Anda di halaman 1dari 29

Presentasi Pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Petugas

Kesehatan Dalam Tatalaksana Hepatitis B dan C


BANDA ACEH, 1-3 NOVEMBER 2017
Konseling merupakan bentuk khusus
komunikasi interpersonal di mana perasaan,
pikiran, dan sikap diekspresikan , diekplorasi,
dan diklarifikasi dalam rangka membantu
seseorang belajar menyelesaikan masalah
interpersonal, emosional dan membuat
keputusan.
Batasan Konseling (Hepatitis
B,HIV dan Sipilis)
Konseling adalah dialog tertutup antara tenaga
kesehatan/ konselor dengan individu dan/ atau pasangan
untuk membantu klien memeriksa risiko mendapat atau
menularkan Penyakit

Konseling dikhususkan terhadap perilaku berisiko,


lingkungan berisiko dan kebutuhan khusus klien
Prinsip umum HCT
C ounselling
C onfidential
C onsent
5C Orrect to result
C
COnect to services
Konseling
Dilakukan komunikasi langsung antara klien dan
konselor, sebelum dan sesudah pemeriksaan
sampel darah.
Hasil pemeriksaan sampel darah disampaikan
secara langsung dan individual
Diberikan informasi pasca-tes yang tepat
Ditawarkan konseling lanjutan dan/atau rujukan
Konfidensial/ Rahasia

Semua informasi klien bersifat rahasia, dicatat dalam rekam


medis, disimpan dalam tempat yang aman
Informasi hanya boleh dibagi dengan konselor/ petugas
kesehatan lain dalam upaya penatalaksanaan kasus baik
secara langsung maupun rujukan, kecuali dalam keadaan
darurat (mengancam nyawa)
Informasi yang dibagikan sebatas “Hal yang perlu diketahui”
untuk penatalaksanaan kasus
Perlu persetujuan dari klien apabila akan membagi informasi
kepada pasangan, keluarga dan orang lain
“Sebuah dialog confidential antara
seseorang dengan penyedia jasa kesehatan
bertujuan memberdayakan orang untuk
‘cope’ atas stres dan membuat keputusan
personal terkait HIV & AIDS/ Hepatitis B

Apakah
Konseling
Proses konseling termasuk mengevaluasi
risiko personal atas penularan HIV/ Hep. B
dan memfasilitasi perubahan perilaku untuk
mencegah penularan.”
Goal {1}

Pencegahan penularan :
• Dari orang dengan (+) kepada mereka
yang HIV (-) atau pasangan yang tak
dites
• Dari ibu dengan (+) kepada anak
• Dari orang dengan (-) kepada mereka
yang (-) atau tak dites
Mempromosikan Layanan Dini :
Goal {2}
• Medik
- Terapi
- Terapi & pencegahan IO
- PPIA
• Keluarga Berencana
• Dukungan emosi
• Konseling ODHA
• Dukungan sosial
• Bantuan hukum dan rencana masa
depan
Perbedaan Konseling dan
Penyuluhan Kelompok
Penyuluhan Kelompok
Konseling
Rahasia dan kepercayaan menjadi Tidak bersifat rahasia
syarat kenyamanan
Dilakukan secara bertatap muka oleh Kelompok kecil atau besar
konselor dan klien atau konselor
dengan klien berserta pasangannya
Memiliki keterlibatan emosi Lebih netral
Mengarah pada tujuan khusus Mengarah pada tujuan umum
Membangkitkan motivasi untuk Meningkatkan pengetahuan dan
perubahan perilaku dan sikap pemahaman
Berorientasi pada masalah Orientasi pada isi
Berbasis kebutuhan kesehatan
Berbasis kebutuhan klien
masyarakat
Penyakit Hepatitis B dan C mempunyai cara
penularan yang sama dengan HIV, yaitu
melalui hubungan seks, produk darah dan dari
ibu ke bayi.
Pasien Hep B & C juga bisa menjadi pasien
HIV, atau sebaliknya pasien HIV mengidap Hep
B & C sebagai penyakit penyerta.
Konseling Hep B & C dibutuhkan terutama
untuk pencegahan melalui perubahan
perilaku (jangka panjang perubahan ke
perilaku tanpa risiko terinfeksi)
 Memberi dukungan psikososial
 Mencegah penularan, termasuk HIV
 Meningkatkan kualitas hidup, terutama
yang sudah terinfeksi HIV
 Melakukan penilaian perilaku berisiko
 Pasien yang termotivasi
 Pasien yang ingin tes HIV
 Pasangan pasien Hep B dan C
 Kelompok dengan perilaku berisiko
 Petugas kesehatan
 Berkomitmen  Informatif
 Terbuka  Bahasa tubuh positif
 Tidak menghakimi  Tidak memaksakan
 Bertanggung jawab nilai pribadi
 Pendengar yang baik  Berwibawa
 Toleran
 Atentif
 Konfidensial
 Mempercayai klien
 Berempati
 Positif
 Waktu
 Advokasi
 Edukasi kesehatan
 Referal
 Teraputik dan klinikal
 Terampil dalam berkomunikasi
 Berkemampuan memahami isi pikiran
perasaan dan sikap klien
 Berkemampuan memberi respon empatis
dengan cepat dan tepat
 Fokus
 Terampil dalam mengajukan pertanyaan
 Terampil dalam merefleksikan perasaan
dan pikiran klien
 Mampu melakukan parafrase
 Mampu menstrukturkan masalah klien dan
membuat prioritas
 Mampu membuat strategi solusi
 Mampu mengembangkan mekanisme coping
 Mengbangkan suasana nyaman dan
kondusif
 Menciptakan rasa percaya
 Menjelaskan aturan main/keterbatasan
 Identifikasi masalah
 Diskusi pilihan opsi solusi masalah
 Tindakan penyelesaian masalah
 Tindak lanjut
 Konselor harus mampu membaca pikiran
perasaan dan kebutuhan klien sebelum
lanjut dengan konten konseling . Jadi
tergantung pada situasi klien.
Secara umum konten konseling penyakit
Hepatitis B dan C bergantung pada :
 Informasi dasar Hepatitis B dan C dan HIV
(etiologi, cara penularan, gejala , masa inkubasi,
diagnosis, pencegahan, penanganan penderita kontak
dan lingkungan sekitar)
 Asesmen risiko
 Diskusi pencegahan dan penurunan risiko
 Diskusi pencegahan infeksi Hep B & C, HIV,
penurunan risiko dan reinfeksi HIV
(kondom dan jarum suntik steril)
 Diskusi hambatan perubahan perilaku dan
strategi rencana perubahan perilaku
 Diskusi kemungkinan tes HIV dan persiapan
 Diskusi hasil tes HIV, coping hasil tes, open
status HIV
 Diskusi rujukan dukungan perawatan dan
pengobatan
 Penanganan isu ketakutan, kekecewaan,
denial, violence, depresi dan kecendrungan
bunuh diri.
 Membangun hubungan membantu
 Klarifikasi dan penangan masalah
 Penentuan tujuan personal
 Penyediaan informasi
 Pemilihan solusi praktis
 Simulasi motivasi dan pengambilan
keputusan
 Membantu klien mengembangkan
kompetensinya
 Mengenali dan diagnosis gejala stres
psikososial dan dukungan
 Mengarahkan dan memimpin
 Menilai dan menghakimi
 Menceramahi, atau mengkhotbahi
 Memberi informasi yang kurang meyakinkan
 Tidak menerima perasaan klien
 Tidak menerima perasaan klien
 Interogasi
 Membuat klien menjadi tergantung

TERIMAKASIH
Pasien dengan gejala Hep.B laki-laki penasun,
30 tahun, beristri hamil 14 minggu. Ia
mengeluh buang air sudah lebih dari 15 kali
dan badannya lemas dan ada ruam pada kulit
nya. Istri maupun keluarganya yang soleh tidak
tahu ia penasun. Ia takut dikucilkan keluarga.

TUGAS: Bagaimana strategi konseling untuk


pasien tersebut

Anda mungkin juga menyukai