KELOMPOK 3 : Achmad Sairul Dewi Ramadani Hikmatus Sa’diyah Mifrotul Rodia Suci Fitria H Apakah Itu Konseling ??
• Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor/pembimbing) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Apa yang dimaksud dengan konseling? 1.Konseling merupakan proses membantu seseorang untuk belajar menyelesaikan masalah interpersonal, emosional dan pengambilan keputusan. 2.Peran seorang konselor adalah membantu klien. 3.Konseling dapat dilakukan perorangan atau pasangan atau keluarga. Tujuan konseling
• Membantu setiap individu untuk berperan mandiri dalam hidupnya
• Membangun kemampuan untuk mengambil keputusan bijak dan realistik. • Mendiskusikan perilaku mereka dan mampu mengemban konsekuensinya • Mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan tepat Proses Konseling adalah: • Berfokus pada klien: khusus sesuai kebutuhan, masalah dan lingkungan setiap klien • Proses timbal-balik, kerjasama, dan saling menghargai • Menuju tujuan • Membangun otonomi dan tanggung jawab diri pada klien • Memperhatikan situasi interpersonal, sesuai sosial/budaya, kesiapan untuk berubah • Mengajukan pertanyaaan, menyediakan informasi, mengulas informasi, dan mengembangkan rencana aksi. Proses Konseling, bukan:
• Berbicara atau mengarahkan
• Memberikan nasihat • Obrolan • Interogasi • Pengakuan • Doa Apakah konseling HIV & AIDS? • Konseling HIV & AIDS merupakan komunikasi bersifat rahasia (membangun kepercayaan) antara klien dan konselor bertujuan meningkatkan kemampuan menghadapi stres dan mengambil keputusan berkaitan dengan HIV & AIDS. Proses konseling termasuk evaluasi risiko personal penularan HIV, fasilitasi pencegahan perilaku dan evaluasi penyesuaian diri ketika klien menghadapi hasil tes positif. Mengapa konseling HIV & AIDS penting? • Konseling pencegahan dan perubahan perilaku dapat mencegah penularan • Diagnosis HIV mempunyai banyak implikasi – psikologik, sosial, fisik, spiritual • HIV ialah penyakit yang dapat mengancam hidup dan sampai dengan saat ini masih membutuhkan pengobatan seumur hidup • Melalui konseling, konselor memfasilitasi ODHA untuk dalam memilih dan mengambil keputusan opsi terbaik yang membuatnya dapat menikmati hidup yang berkualitas Tujuan Konseling HIV/AIDS
1. Menyediakan dukungan psikologis, misalnya: dukungan yang berkaitan
dengan kesejahteraan emosi, psikologis, sosial dan spiritual seseorang yang mengidap virus HIV atau virus lainnya. 2. Pencegahan penularan HIV : dengan menyediakan informasi tentang perilaku berisiko (seperti seks aman atau penggunaan jarum bersama) dan membantu orang dalam mengembangkan keterampilan pribadi yang diperlukan untuk perubahan perilaku dan negosiasi praktek lebih aman. 3. Memastikan efektivitas rujukan kesehatan, terapi, dan perawatan termasuk pemecahan masalah kepatuhan berobat. Apa itu VCT ? • Voluntary Counseling and Testing (VCT) atau Konseling dan Testing Sukarela merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat dan sebagai pintu masuk ke seluruh layanan kesehatan HIV-AIDS yang berkelanjutan. Melalui tes HIV, seseorang dapat mengetahui status HIV-nya setelah melalui proses konseling. Tes HIV yang umum adalah dengan mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh dalam merespons infeksi HIV. VCT mengenal beberapa prinsip dlm pelaksanaannya, yaitu :
1. Sukarela dalam melaksanakan testing HIV
2. Saling mempercayai dan terjaminnya konfidensialitas (kerahasiaan) 3. Mempertahankan hubungan relasi konselor-klien yang efektif 4. Testing merupakan salah satu komponen dari VCT Apa pentingnya VCT? • deteksi dini status HIV melalui VCT sangat diperlukan untuk mencegah dan menanggulangi epidemi HIV-AIDS.
• Untuk itu layanan VCT menjadi sangat penting. Semakin banyak
orang yang perilakunya berisiko tinggi terkena HIV mau melakukan tes HIV akan semakin baik. Setidaknya, ada dua keuntungan penting bila kita mengetahui status HIV kita. Pertama, bila terinfeksi HIV, kita dapat mengambil langkah- langkah yang dipandang perlu, yang secara potensial dapat memperpanjang hidup. Kedua, kita dapat mengambil segala kewaspadaan yang dipandang perlu untuk mencegah penyebaran HIV kepada orang lain. Komponen Konseling VCT/KTS (Voluntary Counselling Testing/Konseling Testing Sukarela)
• Konseling merupakan dialog rahasia antara seseorang dan
pemberi layanan yang bertujuan membuat orang tersebut mampu menyesuaikan diri dengan stres dan membuat keputusan yang sesuai berkaitan dengan HIV/AIDS. Proses konseling termasuk evaluasi risiko individu penularan HIV dan memfasilitasi pencegahan perilaku berisiko. Organisasi PKVHI pembimbing HIV AIDS, VCT
• Di Indonesia para konselor HIV berkumpul dalam wadah
bernama Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI), yaitu suatu organisasi profesional yang beranggotakan seluruh konselor HIV-AIDS yang memiliki latar belakang pendidikan yang beragam, terlatih VCT berstandar nasional dan profesional dalam pengembangan layanan VCT di Indonesia. Alasan Penyelenggaraan VCT 1 Pencegahan HIV .
2 Pintu masuk menuju terapi dan perawatan
.
3 VCT berperan penting dalam mempengaruhi efektivitas dari semua
. intervensi program/layanan kesehatan yang terkait HIV.
4 Ketersediaan layanan VCT dipandang sebagai bentuk penghormatan
. atas hak asasi manusia dari sisi kesehatan masyarakat tiga kemungkinan hasil yang akan terjadi, Bila klien memutuskan untuk memeriksakan diri : 1. Hasil tes negatif dan bukan dalam periode jendela, • Jelaskan bahwa ini bukan berarti bebas HIV seumur hidup hingga boleh berperilaku apapun. • Andaikata ada prilaku berisiko tinggi, perlu merubah perilaku tersebut, menjadi lebih aman dan dipertahankan seumur hidup sesuai dengan pilihan A (abstinence), B (Be Faithful), C (Condom) atau kombinasi demi pencegahan HIV. 2. Hasil tes negatif dalam periode jendela • Perlu mengulang tes untuk 3 bulan kemudian, untuk kepastian status HIV-nya. • Sudah harus merubah perilaku risiko tingginya, sesuai pilihan A,B, C atau kombinasi. 3. Hasil tes positif • Perhatikan reaksi klien saat menerima hasil tes, konselor perlu berempati • Jelaskan bawa positif bukan berarti mati. • Rujukan untuk dukungan dan pengobatan. • Jaminan kerahasiaan. • Kemungkinan memberitahu pasangan. • Merubah perilaku berisiko tingginya berdasarkan pilihan A, B, C, atau kombinasinya. Referensi Nelson-Jones R.(1988). Practical Conselling and Helping Skill: Helping Client to Help Themselves. Holt, Rinehart and Wiston: Sydney, pp. 13-35 Ardhiyanti, Y., Lusiana, N., Megasari, K. (2015). Bahan ajar AIDS pada Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish. Nursalam, N. (2011). Asuhan Keperawatan Pad a Pasien Terinfeksi HIV/AIDS .Jakarta: Salemba Medika. Thanks
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti