Anda di halaman 1dari 19

Program HIV AIDS

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta


Kebijakan Program HIV
Peraturan Menkes No. 23 tahun 2022 Peraturan Daerah Provinsi DKI jakarta No. 5 tahun 2008
• Penanggulangan HIV dan AIDS
• PENANGGULANGAN HUMAN
IMMUNODEFICIENCY VIRUS, ACQUIRED
IMMUNODEFICIENCY SYNDROME, DAN INFEKSI Peraturan Gubernur No. 185 tahun 2017
MENULAR SEKSUAL
• Konseling dan pemeriksaan kesehatan bagi calon pengaten

Surat Edaran Kadinkes No. 141 tahun 2019


• Percepatan Penanggulangan HIV dan AIDS

Surat Edaran Kadinkes No. 181 tahun 2020


• Pelaksanaan Program Pencegahan HIV AIDS dan IMS Selama Pandemi
COVID-19
Tujuan Program (PMK 23 Tahun 2022)
Menurunkan hingga meniadakan infeksi baru HIV dan IMS;

Menurunkan hingga meniadakan kecacatan dan kematian yang


disebabkan oleh keadaan yang berkaitan dengan AIDS dan IMS;

Menghilangkan stigmatisasi dan diskriminasi terhadap orang yang


terinfeksi HIV dan IMS;

Meningkatkan derajat kesehatan orang yang terinfeksi HIV dan IMS;


dan

Mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV, AIDS, dan IMS
pada individu, keluarga dan masyarakat.
Kegiatan Penanggulangan HIV, AIDS dan IMS
Promosi kesehatan
• Memberdayakan masyarakat agar mampu berperan aktif dalam mendukung
perubahan perilaku dan lingkungan

Pencegahan penularan
• Berbagai upaya atau intervensi untuk mencegah seseorang terinfeksi HIV dan/atau IMS

Surveilans
• Menilai perkembangan epidemiologi, kualitas pelayanan, kinerja program, dan/atau
dampak program Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS.

Penanganan kasus
• Promosi kesehatan dan pencegahan, pengobatan, perawatan, dan dukungan orang
yang terdiagnosis HIV, AIDS, dan IMS di fasilitas pelayanan kesehatan
PROMOSI KESEHATAN
• Promosi kesehatan HIV, AIDS, dan IMS yang terintegrasi pada pelayanan kesehatan
• Hepatitis;
• kesehatan reproduksi dan keluarga berencana;
• kesehatan ibu dan anak;
• Tuberkulosis;
• kesehatan remaja; dan
• rehabilitasi napza.
PENCEGAHAN PENULARAN
• Pencegahan penularan HIV dan IMS dilakukan dengan cara:
• penerapan perilaku aman dan tidak berisiko;
• konseling;
• edukasi;
• penatalaksanaan IMS;
• sirkumsisi;
• pemberian kekebalan;
• pengurangan dampak buruk Napza;
• pencegahan Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak;
• pemberian ARV profilaksis;
• uji saring darah donor, produk darah, dan organ tubuh; dan
• Penerapan kewaspadaan standar
Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV
• Ibu hamil, yaitu setiap perempuan yang sedang hamil.
• Pasien TBC, yaitu pasien yang terbukti terinfeksi TBC dan sedang mendapat pelayanan terkait TBC
• Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu pasien yang terbukti terinfeksi IMS selain HIV dan sedang
mendapat pelayanan terkait IMS.
• Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan orang lain sebagai sumber
penghidupan utama maupun tambahan, dengan imbalan tertentu berupa uang, barang atau jasa.
• Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), yaitu lelaki yang pernah berhubungan seks dengan lelaki
lainnya, sekali, sesekali atau secara teratur apapun orientasi seksnya (heteroseksual, homoseksual atau
biseksual)
• Transgender/Waria, yaitu orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi gender yang berbeda dengan
jenis kelamin atau seksnya yang ditunjuk saat lahir, kadang disebut juga transeksual.
• Pengguna napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti memiliki riwayat menggunakan narkotika dan
atau zat adiktif suntik lainnya.
• Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yaitu orang yang dalam pembinaan pemasyarakatan Kementerian
Hukum dan HAM dan telah mendapatkan vonis tetap.
PENANGANAN KASUS
Penanganan Kasus HIV dan IMS dilakukan dengan cara:
• penentuan stadium klinis HIV dan tata laksana infeksi oportunistik serta penapisan IMS lainnya sesuai
indikasi;
• pemberian profilaksis;
• pengobatan IMS dan penapisan lainnya;
• skrining kondisi kesehatan jiwa;
• komunikasi, informasi, dan edukasi kepatuhan minum obat;
• notifikasi pasangan dan anak;
• pernyataan persetujuan penelusuran pasien bila berhenti terapi;
• tes kehamilan dan perencanaan kehamilan;
• pengobatan ARV; dan
• pemantauan pengobatan.
SITUASI DKI JAKARTA
Layanan HIV DKI Jakarta
Jenis Layanan 2018 2019 2022

Pemeriksaan HIV 135 182 202


• 143 Rumah Sakit
Perawatan Dukungan Pengobatan 117 122 149 Pemeriksaan • 44 Puskesmas
HIV(202) • 15 Klinik swasta / Lapas-Rutan
Viral Load Testing 30 30 36

Early Infant Diagnosis (EID) Test 1 1 1 Perawatan • 90 Rumah Sakit


Dukungan • 44 Puskesmas
Pengobatan(149) • 15 Klinik swasta / Lapas-Rutan

• 6 PCR Abbott
Viral Load HIV(36) • 30 Gene Xpert
ROADMAP PROGRAM HIV DKI JAKARTA
Kolaborasi Pentahelik
PEMERINTAH
 Regulasi terupdate program HIV
- Permenkes - Pergub
MASYARAKAT - Rencana Aksi Nasional - Rencana Aksi Daerah
DAN KOMUNITAS
 Peran serta masyarakat dan
komunitas dalam menurunkan
AKADEMISI
stigma dan diskriminasi 01  Kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk
edukasi Pencegahan perilaku berisiko
 Peran serta komunitas untuk
 Penelitian Program HIV
menjangkau populasi kunci, dan
Pendampingan ODHIV

05 02

MITRA KERJA DAN DUNIA MEDIA


USAHA  pemberian Informasi Edukasi
 Dukungan kegiatan di luar kegiatan massal melalui sosial media
bersumber APBN, APBD, dan DAK (Youtube, IG, Twitter), Billboard,
 Kerjasama dengan Disnakertras untuk dan di Fasilitas Umum (Moda
dukungan perusahaan pada kegiatan 04 03 Transportasi, Tempat rekrasi, dll)
Program HIV (Skrining)
STRATEGI PROGRAM HIV DKI JAKARTA
Suluh Temukan Obati Pertahankan

- IPSD (Intervensi - Implementasi SPM - Test and Treat All / - Jak-Tranporter (VL
Penghapusan Stigma (Popkun, TB, Bumil ,IMS) Sameday treatment specimen Transport)
Diskriminasi) - Mobile Testing - Jak-Anter -
- Sosialisasi HIV pada SeHati (Strategi Hilang-
- Assessment Risiko - Multi Month Dispensing Tautkan Kembali)
anak sekolah melalui Online - Skrining Advance HIV - Konseling Kepatuhan
Guru (Disdik) - Notifikasi Pasangan Disease
- Sosialisasi HIV pada - Pemeriksaan Kesehatan
pengusaha (Disnaker) CaTen (Lurah-KUA)
- Pemasangan KIE pada - Posbindu Terintegrasi
tempat umum - Testing Warga Panti
Sosial (Dinsos)
- EID (Early Infant
Diagnose)
Cascade Pengobatan dan Perawatan HIV
Provinsi DKI Jakarta s.d Juni 2023
s.d Juni 2023 LTFU Stop ART Meninggal RK Gap
95%
target pertama

100%

22967

6760 95% 95%


0 target kedua target ketiga
81020
9956
73478 51% 47%
65916

97%
33795 33795 32963 94% 31216
94%
12887 12157

E sti ma si OD H A HI V+ mula i AR T St a t us AR T on AR T V L t e st V L t e r supr e si V L t e s 23 V L t e r supr e si 23

Sumber data:
LBPHA 1 SIHA 2.1

Data Kunjungan SIHA 2.1


Trend HIV Test 2015-s.d Juni 2023
Trend HIV Test
Trend HIV Test
85%
65%
483,720 45%
456,075
428,508
408,099 25%
364,842
5%
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 s.d Juni
264,459 2023
237,124
180,459 Sex 5177 11156 18576 14581 13747 5132 1306 5504 4227
157,038 Worker
Trans- 383 1436 2424 1873 1325 1168 538 1063 464
gender
MSM 3883 12196 16488 19031 17244 15808 8325 16809 11445
PWID 960 3931 3984 3254 2103 749 307 895 448
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 s.d other 12796 23849 24912 40680 137211 120145 74674 186357 130109
Juni
2023
Source:
SIHA 1.7 and SIHA 2.1
Tren New PLHIV and Treatment
2015 - s.d Juni 2023
Trend new PLHIV by KPs
PLHIV Diagnose - Initiate ARV
100%
10,000 100%
89% 90%
9,000 85% 90%
81%
77% 77% 78% 80%
8,000 72% 80%
7,000 65%
66% 70% 70%
6,006
6,000 6,644 6,882 60% 60%
6,156 6,337
5,000 5,639 4,9454,376 50% 50%
5,093 5,331 5,103
4,000 4,594 40% 40%
4,052 4,025 3,890
3,000 3,660 30%
30%
2,000 2,819 20%
2,186 20%
1,000 10%
10%
0 0%
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 s.d 0%
Juni 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 s.d
2023
2023
Sex Worker TransGender MSM PWID Other
PLHIV Diagnose Initiate ARV % Initiate

Source:
SIHA 1.7 and SIHA 2.1
New PLHIV by Age
Demographic New PLHIV Juni 2023
13; 0% 28; 1% 59; 2%

248; 9%

Positivity Rate of HIV by KPs New PLHIV by Sex 465; 16%


s.d Juni 2023
20%
18%
18%
16% 14% 15% 15%
18.3; 18%
14% 13% 13%
12% 12%
12%11%
10% 2046; 72%
10% 9% 9%
7% 8%
8% 7%
7% 5% <4 5-14 15-19
6% 5% 5%
4% 20-24 25-49 >50
3% 6%
4% 5% 5% 5%
2% 2% 2% 2%
1% 1% 2% 1% 81.6; 82%
2% 1% 1% 1%
0% 0% 0% 1%
0% <4 5-14 15-19 20-24 25-49 >50
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 s.d Juni
2023
2,72 2,74 24,92 118,69 92,82 20,71
WPS WARIA LSL IDU LAIN2 Male Female
Per 100.000 Penduduk
Source:
SIHA 1.7 and SIHA 2.1
Tantangan dalam Implementasi Program

Program Penerima Manfaat Program:


• Mobilitas populasi kunci yang tinggi di - Populasi kunci tersembunyi sulit dijangkau
Jakarta dan daerah perbatasan Jakarta - Pengetahuan dan kesadaran akan risiko,
(Bodetabek) Pemeriksaan dan pengobatan HIV masih rendah
• Populasi Kunci dan HIV adalah isu yang di populasi kunci
sensitif di Jakarta

Anda mungkin juga menyukai