ini lazim digunakan oleh
19
3.4.1. Penelitian Kepustakaan
sebagai berikut:
1). Wawancara
pilih dari orang-orang tua, para orang pintar yang biasa disebut
20
dukun. Dalam melakukan wawancara dengan informan, Peneliti
21
diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancara setelah di analisis terasa
data yang diperlukan, sehingga data yang diperoleh sudah jenuh dan di
anggap kredibel. (Miles dan huberman 1984 dalam Sugiyono 2007). Data
domain atau kategori dari yang akan diteliti yakni penggunaan obat
tradisional untuk mengatasi demam pada balita di desa mondi (suku dayak
secara lebih rinci dan mendalam yaitu penyebab demam pada balita , jenis
22
Sekadau. Tahap ketiga yaitu analisis kompenensial (compenential
yang dihasilkan dari analisis taksonomi, dan yang terakhir analisis tema
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa
pada empat prinsip atau kriteria yang meliputi pertama uji credibility yakni
23
yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dari
waktu atau situasi yang berbeda dan bila hasil uji mengahsilkan data yang
24