Anda di halaman 1dari 16

DESA SIAGA GETTING TO ZERO

TUJUAN PENGENDALIAN HIV AIDS


3 ZERO 2030

Zero Zero Zero


New HIV AIDS Related Discrimination
Infection Death

95%
SINERGISITAS SEMUA SEKTOR
Strategi Jalur Cepat TOP

S-T O P
Suluh: 95 % masyarakat paham HIV

Temukan: 95% ODHA tahu statusnya

Obati: 95% ODHA mendapat terapi ARV

Pertahankan: 95% ODHA yang


ART tidak terdeteksi virusnya
S- TOP
S
• Perubahan cara pandang : ↙ Stigma dan Diskriminasi
• Edukasi Kespro
• Promosi Kesehatan

T O P
OBATI PERTAHANKAN
TEMUKAN “Pemberian ARV tanpa
“Peningkatan Tes” mempertimbangka “Meningkatkan
n jumlah CD4” retensi ART”
 ibu hamil  Peningkatan
 Bayi/anak HIV koordinasi
 pasien IMS  Peran aktif ODHA
 pasien TB dan keluarga
 pasien Hepatitis  Strategi komunikasi
 pasangan ODHA OBATI SEMUA ODHA YANG
MENGETAHUI STATUS  Dukungan ODHA
 Populasi Kunci : WPS,
LSL, TG, Penasun, HIV POSITIF  Kartu Pasien
WBP beregister nasional
 Semua orang yg diisi lengkap
tinggal di daerah  Ikhtisar Perawatan
epidemi meluas diisi lengkap
6
GETTING TO ZERO  DESA SIAGA SEHAT

REGULASI Menkes R.I No. Strategi Baru


PEMERINTAH TTG 564/Menkes/Sk/Vi Ii/2006 Pembangunan Kesehatan
HIV DAN AIDS

DESA MANDIRI Respon


(T. Jawab Permasalahan
Memelihara Kesehatan Yg Tidak
Kesehatan ) Selesai

Re-Orientasi
Pelibatan Masyarakat Sentarlistik
Stakeholder Dan
Pengurus Desa Partispatif
Lyn.Kes
REGULASI PEMERINTAH TTG HIV DAN AIDS

• Peraturan Menteri Kesehatan Repunlik Indonesia Nomor


21 Tahun 2013, tentang Penanggulangan HIV dan AIDS.
• Kesepakatan Bersama 5 Menteri, Tahun 2013, tentang
Peningkatan Pengetahuan Komprehensif HIV AIDS
pada penduduk usia 15 sampai dengan 24 tahun.
• Surat Edaran Menkes No 129 tahun 2013 tentang
Pelaksanaan Pengendalian HIV AIDS dan Infeksi
Menular seksual (IMS)
• Surat Edaran Menkes nomor GK/Menkes/001/I/2013,
tentang Layanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu
ke Anak
Surat Edaran Nomor HK.02.02/1564/2018
Tentang Penatalaksanaan Orang dengan HIV AIDS (ODHA) Untuk Eliminasi
HIV AIDS (ODHA) Tahun 2030

  Antara lain:
Pengobatan Anti Retroviral (ARV) segera diberikan pada
setiap orang yang telah didiagnosis terinfeksi HIV dengan
ketentuan:
a. Pengobatan ARV diberikan kepada semua orang yang
telah didiagnosis terinfeksi HIV dengan memberikan
informasi tentang manfaat obat ARV dan manfaat bagi
ODHA jika memulai pengobatan ARV dengan segera

b.Obat ARV dapat diberikan pada hari yang sama saat


diagnosis HIV ditegakkan pada ODHA yang siap dan jika
tidak ada kontraindikasi klinis (yaitu tidak ada gejala TBC,
gejala infeksi oportunustik laian dan CD4<100 pada kasus
kriptokokus meningitis.
 
TUJUAN DESA SIAGA GETTING TO ZERO

UMUM : Mewujudkan masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap


terhadap permasalahan AIDS Dan penyakit terkait di wilayahnya

khusus
Prinsip desa siaga getting to zero

• Penyelengaraan upaya masyarakat terorganisir dalam P2AIDS didesa


(Layanan dan program)
• Desa siaga mengandung makna “kesiapan” dan “kesiagaan” Kesiagaan
masyarakat dapat didorong dengan memberi informasi yang akurat dan
cepat tentang situasi dan masalah-masalah yang mereka hadapi terkait dg
HIV dan AIDS
• Prinsip respons segera. Begitu masyarakat mengetahui adanya suatu
masalah, mereka melalui desa siaga, akan melakukan langkah-langkah
yang perlu dan apabila langkah tersebut tidak cukup, sistem kesehatan
akan memberikan bantuan (termasuk pustu, puskesmas, Dinkes, dan
RSUD).
• Desa siaga adalah “wadah” bagi masyarakat dan sistem pelayanan
kesehatan untuk menyelenggarakan berbagai program AIDS
Siapa ?
• Secara organisasi, koordinasi dan kontrol proses
pengembangan desa siaga Getting To zero dilakukan oleh
sebuah organisasi desa siaga. (atau organisasi lainnya yg ada
didesa)
• Organisasi desa siaga ini berada di tingkat desa/kelurahan
dengan penanggung jawab umum kepala desa atau lurah.
MEMULAI DESA SIAGA GETTING TO ZERO

PERTEMUAN
(SOSIALISASI DAN
PENGGALIAN
KEBUTUHAN)

PENETAPAN (REGULASI
DESA DAN
EVALUASI PENGANGARAN)

SIAGA GETTING
TO ZERO
PENGUATAN
PENYUSUNAN PROGRAM
PENGUATAN (SDM
DAN SOSIALISASI
DAN INSTITUSI)
PROGRAM

PELAKSANAAN
KEGIATAN DAN
MONITORING
KEGIATAN …… ?

• PENYULUHAN INOVATIF PADA SENI-BUDAYA (PENEMPELAN INFORMASI AIDS DI


SENI PESANTIAN, KESENIAN TRADISONAL, GENJEK, DLL)
• POJOK INFORMASI DI BANJAR DAN KANTOR DESA
• EVENT AIDS
• CERAMAH AGAMA (PERNIKAHAN , ACARA ADAT)
• PENDAMPINGAN DAN DUKUNGAN (DARI : KELUARGA, PENGURUS DESA,
PUSKESMAS, TOKOH MASYARAKAT)
• PELATIHAN PENANGANAN KEDARURATAN KESEHATAN DAN PERMASALAHAN
SOSIAL ODHA.
• NETWORKING /JEJARING (PUSKESMAS, KPAD BADUNG, LSM, DUKUNGAN
SEBAYA)
• KADER DESA PEDULI AIDS
• --------------------------------------------------------------------
SUKSEMA

Anda mungkin juga menyukai