Anda di halaman 1dari 8

Yunia Renny A, dkk Hal.

41-48

JAVANESE TRADISIONAL HEALING DALAM PEMULIHAN PASCA PERSALINAN PADA IBU


BERSALIN NORMAL DI ERA MODEREN

JAVANESE TRADITIONAL HEALING IN POST LABOUR RECOVERY


IN MODEREN ERA
(QUALITATIVE STUDY)

1Yunia Renny Andhikatias, Megayana Yessy Maretta, Nurul Devi Andriani


1Universitas Kusuma Husada Surakarta

rennyandhie@gmail.com
megapastibisa@gmail.com
mama.ayla.zahra@gmail.com

INTISARI
Latar Belakang : Perawatan masa nifas yang dilakukan dapat mendeteksi adanya komplikasi seperti
masuknya kuman ke dalam alat kandungan , baik secara eksogen maupun endogen. Salah satu
bentuk perawatan pada ibu nifas yang menganut budaya lama adalah dengan mengkonsumsi jamu-
jamuan, baik jamu buatan sendiri atau buatan pabrik. Jamu yang merupakan ramuan tradisional,
telah diterima secara luas di hampir seluruh Negara didunia. Menurut WHO, negara - negara di
Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan jamu tradisional sebagai pelengkap pengobatan primer.
Selain jamu, perawatan nifas lainnya dari tanah Jawa yaitu bengkung, pilis dan pijat. Tujuan :
Mengetahui apakah Javanese Tradisional Healing memiliki manfaat berarti bagi informan dalam
proses pemulihan pasca persalinan. Manfaat : Diharapkan penelitian ini jadi refrensi dalam treatment
pasca persalinan. Metode Penelitian : Studi Kualitatif fenomenologi. Teknik Sampling menggunakan
purposive random sampling. Dengan jumlah informan kunci sebanyak 5 orang. Data diperoleh
dengan hasil wawancara terhadap 5 informan kunci dan 4 informan triangulasi. Hasil : Hasil
penelitian menunjukkan informan seluruhnya melakukan Javanese Traditional Healing. 4 informan
meminum jamu gendong, melakukan pijat, memakai bengkung dan pilis, sedangkan 2 informan
meminum jamu sachet 40 hari khusus nifas, melakukan pijat dan memakai bengkung. Selama
mengonsumsi jamu , melakukan pijat dan memakai bengkung, informan menyampaikan bahwa ASI
nya semakin deras, badannya bugar, kualitas tidur meningkat dan berat badannya perlahan kembali
normal. Tidak ada keluhan negatif yang disampaikan. Kesimpulan : Komposisi dalam jamu yang
dikonsumsi informan dapat memberikan efek pelancar ASI dan menjadikan badan infoman lebih
segar serta berat badan terjaga ditambah dengan pijat nifas yang dilakukan pasca persalinan.
Sedangkan bengkung dipercaya mempertahankan bentuk perut dan menyangga tulang belakang
agar tidak pegal.

Kata Kunci: Jamu, Tradisional, Pijat, Bengkung, Nifas, Pasca Persalinan

ABSTRACK
Background: Postpartum care which can be handled by complications such as the entry of germs
into the uterus, both exogenously and endogenously. One form of treatment for postpartum mothers
who adhere to the old culture is consuming herbal remedies, either homemade or factory-made. Jamu
which is a traditional herb, has been widely accepted in almost all countries in the world. According to
WHO, countries in Africa, Asia and Latin America use traditional herbal medicine as a complement to
primary medicine. Apart from herbal medicine, other postpartum treatments from Java are bengkung,
pilis and massage. Objective: To find out whether Javanese Traditional Healing has significant
benefits for informants in the postpartum recovery process. Benefit: It is hoped that this study will be
a reference in postpartum treatment. Research Method: Qualitative study of phenomenology. The
sampling technique used purposive random sampling. With the number of key informants as many as
5 people. Data obtained by interviewing 5 key informants and 4 triangulation informants. Results: The
results showed that all of the informants performed Javanese Traditional Healing. 4 informants drank
the herbal medicine carrying, did massage, used bengkung and pilis, while 2 informants drank the 40-
day herbal sachet specifically for the postpartum period, performed massages and used curves.
During consuming herbal medicine, doing massage and wearing curves, information states that her

41• Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2021


JAVANESE TRADISIONAL HEALING DALAM PEMULIHAN PASCA PERSALINAN
PADA IBU BERSALIN NORMAL DI ERA MODEREN

breast milk is getting heavier, her body is fit, sleep quality improves and her weight slowly returns to
normal. No complaints were made. Conclusion: The composition of the herbal medicine consumed
by the informants can provide a smoothing effect of breastfeeding and make the body of the infoman
fresher and maintain body weight coupled with postpartum massage which is carried out after
childbirth. Meanwhile, Bengkung does not believe in maintaining the shape of the stomach and
supports the spine so that it is not sore.

Keywords: Jamu, Traditional, Massage, Bengkung, Postpartum, Postpartum

PENDAHULUAN hidup 2. Kenyataanya, hasil survey


Siklus kehidupan perempuan SDKI tahun 2012 menunjukkan
dipengaruhi oleh kesehatan jumlah AKI meningkat menjadi 359/
reproduksinya, baik kehamilan, 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes,
persalinan dan nifas, oleh karena itu 2014). Masih sangat jauh dari target
diperlukan kepedulian serta kemauan SDGs yaitu 70/100.000 kelahiran
untuk tetap sehat dan sejahtera. hidup 3.
Sekitar 830 wanita meninggal karena Kepercayaan dan keyakinan
komplikasi kehamilan dan persalinan budaya terhadap perawatan ibu post
dengan angka 99% terjadi di negara partum, masih banyak di jumpai di
berkembang. Hampir 75% dari semua lingkungan masyarakat. Budaya yang
kematian ibu yang terjadi akibat diyakini dalam perawatan ibu pasca
perdarahan hebat setelah melahirkan, persalinan dapat memberikan dampak
infeksi, tekanan darah tinggi selama yang positif dan menguntungkan bagi
kehamilan (pre-eklampsia dan mereka. Hal tersebut terbukti dari
eklampsia), komplikasi dari persalinan, penelitian yang dilakukan di negara
dan aborsi yang tidak aman.1 bagian Andhra Pradesh pada 100
Hasil Survey Demografi orang ibu post partum di kuil Tirupati,
kesehatan Indonesia (SDKI) tahun yang menunjukkan kepercayaan dan
2007 menunjukkan Indonesia keyakinan budaya perawatan ibu post
menduduki peringkat ketiga setelah partum yang dianut oleh masyarakat
Laos dan Kamboja sebagai negara disana antara lain pembatasan asupan
ASEAN dengan Angka Kematian cairan, makanan (hanya boleh makan
Ibu (AKI) tertinggi yaitu sayur-sayuran), tidak boleh mandi,
228/100.000 kelahiran hidup. Tahun diet tidak boleh keluar rumah,
2015 pemerintah mengharapkan menggunakan alas kaki,
angka tersebut dapat diturunkan menggunakan gurita, tidak boleh tidur
menjadi 102/100.000 kelahiran

Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2021 •42


Yunia Renny A, dkk Hal. 41-48

di siang hari bahkan mereka meyakini nifas tanpa diberikan bengkung, pijat
kolustrum tidak baik untuk anak 4. dan minum jamu pasca persalinan
Seperti halnya di India, keseluruhan dari mereka
kepercayaan atau adat istiadat menyampaikan bahwa terdapat
masyarakat Jawa tentang perawatan keluhan selama masa nifasnya,
paca persalinan diyakini secara turun bahkan keluhan tersebut ada yang
temurun dan masih digunakan di era berlangsung hingga 6 bulan pasca
moderen saat ini. Kepercayaan persalinan. Keluhan yang dirasakan
tersebut memiliki dampak positif dan seperti kesemutan pada tangan dan
negatif apabila diinjau dari sisi medis. kaki, bengkak kaki dan pegal – pegal
Terkait tradisi perawatan masa nifas seluruh tubuh.
menurut adat Jawa yaitu ; perawatan
pemeliharaan kebersihan diri (meliputi TUJUAN
: mandi wajib nifas, irigasi vagina Mengetahui apakah Javanese
dengan menggunakan rebusan air Traditional Healing (Bengkung, Pijat
daun sirih, dan menapali perut sampai Nifas dan Jamu) memiliki manfaat
vagina dengan menggunakan daun berarti dalam proses pemulihan pasca
sirih), perawatan untuk persalinan.
mempertahankan kesehatan tubuh
(meliputi: perawatan dengan MANFAAT
pemakaian pilis, pengurutan, walik Diharapkan hasil penelitian ini
dadah, dan wowongan), perawatan dapat menjadi salah satu alternatif
untuk menjaga keindahan tubuh pemulihan pasca persalinan.
(meliputi: perawatan dengan
pemakaian parem, duduk senden, METODE PENELITIAN
tidur dengan posisi setengah duduk, Studi Kualitatif fenomenologi14.
pemakaian gurita, dan minum jamu Teknik Sampling menggunakan
kemasan), dan perawatan khusus purposive randome sampling. Dengan
(meliputi: minum kopi dan minum air jumlah informan kunci sebanyak 5
jamu wejahan)5. orang. Data diperoleh dari hasil
Studi pendahuluan yang wawancara 5 orang informan kunci
dilakukan peneliti secara random kemudian dilakukan Triangulasi
melalui proses wawancara terhadap 6 dengan 2 informan triangulasi.
orang perempuan yang mengalami

43• Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2021


JAVANESE TRADISIONAL HEALING DALAM PEMULIHAN PASCA PERSALINAN
PADA IBU BERSALIN NORMAL DI ERA MODEREN

HASIL
Hasil penelitian menunjukkan “Pakai korset aja mba saya, ga
informan mengerti tentang masa nifas pakai tagen. Jamunya uyup –uyup
yang berlangsung selama 40 hari. tiap hari mba. Pijet pernah 2 kali
Informan menyampaikan bahwa saja sih.”
selama masa nifas mereka merasa
lebih nyaman menggunakan Selama mengonsumsi jamu,
bengkung, walaupun terkadang terasa melakukan pijat dan memakai
begah. 4 informan menyampaikan bengkung, informan menyampaikan
bahwa meminum jamu gendong, bahwa ASI nya semakin deras,
melakukan pijat, memakai bengkung badannya bugar, kualitas tidur
dan pilis, sedangkan 2 informan meningkat dan berat badannya
meminum jamu sachet 40 hari khusus perlahan kembali normal. Tidak ada
nifas, melakukan pijat dan memakai keluhan negatif yang disampaikan.
bengkung.
“Nggih mba, kulo mimik jamu 40 PEMBAHASAN
hari niku lho, sok dong nggih pijet 2 Dari hasil penelitian, didapatkan
minggu sepindah. Oh iya..kalih bahwa kelima informan meminum
tagenan mba kulo” jamu sebagai sarana kebugaran dan
memperlancar ASI. Anggraini
“Jamu 40 hari dari habis lahiran menyampaikan bahwa masa nifas
mba saya minum, pijet 1 minggu (puerperium) dimulai setelah plasenta
sekali kalih mbah dadah, tagenan lahir dan berakhir ketika alat- alat
juga.” kandungan kembali seperti semula
(sebelum hamil). Masa nifas
“Saya pakai korset aja sih mba, berlangsung selama kira-kira 6
praktis, itu juga jarang – jarang, ga minggu atau 42 hari, namun secara
setiap hari. Kalo jamu, palingan keseluruhan akan pulih dalam
uyup – uyup mbake jamu lewat sore waktu 3 bulan 6.
niko lho mba. Nak pijet pernah Menurut Baequny, dkk bahwa
sekali.” terdapat pengaruh kebiasaan minum
jamu pada ibu nifas terhadap produksi
“Saya minum jamu 40 hari mba. ASI7. Hal tersebut tentu sejalan dengan
Pijet enggak tapi pakai tagen iya.” tanggapan 4 dari 5 informan yang

Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2021 •44


Yunia Renny A, dkk Hal. 41-48

menyampaikan bahwa ASI nya menjadi yang dilakukan semua informan.


deras setelah meminum jamu. Selain Mereka menyampaikan bahwa
itu, pernyataan tersebut sesuai yang penggunaan bengkung tersebut
dikemukakan oleh Mursito yang membuat mereka nyaman tapi .
mengemukakan bahwa kandungan Pernyataan tersebut sejalan dengan
ramu-ramuan untuk menjaga penelitian yang dilakukan oleh
kesehatan dan kecantikan juga Budiyarti, di Wilayah Kerja Puskesmas
memperlancar produksi ASI 8. Karang Tengah Demak menyebutkan
Hal lain yang disampaikan informan bahwa penggunaan stagen efektif
adalah tentang pijat yang dilakukan untuk menurunkan tinggi fundus uteri.
pada masa nifas yang dianggap Selain itu penggunaan stagen
membuat badan menjadi lebih bugar. dipercaya efektif untuk
Sejalan dengan pernyataan Metzger mengembalikan bentuk perut seperti
(2013), yang menyebutkan bahwa pijat sedia kala 9. Lain halnya dengan
post partum efektif mempercepat penelitian yang dilakukan oleh Maryni
pemulihan dan meningkatkan yang menyebutkan bahwa
keseimbangan hormonal. Level penggunaan bengkung atau stagen
prolaktin dan oksitosin bertambah tidak mempengaruhi status kesehatan
banyak untuk memfasilitasi menyusui. ibu, karena stagen bekerja pasif untuk
Disampaikan kembali oleh Metzger menyamarkan perut ibu yang melar
(2013), bahwa pijat dapat menjadi setelah melahirkan 10.
penting dan menguntungkan karena Faktor lingkungan memiliki
dapat meningkatkan relaksasi, kekuatan besar dalam menentukan
mengurangi nyeri dan stres, dan perilaku, bahkan kekuatannya lebih
sangat banyak manfaat kesehatan besar dari karakteristik individu 11.

