Anda di halaman 1dari 13

HIV DALAM PELAYANAN

KIA
Dosen Pembimbing:
"Penularan HIV-AIDS dari
Ibu ke Bayi"
Septi Kurniawati
SST.,M.Kes

Disusun oleh:

Isabella Farona
PENDAHULUAN

HIV/AIDS merupakan salah satu


penyakit yang mendapatkan perhatian
khusus dunia kesehatan. Sampai
saaat ini belum ditemukan obat yang
dapat menyembuhkan HIV/AIDS.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk
mencegah penyebaran penyakit ini,
namun pandemi HIV/AIDS dari tahun
ke tahun terus mengalami
PEMBAHASAN

Penularan Persalinan
HIV bagi
dari Ibu ke Ibu hamil
Bayi Tatalaksana HIV Terapi
Pencegahan arv
HIV (Human
Immonodeficiency Virus)
merupakan retrovirus yang

01
menginfeksi sistem imunitas
(Ardhiyanti, Lusiana, and
Megasari 2015). Infeksi HIV
Penularan HIV dari
selama kehamilan dapat
Ibu ke Bayi menyebabkan penularan dari
ibu ke bayi dalam masa
kehamilan maupun proses
persalinan. The Joint United
Nations Programme on
Ditemukannya penularan HIV dari ibu ke bayi
yang ditunjukkan adanya penemuan kasus HIV
pada kelompok usia di bawah 4 tahun
(Kemenkes 2019).

Faktor penularan HIV ibu ke bayi terdapat 3


faktor yaitu

faktor ibu

meliputi viral load, kadar CD4, status gizi


selama kehamilan, dan penyakit infeksi selama
Penularan HIV dari ibu ke bayi
bisa terjadi selama kehamilan
atau saat persalinan. Meski

02
demikian, ada beberapa cara
yang bisa dilakukan untuk
mencegah penularan HIV dari
Tatalaksana ibu yang berstatus HIV positif
Pencegahan ke bayinya.
Penularan HIV dari Selain saat hamil atau selama
Ibu ke Bayi persalinan, penularan HIV dari
ibu ke bayi juga bisa terjadi
selama masa menyusui.
Namun, risiko penularan HIV
 Cara Mencegah Penularan HIV pada Janin

Jika langkah pencegahan dilakukan dengan benar


dan sesuai petunjuk dokter, risiko penularan HIV
dari ibu ke bayinya bisa ditekan hingga 1%.
Sebaliknya, jika tanpa pengobatan, ibu hamil yang
berstatus HIV positif memiliki kemungkinan
sebesar 5–25% untuk menularkan HIV ke bayinya.

Berbagai langkah untuk mencegah penularan HIV


dari ibu ke bayi bisa dilakukan dengan beberapa
cara berikut ini:
Persalinan dengan operasi
Caesar terjadwal menjadi pilihan

03
utama metode persalinan pada
ibu hamil dengan HIV yang
belum mendapatkan terapi
Persalinan bagi Ibu antiretroviral dengan baik atau
hamil HIV viral load >1000 kopi/mL.
Namun, pada ibu yang sudah
menjalani terapi rutin dengan
viral load <1000 kopi/mL,
persalinan dapat dilakukan
secara per vaginam.
 Metode Persalinan pada Ibu dengan HIV

The Society of Obstetricians and


Gynaecologists of Canada (SOGC) dan
American College of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG) merekomendasikan
operasi Caesar terjadwal dilakukan pada ibu
hamil yang dengan viral load 1000 kopi/mL
karena dapat terjadi peningkatan MTCT
sebanyak 12 kali lipat. Operasi Caesar
terjadwal merupakan operasi yang dilakukan
Wanita yang terinfeksi HIV
disarankan untuk selalu
menggunakan kondom saat

04
berhubungan seksual atau
menunggu viral load (kadar
virus HIV dalam darah)
Terapi arv obat berada pada status tidak
Ibu hamil terdeteksi sebagai syarat
amannya kehamilan. Viral
load dapat ditekan jumlahnya
jika wanita yang positif HIV
mengonsumsi obat-obatan
ARV (anti retroviral)
dokter akan menyarankan ibu hamil
dengan HIV untuk mendapatkan terapi
anti retroviral (ARV). Sederhananya,
ARV yang terdiri dari kombinasi
berbagai obat ini berfungsi untuk:

1. Mencegah replikasi/penggandaan
virus HIV
2. Mencegah virus HIV masuk ke sel
CD4, tempat pertahanan tubuh
berada
3. Mencegah virus HIV yang telah
 Berdasarkan pedoman Depkes tahun 2005 dalam
Seri Buku Kecil: HIV, Kehamilan, dan Kesehatan
Perempuan yang diterbitkan oleh Yayasan Spiritia,
skema pengobatan yang yang dapat dilakukan oleh
ibu hamil adalah:

1. -Ibu hamil yang terinfeksi HIV dan sama sekali


belum pernah berobat, harus segera memulai ART
meskipun kehamilan berada pada trimester
pertama.
2. -Mereka yang pernah melakukan ART sebelum
hamil dapat meneruskan konsumsi obat dengan
konseling terlebih dahulu untuk mengetahui efek
Thank You

Anda mungkin juga menyukai