HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS
DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN
ABSTRAK
Latar Belakang: Proses involusio uterus pada masa nifas sangat penting karena untuk mengembalikan
organ reproduksi seperti keadaan semula. Proses ini dipengaruhi oleh faktor usia, paritas, pekerjaan,
pendidikan, menyusui eksklusif, mobilisasi dini dan senam nifas. Data di RSUD Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin pada bulan Januari-Maret 2016 dari 539 ibu melahirkan usia berisiko sebanyak 244
orang dan usia tidak berisiko sebanyak 295 orang dengan paritas yang paling banyak adalah multipara.
Tujuan: Menganalisis Hubungan Usia dan Paritas dengan Involusio Uterus pada ibu nifas di RSUD
Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan populasi ibu nifas yang berada di ruang
nifas RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh selama 3 bulan (Januari-Maret 2016) yaitu 539 orang ibu nifas,
teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, dengan sampel sebanyak 54 orang ibu
nifas dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Spearman Rank.
Hasil Penelitian: Menunjukkan dari 54 ibu nifas yang melahirkan pervaginam, 17 orang (53,1 %)
ketegori usia berisiko (<20– 35 th) mengalami involusio uterus tidak normal dengan analisis uji
Spearman Rank didapatkan nilai p= 0,009 < 0,05 dinyatakan ada hubungan usia dengan involusio
uterus dan 16 orang (50,0 %) paritas multipara (2 – 4) mengalami involusio uterus tidak normal dengan
analisis uji Spearman Rank didapatkan nilai p = 0,019 < 0,05 dinyatakan ada hubungan paritas dengan
involusio uterus
Simpulan: Ada hubungan usia dan paritas dengan involusio uterus pada ibu nifas.
setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung kurang lebih 6 minggu keseluruhannya disebut involusio. Salah satu
atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan komponen involusio adalah penurunan fundus
untuk pulihnya alat kandungan pada keaadaan uteri. Di samping involusio, terjadi juga
1
Usia Dan Paritas Dengan Involusio Uterus Pada Ibu Nifas…
yaitu laktasi dan gangguan laktasi merupakan Masih tingginya AKI mencerminkan
salah satu penyebab penurunan fundus uteri angka mortalitas dan morbiditas pada ibu
terganggu. Apabila proses involusio ini tidak masih tinggi dimana kematian ibu menjadi
berjalan dengan baik maka akan timbul suatu penyumbang pada masalah kehamilan,
keadaan yang disebut sub involusio uteri yang persalinan, dan masa nifas. Salah satu Tujuan
mungkin terjadi dalam masa 40 hari, hal ini (SDGs) pada tahun 2030 adalah untuk
mungkin disebabkan karena ibu tidak mau mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dari
menyusui, takut untuk mobilisasi atau aktifitas 359/100.000 Kelahiran Hidup menjadi
Kematian ibu dan bayi baru lahir Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah
mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan di satu indikator penting dari derajat kesehatan
bidang obstetri yang belum baik. Angka masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI)
Kematian Ibu (AKI) merupakan tolak ukur menggambarkan jumlah wanita yang meninggal
yang sensitif untuk melihat kberhasilan dari suatu penyebab kematian terkait dengan
pelayanan kesehatan, khususnya ibu dan anak. gangguan kehamilan dan penanganannya (tidak
Dalam periode sekarang asuhan masa nifas termasuk kecelakaan atau kasus insidensil)
sangat diperlukan karena merupakan masa selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa
kritis bagi ibu maupun bayi. Diperkirakan 60% nifas (42 hari setelah melahirkan). Berdasarkan
kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah hasil survey tahun 2012, menunjukan tingkat
persalinan (masa nifas) dan 50% kematian masa kematian ibu meningkat dibandingkan dengan
nifas terjadi dalam 24 jam pertama dan tahun 2007 yaitu Angka Kematian Ibu (AKI)
2
Usia Dan Paritas Dengan Involusio Uterus Pada Ibu Nifas…
Involusio atau pengerutan uterus dilakukan oleh ibu yang membantu untuk
merupakan suatu proses dimana uterus kembali memperlancar peredaran darah dan pengeluaran
kekondisi sebelum hamil dengan berat sekitar lochea sehingga membantu mempercepat
