3. MENERAPKAN KTS
4. MENERAPKAN KTPK
Dampak penyebaran infeksi HIV/AIDS dan
tingginya prevalensi di Indonesia masalah
HIV/AIDS bukan hanya masalah medik penyakit
menular tapi masalah kesehatan masyarakat
Munuju tujuan
3. Masyarakat
Normalisasi HIV
Tantangan stigma
Menigkatkan kesadaran
Mendukung hak azasi
Orang yang sudah diketahui menderita AIDS
atau terinfeksi HIV dan keluarganya
Mereka yang sedang di tes untuk HIV
(sebelum dan sesudah testing)
Mereka yang mencari pertolongan diakibatkan
perilaku risiko yang lalu dan sekarang
merencanakan masa depannya
Mereka yang melakukan risiko tinggi
SIAPA YANG MENJADI KONSELOR ?
Mampu berempati
Bersifat optimis
Tidak menghakimi, tidak membenarkan
Mampu dan trampil memberi dukungan
Mampu dan trampil membantu orang lain mengambil
keputusan
Mampu membina hubungan saling percaya: menjaga
kerahasiaan klien dalam perilaku kita dan data
Mampu memberi informasi
Mengetahui keterbatasan dirinya: ‘SAYA ADA TEMAN
YANG LEBIH COCOK UNTUK PERMASALAHAN SAUDARA’
1. Mendengarkan aktif
2. Mengajukan pertanyaan
Tujuan:
Membuat klien mampu memutuskan apakah dirinya perlu
memeriksa status HIVnya atau tidak, dengan segala
konsekuensinya.
Tujuan:
- Membuat klien mampu menerima hasil
- Pemeriksaan status HIV nya dan beradaptasi dengan
konsekwensi dan risiko.
- Membuat perubahan perilaku menjadi perilaku sehat
Mempunyai 5 prinsip
1. Menilai situasi psikososial terkini, mendukung mental
emosional klien.
2. Pemahaman klien
3. Membacakan hasil
4. Mendukung emosi klien: Fentilasi dan mendorong klien
bicara lebih lanjut
5. Managemen pemecahan masalah: Gali masalah,
pahami dan pahamkan pada klien, susun rencana.
Membantu membuat rencana menghadapi kehidupan
pasca penetapan hasil dengan perubahan perilaku ke
perilaku sehat.
Kunci utama dalam menyampaian hasil tes:
Periksa ulang seluruh hasil klien dalam catatan medik
Sampaikan hanya pada klien secara tatap muka.
Berhati-hati dala memanggil klien dari ruang tunggu
Hasil tes tertulis
Menjaga kesehatan
SKENARIO :
SEORANG PASIEN PEREMPUAN MERASAKAN KELUHAN DIARE
YANG SUDAH BERLANGSUNG LAMA LEBH DARI 1 BULAN DAN
BERAT BADAN SEMAKIN MENURUN DAN MINTA DITEMANI
OLEH SUAMINYA UNTUK BEROBAT DI PUSKESMAS. DAN DI
PUSKESMAS DIA DILAYANI SEPERTI PASIEN BIASA TETAPI
SELAMA PEMERIKSAAN OLEH DOKTER DICURIGAI MENDERITA
HIV DAN DIANJURKAN UNTUK KONSELING DAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM LEBIH LANJUT.
Menangis:
Biarkan klien menangis
Beri kesempatan untuk menumpahkan kesedihannya
Sediakan tissu penghapus air mata
Beri komentar ketika proses berlangsung.’terasa sulit
bagi anda, bagaimana jika kita bicarakan? Apa yang
membuat anda menangis?
Marah
Bila klien mulai teriak atau mengamuk menunjukkan
kemarahannya, jangan panik, biarkan ia meluapkan
perasaannya
Katakan bahwa perasaan demikian itu normal adanya
Tanyakan apa yang membuatnya marah
Tak Berespon
Mungkin disebabkan karena shok atau
menyangkal atau tak berdaya
Periksakan apakah klien memahami arti tes
darahnya
Waspada akan pikiran bunuh diri
Menyangkal
Baik verbal maupun non verbal
Konseling memberi kesempatan klien untuk
memahami kesulitan akan hasil informasi
Biarkan klien berbicara tentang perasaannya
Kesehatan, Istirahat, olah raga, diet (gaya hidup)
Sex Aman
Kontrol Infeksi di rumah dan lingkugan sosial
Tawarkan konseling tindak lanjut
Sediakan informasi tertulis