Keperawatan
Ibu Hamil, Remaja &
Penyalahgunaan Napza
dengan HIV/AIDS
Asuhan Keperawatan
02 Remaja dengan HIV/AIDS
Asuhan Keperawatan
03 Penyalahgunaan NAPZA
dengan HIV/AIDS
PENDAHULUAN
HIV (Human Immunodeficiency Virus) HIV adalah retrovirus yang biasanya
adalah virus jenis retrovirus yang menyerang organ vital sistem kekebalan
meyebabkan seseorang terinfeksi HIV dan manusia seperti sel T CD4+ (sejenis sel T),
akan berkembang menjadi AIDS (Acquired makrofag, dan sel dendritic.
Immuno Deficiency Syndrome)
PENDAHULUAN
HIV secara langsung dan tidak langsung
merusak sel T CD4+, padahal sel T CD4+
dibutuhkan agar sinstem kekebalan tubuh
berfungsi baik.
Laki-Laki: 54 %
Perempuan : 29 %
IRT : 6.539
Wiraswasta : 6.203
Karyawan : 5.638
Petani/peternak/nelayan: 2.324
Buruh Kasar :2.169
Penjaja seks : 2.052 Heteroseksual : 61,5 %
PNS : 1.658 Perinatal :2,7%
Mahasiswa/pelajar : 1.295 Homoseksual : 2,4%
Askep pada Ibu
Hamil dengan
HIV/AIDS
01
Kasus HIV/AIDS tertinggi pada
umur 20-49 tahun
5-10 bayi
terinfeksi ±15 bayi 5-15 bayi Penularan HIV
dalam terinfeksi terinfeksi
kandungan waktu lahir melalui ASI dari Ibu ke
: Janin
Sumber: Nutrient care & support for pregnant and lactating women &
adolencent girl, HIV-Guideline Source Intitute of Medicine (1990) dalam
Kepmenkes (2010)
Beberapa hal yang
perlu diperhatikan
pada persalinan ibu
ODHA
Persalinan ibu ODHA hendaknya
ditolong oleh tenaga kesehatan yang
profesional dengan meminimalkan
prosedure invasif dan menerapkan
universal precaution dengan baik.
● Pengobatan ARV diberikan epada ibu hamil segera setelah diketahui bahwa
hasil test HIV-nya positif tanpa memperhitungkan jumah CD4 dan umur
kehamilan
● Persalinan pada ibu dengan HIV dapat dilakukan secara pervaginam, kecuali
bila ada indikasi medis
● Semua ibu hamil dengan HIV diberi konseling & pelayanan KB
postpartum.semua metode kontarasepsi dapat diberikan keculai kontrasepsi
hormonal yang mengurangi efektivitas ARV
● ASI ekslusif dapar diberikan dengan mengikuti syarat-sayarat tertentu
● Untuk pencegahan penularan infeksi HIV tetap dianjurkan kondom pada
setiap berhubungan seksual
Asuhan Keparawatan pada Ibu
ODHA mulai dari Hamil sampai dengan Persalinan
a. Risiko gangguan hubungan ibu-janin
Faktor resiko: Gangguan metabolisme glucosa • Diskusikan pentingnya perawatan prenatal
(mis, DM, pengunaan steroid), gangguan sepanjang periode kehamilan dengan melibatkan
transport oksigen (karena anemia, hipertensi, pasangan atau anggota keluarga yang lain dalam
asma, penyakit jantung), komplikasi kehamilan pelaksanaan
(mis; ketuban pecah dini, kehamilan kembar, • Monitor denyut jantung janin
plasenta previa), perawatan prenatal tidak • Ukur tinggi fundus uteri dan bandingkan dengan
adekuat, ibu sedang menjalani program usia kehamilan
pengobatan. • Monitor gerakan janin
• Anjurkan untuk mengikuti klas ibu hamil
NOC: status antepartum • Monitor kenaikan berat badan
NIC: Perawatan prenatal • Monitor presentasi
• Monitor tekanan darah
• Identifikasi kebutuhan individu, • Minta klien segera melaporkan jika ada tanda
kekawatiran dan meningkatkan bahaya selama kehamilannya
keterlibatan individu dalam mengambil • Diskusikan kebutuhan nutrisi
keputusan • Diskusikan tingkat aktivitas bersama dengan klien
Asuhan Keparawatan pada Ibu
ODHA mulai dari Hamil sampai dengan Persalinan
a. Risiko gangguan hubungan ibu-janin NOC: Status Intranatal
NIC : Perawatan intrapartum ; resiko tinggi
