Anda di halaman 1dari 10

KONSELING HIV

AIDS
Oleh: Usup Supiandi,S.Kep,Ners,.M.Kep
KONSELING HIV AIDS
• Definisi Konseling
Konseling adalah proses pertolongan
dimana seseorang, dengan tulus tujuan
jelas, memberikan waktunya, perhatian dan
keahlian membantu klien untuk mempelajari
situasi mereka, mengenali dan melakukan
pemecahan masalah terhadap keterbatasan
yamg diberikan lingkungan mereka
Maksud konseling HIV AIDS

• Menyediakan pendukung-pendukung psikologis


• contoh : emosi, psikologi, sosial dan spiritual yang baik,
mendukung orang-orang yang terikat dengan HIV dan
dipengaruhi oleh virus lainnya.
• mencegah penularan HIV
– menyediakan informasi tentang tingkah laku beresiko.
– Membantu orang-orang untuk mengembangkan keahlian
pribadi yang diperlukan untuk mengatasi kebiasaan hidup
aman.
• Memastikan penggunaan pengobatan yang efektif, termasuk
pemecahan maasalah dengan menanggapi isu-isu.
Hubungan antara Konseling dan
pendidikan kesehatan
• Konseling HIV AIDS dan pendidikan kesehatan
adalah jalan utama untuk :
• Mengurangi Hambatan untuk perubahan tingkah
laku.
• Menolong orang memutuskan hal-hal yang perlu
untuk perubahan tingkah laku.
• membantu individu, keluarga-keluarga dan
lingkungan-lingkungan untuk menggunakan sitem
pendukung sosial, medis, spiritual, dan ekonomi.
• menolong tingkah laku sehat yang ada.
Perbedaan antara Konseling
dan penyuluhan kesehatan.
Konseling Penyuluhan
• Komunikasi Rahasia • Komunikasi tidak Rahasia
• Memberikan Dukungan • Memberikan Info dan
emosi Secara Pribadi Diskusi yang teratur untuk
• Membangan pribadi dan mencapai kebutuhan
keluarga yang kokoh masayarakat yang sehat.
• Untuk menghadapi dampak
emosi, mengenali
• Resiko tingkah laku
mereka, memastikan
potensi
• Mereka untuk memecahkan
masalah mereka.
Tugas Konselor
• Mengijinkan klien untuk mengenali dan mengekspresikan
perasaan mereka.
• Memberi Informasi kepada Klien tentang sumber dan
lembaga ( Pemerintah dan LSM ) yang dapat membantu
kesulitan sosial, ekonomi, dan budaya.
• Menolong Klien menghubungi lembaga dan sumber tersebut
( Mintalah terlebih dahulu ijin klien sebelum menawarkan
bantuan dari pihak luar)
• menolong Klien menarik dukungan dari jaringan sosial,
keluarga dan teman-teman mereka.
• Membantu klien mengatasi kesedihan dan kehilangan.
• memberikan advokasi pada klien untk membatasi penyebaran
infeksi.
• mengingatkan klien akan hak hukum mereka.
• membantu klien unutk memelihara kontrol atas hidup mereka.
• Menolong Klien menemukan Arti hidup mereka.
Proses Konseling Bertujuan
• Memastikan Klien Mendapatkan Informasi yang benar.
• Menyediakan dukungan pada saat krisis.
• mendorong perubahan yang dibutuhkan untuk pencegahan atau
pembatasan penyebaran infeksi.
• membantu klien memusatkan perhatian dan mengenali kebutuhan
jangka pendek, serta jangka panjang diri mereka sendiri.
• mengajukan tindakan nyata yang sesuai diadaptasikan untuk klien
dan kondisi yang berbeda.
• menolong klien untuk menerima informasi peraturan perundangan
tentang kesehatan dan kesejahteraan.
• menolong klien untuk menerima informasi yang tepat dan
menghargai tenik sosial, etika, dan implikasi hukum tes-HIV
Konseling HIV AIDS
mempunyai dua tujuan umum
:
• Memberikan dukungan Psikososial
kepada yang telah terkena.
• mencegah infeksi HIV dengan
perubahan gaya hidup dan prilaku
Untuk siapakah Konseling
HIV AIDS ?
Konseling HIV dianjurkan
untuk keadaan berikut ;
• Orang yang sudah diketahui menderita AIDS
atau terinfeksi HIV, dan keluarganya.
• Mereka yang sedang dites untuk HIV (sebelum
dan sesudah testing).
• mereka yang mencari pertolongan diakibatkan
perilaku resiko yang lalu dan sekarang dan
merencanakan masa depanya.
• mereka yang tidak mencari pertolongan tetapi
yang melakukan prilaku resiko tinggi.
Prioritas yang akan
mendapatkan Konseling,
yaitu :
• ODHA atau penderita penyakit lain yang berhubungan dengan
infeksi HIV.
• Orang yang mempunyai maslah akibat infeksi HIV ( Pekerjaan,
perumahan, keuangan, keluarga dll), sebagai akibat infeksi HIV.
• orang yang sedang dites untuk HIV.
• Orang yang telah dites Untuk HIV ( Terinfeksi atau tidak)
• keluarga dan teman yang terinfeksi HIV/
• petugas kesehatan dan tenaga ahli lain yang berhubungan dengan
orang yang terinfeksi HIV.
• orang yang memilih untuk tidak dites tetapi berperilaku resiko
tinggi.
• Orang yang tidak sadar akan resiko infeksi HIV yang terlibat
dalam perilaku khusu yang mereka peroleh.

Anda mungkin juga menyukai