60 gram. Proses ini dimulai setelah plasenta proses involusio uterus. Faktor umur, pada
lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus. umur di bawah 20 tahun elastisitas otot uterus
Bila uterus tidak mengalami atau terjadi belum maksimal, sedangkan pada usia di atas
kegagalan dalam proses involusio disebut 35 tahun elastisitas otot berkurang, Faktor
dengan sub involusio. Sub involusio dapat paritas, ukuran uterus pada primipara dan
disebabkan oleh infeksi dan tertingalnya sisa multipara juga mempengaruhi proses
haemorrhage) dampak dari sub involusio yang baik akan mampu menghindari serangan
meliputi lochea menetap/ merah segar, kuman sehingga tidak terjadi infeksi dalam
penurunan fundus uteri lambat, tonus uteri masa nifas dan mempercepat involusio uterus
(Ambarwati & Wulandari, 2010). oleh Dwi Apriliasari, 2015 didapatkan bahwa
Kecepatan Involusio uteri dipengaruhi usia dan paritas sangat mempengaruhi proses
oleh beberapa faktor, antara lain usia, ibu, Involusio uteri, karena usia yang dikatakan
jumlah anak yang dilahirkan (paritas), usia kurang beresiko (20-35 tahun) dengan
mobilisasi dini dan menyusui dini. Faktor berjalan dengan normal dan usia lebih beresiko
mobilisasi dini dapat membantu untuk (<20 tahun dan >35 tahun) dengan paritas
3
Usia Dan Paritas Dengan Involusio Uterus Pada Ibu Nifas…
Hasil studi pendahuluan yang analitik adalah suatu metode penelitian yang
dilaksanakan peneliti pada tahun 2016 (Januari dilakukan untuk mencoba menggali bagaimana
-Maret 2016) di RSUD Dr. H. Moch Ansari dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi
yang melahirkan pervaginam dan dirawat inap Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
didapatkan sebanyak 539 orang, data ibu nifas Usia dan Paritas pada Ibu Nifas di RSUD Dr.
yang telah melahirkan pervaginam termasuk H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Variabel
dalam usia lebih berisiko yaitu usia <20 tahun terikat dalam penelitian ini adalah Involusio
sebanyak 132 orang dan >35 tahun sebanyak Uterus Pada Ibu Nifas di RSUD Dr. H. Moch
orang dan data ibu yang nifas yang telah Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
melahirkan pervaginam termasuk dalam rentang nifas yang melahirkan pervaginam dan dirawat
usia kurang berisiko yaitu usia 20-35 tahun inap di RSUD Dr. H. Moch Ansari saleh
berjumlah 295 orang dengan rata-rata paritas Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel
yang paling sering adalah multipara (pernah dalam penelitian ini secara accidental sampling.
Mengetahui hubungan usia dan paritas mengambil kasus atau responden yang
dengan involusio uterus pada ibu nifas di kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo,
2010).
penelitian ini adalah metode analitik. Metode subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
4
Usia Dan Paritas Dengan Involusio Uterus Pada Ibu Nifas…
semua sehingga penelitiannya merupakan Berdasarkan penelitian, dihasilkan
penelitian pupulasi. Selanjutnya jika jumlah distribusi frekuensi paritas ibu nifas di RSUD Dr.
subjeknya besar maka dapat diambil antara 10- H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin, yaitu :
Presentase
15 16,7 %
banyaknya sampel yang akan digunakan untuk 10
5
penelitian sebanyak 54 orang. 0
Primipara (1) Multi (2 - 4) Grandemulti
(≥5)
Paritas
HASIL
H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin, yaitu : Gambar 4.2, menggambarkan bahwa paritas
25 38,9 %
20 sedikit adalah grandemultipara (≥5) berjumlah
15
10 9 orang (16,7 %).
5
0 Berdasarkan penelitian, dihasilkan
Berisiko (<20 th - Tidak Berisiko
>35 th) (20th - 35 th) distribusi frekuensi involusio uterus ibu nifas di
Usia
RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin,
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Usia di RSUD Dr. H. Moch Ansari yaitu :
Saleh Banjarmasin
Gambar 4.1, menggambarkan bahwa usia ibu nifas 40 57,4 %
30 42,6 %
yang banyak adalah usia ibu yang tidak berisiko 20
Presentase
10
(20 th - 35 th) yaitu berjumlah 33 orang (61,1 %) 0
Tidak Normal Normal
dan yang paling sedikit adalah usia berisiko (<20 th
Involusio Uterus
– >35 th) yaitu berjumlah 21 orang (38,9 %).