NIC: Perawatan prenatal persalinan
• Minta kien untuk selalu melakukan
pemeriksaan laboratorium (Misal; viral load, • Informasikan pasien dan orang terdekat
CD4, Hb, Gula darah dan kadar protein urin) mengenai prosedure yang akan dilakukan dan
• Diskusikan mengenai seksualitas personil tambahan untuk antisipasi selama
• Beri dukungan kepada klien terkait dengan proses kelahiran
kehamilannya yang beresiko kepada • Siapkan peralatan yang sesuai, termasuk
bayinya monitor electronik janin (NST, Dopler), USG,
mesin anastesi, perlengkapan resusitasi
• Monitor status psikologi klien dan pasangan
neonatus.
• Bantu klien dalam persiapan persalinan
• Beritahu asisten tambahan untuk mendampingi
• Berikan bimbingan kepada klien mengenai
persalinan (misal perawat ahli neonatus dan ahli
perawatan bayi baru lahir dan masalah post
anastesi)
partum yang berbeda dengan ibu normal
• Beri bantuan untuk memakai jubah dan sarung
(bukan ODHA)
tangan tim kandungan
• Lakukan tindakan universal
Asuhan Keparawatan pada Ibu
ODHA mulai dari Hamil sampai dengan Persalinan
a. Risiko gangguan hubungan ibu-janin b. Risiko ketidakefektifan proses
NIC: Perawatan intrapartum ; resiko tinggi kehamilan-melahirkan
persalinan NOC : penerimaan status kesehatan
• Pantau terus denyut jantung janin NIC : bimbingan antisipatif
• Catat waktu kelahiran
• Bantu dengan resusitasi neonatus jika perlu • Bantu klien mengidentifikasi kemungkinan
• Dokumentasikan semua prosedur yang perkembangan situasi krisis yang akan terjadi
dilakukan dan efek situasi krisis yang dapat berdampak
• Jelaskan karakteristik bayi baru lahir dengan pada klien dan keluarga
resiko (misal pemeriksaan laboratorium untuk • Berikan informasi mengenai harapan-harapan
mengetahui positif HIV atau tidak) yang realistis terkait dengan kondisi klien
• Amati adanya resiko perdarahan pada ibu • Pertimbangkan metode yang bisa digunakan
postpartum klien dalam memecahkan masalah
• Bantu ibu untuk pulih dari anastesi dengan • Gunakan contoh kasus untuk meningkatkan
baik kemampuan memecahkan masalah
• Jika memungkinkan kondisinya dorong • Bantu klien mengidentifikasi sumber-sumber
interaksi orang tua dengan bayinya dengan yang tersedia dan pilihan yang tersedia
segera terhadap tindakan dengan cara yang tepat
Asuhan Keparawatan pada Ibu
ODHA mulai dari Hamil sampai dengan Persalinan
b. Risiko ketidakefektifan proses Faktor yang berhubungan : faktor biologis,
kehamilan-melahirkan gangguan psikososial, ketidak mampuan makan,
kurang asupan makanan
NIC : bimbingan antisipatif
• Latih tehnik yang digunakan untuk NOC: Status nutrisi
beradaptasi terhadap perkembangan situasi NIC : Manajemen berat badan
risis dengan klien secara tepat
• Sediakan bahan rujukan secara tepat (misal; • Tentukan status gizi pasien dan tentukan
pamflet, bahan-bahan pembelajaran) kemampuan pasien dalam memenuhi status
• Berikan nomor telepon anda untuk dihubungi gizinya
klien jika diperlukan • Identifikasi intoleransi atau alergi makanan yang
dimiliki pasien
c. Risiko ketidakefektifan proses • Bantu pasien dalam menentukan pedoman atau
kehamilan-melahirkan piramida makanan yang paling cocok dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi
Batasan karakteristik: bising usus hiperaktif, • Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
diare, kurang minat pada makanan, dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
penurunan berat badan, tonus otot menurun,
sariawan pada rongga mulut.
