Konseling HIV/AIDS merupakan strategi komunikasi perubahan perilaku yang bersifat rahasia dan saling percaya antara klien
dan konselor. Tujuan konseling yaitu untuk mening- katkan kemampuan klien menghadapi tekanan dan pengambilan keputusan
terkait HIV/AIDS (Kementerian Kesehatan RI, 2011).
Konseling HIV / AIDS
VCT kepanjangan dari Voluntary Counseling Testing, yaitu: V
(Voluntary) : Klien melakukan tes HIV secara sukarela, tanpa ada
paksaan C (Counseling) : Konselor membantu klien siap tes/
memilih tidak tes dan siap menerima hasil tes T (Testing) : Tes
darah untuk mengetahui status HIV klien (positif atau negative)
HIV.
VCT adalah suatu pembinaan dua arah atau dialog yang
berlangsung tak terputus antara konselor dan kliennya dengan tujuan
untuk mencegah penularan HIV, memberikan dukungan moral,
informasi, serta dukungan lainnya kepda ODHA, keluarga dan
lingkungannya.
Konseling HIV / AIDS
VCT (Voluntary Counselling and Testing ) diartikan sebagai
Konseling dan Tes Sukarela (KTS) HIV. Konseling HIV dan AIDS
merupakan komunikasi bersifat rahasia antara klien dan konselor yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghadapi stres dan
mengambil keputusan berkaitan HIV dan AIDS. VCT terdiri dari tiga
tahapan, yaitu :