5
Usia Dan Paritas Dengan Involusio Uterus Pada Ibu Nifas…
Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan banyak adalah kategori usia berisiko (>20 th
Involusio Uterus di RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin - >35 th) sebanyak 17 orang (53,1 %) dan
Gambar 4.3, menggambarkan bahwa yang paling sedikit untuk kategori usia tidak berisiko
paling banyak adalah involusio uterus pada ibu (20 th – 35 th) sebanyak 15 orang (46,9 %)
nifas kategori tidak normal yaitu berjumlah sedangkan dari 22 orang yang mengalami
32 orang (57,4 %) dan yang paling sedikit yaitu proses involusio uterus normal yang paling
involusio uterus pada ibu nifas kategori normal banyak adalah untuk kategori usia tidak
yaitu berjumlah 22 orang (42,6 %). berisiko (20 th – 35 th) sebanyak 18 orang (81,8
Tabel 4.4 Tabel Silang Hubungan Usia Dengan %) dan paling sedikit untuk kategori usia
Involusio Uterus pada Ibu Nifas di RSUD Dr. berisiko (>20 th - >35 th) sebanyak 4 orang
Usia
Tabel 4.5 Hubungan Paritas Dengan Involusio
Tidak
Berisiko Uterus pada Ibu Nifas di RSUD Dr. H. Moch
Involusio Berisiko Total
(<20 th –
Uterus (20 th –
>35 th)
35 th) Ansari Saleh Banjarmasin
Fr (%) Fr (%) Fr (%)
Involusio
Paritas
Tidak 17 53,1 15 46,9 32 59,3
Normal Involusio Multi Grande Total
Primi
Involusio Uterus para multipara
4 18,2 18 81,8 22 40,7 para (1)
normal (2 – 4) (≥5)
Total 21 38,9 33 61,1 54 100 Fr (%) Fr (%) Fr (%) Fr (%)
(Sumber : Data Primer) Involusio
Tidak 7 21,9 16 50,0 9 28,1 32 59,3
Normal
Tabel 4.4 dapat diketahui dari 54 orang ibu
Involusio
8 36,4 14 63,6 0 0 22 40,7
yang melahirkan pervaginam 32 diantaranya normal
Total 15 27,7 30 55,6 9 16,7 54 100
mengalami proses involusio uterus yang tidak (Sumber : Data Primer)
normal (59,3 %), dan 22 orang lainnya Tabel 4.5 dapat diketahui dari 54 orang ibu
mengalami proses involusio uterus yang normal yang melahirkan pervaginam 32 diantaranya
(40,7%). Dari 32 orang yang mengalami proses mengalami proses involusio uterus yang tidak
involusio uterus yang tidak normal paling normal (59,3 %), dan 22 orang lainnya
6
Usia Dan Paritas Dengan Involusio Uterus Pada Ibu Nifas…
mengalami proses involusio uterus yang normal semakin tinggi usia ibu yang melahirkan maka
(40,7 %). Proses involusio uterus tidak normal semakin beresiko untuk terjadinya involusio
paling banyak yaitu pada paritas multipara (2 – uterus yang tidak normal, dimana nilai p =
4) berjumlah 16 orang (50,0 %) dan paling 0,009 karena p < 0,05 (0,009 < 0,05). Hal ini
sedikit pada paritas primipara (1) berjumlah 7 berarti Ho = ditolak, Ha = diterima, maka
orang (21,9 %), sedangkan proses involusio dinyatakan ada hubungan usia dengan involusio
uterus normal paling banyak yaitu pada paritas uterus pada ibu nifas di RSUD Dr. H. Moch
dan paling sedikit yaitu paritas grandemultipara Dapat dilihat data silang pada Tabel 4.4
(≥5) berjumlah 0 (0 %). didapatkan hasil bahwa dari 54 orang ibu yang
sebanyak 18 orang (81,8 %) dan paling sedikit proses kehamilan, persalinan, dan nifas
untuk kategori usia berisiko (>20 th - >35 th) sehingga dapat mengurangi angka kejadian
sebanyak 4 orang (18,2 %), jadi semakin involusio uterus yang tidak normal sedangkan
berisiko usia ibu yang melahirkan maka untuk usia tidak berisiko tenaga kesehatan juga
involusio uterus yang tidak normal. kepada pasien agar tetap mengetahui tentang
Pada penelitian ini usia yang paling proses involusio uterus selama masa nifas
banyak adalah usia berisiko (<20 th - >35 th) sehingga dalam proses involusio uterus akan
dikarenakan ibu yang usianya lebih muda alat- tetap berjalan dengan normal.
alat reproduksinya belum maksimal atau belum Hal ini sesuai dengan teori Manuaba
matang sedangkan Ibu yang usianya lebih (2010) yang mengatakan bahwa pada usia
terlalu tua dapat dipengaruhi oleh proses kurang dari 20 tahun elastisitas dari organ
metabolisme yaitu terjadi peningkatan jumlah reproduksi belum matang. Usia 20-35 tahun
lemak, penurunan otot, penurunan penyerapan merupakan usia yang sangat ideal untuk
lemak, protein, dan karbohidrat dan hal ini akan terjadinya proses involusi yang baik, hal ini
menghambat involusi uterus, walaupun ada usia disebabkan karena faktor elastisitas dari otot
berisiko yang mengalami proses involusio uterus meningkat, ibu yang berusia lebid dari
uterus normal hal ini mungkin dipengaruhi oleh 35 tahun elastisitas ototnya berkurang sehingga
beberapa faktor lain seperti mobilisasi ibu yang proses involusio uterus menjadi lambat.
