DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
JURUSAN KEBIDANAN
TA. 2020/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan makalah Kapita Selekta Tentang “Target
Kinerja Dan Kerangka Pendanaan”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang “Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan”.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini Masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang kami buat demi masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini bisa berguna untuk kedepannya, dan jika ada kata-kata yang
kurang berkenan kami mohon maaf. Terimakasih
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.6 Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan, Rumah Tangga, Keuangan, dan
Gaji 23
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 29
3.2 Saran...................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apa saja yang termasuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya?
2. Bagaimana perencanaan dan penganggaran program pembangunan kesehatan?
3. Bagaimana pembinaan administrasi kepegawaian?
4. Bagaimana pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik
Negara?
5. Bagaimana perumusan dan peraturan undang – undang organisasi?
6. Bagaimana pengelolaan urusan tata usaha,keprotokolan,rumah tangga,dan
gaji?
7. Bagaimana pengelolaan data dan informasi kesehatan?
8. Bagaimana promosi kesehatan dan pemberdayaan di masyarakat?
PEMBAHASAN
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan teknis lainnya merupakan salah satu
program generik di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang terbagi menjadi 13
kegiatan. Sasaran Program Peningkatan Manajemen dan Tugas Teknis Lain adalah
meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
manajemen Kementerian Kesehatan. Indikator pencapaian sasaran adalah:
Jumlah Provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan
terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 Provinsi.
Dinas Kesehatan Kabupaten sekarang harus bersaing dengan sektor lain untuk
pendanaan. Tinjauan pengeluaran publik baru-baru ini menunjukkan bahwa
pengeluaran kesehatan lokal sebagian besar terkait dengan pendapatan kabupaten
daripada kebutuhan populasi. Ketidakadilan di tingkat kabupaten cenderung
berkontribusi terhadap ketidakadilan di tingkat individu : studi penelitian
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki salah satu distribusi sumber daya kesehatan
masyarakat paling miskin di wilayah ini. (Firdaus, 2012)
B. Alokasi Dana Kesehatan
Pembiayaan untuk mencapai target SPM berasal dari beberapa sumber. Sejak tahun
2004 telah ada skema asuransi untuk orang miskin berdasarkan karakteristik rumah
tangga dan individu pertama dikelola oleh asuransi kesehatan negara agensi (PT
Askes) dan, sejak 2008, sebagai program khusus dari Kementerian Kesehatan
(Jamkesmas). Kabupaten adalah diperlukan untuk menyediakan dana untuk layanan
prioritas ke sisa populasi tapi sedikit yang diketahui tentang biaya komitmen tersebut
dan bagaimana hal itu bervariasi melintasi negara. Variasi biaya yang luas sangat
mungkin terjadi karena negara ini terdiri dari lebih dari 17.000 pulau yang memiliki
status ekonomi dan sosial yang sangat berbeda. Fokus penelitian ini adalah pada
estimasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai minimum. (Firdaus, 2012)
Tingkat cakupan SPM yang ditetapkan secara politis untuk setiap layanan memiliki
potensi untuk menghasilkan pergeseran sumber daya yang penting menuju daerah
dengan penggunaan rendah relatif terhadap kebutuhan. Analisis statistik Faktor
kebutuhan untuk menentukan pembobotan terhambat oleh kurangnya kumpulan data
berskala besar yang representatif di daerah di negara berpenghasilan rendah dan
menengah. Demografis dan Survei Kesehatan disediakan apa yang mungkin paling
konsisten dan dapat diandalkan untuk pemodelan kebutuhan kesehatan tapi biasanya
tidak representatif di bawah tingkat provinsi dan sebagian besar terbatas pada
serangkaian indikator proses utama untuk ibu dan pemanfaatan kesehatan anak.