yang lain. Menurut Health Technology Kebudayaan atau kultur yang ada
Assessment Section-MaHTAS, pijatan dalam masyarakat tanpa memandang
pada area punggung pada ibu nifas tingkatannya, dapat membentuk
dapat meningkatkan level oksitosin kebiasaan dan respons terhadap
dan prolaktin, sehingga ASI akan lebih kesehatan dan penyakit. Karena itulah
cepat diproduksi dan diseksresikan 15. penting bagi tenaga kesehatan untuk
Selain tentang jamu dan pijat, membuat masyarakat mengerti
tradisional healing lainnya adalah tentang proses terjadinya suatu
penggunaan bengkung/stagen/korset penyakit dan bagaimana meluruskan

45• Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2021


JAVANESE TRADISIONAL HEALING DALAM PEMULIHAN PASCA PERSALINAN
PADA IBU BERSALIN NORMAL DI ERA MODEREN

keyakinan atau budaya yang dianut atin-ibu.pdf. diakses tanggal 7


Januari 2019.
yang nantinya akan berhubungan
dengan kesehatan, tidak hanya 4. Bhvaneswari, 2013 dalam Rahayu,
dkk. 2017. Faktor Budaya Dalam
tentang promosi kesehatan saja 12. Perawatan Ibu Nifas : Cultural
Factors In Treatment In The
Postpartum Mother. Jurnal Ilmu
SIMPULAN Keperawatan 5:1 ISSN: 2338-
Perbedaan pengetahuan 6371, e-ISSN 2550-018X.

informan dilatarbelakangi oleh 5. Manurung. 2009. Perawatan


Postpartum Menurut Perspektif
pendidikan masing – masing, selain
Budaya Jawa. Karya Ilmiah.
pendidikan, lingkungan juga
6. Anggraini Y, 2010. Asuhan
mendukung seseorang dalam Kebidanan Masa Nifas.
memperoleh perawatan pasca Yogyakarta: Pustaka Rihama
persalinan. Keluarga terdekat, 7. Baequny A, Supriyo, Hidayati S,
2016. Efektivitas Minum Jamu
utamanya sumai, orang tua, mertua
(Ramuan Daun Katuk, Kunyit,
dan atau anggota keluarga lainnya, Lempuyangan, Asem Jawa)
Terhadap Produksi Asi Pada Ibu
menjadi bagian penting dalam proses
Nifas. Pena Jurnal Ilmu
pemulihan pasca persalinan. Hasil Pengetahuan dan Tekhnologi Vol
30, No 1 (2016).
yang didapatkan dari informan setelah
https://jurnal.unikal.ac.id/index.php
dilakukan triangulasi baik sumber /pena/article/view/403. Diakses
tanggal 20 Juni 2019.
maupun data, dapat disimpulkan
bahwa terdapat manfaat positif dari 8. Mursito, B., 2001, Ramuan
Tradisional untuk Kesehatan Anak,
penggunaan bengkung, pijat nifas dan 89-90. Penebar Swadaya: Jakarta.
jamu dalam proses pemulihan pasca
9. Budiyarti, E. 2011. Efektivitas
persalinan. Penggunaan Stagen dengan
Penurunan Tinggi Fundus Uteri
pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja
DAFTAR PUSTAKA PKM Karang Tengah.
1. WHO. (2018). Media center: www.eprints.ums.ac.id diakses
maternal mortality, diakses dari pada tanggal 21 Maret 2019.
http://www.who.int/gho/maternal.h 10. Maryni H. 2012. Faktor-Faktor
e alth/en/ budaya pada Masa Nifas.
2. Kemenkes RI,2014. Profil Digilib.ui. ac.id diakses pada
Kesehatan Indonesia tahun tanggal 16 September 2017
2014.Jakarta : Kemenkes RI. 11. Azwar, S., 2010. Sikap Manusia
3. http://www.depkes.go.id/resources Teori dan Pengukurannya.
/download/pusdatin/infodatin/infod Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2021 •46


Yunia Renny A, dkk Hal. 41-48

12. Iqbal Mubarak, Wahit. 2012. Ilmu


Kesehatan Masyarakat Konsep
dan Aplikasi dalam Kebidanan.
Jakarta: SalembaMedika.
13. Iqbal, W. M., Nurul, C.,Iga, M.
2012. Ilmu sosial budaya dasar
kebidanan. Jakarta: EGC
14. Moleong, Lexy J. 2009. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya
15. Sarah, M . , & Yvette D, M. 2015.
Perceived safety, quality and
cultural competency of maternity
care for culturally and linguistically
diverse women in Queensland. J.
Racial and Ethnic Health
Disparities(2016) 3:83–98

47• Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2021


JAVANESE TRADISIONAL HEALING DALAM PEMULIHAN PASCA PERSALINAN
PADA IBU BERSALIN NORMAL DI ERA MODEREN

Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume 9 Nomor 1 Tahun 2021 •48

Anda mungkin juga menyukai