baik dan ibu menyusui bayinya secara ekslusif Hasil penelitian yang sudah dilakukan
dan bagi tenaga kesehatan menemukan pasien oleh Dwi apriliasari (2015) di BPS Mojokerto
dengan usia berisiko diharapkan mampu didapatkan hasil bahwa Banyak faktor yang
8
Usia Dan Paritas Dengan Involusio Uterus Pada Ibu Nifas…
dapat mempengaruhi proses involusi negatif dimana dapat terjadi bila kenaikan satu
diantaranya menyusui, mobilisasi dini, status variabel diikuti penurunan variabel yang lain
gizi, paritas dan usia. Salah satu faktor yang yaitu semakin sering ibu melahirkan maka
mempengaruhi involusi uterus adalah usia dan semakin rendah proses involusio uterus yang
paritas. Ibu yang usianya lebih tua banyak normal, dimana nilai p = 0,019 karena p < 0,05
dipengaruhi oleh proses penuaan dimana (0,019 < 0,05). Hal ini berarti Ho = ditolak, Ha
mengalami perubahan metabolisme hal ini akan = diterima, maka dinyatakan ada hubungan
menghambat involusio uterus. Usia Ibu yang paritas dengan involusio uterus pada ibu nifas
usianya lebih tua banyak dipengaruhi oleh di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
metabolism yaitu terjadi peningkatan jumlah Dapat dilihat data silang pada Tabel 4.5
lemak, penurunan otot, penurunan penyerapan didapatkan hasil bahwa dari 54 orang ibu yang
lemak, protein, dan karbohidrat dan hal ini akan melahirkan pervaginam 32 diantaranya
Hubungan Paritas dengan Involusio Uterus normal (59,3 %), dan 22 orang lainnya
pada ibu Nifas di RSUD Dr. H. Moch Ansari mengalami proses involusio uterus yang normal
Hasil analisis data pada Tabel 4.5 menyatakan paling banyak yaitu pada paritas multipara (2 –
bahwa ada hubungan paritas dengan involusio 4) berjumlah 16 orang (50,0 %) dan paling
uterus. Hal ini diperkuat dengan uji Spearman sedikit pada paritas primipara (1) berjumlah 7
Rank (Rho) dengan tingkat kepercayaan 95 % orang (21,9 %), sedangkan proses involusio
atau α: 0,05 diperoleh nilai koefisien korelasi (- uterus normal paling banyak yaitu pada paritas
sedang antar variabel serta arah hubungan dan paling sedikit yaitu paritas grandemultipara
9
Usia Dan Paritas Dengan Involusio Uterus Pada Ibu Nifas…
(≥5) berjumlah 0 (0 %), jadi semakin sering ibu uterus lebih tinggi dan uterus teraba lebih keras,
melahirkan maka akan semakin rendah sedangkan pada multipara kontraksi dan
kemungkinan terjadinya involusio uterus yang retraksi uterus berlangsung lebih lama begitu
berjalan dengan normal Pada penelitian ini juga ukuran uterus pada ibu primipara ataupun
paritas yang paling banyak adalah paritas multipara memiliki perbedaan sehingga
multipara (pernah melahirkan 2 – 4orang anak) memberikan pengaruh terhadap proses involusi.
dengan involusio tidak normal. Hal ini di Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang
karenakan ibu yang telah melahirkan anak 2-4 dilakukan oleh Dwi Apriliasari (2015) di BPS
orang biasanya proses involusinya menjadi Mojokerto didapatkan hasil bahwa Banyak
lebih lambat, karena makin sering hamil uterus faktor yang dapat mempengaruhi proses
akan sering mengalami regangan dan bagi involusi diantaranya menyusui, mobilisasi dini,
tenaga kesehatan diharapkan mampu status gizi, parietas dan usia. Salah satu faktor
memberikan konseling kepada pasien dengan yang mempengaruhi involusi uterus adalah usia
paritas multipara dan paritas grandemultipara dan paritas, Paritas memiliki hubungan yang
karena apabila telah melahirkan banyak anak signifikan dengan involusio uterus pada ibu
akan mengganggu proses involusio uterus, nifas karena ibu yang paritasnya tinggi proses
involusio uterus yang berjalan tidak normal karena makin sering hamil uterus maka akan
10
Usia Dan Paritas Dengan Involusio Uterus Pada Ibu Nifas…
Firahmi, M. P selaku Pembimbing II, peneliti ___________, ________. 2012. Metodelogi
Penelitian Kebidanan. Jakarta : Rineka
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak Cipta.
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Prawirohardjo, Sarwono, 2008. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Buku Kedokteran
yang telah memberikan izin tempat untuk EGC.
DAFTAR PUSTAKA
11
Usia Dan Paritas Dengan Involusio Uterus Pada Ibu Nifas…
12