(Firdaus, 2012)
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan Barang
Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan secara efektif, efisien dan dilaporkan
sesuai ketentuan. Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:
Pasal 119 Bagian Rumah Tangga dan Protokol mempunyai tugas melaksanakan
urusan kerumahtanggaan di lingkungan Sekretariat Jenderal dan keprotokolan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pasal 120 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119,
Bagian Rumah Tangga dan Protokol menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan
dalam di lingkungan Sekretariat Jenderal; b. pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan
kepegawaian Biro; c. pelaksanaan pemeliharaan barang milik negara di lingkungan
Sekretariat Jenderal; dan d. pelaksanaan urusan keprotokolan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Pasal 121 Bagian Rumah Tangga dan Protokol terdiri atas: a. Subbagian Urusan
Dalam; b. Subbagian Pemeliharaan; dan c. Subbagian Protokol.
Pasal 122 (1) Subbagian Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan urusan
keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, pengaturan penggunaan kendaraan dan
rumah dinas, dan pengelolaan poliklinik di lingkungan Sekretariat Jenderal serta
urusan ketatalaksanaan dan kepegawaian Biro. (2) Subbagian Pemeliharaan
mempunyai tugas melakukan pemeliharaan barang milik negara di lingkungan
Sekretariat Jenderal. (3) Subbagian Protokol melakukan urusan keprotokolan dan
penerimaan tamu di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Pemberian Saran dan Tanggapan Terhadap Rancangan yang berasal dari Instansi
Lain;
2.6 Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan, Rumah Tangga, Keuangan, dan
Gaji
Pasal 105 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104, Biro
Umum menyelenggarakan fungsi:a. pelaksanaan pengelolaan keuangan dan gaji; b.
pelaksanaan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan Sekretariat Jenderal; c.
pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan dan keprotokolan; d. pembinaan dan
pengelolaan barang milik negara, persuratan, dan kearsipan di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; e. penatausahaan barang milik negara
Biro; dan f. pelaksanaan urusan kerumahtanggaan di lingkungan Sekretariat Jenderal.
Pasal 106 Biro Umum terdiri atas: a. Bagian Keuangan dan Gaji; b. Bagian Tata
Usaha; c. Bagian Barang Milik Negara; dan d. Bagian Rumah Tangga dan Protokol.
Pasal 107 Bagian Keuangan dan Gaji mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
keuangan dan gaji, pelaporan serta tunjangan lainnya di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Pasal 108 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107,
Bagian Keuangan dan Gaji menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan
keuangan; b. pelaksanaan pengelolaan gaji dan tunjangan lainnya di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan c. penyusunan laporan keuangan Biro.
Pasal 109 Bagian Keuangan dan Gaji terdiri atas: a. Subbagian Keuangan; b.
Subbagian Gaji; dan c. Subbagian Pelaporan.
Pasal 110 (1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan
perencanaan anggaran serta penerimaan, penyimpanan, pembayaran, dan
pertanggungjawaban keuangan di lingkungan Biro. (2) Subbagian Gaji mempunyai
tugas melakukan urusan gaji, belanja pegawai, dan tunjangan lainnya di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (3) Subbagian Pelaporan mempunyai
tugas melakukan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Biro.
Pasal 111 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan
pembinaan dan pengelolaan persuratan dan kearsipan di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan serta urusan tata usaha pimpinan.
Pasal 112 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111,
Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan bahan pembinaan
persuratan dan kearsipan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; b.
pelaksanaan urusan persuratan di lingkungan Sekretariat Jenderal; c. pelaksanaan
urusan tata usaha pimpinan; dan d. penyusunan risalah rapat pimpinan. .
Pasal 113 Bagian Tata Usaha terdiri atas: a. Subbagian Persuratan; b. Subbagian
Kearsipan; dan c. Subbagian Tata Usaha Pimpinan.
Pasal 119 Bagian Rumah Tangga dan Protokol mempunyai tugas melaksanakan
urusan kerumahtanggaan di lingkungan Sekretariat Jenderal dan keprotokolan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pasal 120 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119,
Bagian Rumah Tangga dan Protokol menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan
dalam di lingkungan Sekretariat Jenderal; b. pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan
kepegawaian Biro; c. pelaksanaan pemeliharaan barang milik negara di lingkungan
Sekretariat Jenderal; dan d. pelaksanaan urusan keprotokolan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Pasal 121 Bagian Rumah Tangga dan Protokol terdiri atas: a. Subbagian Urusan
Dalam; b. Subbagian Pemeliharaan; dan c. Subbagian Protokol.