Asuhan Keparawatan pada Ibu
ODHA mulai dari Hamil sampai dengan Persalinan
c. Risiko ketidakefektifan proses • Tawarkan makanan yang ringan dan padat gizi •
• Pastikan diet mengandung serat yang cukup
kehamilan-melahirkan
supaya tidak terjadi konstipasi
NIC : Manajemen berat badan • Dorong klien untuk melakukan bagaimana
memilih bahan makanan, mengolah dan
• Berikan pilihan makanan sambil menyiapkan makanan dengan aman bagi
menawarkan bimbingan terhadap pilihan ODHA
makan yang lebih sehat
• Ciptakan lingkungan yang optimal pada d. Nyeri Persalinan
saat mengkonsumsi makan Batasan karakteristik: penyempitan fokus,
• Pastikan makanan disajikan secara menarik perilaku distraksi, perilaku ekspresif, perubahan
dan pada susu yang cocok untuk frekuensi nafas dan jantung, perubahan pola
dikonsumsi tidur, perubahan tekanan darh, perubahan
• Lakukan perawatan mulut sebelum makan tegangan otot.
jika diperlukan Faktor yang berhubungan : dilatasi seviks dan
• Berikan obat-obat sebelum makan jika ekspulsif fetal
diperlukan (misal; penghilang rasa sakit,
antiemetik) NOC : Manajemen Nyeri
NIC : Manajemen nyeri
Asuhan Keparawatan pada Ibu
ODHA mulai dari Hamil sampai dengan Persalinan
d. Nyeri Persalinan • Tentukan dampak nyeri pada kualitas hidup pasien
seperti, perasaan, nafsu makan, tidur
NIC : Manajemen nyeri • Gali bersama klien hal-hal yang dapat menurunkan
• Lakukan pengkajian nyeri komprehensif nyeri atau sebaliknya
yang meliputi lokasi, karakteristik, • Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam
durasi/onset, frekuensi, kualitas, intensitas • Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
atau beratnya nyeri dan faktor pencetus. • Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri dan
• Obsevasi adanya petunjuk non verbal menangani nyerinya dengan tepat
mengenai ketidak nyamanan terutama • Ajarkan penggunaan tehnik non farmakologi,
pada mereka yang tidak dapat seperti; TENS, relaksasi, hypnosis, biofeed-back,
berkomunikasi efektif terapi musik, akupresure, kompres panas/dingin,
• Gunakan strategi komunikasi terapeutik massage)
untuk mengetahui pengalaman nyeri dan • Evaluasi keefektifan dari implementasi mengontrol
sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri yang digunakan
nyeri • Berikan infoermasi yang akurat untuk meningkatkan
• Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien pengetahuan dan respon keluarga terhadap
mengenai nyeri pengalaman nyeri
• Pertimbangan masalah budaya terhadap • Libatkan keluarga dalam modalitas penurunan nyeri,
respon nyeri jika memungkinkan.
