Anda di halaman 1dari 9

KONSELING PADA

KLIEN ODHA
KELOMPOK 5 :
1. ANNISA NUR HASANAH
2. E V I S I A N A O K TA F I A N I F
3. SHABIL FEBRIAN S
PENGERTIAN HIV/AIDS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah suatu virus yang menyerang sel-sel limposit T
(CD4) yang berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS adalah
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. “Acquired” artinya tidak diturunkan, tapi
ditularkan dari satu orang ke orang lainnya; “Immune” adalah sistem daya tangkal tubuh
terhadap penyakit; “Deficiency” artinya tidak cukup atau kurang; dan “Syndrome” adalah
kumpulan tanda atau gejala penyakit. Sehingga AIDS dapat didefinisikan sebagai suatu sindrom
atau kumpulan gejala penyakit yang ditandai dengan berkurangnya daya tahan tubuh atau
defisiensi imun yang berat.
KONSELING PADA HIV/AIDS

Konseling HIV/AIDS merupakan komunikasi bersifat konfidensial antara klien dan konselor
yang bertujuan meningkatkan kemampuan menghadapi stress dan mengambil keputusan
berkaitan dengan HIV/AIDS. Proses konseling termasuk evaluasi risiko personal penularan HIV,
fasilitasi pencegahan perilaku dan evaluasi penyesuaian diri ketika klien menghadapi hasil tes
positif (World Health Organization/WHO).
JENIS KONSELING

A. Konseling Pra Tes HIV/AIDS


Konseling pra tes individual dilaksanakan untuk membantu seseorang dalam membuat keputusan
yang baik tentang apakah akan menjalani tes HIV atau tidak. Konseling pra tes HIV membantu
klien menyiapkan diri untuk pemeriksaan darah HIV, memberikan pengetahuan akan implikasi
terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV dan memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri
dengan status HIV. Konseling juga dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan yang benar dan
meluruskan pemahaman yang keliru tentang HIV/AIDS.
B. Konseling Pasca Tes HIV/AIDS
Konseling pasca tes HIV membantu klien memahami dan menyesuaikan diri dengan hasil tes,
baik itu hasilnya positif atau negatif. Konselor mempersiapkan klien untuk menerima hasil tes,
memberitahukan hasil tesnya, dan menyediakan informasi selanjutnya, atau bila perlu merujuk
klien ke fasilitas layanan lainnya. Selanjutnya konselor mengajak klien mendiskusikan strategi
untuk menurunkan transmisi HIV dan pengurangan risiko.
KETIKA HASIL TES POSITIF, MAKA KONSELOR
HARUS MENYAMPAIKAN DENGAN :

 Memberitahu klien sejelas dan sehati-hati mungkin, dan dapat mengatasi reaksi awal yang
timbul.
 Memberi mereka cukup waktu untuk memahami dan mendiskusikan hasil tes tersebut.
 Memberikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti, memberikan dukungan
emosional, dan membantu mereka untuk mendiskusikan bagaimana mereka akan menghadapi
hal itu, termasuk mengidentifikasi dukungan apa yang tersedia di rumah.
 Merujuk klien ke layanan yang diperlukan, misalnya kelompok dukungan masyarakat atau
fasillitas kesehatan.
 Menjelaskan bahwa hasil tes akan tetap dirahasiakan, sehingga tidak akan ada orang lain yang
tahu kecuali atas persetujuan klien.
 Mendiskusikan siapa orang yang mungkin ingin diberitahu tentang hasil tes itu dan bagaimana
cara untuk melakukannya.
 Menjelaskan bagaimana klien dapat menjaga kesehatannya termasuk informasi tentang pola
hidup, makanan, olah raga, istirahat, dan menghindari infeksi.
 Memberi tahu klien tentang layanan kesehatan dan terapi jika dibutuhkan.
 Bila klien adalah wanita hamil, mendiskusikan cara menghindari penularan terhadap bayinya,
membantu mereka untuk membuat keputusan yang mereka rasa paling baik dan merujuk untuk
knseling lebih lanjut.
 Mendiskusikan pencegahan cara penularan HIV kepada pasangan-pasangan yang munngkin
tidak terinfeksi dan memberikan informasi tentang hubungan seks yang lebih aman.
TUJUAN KONSELING HIV/AIDS

1. Menyediakan dukungan psikologis, sosial dan spiritual seseorang yang mengidap virus HIV.
2. Pencegahan penularan HIV/AIDS dengan menyediakan informasi tentang perilaku berisiko
dan membantu orang dalam mengembangkan keterampilan pribadi yang diperlukan untuk
perubahan perilaku dan negosiasi praktek yang lebih aman.
3. Memastikan efektivitas rujukan kesehatan, terapi, dan perawatan melalui pemecahan
masalah kepatuhan berobat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai