Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah yang berjudul” Makalah VCT” ini dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................3
2.1 Definisi VCT...............................................................................3
2.2 Tujuan dari pelayanan VCT........................................................4
2.3 Manfaat dan tahap pelayanan VCT.............................................5
2.5 Analisa jurnal mengenai VCT.....................................................10
BAB III PENUTUP...........................................................................13
3.1 Kesimpulan..................................................................................14
3.2 Saran............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Jurnal
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
VCT adalah kegiatan konseling yang menyediakan dukungan psikologis,
informasi danpengetahuan HIV/AIDS, mencegah penularan HIV/AIDS,
mempromosikan perubahan perilaku yang bertanggung jawab, pengobatan
ARV dan memastikan pemecahanberbagai masalah terkait dengan HIV/AIDS
( Depkes, 2008 ). Penyakit Aqciured Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
merupakan penyakit infeksi penyebab kematian peringkat atas dengan angka
kematian (mortalitas) dan angka kejadian penyakit (morbiditas) yang tinggi
serta membutuhkan diagnosis dan terapi yang cukup lama (WHO, 2006). HIV
merupakan virus yang menyerang sel darah putih (limfosit) di dalam tubuh
yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia sehingga
menyebabkan Aqciured Immunodeficiency Syndrome (AIDS).( Komisi
penanggulangan AIDS Nasional,2014)
Sejak dilaporkan pertama kali pada tahun 1981 di Amerika Serikat,
penyebaran HIV di seluruh dunia termasuk Indonesia berkembang sangat
pesat. Kasus ini telah mengakibatkan kematian 25 juta orang serta
menginfeksi lebih dari 40 juta orang lainnya. Berdasarkan laporan global,
pada tahun 2012 jumlah penderita HIV mencapai 35,3 juta orang (Global
Report UNAIDS, 2013). Data dari Kementerian Kesehatan melaporkan
jumlah komulatif kasus HIV yang telah dilaporkan hingga September 2013
sebanyak 118.787 kasus yang tersebar di 33 provinsi dengan 348 kab/kota di
Indonesia (Komisi AIDS di Asia,2008).Indonesia persentase kumulatif HIV
paling banyak ditemukankasus pada kelompok umur 25-49 tahun (73,4%).
1
2
3
4
karena merasa telah melakukan tindakan yang berisiko untuk tertular HIV,
mereka yang telah tertular HIV dan keluarganya, mereka yang membutuhkan
VCT untukkepentingan dinas atau pekerjaan, serta mereka yang termasuk ke
dalamkelompok berisiko tinggi. (UNAIDS, 2000).
2.2. Tujuan VCT
Konseling HIV mempunyai tujuan :
1. Menyediakan dukungan psikologis
2. Mencegah penularan HIV
Menyediakan informasi tentang prilaku beresiko tinggi HIV
Membantu mengembangkan keahlian pribadi yang diperlukan untuk
mendukung perilaku hidup sehat
3. Memastikan pengobatan yang efektif sedini mungkin, termasuk alternatif
pemecahan berbagai masalah
3. Intermediate
Hasil tes intermediate menunjukkan hal sebagai berikut: individu
tersebut mungkin terinfeksi HIV dan sedang dalam proses membentuk
antibodi (serokonversi akut), atau individu tersebut mempunyaiantibodi
dalam darah yang mirip dengan antibodi HIV
Tes HIV harus bersifat
a) Sukarela,orang yang akan melakukan tes HIV haruslah berdasarkan atas
kesadaran sendiri, bukan atas paksaan/ tekanan orang lain. Ini juga berarti
bahwa ia setuju untuk di tes, setelah ia mengetahui hal-hal apa saja yang
tercakup dalam tes itu, apa keuntungan dan kerugian dari tes,serta apa saja
implikasi dari hasil tes yang positif maupun negative.
b) Rahasia, apapun hasil tes , baik positif maupun negative , hanya boleh
diberitahulangsung kepada orang yang bersanfkutan.
c) Tidak boleh diwakilkan kepada orang lain, baik orang tua/ pasangan ,
atasan atau siapapun.
C. Konseling Post Test
Konseling post-test merupakan diskusi antara konselor dengan klien
yangbertujuan menyampaikan hasil tes HIV klien, membantu klien
beradaptasi dengan hasil tes, menyampaikan hasil secara jelas, menilai
pemahamanmental emosional klien, membuat rencana dengan menyertakan
orang lainyang bermakna dalam kehidupan klien, menjawab, menyusun
rencanatentang kehidupan yang mesti dijalani dengan menurunkan
perilakuberisiko dan membuat perencanaan dukungan (UNAIDS, 2000)
8
Kota Salatiga tidak mengeluarkan biaya sama sekali, tetapi jika di rumah
sakit membayar.
5. Metode Penelitian : Penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
6. Hasil dan Pembahasan : Sosialisasi pelayanan VCT belum berjalan
optimal karena pelaksanaan sosialisasi dengan kader kesehatan setiap
bulannya tidak selalu mebahas tentang VCT bahkan program lain juga
sehingga berpengaruh terhadap berkurangnya peluang informasi VCT
yang tersampaikan pada kader kesehatan. Dan hambatan pada saat
sosialisasi masyarakat berbicara dengan temannya bahkan sampai tidur.
Hambatan nakes adalah mendapat telfon untuk kembali ke puskesmas,
membuat nakes menyampaikan sosialisasi tidak fokus. Dari aspek alur
pelaksanaan seluruh puskesmas sudah melaksanakan VCT tetapi alur ada
yang tidak lengkap bahkan tahapannya masih kurang. Hambatan yang
terjadi pasien malu untuk menceritakankehidupan pribadinya padahal
petugas puskesmas memiliki prinsip konfidensial.Dari aspek kejelasan,
masyarakat maupun pasein yang datang ke pelayanan VCT sudah
menerima informasi yang jelas terkait penyampaian informasi pelayanan
VCT dari tim VCT puskesmas, seperti pengertian HIV dan AIDS, maksud
dan tujuan VCT, manfaat pelayanan VCT, pencegahan, alur pelayanan
VCT, waktu kunjungan, seberapa penting pelayanan VCT, sasaran VCT
dan hasil pemeriksaan.
Hal tersebut sudah sesuai dengan Permenkes RI No 74 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV. Dan aspek
konsistensi, penyampaian informasi dari tim VCT puskesmas kepada
masyarakat diketahui sudah berjalan dengan baik dan konsisten, tidak
berubah-ubah penyampaiannya masih dalam ranah pelayanan VCT. Jika
penyampaian kepada pasien saat pasien datang ke pelayanan VCT di
puskesmas. Itupun kalau ada timnya, kalau tidak ada bahkan bisa ditolak
juga. Prinsip profesionalnya tim VCT masih dipertanyakan dan belum
11
Kekurangan dari Jurnal : Untuk manfaat dan tujuan dari penelitian tidak
dijelaskan, kemudian dari abstraknya tidak dilengkapi dengan bahasa
indonesia sehingga pembaca dapat mengerti dengan baik dan jelas dari
penjelasan abstrak itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Definisi Konseling dalam Voluntary Counseling and Testing (VCT)
Konseling dalam VCT adalah kegiatan konseling yang menyediakan
dukungan psikologis, informasi dan pengetahuan HIV/AIDS, mencegah
penularan HIV, mempromosikan perubahan perilaku yang
bertanggungjawab, pengobatan antiretroviral (ARV) dan memastikan
pemecahan berbagai masalah terkait dengan HIV/AIDS yang bertujuan
untuk perubahan perilaku ke arah perilaku lebih sehat dan lebih aman
3.2 Saran
Dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jadi penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Pembahasan dalam
makalah ini keperawatan keluarga merupakan masalah yang ada di
masyarakat kita sebagai perawat harus mampu melaksanaan tugas dalam
keperawatan VCT
13
DAFTAR PUSTAKA
Ninuk Dian Kurniawati,Nursalam.2007. Asuhan Keperawatan PadaPasien
Terinfeksi HIV/AIDS.Jakarta. Salemba Medika
Anu Nur Aeni. 2014.Pendidikan Karakter Untuk Mahasiswa PGSD.Bandung. Upi
Press
A Metti .2016. Trend kejadian HIV/AIDS.Diakses Dari
http://scholar.unand.ac.id/13437/2/BAB%20I.pdf. Pada Tanggal 19 Maret
2020
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/b33ac6eaea175b9cc4c08901931360
15.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33125/Chapter%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y
http://repository.unimus.ac.id/593/2/BAB%20I.pdf