Asuhan Keparawatan pada Ibu
ODHA mulai dari Hamil sampai dengan Persalinan
e. Diskontinuitas pemberian ASI • Pantau keluhan nyeri pada payudara karena
Batasan karakteritik: tidak diberikan ASI pembengkakan payudara
atau pemberian ASI non ekslusif • Anjurkan pasien tindakan untuk mengurangi
Faktor yang berhubungan: bayi dirawat, ibu nyeri payudara karena bendungan ASI
bekerja, kebutuhan untuk segera menyapih (kompres es atau daun kubis dingi pada
bayi, kontra indikasi untuk menyusui, payudara dan penggunaan analgesik)
penyakit bayi, penyakit ibu, perpisahan ibu • Berikan obat supresi laktasi
dan bayinya • Dorong pasien untuk memakai alat yang
mendukung sehingga laktasi bisa ditekan
NOC: Penyapihan menyusui (misal: pembebatan payudara atau
NIC : Supresi laktasi penggunaan BH yang pas untuk menekan
payudara)
• Diskusikan pilihan mengeluarkan ASI guna • Berikan bimbingan antisipasif terhadap
mengurangi tekanan pada payudara (misal perubahan fisiologis ( yaitu adanya kram
dengan cara manual, menggunakan rahim dan produksi ASI yang sedikit pasca
tangan atau pompa listrik) supresi)
• Bantu klien untuk menentukan jadwal • Diskusikan dengan klien tentang perasaanya
memompa (frekuensi dan durasi) terkait dengan penghentian aktivitas
menyusui.
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Mapping of pregnant
women with HIV
02
Siapa itu Remaja ?
Remaja merupakan periode
transisi dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa yang ditandai
dengan percepatan
perkembangan fisik, mental,
dan emosional. Remaja berada
pada rentang 12-21 tahun
(Potts & Mandleco, 2012)
BIOLOGIS PSIKOSOSIAL
Menekankan pd pertumbuhan fisik, Remaja mencoba
perilaku & lingkungan yang mengembangkan identitasnya
memenuhi perasaan,pikiran & dalam lingkungan sosial.
tindakan Mereka berusaha
mengkoordinasikan rasa
aman, keintiman, keluasaan
seksual dalam berhubungan
PSIKOANALITIK
Pubertas dianggap
sebagai tahap genital KOGNITIF
dimana ketertarikan
seksual mulai timbul. Remaja mempunyai
kemampuan untuk memberi
Perubahan biologis
alasan tergadap cara berfikir
membuat
kongkrit & lebih kearah berfikir
ketidakseimbagan
antara ego, & id,s erta abstrak yang digambarkan
solusi baru harus sebagai cara berfikir formal
dinegosiasikan dengan operasional
remaja
Pandangan Teoritis Tentang Remaja
Budaya
Pandangah bahwa remaja bahwa ia
percaya telah memiliki hak-hak
sebagai layaknya orang dewasa
namun masih ditahan
Moral
Perkembangan moral remaja dilihat
dari berbagai konflik moralnya.
Penyebabnya diantaranya:
• Pengaruh music & media
• Orang tua yang kurang perhatian
• Masa pubertas yang lebih awal
• Masyarakat yang bersikap ganda pada perilaku seks
remaja dimana :
✓ Mengajurkanmereka menunggu saat waktu yang
tepat melakukan hubungan seks
✓ Menajurkan penggunaan kondom agar terhindar
penyakit dan kehamilan
Respons Maladaptif
Perilaku-perilaku yang menghambat
pertumbuhan & pengembangan pada
remaja membutuhkan tindakan
keperawatan
Kehilangan teman
Asuhan
Keparawatan
pada Remaja
dengan HIV/AIDS
Asuhan Keparawatan pada Remaja
dengan HIV/AIDS
Asuhan Keparawatan
pada Remaja dengan
HIV/AIDS
Asuhan
Keparawatan
pada Remaja
dengan
HIV/AIDS
Asuhan
Keparawatan
pada Remaja
dengan
HIV/AIDS
Asuhan
Keparawatan
pada Remaja
dengan HIV/AIDS
Asuhan
Keparawatan
pada Remaja
dengan
HIV/AIDS
Sebuah
Gambar
Bernilai
Seribu Kata
THANK
sitihajar.salawali@gmail.com