Pasal 122 (1) Subbagian Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan urusan
keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, pengaturan penggunaan kendaraan dan
rumah dinas, dan pengelolaan poliklinik di lingkungan Sekretariat Jenderal serta
urusan ketatalaksanaan dan kepegawaian Biro. (2) Subbagian Pemeliharaan
mempunyai tugas melakukan pemeliharaan barang milik negara di lingkungan
Sekretariat Jenderal. (3) Subbagian Protokol melakukan urusan keprotokolan dan
penerimaan tamu di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pengelolaan data dan informasi kesehatan.
Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah:
Sistem informasi kesehatan adalah sistem pengolahan data dan informasi kesehatan di
semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung
manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building
block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam
komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah :
Petugas promosi kesehatan dapat menjadi elemen penting dari kampanye gerakan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena petugas
promosi kesehatan merupakan sosok yang berinteraksi langsung di tingkatan
masyarakat serta mengetahui kondisi di lapangan sebagai bagian dari institusi
puskesmas.
Tujuan promosi kesehatan yang utama adalah memberikan informasi yang pada
tingkatan lebih lanjut dapat memicu kesadaran masyarakat mengenai program atau
gerakan yang tengah dicanangkan oleh pemerintah. Direktorat Promosi Kesehatan
menjadi bagian yang secara khusus membawahi segala aktivitas promkes atau
promosi kesehatan yang ditujukan bagi masyarakat luas.
Selain menjadi corong pemerintah dalam hal promosi di bidang kesehatan, program
promosi kesehatan juga memiliki fungsi sebagai penyaring informasi langsung dari
tingkat masyarakat. Kegiatan promosi yang berlangsung di tingkat masyarakat dapat
menjadi sebuah media efektif untuk mengumpulkan data dan informasi yang
kemudian dapat diolah, dianalisis dan digunakan sebagai informasi penunjang untuk
merancang perencanaan dan pelaksanaan berbagai macam program promosi
kesehatan selanjutnya.
Tugas penting lain dari aktivitas promosi kesehatan adalah menjadi pembimbing dan
pengendali teknis kegiatan promosi kesehatan. Promosi ini dapat berupa kegiatan
lintas program, lintas sektoral ataupun melibatkan berbagai elemen masyarakat,
instansi pemerintah ataupun instansi swasta.
Pada saat ini terdapat beberapa materi promosi kesehatan yang tengah giat
disosialisasikan. Salah satu contoh promosi kesehatan yang tengah digaungkan adalah
program Indonesia Eliminasi Tuberkulosis pada tahun 2030. Tuberkulosis merupakan
salah satu penyakit menular yang sedianya telah berhasil dihilangkan dari
masyarakat. Kini aktivitas promosi kesehatan terkait eliminasi penyakit Tuberkulosis
telah melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk memperoleh sinergi untuk hasil
terbaik.
Melakukan aktivitas fisik telah menjadi bagian dari banyak kampanye kesehatan dari
pemerintah; salah satunya sejak dicanangkannya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kedua gerakan tersebut memasukkan poin
melakukan antivitas fisik dalam bentuk kegiatan olahraga ataupun kegiatan bekerja
yang melibatkan aktivitas fisik.
Gaya hidup masyarakat modern yang minim aktivitas fisik hingga konsumsi makanan
dengan gizi kurang seimbang menjadi beberapa penyebab meningkatnya masalah
kesehatan berupa penyakit tidak menular. Aktivitas promosi kesehatan dari
Kementrian Kesehatan RI memasukkan poin ajakan melakukan aktivitas fisik
setidaknya 30 menit setiap hari untuk mengurangi stres dan merangsang otak agar
lebih bahagia dan santai. Konsep yang diterapkan dalam promosi kesehatan adalah :
1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Rencana strategi kesehatan yang telah dibuat harus dapat diwujudkan dengan peran
serta pemerintah,tenaga kesehatan,dan seluruh masyarakat sehingga rencana strategi
kesehatan tidak hanya menjadi rencana dan wacana melainkan dapat terlaksana
dengan baik dan optimal sehingga angka kesakitan dan kematian dapat menurun dan
teratasi
DAFTAR PUSTAKA